NovelToon NovelToon
KARENA MEMBUKA MATA BATIN

KARENA MEMBUKA MATA BATIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Tumbal
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

JANGAN ABAIKAN PERINGATAN!

Sadewa, putra seorang pejabat kota Bandung, tak pernah percaya pada hal-hal mistis. Hingga suatu hari dia kalah taruhan dan dipaksa teman-temannya membuka mata batin lewat seorang dukun di kampung.

Awalnya tak terjadi apa-apa, sampai seminggu kemudian dunia Dewa berubah, bayangan-bayangan menyeramkan mulai menghantui langkahnya. Teror dan ketakutan ia rasakan setiap saat bahkan saat tidur sekali pun.

Sampai dimana Dewa menemukan kebenaran dalam keluarganya, dimana keluarganya menyimpan perjanjian gelap dengan iblis. Dan Dewa menemukan fakta yang menyakiti hatinya.

Fakta apa yang Dewa ketahui dalam keluarganya? Sanggupkah dia menjalani harinya dengan segala teror dan ketakutan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30. KANJENG

Begitu gerbang hitam itu terbuka, kegelapan murni melesat keluar bagaikan gelombang pasang yang hendak menelan dunia. Sadewa, Arsel, Tama, dan Andi serentak terpental beberapa langkah ke belakang, tubuh mereka bergetar seolah-olah jantung ingin pecah oleh hantaman gelap itu.

Namun lingkaran pelindung yang diciptakan Arsel masih menyala, meski cahaya emasnya bergetar hebat seperti lilin yang ditiup angin kencang.

"Ayo!" teriak Andi dengan suara yang bergema, "jangan biarkan kegelapan ini melemahkan niat kita. Di dalam sana sukma ibumu menunggu, Sadewa!"

Tanpa ragu, mereka melangkah masuk.

Begitu menembus gerbang, dunia di dalamnya membuat bulu kuduk berdiri. Mereka seolah memasuki ruang tak berbatas, gelap gulita, namun dipenuhi ribuan bayangan yang menggantung di udara, sukma-sukma manusia yang terkurung, melayang seperti boneka tanpa nyawa, wajah mereka kosong, mata mereka kosong. Jeritan lirih menggema, menyatu menjadi simfoni penderitaan yang menusuk hingga sumsum tulang.

Di tengah ruang itu, cahaya samar keperakan bergetar, tertutup oleh jaring hitam pekat. Sadewa langsung mengenalinya, itu cahaya ibunya.

"Itu ... itu Ibu!" suaranya pecah, penuh dengan air mata dan tekad.

Namun begitu mereka mendekat, bayangan raksasa mulai mengerang dari kegelapan. Sosok tinggi menjulang, bertanduk melengkung, dengan tubuh berselimut asap hitam. Matanya merah menyala seperti bara neraka, dan mulutnya terbelah lebar, penuh taring hitam panjang.

Andi mendesis, "Itu ... Penjaga Penjara Sukma. Kita harus melawannya jika ingin membebaskan ibumu."

Tanpa menunggu, makhluk itu meraung, mengayunkan tangan hitamnya yang panjang bagaikan cambuk, mencoba meremukkan tubuh Sadewa. Namun Arsel bergerak cepat, menarik Sadewa ke belakang lalu menghunus tombak gaib yang ia panggil dari doa leluhurnya. Cahaya tombak itu menembus kegelapan, menusuk cambuk hitam hingga terpecah.

"Sadewa, fokus pada sukma ibumu! Aku dan Tama yang menghadapinya!" seru Arsel.

Tama melompat maju, keris pusakanya berkilau, memotong bayangan yang mencoba merangkul kaki mereka. Setiap ayunan kerisnya memancarkan api biru yang membakar bayangan-bayangan itu, membuat mereka menjerit bagai ratusan mulut sekaligus.

Andi memanggil mantra kuno, kedua tangannya membentuk segel. Dari tubuhnya keluar ribuan cahaya kecil berbentuk kupu-kupu, beterbangan lalu menempel di tubuh sang penjaga. Makhluk itu meraung keras, terguncang oleh cahaya suci itu.

Sadewa berlari ke arah cahaya keperakan ibunya. Sukma itu bergetar lirih, seakan merespons kehadirannya. Namun jaring hitam yang mengurungnya begitu kuat, seolah-olah terbuat dari kegelapan yang membatu.

