Hasrat Tuan Muda Saka

masih di rumah pak saif.

mata Bu Fitri dan pak saif terkejut dengan barang lamaran yang di berikan keluarga tuan Erwin kepada Amira.

"pak. "!! Kata Bu Fitri lirih, pak saif hanya diam sambil meremas celananya ,bingung dengan apa yang ada di depan matanya.

"oiya Amira, apa kamu tidak ingin ngerujak buah begitu"! Bisik nyonya Farah kepada Amira yang duduk tak jauh dari nya.

"oh, apa mama mau ngerujak, kebetulan dihalaman ada beberapa buah yang bisa di rujak"! Jawab Amira seketika mata nyonya farah pun berbinar sambil tersenyum penuh arti.

"baik lah , sebentar biar Amira siapkan bumbu rujaknya"! Kata Amira bangkit dari duduk nya dan menuju ke dapur. Bu Fitri yang melihat Amira menuju belang segera ikut menyusul sang anak.

"Amira ,jelaskan pada ibu, apa yang sebenarnya terjadi ,ibu masih bingung dengan lamaran dadakan ini"! Kata bu Fitri sedikit berbisik ke arah anaknya.

"Bu , nanti kalau Meraka sudah pulang ,Amira pasti ceritakan kepada ibu"kata Amira ,tanganya sibuk mengambil cobek dan berapa bumbu yang akan di buat untuk ngerujak.

"lalu mereka di beri makan apa Amira ,masa jauh jauh dari kota tidak di beri makan ,ya biarpun mereka banyak uangnya tapi kita harus menyambut nya juga bukan"! kata Bu Fitri lagi .

"benar juga Bu, kenapa Amira tidak kepikiran ya. Bu Amira ada sedikit uang , apa kita pesan saja ya Bu Makana kampung saja Bu , kalau makanan kota mereka sudah terbiasa "! Kata Amira sambil berjalan kearah kamarnya dan mengambil tas yang sempat di letakan di dalam kamarnya pas baru sampai tadi.

"apa tidak apa apa ibu tinggal,Amira"! Tanya Bu Fitri lagi .

"tidak apa apa Bu, kan ada Amira ,biar di antar bapak ya Bu"! kata Amira , Bu Fitri pun mengangguk,Amira Kemabli ke dapan dengan cobek , gula merah cabai garam dan asam serat kacang goreng kdi tanganya .

"yah, di Panggil ibu sebentar"! Kata Amira, sesaat ,Lalu menatap ke arah nyonya Farah ,sambil mengangguk ,mengajak nyonya Farah untuk keluar di teras dan mulai membuat rujak buah .

"galih , cepat ambilkan mangga nya ,tapi ingat aku tidak mau yang mentah ,kau maunya yang ada madunya di dalam nya ! Kata saka sambil menepuk pelan lengan galih.

"tapi boss ,bagaimana caranya saya mengetahui Jiak mangga itu sudah ada madunya atau belum"! Jawab galih sambil menatap ke arah mangga yang begitu lebar di atas pohon.

"aku tidak mau tahu, jika kamu salah ambil maka potong gaji"! kata saka seenak jidatnya .

"cih, kenapa nyidam nya seaneh ini, makna saka yang terlihat dingin Seperti beruang kutub itu ,ini minta mangga saja pakai milih. memang aku bisa menerawang mangga sampai ke dalam bijinya gitu "! geruntuh galih, matanya terus menatap ke arah mangga yang bergelayut diatas pohon tertiup angin terabut .

"kenapa kalian hanya diam saja ,cepat bantu aku cari mangga yang ada madunya di dalamnya"! Kata galih kepada dua supir yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.

"tapi bagaimana caranya ,boss " tanya salah satu supir tesebut .

"kamu nanya ,kamu bertanya tanya "!!

"kalau sampai kalian memetik mangga yang mentah pastikan kalian memakan nya "n kata galih lagi, membuat dua supir tersebut menelan ludahnya kasar. Amura yang mendengar itu pun hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"cepat. memang dengan di pandang seperti itu, itu buah mangga akan jatuh sendiri"! Suara saka membuat 3 laki laki tersebut seketika saling pandang dan mulai mendekat ke arah pintu mangga .

