Dia bernama Althea Martin, seorang gadis yang selalu ceria dan ramah kepada siapa pun. Panggil saja Thea, dia juga terkenal dengan kepintarannya yang membuat dia mendapatkan beasiswa sehingga membuat kakak tirinya merasa iri. Tapi semua itu berubah setelah ibunya meninggal dunia, 4 tahun yang lalu. Kehidupannya berubah 180 derajat, mempunyai ibu tiri dan saudara tiri membuat Thea di sisihkan oleh sang ayah yang lebih menyayangi kakak tirinya dengan alasan wanita yang dia nikahi sekarang adalah cinta pertamanya.
Ternyata ayahnya sudah mengkhianati sang ibu, sejak lama sehingga perselingkuhan ayahnya menghasilkan kakak tirinya. Karena perjodohan ia terpaksa menikahi ibunya Althea, Althea diam-diam bergabung dengan kelompok mafia bawah tanah tanpa sepengetahuan keluarganya. Althea sering mendapatkan kekerasan di dalam rumahnya, baik dari ayah kandungnya maupun ibu tirinya. Althea dipaksa oleh ayahnya untuk menikahi seorang pria yang kejam dan dingin untuk menikah. Simak ceritanya yuk !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Kemarahan Gibran
Setelah selesai kuliah, Thea pun langsung pulang ke apartemen milik Gibran. Begitu tiba disana, Thea tidak melihat sang suami.
“Kemana orang itu ? Apa sudah pergi ?, syukurlah kalau dia sudah pergi. Malas aku lihat mukanya, memang ganteng sih tapi sayangnya angkuh dan sombongnya kebangetan. Dia memang terlahir kaya raya, tidak seperti aku belum lahir sudah di tolak mentah-mentah” Ucap Thea lalu pergi ke dapur
“Waduh, masakanku habis di makan manusia jutek itu. Ah sudahlah, aku masik mie instan saja biar cepat karena aku sudah sangat lapar” Lanjut Thea lalu memasak mie tambah telor
Setelah matang pasakannya, Thea langsung menyantap makananya itu dengan sangat lahap karena terlalu lapar. Setelah selesai makan, dia langsung ke kamar mandi karena merasa gerah. Lima belas menit kemudian, Thea selesai dan pergi ke markas yang akan ikut Latihan bela diri.
Thea bukan hanya belajar ilmu bela diri, dia juga belajar memanah, pedang, berkuda, menembak dengan pistol sampai sniper Thea menguasainya dengan sangat cepat. Thea juga diajarkan oleh orang-orang ayah angkatnya untuk bisa mempelajari ilmu ternologi, dengan kepintarannya yang memang di atas rata-rata Thea dengan cepat bisa menjadi seorang hacker yang handal.
Dalam 3 bualn Thea sudah banyak prusahaan yang dia retas, terutama para pesaing ayah angkatnya yang ingin membuat curang dan bermain-main dengan mereka.
*****
Di Alverik group, perusahaan yang bergerak di bidang garmen dan tekstil. Di ruangannya Gibran terlihat sangat marah, karena ada orang yang membocorkan data perusahaan. Sehingga dia harus mengalami kerugian milyaran rupiah akrena kalah tender, dan yang membuat dia sangat marah adalah perusahaan memenangkannya adalah teman SMAnya dulu.
Gibran melempar apa saja yang ada di dalam ruangannya, melihat kemarahannya semua orang tidak berani untuk bersuara.
