NovelToon NovelToon
Si Tampan, Ketua Geng

Si Tampan, Ketua Geng

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Dnnniiiii25

Arion adalah segalanya yang diinginkan setiap wanita dan ditakuti setiap pria di kampus. Tampan, karismatik, dan pemimpin Klan Garuda yang tak terkalahkan, ia menjalani hidup di atas panggung kekuasaan, di mana setiap wanita adalah mainannya, dan setiap pertarungan adalah pembuktian dominasinya. Namun, di balik pesona mautnya, tersembunyi kekosongan dan naluri brutal yang siap meledak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnnniiiii25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

     Pukul dua dini hari, Apartemen Arion senyap, hanya terdengar dengkuran halus dari Kenzie dan Adrian yang tertidur pulas di sofa. Arion duduk di kursi tunggalnya, memegang secangkir kopi hitam yang sudah dingin, matanya menatap kosong ke dinding yang dipenuhi peta, denah, dan catatan.

     Setiap garis, setiap titik di peta pulau Alditama terasa seperti goresan di hatinya, Luna ada di sana, Sendirian, Entah dalam kondisi seperti apa, Bayangan foto yang dikirim Serena masih melekat kuat, menusuk relung jiwanya, Rasa bersalah adalah beban yang tak pernah ia sangka bisa seberat ini, Ia Arion sang penakluk, kini merasa tak berdaya.

     Ia mengambil ponsel, membuka galeri, Foto Luna saat tersenyum tipis di taman, saat membelai lukisan, atau bahkan saat menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan, Ada kerinduan yang membakar di dadanya, sebuah perasaan aneh yang dulu ia kira hanya ada dalam film-film murahan, Kerinduan untuk mendengar suara Luna, untuk melihat tatapan tegasnya, untuk merasakan sentuhannya yang menenangkan, Rasa takut kehilangan yang tak pernah ia bayangkan.

     Tiba tiba Suara notifikasi memecah keheningan, Sebuah pesan dari Violet, Pesan itu berisi foto Violet yang sedang berpose menggoda di ranjangnya, dengan pakaian minim, Di bawah foto itu ada tulisan

     "Masih memikirkan gadis polosmu itu Arion? Aku di sini menunggumu Sendirian, Aku bisa membuatmu melupakan segalanya, melupakan semua bebanmu"

      Arion menatap foto itu Sekejap, hasrat lama itu berdesir, Ingatan akan sentuhan Violet, gairah yang ia tawarkan, melintas cepat, Dulu ia pasti sudah membalas, menikmati permainan itu, Tapi kini ada bayangan Luna, Bayangan mata Luna yang terluka yang membalas ciumannya dengan janji, bukan gairah semata, Sebuah janji yang telah ia khianati.

     Ia membalas pesan Violet Jari-jarinya mengetik menolak godaan itu, bukan dengan basa-basi, melainkan dengan ketegasan yang dingin.

     "Tidak, Aku tidak akan datang, Aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama" balasan Pesan Violet langsung masuk.

     "Kau akan menyesal Arion, Gadis polosmu itu tidak akan pernah bisa memberimu apa yang aku bisa." Arion tidak membalas lagi, Ia tahu ia telah membakar jembatan itu.

     Ada rasa lega yang aneh, bercampur dengan sedikit kesedihan atas apa yang seharusnya ia lakukan sejak dulu, Ia mematikan ponsel, menghela napas panjang.

     "Luna"

    "Hanya Luna"

     Keesokan harinya, Arion melanjutkan persiapan, Dewi menunjukkan rute yang lebih detail untuk infiltrasi ke pulau.

     "Ada sebuah gua tersembunyi di sisi barat pulau, Sulit dijangkau, tapi mungkin itu satu-satunya titik masuk yang luput dari sensor."

     Markus mempraktikkan teknik pertempuran dengan Kenzie, Mereka akan menghadapi pengawal yang terlatih, jadi setiap gerakan harus presisi. Arion sendiri mengurus peralatan, Perahu kecil, perlengkapan selam, alat komunikasi, dan senjata non-mematikan. Mereka tidak ingin membunuh, mereka hanya ingin menyelamatkan.

