Wont Let You Go

  Pandangan matanya jatuh pada cincin cantik yang masih berada di dalam kotak. Sebuah cincin yang terbuat dari emas putih dihiasi berlian berwarna pink berbentuk oval.

  Selena bergeming. Ia masih belum menerima lamaran dadakan Leandro.

  " Andro... Aku... "

  " Aku tidak akan menunggu jawaban ya darimu, baby. Karena dengan ini aku memaksamu untuk menerimaku ! " tegas Leandro kemudian meraih jari manis Selena dan memasangkan cincinnya disana.

  " Cantik sekali, sangat pas untukmu " tambah Leandro sambil memandangi cincin yang telah melingkar dengan pas di jari manis Selena.

  Leandro lantas mencium jemari Selena dengan lembut.

  " Aku tidak menerima penolakan baby. Kau sangat tahu tentang itu ! "

  Selena menghela nafasnya, apapun yang ia katakan tidak akan mengubah apapun.

 Setelah yang terjadi diantara dirinya dan Leandro, ia tahu tidak akan mudah baginya untuk lepas dari jeratan pria tampan itu.

  Berawal dari ketidaksengajaan yang justru berkelanjutan akibat paksaan darinya. Dan sekarang, mungkin Selena sendiri sudah mulai merasakan benih-benih cinta kepada Leandro.

  " Baiklah, aku tidak akan menolaknya. Aku rasa... Tidak ada salahnya untuk kembali membuka hati " ucap Selena sambil memerhatikan cincin yang telah melingkari jari manisnya.

   " Congrats for you both. Aku sangat bahagia melihatmu dan Kak Leandro bersama " ucap Vivian lalu menghambur memeluk Selena.

   " Sejujurnya, aku yang paling bahagia disini. Ya... Meskipun harus ku akui jika hubungan ini diawali dengan pemaksaan. Tapi, itu karena aku sungguh-sungguh mencintaimu Elen. Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkanmu. Menjadikanmu milikku sepenuhnya. Aku tidak ingin terlambat lagi " Leandro menyuarakan apa yang ada dalam hatinya.

  " Aah... So sweet sekali, kakakku ini. Aku yakin kau akan bahagia bersamanya, Selen " ucap Vivian, air mata haru menggenang di sudut matanya.

  " I hope so " sahut Selena sambil menatap pria yang baru saja melamarnya.

  Leandro tersenyum lembut. Ia balas menatap wanita yang ia kasihi itu dengan tatapan penuh cinta.

   Akhirnya, pihak keluarga mengetahui hubungan mereka. Tak ingin menunggu lama, kedua keluarga punomenentukan pernikahan mereka yang akan digelar 1 bulan mendatang.

  Seluruh keluarga Leandro bersuka cita karena akhirnya pria tampan itu berhasil menemukan jodohnya. Dan ternyata wanita pilihannya adalah wanita yang sangat mereka kenal. Restu pun langsung didapat dengan mudah.

  Akan tetapi, tak semua yang mereka rencanakan berjalan mulus. Kakek Leandro, Tuan Raegan White menentang pernikahan cucu semata wayangnya.

" Apa kau tidak bisa membatalkan pernikahanmu itu ? Kakek yakin banyak wanita yang lebih baik dari wanita yang kau pilih itu " ucap Tuan Raegan. Saat ini mereka berada di dalam ruangan Leandro di perusahaan.

" Aku tidak bisa dan aku tidak mau membatalkannya ! " tegas Leandro. Mata Leandro memicing, menatap sang kakek dengan tatapan penuh curiga.

" Untuk apa kakek sibuk ikut campur dalam urusan pribadiku ? " selidik Leandro kemudian.

" Kakek hanya mengharapkan kau mendapat wanita terbaik. Kau adalah satu-satunya penerus langsung keluarga kita. Sudah sepantasnya mendapatkan istri yang lebih pantas untuk berada di sisimu, lebih kompeten dan jauh dari skandal "

" Apa maksud kakek bicara seperti itu ? Aku yang tahu seberapa pantas seorang wanita untuk menjadi pasanganku. Kakek pikir Selena tidak pantas untuk menjadi istriku ? " suara Leandro naik satu oktaf.

" Jika kakek datang hanya untuk mengusik hari pernikahanku maka akan ku pastikan jika aku tak akan pernah menganggapmu ada " tegas Leandro. Ia bisa menangkap maksud sang kakek.

Tuan Raegan terkejut melihat sikap cucu kesayangannya itu.

Apa yang wanita itu lakukan sampai membuat Leandro seperti hilang akal ?