"Ibu ... sabar, aku di sini," bisik Sadewa dengan air mata menetes. Tangannya bergetar mencoba meraih cahaya itu, tapi jaring hitam membakar kulitnya. Ia meringis, hampir melepaskan, tapi tekadnya terlalu kuat.

Arsel yang masih bertarung menoleh sekilas, "Sadewa! Gunakan hatimu, bukan tenagamu. Ingat, sukma manusia hanya bisa disentuh oleh ikatan, bukan kekerasan!"

Sadewa menutup mata, menempelkan kedua tangannya ke jaring hitam itu, sambil memanggil ibunya dengan doa tulus. "Ibu ... dengarkan aku. Aku nggak akan membiarkanmu sendirian. Aku adalah anakmu. Aku adalah darahmu. Pulanglah bersamaku."

Cahaya keperakan itu semakin berpendar, berdenyut kencang. Jaring hitam yang melilitnya bergetar hebat, retakan kecil mulai muncul. Sadewa menggenggam lebih erat, menyalurkan cinta dan tekadnya. Dengan teriakan penuh keberanian, ia menghantamkan seluruh energinya ke jaring itu.

"LEPASKAN IBUMU!" teriak Arsel.

Jaring hitam pun pecah, meledak menjadi ribuan serpihan bayangan. Cahaya sukma ibu Sadewa bebas, melayang lalu masuk ke dalam pelukan Sadewa.

Arsel, Tama, dan Andi serentak berbalik, melihat Sadewa berhasil. Senyum lega sempat merekah di wajah mereka.

Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama.

Suara tawa berat menggema dari kegelapan, menembus dinding ruang itu. Tawa yang dingin, menakutkan, dan penuh wibawa. Dari balik kabut pekat, sosok berjubah hitam panjang muncul, wajahnya tertutup topeng emas berukir, auranya begitu menindas hingga tanah astral sendiri bergetar.

Andi segera kaku, wajahnya pucat. "Tidak ... ini tidak mungkin."

Sadewa menoleh, memeluk sukma ibunya erat-erat. "Siapa dia?"

Sosok itu berdiri anggun namun mengerikan, lalu bersuara dengan nada menghina, "Kalian, bocah-bocah bodoh, baru saja melangkah masuk ke dalam jebakan yang kusiapkan."

"Sulastri," desisi Andi penuh kebencian.

"Dia yang dipanggil Kanjeng oleh para makhluk itu?!" Tama terkejut saat tahu sosok yang baru saja muncul itu. Jelas begitu mengintimidasi.

Dengan satu gerakan tangan, udara mengental, dan bayangan hitam membentuk rantai panjang yang melesat, menangkap Sadewa. Sukma ibunya yang baru saja bebas ikut terikat erat dalam genggaman itu.

Sadewa menjerit, tubuhnya tertarik ke arah Kanjeng. Arsel dan Tama langsung berusaha mengejar, namun langkah mereka berat, seolah medan astral mengikat kaki mereka.

"Lepaskan Sadewa!" teriak Arsel, menusukkan tombaknya ke arah rantai. Namun rantai itu memantulkan cahaya tombak dengan mudah, bahkan membuat Arsel terpental.

Tama juga mencoba, mengayunkan kerisnya, tapi tubuh Kanjeng hanya bergeser sedikit, menatap mereka dengan dingin.

"Kalian terlalu kecil untuk melawanku. Bahkan keberhasilan membebaskan sukma wanita itu adalah bagian dari rencana besarku," ujar Sulastri penuh keangkuhan.

Andi maju, wajahnya muram dan penuh amarah. "Sulastri?! Iblis sepertimu tidak seharusnya ada di sini. Kau berniat membuka gerbang ke dunia manusia, bukan!"

Sulastri tertawa lagi. "Justru itulah tujuanku. Dan kalian semua telah membukakan jalannya untukku. Manusia akan menjadi bagian dari kami, kalian akan menghuni neraka dengan kami!"

Pada saat yang sama, cahaya tubuh Arsel, Tama, dan Sadewa mulai redup. Mereka merasakan tubuh astral mereka bergetar hebat, seolah akan terkoyak. Andi langsung menoleh dengan cemas.