     "Kenzie, Kenzie," Kenzie bergumam, memeriksa peralatan.

     "Aku tidak pernah berpikir kita akan terlibat dalam misi ala James Bond seperti ini."

     "Dulu kau selalu ingin petualangan," Arion menyahut, senyum tipis terukir di bibirnya.

     "Petualangan yang paling konyol, Demi seorang wanita, Kau benar-benar sudah berubah Dion." Kenzie menatap Arion dengan tatapan aneh.

      "Kau tidak lagi sama." Arion hanya mengangguk.

     "Aku harap begitu."

     Saat Arion menyentuh lencana Klan Garuda yang tergantung di lehernya, ia merasakan sentuhan Luna di hatinya, Itu adalah sebuah janji, sebuah tekad. Ia harus membawa Luna kembali.

     Profesor Hadi menghubungi mereka melalui sambungan video terenkripsi.

     "Nirmala sedang mengumpulkan beberapa fakta, Dia akan siap untuk meluncurkan beritanya begitu kita mendapatkan Luna kembali, Dia juga punya beberapa jurnalis internasional yang siap membantu."

     "Itu bagus Profesor," Arion berkata.

     "Tapi kita butuh bukti fisik, Kita butuh Luna sebagai saksi hidup."

     "Dan aku menemukan sesuatu yang lain," Adrian menyela, menunjukkan grafik di layarnya.

     "Ada sebuah kapal kargo yang rutin berlabuh di pulau itu setiap malam Jumat, Kapal itu membawa pasokan tapi juga ada data yang menunjukkan pengiriman barang khusus, Aku menduga itu adalah jalur transportasi mereka untuk aset mereka."

     "Jumat malam" Arion mencatat, Hari ini adalah hari Rabu, Mereka punya waktu dua hari. Kenzie menatap Arion dengan cemas.

     "Kita melawan raksasa Dion."

     "Aku tahu," Arion membalas, matanya dipenuhi tekad membara.

     "Tapi Luna ada di sana."

     Arion menarik napas dalam, mencoba menenangkan gejolak emosi di dadanya, Ia tahu ia masih berhutang banyak pada Luna, Luka di hati Luna, yang ia timbulkan, adalah cambuk yang tak henti-hentinya mendorongnya. Ia harus membuktikan dirinya Bukan hanya sebagai penyelamat, tapi sebagai pria yang layak dipercaya.

     Malam itu, Arion dan timnya tidur sebentar, Arion tidak bisa tidur nyenyak, Pikirannya melayang, membayangkan Luna, Ia membayangkan Luna ketakutan, sendirian di pulau itu, Ia membayangkan bagaimana ia akan menyelamatkan Luna, bagaimana ia akan memeluknya, dan bagaimana ia akan meminta maaf atas semua yang telah ia lakukan.

     Beberapa saat Arion tertidur dan bermimpi, Dalam mimpinya, Arion melihat Luna, dan Luna tersenyum padanya, senyum yang begitu tulus, begitu nyata, Lalu ia melihat Violet yang datang menggodanya, mencoba menariknya ke dalam pelukannya, Arion menolak. Lalu muncul Serena yang menatapnya dengan senyum dingin seolah mengamati kehancurannya.

     Arion terbangun dengan keringat dingin, Pergulatan dalam mimpinya terasa nyata, Ia bangkit keluar ke balkon, Udara malam yang dingin menyegarkan paru-parunya, Ia menatap bintang-bintang, Janjinya pada Luna terasa begitu berat, begitu suci, Ia akan membuktikan bahwa ia bisa berubah, Ia akan membawa Luna kembali Dan setelah itu ia akan membangun kembali kepercayaan Luna sepotong demi sepotong.

1
Anonymous
Mantap Thor, kalau bisa update tiap hari lah 2 bab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!