Amira beranak dari duduknya setelah selesai membuat sambal rujak, dan berjalan mendekat ke arah galih.

"tuan galih, biar saya yang ambilkan, dari pada anda nanti di suruh memakan mangga mangga menta oleh paduka raja"! Kata Amira sambil membawa sebuah bambu di mana ujung bambu tersebut sudah di pasang jaring kecil supaya mangga yang di petik tidak jatuh ke tanah.

"uhuk,uhuk,uhuk,"!! mendengar kata paduka raja ,membuat saka tersedak ludahnya sendiri.

"dia sedang memuji ku atau sedang menyinggungku "! Gumam saka menatap sekilas kearah Amira namun yang di tatap seakan acuh dan tidak merasa bersalah sama sekali .

"tapi nona ,biara saya saja yang mengambilnya , mungkin anda bisa menunjukan saja mangga yang sudah enak di makan"! jawab galih yang tak mungkin membiarakan calon nona mudanya melakukan hal itu,apa lagi di depan saka, apa tidak di tendang hidup hidup oleh saka jika itu sampai terjadi.

"baiklah"! Kata Amira memberikan bambu tersebut , tatapan Amira tertuju ke atas pohon dan matanya begitu jeli memilih mangga yang cukup manis untuk di makan .

"ya itu tuan galih"! Kata Amira sambil menunjuk buah mangga . Galih terdiam ,bingung karena Amira sejak tadi memanggilnya tuan, apa mungkin saka tidak marah dengan panggilan yang Amira ucapakan kepada nya.

"nona ,jangan memanggilku dengan sebutan tuan,"! kata galih ,membuat Amira beralih menatap ke arah galih,.

"Lalu aku harus memanggil apa ,mas"! Tanya Amira .

blush"!! Pipi galih bersemu merah saat mendengar ucapan mas keluar dari mulut Amira, tanpa galih dan Amira sadar jika ada sosok laki laki yang sedang menatap ke arahnya dengan wajah merah padam ,rahang nya mengeras ,tanganya mengepal kuat.

"sialan. apa Mereka sengaja,"? umpat saka dengan api cemburu yang sudah ingin meledak dari ubun ubun nya.

"CK, baru kali ini ada wanita cantik yang memanggilku mas,andai bukan calon istri tuan saka, pasti sudah aku pacari sejak lahir anda ,nona"!gumam galih yang masih sibuk melamun tidak jelas sambil tersenyum senyum sendiri seperti orang yang baru gila.

Dugh"!!

tiba tiba saka menendang bokong galih begitu saja .

"apa kamu sengaja ingin menggodanya secara terang terangan"! kata saka dari belakang tubuh galih, membuat galih sedikit terhuyung kedepan .Amira membulatkan mata melihat hal tersebut.

"tidak berani ,tuan"! Jawab galih , Amira tertunduk menahan tawa , boss dan asisten ini begitu lucu jika sedang berantem seperti itu.

"bawa sini bambunya"! Kata saka akhinya ,tanganya terulur ke arah galih, dengan cepat galih pun memberikan bambu yang ada di tanganya kepada saka .

"ambil mangga saja pakai acara saling rayu tidak jelas "! Geruntuh saka kesal ,melirik sekilas ke arah Amira yang masih Manahan tawa.

"cepat katakan mana yang bisa di ambil". Kata saka yang saat ini sudah berdiri di samping Amira, Amira kembali menujuk segerombol mangga yang besar besar dan kulitnya sedikit kekuningan .

saka menatap mangga tersebut dan mulai mengarahkan bambu yang ada di tanganya pada mangga yang di tunjuk Amira.

",CK, sebenarnya bisa ambil sendiri kan, begitu saja pakai drama cemburu segala ,saka ,saka,"!! Gumam galih dalam hati sambil menggelengkan kepanya pelan tak lupa kedua tangan nya sudah sibuk mengusap bokongnya yang terkenal tendang oleh saka barusan.