"Tidak! Waktu kita habis! Sukma kalian tidak bisa bertahan lebih lama di sini. Jika tidak segera kembali, kalian akan terjebak di alam astral selamanya!" Andi mulai panik.

Arsel menggertakkan giginya. "Tapi Sadewa-"

Sadewa masih berjuang, ditarik rantai gelap itu, sambil berteriak memanggil nama sahabat-sahabatnya. "Arsel! Tama! Jangan tinggalkan aku!"

Tama menjerit frustasi, hampir melompat, tapi tubuhnya semakin transparan, tanda sukma mereka ditarik kembali ke tubuh asal.

Andi menggeram, tubuhnya bersinar kehijauan. "Aku akan mencoba mengulur waktu. Kalian harus segera kembali, atau nyawa kalian hancur di sini!"

Arsel dan Tama menolak, namun tarikan dari dunia nyata semakin kuat. Cahaya tubuh mereka pecah-pecah, mata mereka penuh keputusasaan saat melihat Sadewa direnggut ke tangan Kanjeng.

Dan pada saat terakhir sebelum kesadaran mereka terputus, suara Sadewa menggema di ruang astral itu, jeritan putus asa yang mengiris hati:

"JANGAN BIARKAN AKU SENDIRIAN!!!"

Kemudian dunia astral itu runtuh dalam ledakan cahaya, menarik Arsel dan Tama kembali.

Namun Sadewa ... tertinggal di genggaman Sulastri yang tertawa penuh kemenangan.

Namun tawa itu menjadi kemarahan saat sebuah sosok muncul. Sulastri meraung dengan penuh kemarahan.

"Akasha sialan!" raung Sulastri ketika sebuah tombak menghantam tubuh sosok itu.

Sosok pria penuh wibawa, dengan tampilan tenang namun mata bercahaya penuh kekuasaan. Membuat Sulastri meraung murka ketika melihat sosok itu.

1
Deyuni12
Arsel 🥺
Deyuni12
lanjuuuuuut
Deyuni12
semakin menegangkan
Miss Typo
semangat kalian bertiga, semoga bisa 💪
Miss Typo: baru 2 bab 😁✌️
total 1 replies
Deyuni12
lagi akh 😅😅
Miss Typo
kok aku jadi terhura nangis lagi nangis mulu 😭
Deyuni12
lagiiiiiii
Deyuni12
ada kabut apa sebenarnya d keluarga dewa sebelumnya,masih teka teki n masih samar,belum jelas apa yg terjadi sebetulnya.
ikutan emosi,kalut,takut n apa y,gtu lah pokoknya mah
Deyuni12: kasih tau aku y kalo udah ketahuan 😄
total 2 replies
Deyuni12
orang yg tidak d harapkan malah pulang, hadeeeh
Archiemorarty: Ndak kok /Slight/
total 3 replies
Miss Typo
belum tau siapa orang yg bikin Dewa jadi tumbal, dari awal aku pikir ayahnya tapi dia gak percaya hal begituan, atau kakek neneknya dulu atau siapa ya??? 😁
Miss Typo: masih mikir 😁
total 2 replies
Miss Typo
saat kayak gitu malah ayahnya mlh pulang ke rumah, bikin geram aja tuh orang 😤
Miss Typo: geram sm ayahnya Dewa 😤
total 2 replies
Deyuni12
bacanya menguji adrenalin
Deyuni12
semangat dewa
Deyuni12
huaaa
ternyata bener kn jadi tumbal
Deyuni12: hayoo sama siapa hayooo
total 2 replies
Deyuni12
masa iya dewa d jadikan tumbal sama leluhurnya..hm
Deyuni12
what!!!
kenapa si dewa ini
Deyuni12: hayooo othor,kamu apain itu dewaaaa
total 2 replies
Miss Typo
tiap baca tegang tapi juga penasaran,,, semangat Dewa Arsen dan Tama
Miss Typo
semoga kamu kuat kamu bisa Dewa bersama Arsen dan Tama
Miss Typo
kuat Sadewa kuat, kamu pasti bisa
Miss Typo
dari awal dah menduga jadi tumbal tapi okeh siapa?
apa ayahnya Dewa???
Miss Typo: kalau othor mh jelas nulis banyak, sedangkan diriku komen dikit aja typo mulu, makanya nama disini Miss Typo hehe
total 7 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!