Sebuah kisah tentang seorang wanita bernama Rumondang yang memilih menganut ilmu hitam untuk membalas dendam dan memiliki kekayaan.
Berawal dari sebuah kekecewaan dan penderitaan yang begitu berat, membuat ia harus terjerumus dalam lembah hitam untuk bersekutu dengan sesuatu yang sangat mengerikan.
Ia menempuh jalan sesat dengan memilih memelihara sesosok makhluk mengerikan yang berasal dari daerah suku Batak, Sumatera Utara, yang disebut dengan Begu Ganjang. dimana sosok makhluk ini semakin akan memanjang keatas jika semakin dilihat dan siapa yang bertemu dengannya, maka kematian yang akan ia dapatkan...
Apakah Begu Ganjang? dan apakah Rumondang dapat mencapai tujuannya?
Begu Ganjang, suara yang memanggil dalam kegelapan. Membawa kematian yang sangat mengerikan, teror yang tidak berkesudahan.
Bagaimana kisah selanjutnya, ikuti novel ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumondang Patah Hati
Kejadian yang ada didesa membuat Rumondang semakin merasa khawatir akan keselamatan dirinya.
Pa Begu Ganjang terlihat tidak dapat lagi dikendalikan. Ia datang mengambil tumbal sesuka hatinya, dan tidak dapat dicegah.
Beberapa warga mulai meninggalkan desa dan memilih pergi karena tidak ingin menjadi korban berikutnya.
Kesunyian mulai terasa, dan desa layaknya seperti sebuah desa mati.
Sedangkan yang bertahan masih tetap terus pergi ke ladang untuk menyambung hidup mereka.
Saat mentari mulai bersinar terik, sebagain dari mereka yang masih bertahan mencoba memanen padi yang ditinggalkan oleh para warga, dan saat diletakkan dipenggilingan, ternyata tidak ada bulir yang didapat, hanya gabah kosong.
Begitu juga dengan panen tananan lainnya, cabai mereka mengalami hasil panen yang sangat menurun drastis, sedangkan milik Rumondang melimpah ruah.
Kecurigaan demi kecurigaan kian merebak dikalangan warga desa, hanya saja masih memilih diam sembari mengamati. Hingga nanti jika sampai tertangkap basah, maka mereka akan melakukan penganiayaan berat padanya.
Wanita itu mendapatkan uang dalam jumlah banyak secara terus menerus. Hari ini ia mendapatkan telepon dari Imelda jika membutuhkan uang yang banyak untuk persiapan kelulusan mereka yang akan secara serentak dilaksanakan sekitar dua bulan lagi.
Rumondang yang terus-terusan dicurigai, memilih untuk healing sejenak kekota. Ia tidak mengabari Ture, sebab gadis itu ternyata memilih kost yang lebih dekat dengan sekolahnya dipinggiran kota.
Ia datang dengan diam-diam dan tidak memberitahu kepada keduanya, sebab ia tahu jika mereka mendekati masa akhir kuliah dan akan segera wisuda, sebab hanya mengambil jurusan kebidanan Diploma3 dan ini akan menjadi sebuah kebanggan bagi dirinya yang sudah tersesat terlalu jauh.
Ia memesan mengendarai motornya, membawa uang yang cukup banyak dalam jok motor dan juga tas selempangnya.
Ia tahu jika para warga yang masih bertahan meliriknya dari arah dalam rumah, dan ia mengabaikan itu semua, laku memilih untuk pergi meninggalkan rumah, dan tak lupa ia mengunci semuanya, memastikan tidak ada celah yang dapat dimasuki oleh siapapun.
Ia melaju membelah jalanan. Memakan waktu sekitar empat jam untuk tiba dirumah kos kedua puterinya, sedangkan Imelda terus-menerus menghubunginya agar mengirimkan uang yang diminta, sepertinya ada masalah yang sangat urgent, tetapi tidak ingin jujur untuk mengatakannya.
Ia sudah mengirimkannya setengah, dan berjanji akan memberikannya malam ini, namun secara tunai.
Karena sedikit lelah, ia memilih untuk berhenti sejenak diwarung pinggir jalan, dan memesan makanan serta minuman untuk menyegarkan tubuhnya.
Sekitar dua puluh menit lagi, ia akan tiba dirumah koas puterinya dan ia mulai menyantap pesanannya.
Saat hampir habis, ia melihat sepasang muda-mudi yang terlihat bertengkar didepan warung, dan ia merasa jika sangat mengenal suara tersebut.
Pakaiannya terlihat longgar, namun tak dapat menyembunyikan perutnya yang membuncit. Saat ia menoleh, keduanya sudah pergi meninggalkan warung, sebab dilerai oleh pengunjung.
Rumondang menyelesaikan makannya. Ia melihat hari sudah sangat gelap, dan waktu menunjukkan pukul delapan belas lebih, ia kembali melanjutkan perjalanannya.
Setelah sekian menit berikutnya, ia tiba didepan rumah kost. Kemudian menuju lantai dua tempat dimana puterinya selama ini tinggal. Ia berjalan menyusuri koridor dan ketika berada didepan pintu kamar, ia mendengar kembali suara pertengkaran, namun sedikit samar.
Pintu terbuka sedikit, lalu ia mendekat dengan langkah yang sangat perlahan, dan ketika ia semakin dekat, jantungnya serasa ingin lepas, sebab melihat Ulina sedang tidur terlentang dengan kedua kaki membuka lebar, sedangkan Imelda didepannya seilah sedang bertugas untuk menyambut sesuatu yang akan keluar.
"Kita buang bayi ini jika sudah lahir," ucap pemuda yang berada didekat Imelda dan tak lain adalah kekasih Ulina.