“Bagas, kamu cari tahu siapa orang yang telah berkhianat pada kita” Titah Gibran
“Baik tuan” Jawab Bagas
“Apa ada yang kamu curigai Gas ?” Tanya Gibran
“Ada, tapi mungkin anda tidak akan pernah mempercayai itu semua” Jawab Bagas
“Siapa orang itu ? Apa orang terdekat kita ?” Tanya Gibran
“Iya pak” Jawab Bagas
“Katakan siapa Bagas ?” Tanya Gibran
“Hemmm, saya mencurigai sepupu anda tuan” Jawab Bagas
“Indra maksud kamu ?” Tanya Gibran
“Iya, karena hanya dia yang bebas keluar masuk perusahaan” Jawab Bagas
“Tapi untuk apa dia melakukan itu semua ?” Tanya Gibran merasa bingung
“Apa tuan lupa, kalau dia juga menginginkan posisi anda sekarang tuan. Apalagi kakek tuan akan menggantikan kedudukan tuan dengan orang lain, jika sampai dalam waktu satu tahun ini anda belum menikah” Jawab Bagas
“Astaga, kenapa aku bisa lupa dengan hal itu” Ucap Gibran
“Tapi sekarang posisiku aman Gas, karena aku sudah menikahi wanita matre itu” Lanjut Gibran
“Tapi pernikahan kaliankan di rahasiakan dari public tuan” Jawab Bagas
“Terus aku harus bagaimana ?” Tanya Gibran
“Tuan harus memperkenalkan nona Thea pada kakek tuan” Jawab Bagas
“TIDAK, apa kamu sudah gila memperkenalkan wanita j4lang itu pad kakek. Aku tidak menyukainya, bahkan aku sangat membencinya karena wanita itu murahan dan aku hanya mencintai Rania” Ucap Gibran
“Nona Thea bukan wanita seperti itu tuan, dia wanita baik-baik” Ujar Bagas
“Perasaan dari kemarin kamu selalu membela dia Gas ?” Tanya Gibran
“Karena dia pantas untuk dibela tuan, hidupnya sudah sengsara jangan di tambah kesengsaraan lagi” Jawab Bagas
“Terserah kamulah mau menilainya bagaimana, sekarang kita usut dulu masalah ini” Ucap Gibran
“Baiklah kalau begitu, secepatnya aku akan car tahu siapa yang sudah berkhianat” Jawab Bagas lalu dia ingin bergegas pergi
“Eh tunggu, kenapa kamu tidak bilang kalau wanita itu masih kuliah setelah menikah ?” Tanya Gibran
“yak an aku sudah bilang sama kamu Gib, kalau itu salah satu syarat agar diam au menikah dengan kamu. Ya, aku iyakan saja. yang terpenting rencana berjalan dengan lancar” Jawab Bagas
“Apak amu juga memberikan uang saku sama dia ?” Tanya Gibran
“Tidak, dia mencari uang itu berekja paruh waktu. Saat aku memberikan kartu kreditku, dia menolaknya. Nona Thea hanya meminta semua kebutuhannya selama di apartemen tercukupi dan itu pun hanay kebutuhan sehari-harinya” Jawab Bagas
“Sudahlah, lebih baik aku pergi dulu dan kamu suruh orang untuk mengusut maslaah perusahaan sampai tuntas” Titah Gibran
“Kamu mau kemana ?” Tanya Bagas
“Aku gak tahu, yang penting aku keluar dulu” Jawab Gibran
Gibran keluar dari ruangannya dan lalu pergi.
“Kamu akan sangat mencintai Thea Gibran, nanti setelah hati kamu terbuka siapa sebenarnya yang murahan tapi itu sudah sangat terlambat” Ucap Bagsa yang ikut pergi dari ruangan Gibran
*****
Saat Gibran sednag mengendarai mobilnya sendiri, dia seperti melihat Thea.
“Mau kemana wanita j4l*ng itu ?” Ucap Gibran saat melihat Thea di sebuah persimpangan
Gibran terus memperhatikan Tha dari jarak jauh
“Siapa yang dia tunggu ?” Tanya Gibran
Benar saja, tidak lama kemudian ada mobil berhenti di depan Thea lalu Thea masuk ke dalam mobil tersebut. Gibran mengikuti mobil yang di tumpangi oleh Thea. Sedangkan Thea yang di dalam mobil sedang duduk manis.