" Aku menolak wanita yang kakek sodorkan kepadaku ! Pernikahan bukan ajang strategi bisnis. Pernikahan itu bukti besarnya rasa cinta dan kasih sayang kepada pasangan. Menikah itu bukan untuk main-main karena ada Tuhan yang menjadi saksinya " beber Leandro yang merasa sangat kesal karena sang kakek seolah melarangnya untuk menikahi Selena.

" Jika kakek tidak ingin menyaksikan pernikahan kami, maka kakek tidak perlu menghadirinya. Aku masih bisa bersikap menghormati kakek. Tapi itu tidak berlaku lagi, seandainya kakek bersikeras menjodohkanku dengan anak rekanan bisnis kakek atau anak dari perempuan sialan itu. Bisa-bisanya kakek justru membawanya masuk ke dalam keluarga kita. Buah jatuh tidak akan jauh dari pohon "

Tuan Raegan terkejut karena Leandro bisa membaca apa yang ada dalam pikirannya.

" Jika kakek tidak setuju dengan pernikahanku dan akan mecoret namaku dalam daftar ahli waris. Silakan ! Lakukan saja ! Tanpa perusahaan kakek pun, aku bisa berdiri dengan kakiku sendiri. Aku tidak akan tunduk pada perintah orang lain. Hidupku adalah urusanku dan tidak ada yang bisa turut campur di dalamnya kecuali aku mengijinkan " ucap Leandro dengan penuh penekanan pada setiap kalimat yang disampaikannya.

Tuan Raegan tampak pias mendengar ucapan keras Leandro. Ia tidak menyangka, jika cucunya itu bisa berlaku seperti itu hanya karena seorang wanita. Ia sungguh penasaran siapa wanita yang bisa menaklukan hati sang cucu.

" Baiklah... Maafkan kakek. Kakek tidak akan mengungkit hal ini lagi. Kakek akan merestui pernikahan kalian " ucap Tuan Raegan memilih untuk mengalah saja. Ia tak ingin ditinggalkan oleh satu-satunya keluarganya yang tersisa.

Setelah drama pemilihan calon istri berakhir damai, Tuan Raegan pun akhirnya keluar dari ruangan Leandro.

Saat memasuki mobil, ponselnya berdering. Satu nama tertera di layar membuatnya mendengus.

" Halo kakek, bagaimana ? Apa kakek berhasil membuat Kak Leandro membatalkan pernikahannya ? " cecarnya dari balik sambungan telpon.

Tuan Raegan membuang nafasnya kasar.

" Claudya... Pernikahan Leandro akan tetap dilangsungkan. Dan kau tidak perlu berharap lebih. Kau harus tahu dimana tempatmu. Kau adalah anak dari seorang wanita yang menghancurkan dunia milik Leandro. Jadi jangan pernah berharap untuk bisa memasuki dunianya. Bersikap tahu diri lebih baik sebelum ambisimu justru menghancurkanmu " ucap Tuan Raegan bijak.

" Tidak bisa begitu kakek. Bukankah kakek sudah berjanji untuk membantuku menjadi istri Kak Leandro "

" Dengar Claudya, aku tidak pernah berjanji untuk membantumu menjadi istri Leandro. Dulu, aku berjanji untuk merawatmu dan menjadikanmu bagian keluarga karena ibumu sudah menjadi istri anakku. Tapi, itu bukan berarti aku harus menjadikanmu istri Leandro. Leandro berhak memilih pasangannya sendiri " sahut Tuan Raegan kemudian menutup panggilan telpon yang masih tersambung itu.

Sementara itu, Claudya mengepalkan tangannya kesal. Ia pikir jika Tuan Raegan akan dengan mudah menuruti keinginannya.

Sejak ibunya meninggal karena kecelakaan bersama ayah Leandro, Tuan Raegan memang bertanggung jawab penuh dalam kehidupannya atas nama kemanusiaan. Meskipun ia tidak tinggal satu atap dengannya.

Aku tidak akan menyerah ! Aku harus bisa mendapatkan Kak Leandro. Jika kakek tidak bisa membantu, masih banyak jalan untuk mencapai keinginanku itu. Tunggu saja, pada waktunya nanti aku akan menjadi Nyonya Leandro White

Claudya menyeringai sambil membayangkan apa yang menjadi keinginannya. Sudah sejak lama ia tertarik kepada Leandro. Hanya saja, Leandro tak pernah melihatnya. Selain karena Claudya adalah anak dari wanita yang menghancurkan keluarga orang tuanya. Leandro juga sudah memiliki wanita pujaan hati, Selena.