Jantung Rumondang seolah akan lepas dan hal ini sangat memilukan hatinya. Ia patah hati. Kedua puterinya yang ia harapkan kini menghancurkan semua impiannya.
Bibirnya bergetar, dan tubuhnya seolah tak bertulang. Ia bergerak mundur kebelakang. Jantungnya dipenuhi gemuruh yang tak dapat ia sembunyikan.
Ia pergi meninggalkan rumah kos, hatinya hancur lebur, lalu bergegas pergi dan menonaktifkan ponselnya, ia benci saat nanti mendengar suara tangisan bayi yang merupakan pahompunya, namun dari jalan yang salah.
Ia tak melarang kedua puterinya untuk berkeluarga, setidaknya mereka menyelesaikan studynya, dan ia sudah berencana akan membangun klinik bersalin untuk keduanya, namun semuanya hanya impian yang tak kan pernah jadi nyata.
Ia meninggalkan rumah kos, ia memilih untuk pergi menginap dihotel, hancur semua harapannya, bersama dirinya yang jatuh dalam kesesatan.
Sementara itu, Ulina sedang berjuang menahan rasa sakit yang saat ini sedang dialaminya. Kontraksi yang datang silih berganti membuatnya memucat. Rasa sakit yang tak dapat ia tahan, membuatnya harus mengejan lebih kuat dengan dibantu oleh Imelda yang terus menyemangatinya.
Saat bersamaan, kepala bayi sudah berada dijalan lahir, namun tiba-tiba tak ingin keluar meski rasa sakit cukup kuat menyiksa Ulina.
Perlahan ia merasakan sesuatu sedang menghampirinya dalam sosok bayangan hitam yang semakin lama semakin membesar dan tinggi menjulang.
Ditengah perjuangannya untuk melahirkan calon bayinya, sosok itu datang mencekiknya, dan membuatnya membeliak, lalu mengejang dan tak bergerak lagi, dengan kepala bayi yang masih berada dijalan lahirnya dan sudah memperlihatkan rambutnya.
Sontak saja hal itu membuat ketiga orang yang berada didalam koa ketakutan. Merasa panik, mereka akhirnya memutuskan untuk membuang mayat Ulina demi menghilangkan jejak.
Akhirnya mereka membawa jasad Ulina beserta bayinya yang masih terjepit diantara pintu lahir.
Kemudian mereka memasukkannya kedalam mobil, dan mencari tempat sunyi untuk membuang jasad Ulina.
Sedangkan Imelda ikut membantu karena ia tak ingin mendapatkan masalah dari apa yang terjadi, sehjngga ia harus menyelamatkan dirinya sendiri.
Saat menemukan sebuah sungai berarus deras, mereka mengangkat jasad Ulina yang sudah terbalut dengan sprei dan mereka beri batu besar yang diikat dalam karung sebagai pemberatnya.
Mereka mengangkatnya dari atas jembatan, lalu melemparkan jasad Ulina dan berharap tidak ditemukan.
Namun naasnya, sepertinya Ulina tak ingin pergi sendirian, ia membawa Imelda bersama, sehingga tanpa sengaja membuat Imelda terjerembab kebawah dan jatuh kesungai bersama jasad Ulina.
Kedua pemuda yang merupakan kekasih mereka tercengang melihatnya. Lalu saling pandang dan bergegas pergi meninggalkan lokasi untuk melarikan diri dengan membawa mobil yang baru saja dibelikan oleh Imelda dari hasil memoroti ibunya.
Keduanya memilih pergi jauh, dan tidak akan kembali ke kota ini, sebelum jasad mereka ditemukan.
Sementara itu, hati Rumondang merasa sangat gelisah. Semarahnya ia pada kedua puterinya, namun hatinya masih menyimpan rasa seorang ibu.
Ia memang merasa sangat kesal dan sakit hati, tetapi keinginannya untuk melihat kedua puterinya begitu kuat, lalu membuatnya kembali menuju kos.
Setibanya disana, ia hanya melihat kelengangan, dan pintu kos terkunci rapat.
berarti JK Harta Kekayaannya ikutan Musnah ,, Rumondang kembali jd Kismin lagi donk yaa ,, kembali ke Kehidupan Awal lg 🤔🤔😱😱
semoga jg Perkampungan yg td nya Mati kembali Hidup lagi dg banyak nya Masyarakat yg kembali ke Kampung Halaman nya lagi 🤗🤗🤗
Semangat Datu Silaban ,,, Kamu psti bisa Mengembalikan Tondi nya Ture lg ke Jasad nya ,, Aku menaruh Harapan Besar pada Mu , Datu 🥳🥳😘😘
Agam nya Selamat dr si Begu nya ,,, tapi Ture nya malah sdh tak berdaya ,, mna sdh di Cekik nya ,,, apakah Ture selamat , kak ❓❓🤔🤔
knp pula tu Tas yg berisi ramuan nya mlh jatuh dn hilang entaah kmna 😤🥺🥺
sumpah Loch aku deg degan bgt bacanya 😱😱
Takut jg si Agam mati di tangan si Begu 🙈🙈🙈
pdhal mereka baru menyatakan perasaan nya masing-masing Loch ,,, masa mo berpisah alam 😔🥺
ahahayyy tp kek mana dgn wrg desa yaaa kira2 akan ngamuk g ya
ogn nyebur aja dehh 🤣🤣🤣
kekasih hati yg blm terungkap secara lisan 🤣🤣🤣
ayo ture pasti berhasil doa tulus seorang anak demi keselamatan ibunya pasti didengar Rumondang berhasil memutus perjanjian pas diujung ture tercekik