“Sepertinya ada yang mengikuti kita queen” Ucap Alvin
“Siapa ? Apa dia musuh kita ?” Tanya Thea
“Sepertinya bukan queen, tunggu dulu sepertinya itu mobil suami anda queen” Jawab Alvin
“Biarkan saja, sekarang ayo cepat kemudikan mobilnya dengan cepat. Aku ingin cepat sampai di apartemen” Ucap Thea sedangkan Alvin mengangguk paham
15 menit kemudian, Thea tiba di apartemen dan dia langsung masuk ke kamarnya. Saat akan melangkah keluar kamar, Thea kaget dengan Gibran yang udah berdiri di depannya.
“Astaga tuan, apa anda tidak bisa mengetuk pintu dulu ?” Ucap Thea kaget
“Apa kamu bilang ? Aku harus mengetuk pintu dulu ? Apa kamu lupa kalau aku itu siapa ?” Tanya Gibran lalu menarik pergelangan Thea dengan kasar hingga tangannya tampak memerah
“Sekarang jawab pertanyaan dari saya, dari mana saja kamu ?. Apa habis menj4lang karena kamu haus belayan ?” Tanya Gibran lagi
“Tuan saya bukan wanita seperti itu, saya tadi kuliah dan belanja keperluan untuk kuliah” Jawab Thea
“Apa saya percaya ? TIDAK” Ucap Gibran
“Terserah anda tuan, amu percaya atau tidak” Jawab Thea lalu akan berjalan menuju ke dapur untuk minum
Tapi lagi-lagi Gibran menariknya.
“Siapa yang mengantarkan kamu j4lang ?” Tanya Gibran
“Saya bukan j4lang tuan” Jawab Thea
Gibran yang tidak terima Thea melawan, lalu mendorong Thea hingga terjatuh. Gibran pergi ke kamar dengan sebuah gesper di tangannya.
“Apa b4j1ngan ini juga akan melakukan seperti Wisnu lakukan ?” Tanya Thea dalam hati dan mulai memejamkan matanya
“Saya paling tidak suka ada yang membantah saya” Ucap Gibran
“Dan saya paling tidak suka ada orang yang menuduh saya yang tidak-tidak” Jawab Thea dengan kilatan kebencian
Tanpa berpikir lagi, Gibran langsung mencambuk tuhun Thea. Thea yang sudah biasa menerima itu, hanya bisa memejamkan matanya dan menikmati kesakitan yang dia rasakan. Tidak ada jeritan, tidak ada tangisan hingga membuat Gibran hera.
“Kenapa wanita ini tidak berteriak atau menangis karena rasa sakit ?” Tanya Gibaran dalam hati
Saking kencangnya cambukkan itu membuat baju yang di pakai Thea sobek, hingga terlihat jelas luka berkas karya Gibran.
“Inilah akibat kamu beranu melawan saya” Ucap Gibran lalu pethi meninggalkan Thea yang diam seperti patung
Thea berjalan tertatih dengan bekas karya dari Gibran, Thea langsung menuju ke kamarnya lalu merebahkan di tempat tidurnya dan memejamkan matany.
“Bunda, penderitaan anakmu belum berakhir. Mereka yang mengakitimu akan merasakan sakit lebih dari ini” Ucap Thea
Sedangkan di kamar Gibran, Gibran masih bingung dengan reaksi Thea yang seperti patung. Saat ada musuhnya saja saat mereka di cambuk makan akan berteriak meminta berhenti dan meminta ampun, tapi tidak dengan Thea. Gibran seperti merasa mengiksa mayat hidup.
“Wanita itu benar-benar aneh” Ucap Gibran
“Tanganku saja sampai sakit melakukannya sednagkan dia seperti orang yang mati rasa” Lanjut Gibran lalu merebahkan tubuhnya yang letih
Saat malam hari, Gibran terbangun kerena merasa haus dan lapar. Dia keluar kamar dan menuju ke dapur, dia membuka lemari pendingin lalu mencari makanan tapi dia tidak menemukan adanya makanan.
“Ini semua karena wanita si4lan itu, aku sampai lupa makan malam. Lebih baik aku makan roti saja, dari pada aku kelaparan” Ucap Gibran
Baru saja Gibran mengigit satu gigit roti, Gibran mendengar suara dari dalam kamar Thea.
