NovelToon NovelToon
Hati Yang Terlepas Dari Belenggu

Hati Yang Terlepas Dari Belenggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Mengetahui kebenaran identitasnya sebagai anak angkat, tak membuat perempuan berumur 18 tahun itu bergeming. Bahkan kematian ibu angkat dan ayah angkat yang mengusirnya dari rumah, tidak membuatnya membenci mereka. Arumi Maharani, gadis lulusan SMA yang dibesarkan di keluarga patriaki itu memilih mencari jati dirinya. “Aku tunanganmu. Maafkan aku yang tidak mengenalimu lebih awal.” Izqian Aksa. Siapa Izkian Aksa? Bagaimana Arumi menjalani kehidupan selanjutnya? Dan akankah pencariannya mendapatkan hasil? Haloo semuanya… ketemu lagi dengan author.. semoga semua pembaca suka dengan karya baru author…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakak Arumi

“Masak sih, Bu? Arumi saja jarang keluar rumah.” Kata salah satu ibu-ibu yang sedang berkumpul untuk arisan.

“Benar, Bu. Saya lihat sendiri Arumi dibawa pergi seorang pemuda pakai mobil.”

“Bisa saja itu keluarganya.”

“Iya, ya…”

“Berprasangka baik saja, Bu. Selama beberapa bulan ini Arumi selalu ramah dan jarang keluar rumah. Kata Dwi, Arumi baru bergabung di karang taruna.”

“Kalian baru kenal beberapa bulan sejak dia pindah kemari. Kalian tidak mengenal dia sebelumnya.” Sahut Jati yang baru saja datang.

“Memangnya ibu tahu apa?”

“Tidak tahu. Yang pasti kedatangan Arumi bukanlah hal baik. Mana ada orang tua yang membiarkan anaknya tinggal sendiri di rumah yang sudah terbengkalai?” semua orang saling pandang.

“Sudah jelas dia itu dibuang oleh keluarganya!” Jati dengan percaya diri mengatakannya seolah dirinya tahu alasan pasti Arumi tinggal di desa mereka.

Beberapa ada yang mengangguk setuju dan beberapa hanya bungkam. Mereka yang hanya mengenal Arumi saat bertemu di warung sembako atau tukang sayur, tidak berani berkomentar karena nyatanya mereka tidak mengenal dekat Arumi.

Di sisi lain.

“Katanya dekat, kenapa tidak sampai-sampai?” tanya Karina yang mulai tidak sabar.

Dari wilayah kecamatan, mereka sempat singgah untuk bertanya dan menurut orang tersebut, desa yang mereka cari dekat dan hanya ada satu jalur akses menuju ke sana.

Tetapi setelah 15 menit berkendara, mereka masih belum menemukan gerbang desa yang dimaksud. Dan sepanjang jalan, mereka hanya melihat persawahan dan hutan membuat Karina mengira mereka salah jalan.

“Sabar, Na!” kata Aksa yang masih fokus ke jalan.

“Kak, di depan ada warung. Kita singgah sebentar untuk bertanya.” Kata Arumi yang merasa sungkan dengan Karina.

Aksa mengangguk dan memelankan mobilnya. Saat berhenti, Arumi turun dan bertanya kepada pemilik warung.

Pemilik warung mengatakan jika mereka masih jauh. Mereka hanya perlu lurus sampai jalur aspal habis. Setelah itu mereka akan menemukan gerbang desa di sisi kiri. Arumi mengucapkan terima kasih dan membeli air mineral.

“Minum, Kak, Karina.” Arumi menyerahkan botol air mineral kepada keduanya.

“Apa masih jauh?” tanya Aksa setelah menenggak air mineral miliknya.

“Masih, Kak. Lurus terus sampai jalan aspal habis, gerbang desa ada di kiri jalan.” Aksa mengangguk dan mulai melajukan mobilnya.

Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di ujung jalur aspal. Kini jalan yang mereka lewat berupa jalan tanah dengan batu padas yang ditata sedemikian rupa.

Mendapati gerbang, Aksa belok kiri dan masuk ke dalam desa. Ia berhenti di sebuah pos kampling dan Arumi kembali turun untuk bertanya diikuti Aksa.

“Permisi, Pak. Saya mau tanya, apa Bapak kenal dengan Pak Ramlan?”

“Ramlan? Anda siapa?”

“Saya Arumi, Pak. Saya ada perlu dengan Pak Ramlan.” Bapak-bapak tersebut melihat Arumi dari bawah sampai ke atas, membuat Aksa yang memperhatikan merasa kesal.

“Rumahnya ada diujung jalan ini, sebelah kanan, rumah nomor 3 dekat dengan Sungai.”