“Semalam ini dia telponan sama siapa ? Apas ama lelaki tadi sore ?” Tanya Gibran lalu berjalan ke kamar Thea
Karena Thea lupa mengunci pintunya, Gibran bisa leluasa masuk. Gibran melihat Thea seperti orang menggigil kedinginan. Gibran mnedekati Thea, karena penasaran Gibran mengecek kearah wajah Thea yang bibirnya bergetar. Saat Gibran akan berdiri, Thea langsung menangkap tangannya. Gibran yang kaget karena di pegang, Gibran menghempaskan tangannya hingga tidak sengaja menyentuh kening Thea.
“Astaga suhu tubuhnya sangat tinggi, sepertinya dia demam” Ucap Gibran
“Bibi tolong The, The sakit punggungnya. Obatin lukanya bi” Racau Thea
“Dia mengigau, siapa yang dia panggil bibi ? Ap aitu pembantu rumahnya ?” Tanya Gibran dalam hati
“Bibi Thea sudah tidak kuat lagi, bunda ajak Thea pergi. Thea sendirian, Thea kesakitan, Thea kedinginan bunda” Ucap Thea masih meracau
“Dia pasti lukanya infeksi karena cambukan aku tadi, pasti dia tidak mengobatinya” Ujar Gibran
“Wanita itu benar-benar menyusahkan saja, terpaksa aku harus membuak bajunya” Lanjut Gibran
Gibran dengan perlahan membuka baju Thea yang sudha robek, karena cambukkannya.
“Waniat ini sangat pemalas, bukannya diobati malah diamkan saja dan bajunya juga tidak di ganti” Ucap Gibran
Karena bingung bagaimana membuka baju Thea, karena posisi Thea tidur tengkurap. Akhirnya Gibran menggunting baju Thea, saat menyingkirkan baju yang di pakai Thea, Gibran di buat kaget dengan keadaan Thea. Karena punggung Thea membiru bekas karyanya tadi dan yang membuat Gibran kaget, saat melihat sekujur tubuh Thea penuh dengab bekas luka seperti cambukkan.
“Astaga, apa yang aku lakukan. Apa aku terlalu kejam menghukumnya sampai bekas lukanya mmebiru seperti ini ?”
“Kenapa seluruh tubuh wanita ini penuh dengan bekas luka dari punggung sampai kakinya ? Sebenarnya apa yang terjadi dengan hidup wanita ini ?”
Karena bersalah Gibran membersihkan luka Thea lalu mengobatinya.
“Bagaimana caraku untuk memasangkan pakaiannya ? Bahkan aku belum pernah menyentuh wanita sebelumnya termasuk Rania. Ah tidak apa-apa kali, dia kan istriku berarti aku bebas menyentuhnya”
Dengan menahan napas, Gibran mulai melepas semua pakaian Thea dan menggantinya dengan yang baru. Setelah selesai, Gibran beranjak pergi meningglkan Thea di kamarnya. Sekitar 1 jam, Gibran belum juga memejamkan matanya.
“Kenapa aku kepikiran dengan wanita itu ? Bagaimana kalau dia kenapa-napa ? Astaga tuhan, lebih baik aku pergi ke sana lagi dan memastika dia tidak mati di apartemenku” Ucap Saga lalu kembali ke kamar Thea
Gibran memilih duduk di kursi dekat dengan tempat tidur Thea.
“Gadis ini dari tadi mnegigau, sepertinya itu hobinya” Ucap Gibran yang mendengar Thea lagi-lagi mengigau
“Bibi aku kedinginan bi, peluk aku bi” Ucap Thea sambil merasba tangan Gibran dengan mata terpejam
Thea membawa tangan Gibran kedalam genggamannya, Gibran tidak bisa menolak akhirnya membiarkan tangannya di pleuk dan di genggam oleh Thea dan ajaibnya Thea langsung diam dari mengigaunya. Dan pada saat itu juga Gibran mengantuk, hingga dia pun tertidur di samping Thea dengan posisi duduk di kursi.
semangat thorr 💪💪