“Terima kasih, Pak.” Arumi membungkuk.

Aksa tersenyum simpul. Semakin mengenal Arumi, semakin ia jatuh hati dengan gadis kecilnya yang kini sudah beranjak dewasa.

Sesampainya diujung jalan, Aksa memarkirkan mobilnya di lahan kosong dan turun bersama Arumi dan Karina. Mereka berjalan kaki menuju rumah nomor 3 di kanan jalan.

Tok… Tok… Tok…

“Assalamu’alaikum…” salam Aksa.

“Wa’alaikumsalam…”

Seorang ibu-ibu yang tingginya hanya setengah dari tinggi Aksa keluar menyambut mereka.

“Cari siapa?” tanya ibu tersebut.

“Saya Aksa dan ini Arumi. Kami mencari Pak Ramlan. Apa beliau ada?”

“Ramlan itu suami saya. Kenapa kalian mencarinya?”

“Ada yang ingin saya tanyakan kepada Pak Ramlan mengenai adiknya.” Jawab Arumi.

“Mereka tidak di sini! Kalian pergi saja!”

“Maaf, maksud ibu bagaimana?”

“Adik suami saya dan orang tua mereka sudah tidak tinggal lagi di desa ini. Mereka sudah pindah. Kalian cari saja sendiri!”

Brak!

Pintu dibanting di hadapan Aksa dan Arumi. Keduanya terkejut dengan sikap istri Ramlan. Ada apa sebenarnya? Dan ke mana keluarga Arumi pindah?

“Kita cari ketua RT atau kepala desa sini untuk bertanya. Jangan menyerah!” Aksa dengan yakin menguatkan Arumi yang wajahnya sudah pias karena penolakan.

“Iya, Kak.” Karina memeluk lengan Arumi memberikan dukungan.

Mereka akhirnya bertanya dan pergi ke rumah ketua RT yang kebetulan tidak jauh dari sana. Di rumah ketua RT, mereka disambut oleh istri dari ketua RT dan beliau meminta anaknya untuk memanggil sang ayah.

Setelah keduanya meminum teh yang disuguhkan oleh istri Ketua RT, Ketua Rt datang bersama anaknya dan segera duduk bersama mereka.

“Ini Nak Arumi, Aksa dan Karina, Pakne. Mereka dari kota, mau cari Ramlan.”

“Ramlan? Untuk apa kalau saya boleh tahu?”

“Kami mau bertanya kepada beliau mengenai adiknya, karena istri beliau tidak menerima kami.” Jelas Aksa.

“Ramlan saat ini tidak ada di rumah. Dia sedang ada pekerjaan di luar. Aku tidak bisa membantu apa-apa.” kata Ketua RT.

“Apakah beliau ada nomor yang bisa dihubungi?”

“Ada.” Ketua RT meminta istrinya mengambilkan ponselnya dan memberikan nomor ponsel Ramlan kepada Aksa.

Setelah berbincang sebagai bentuk basa-basi, Arumi yang sedari tadi hanya diam memberanikan diri untuk bersuara.

“Maaf, apakah saya boleh tahu kenapa keluarga Pak Ramlan pindah dari desa ini?” Ketua RT terkejut mendengar pertanyaan Arumi, begitu juga dengan sang istri.

“Cerita ini sudah lama sekali. Mereka pindah karena ada masalah dengan pembagian harta. Lek Samudi memilih pindah daripada bertengkar dengan keluarganya sendiri dan beliau tidak menginginkan harta tersebut. Lagi pula beliau yang bekerja sebagai pemain ketoprak, ingin lebih dekat dengan kelompoknya agar tidak banyak pengeluaran saat akan manggung. Lek Samudi membawa 4 anaknya dan meninggalkan Ramlan karena Ramlan tetap ingin bertahan demi menunggu adiknya.”

“Adiknya kenapa, Pak?”

“Adik Ramlan yang kelima diberikan kepada orang dan mereka kehilangan kontak.” Arumi dengan sekuat tenaga menahan diri.

Ia tidak ingin orang luar mengetahui masalahnya. Karina dengan setia memeluk lengan Arumi seolah memberikan dukungan.

Merasa tidak ada lagi informasi yang bisa mereka dapat, Aksa mengajak Arumi dan Karina untuk berpamitan. Mereka meninggalkan desa dan kembali ke kota.

Mobil singgah di sebuah depot untuk makan siang sekaligus melaksanakan sholat dzuhur. Selesai makan, mereka duduk di gazebo yang ada di depan depot. Aksa yang mencatat nomor Ramlan segera menghubunginya.

Ramlan yang mendengar nama Arumi yang Aksa sebut segera meminta Alamat lengkap mereka dan mengatakan jika ia akan datang menemui Arumi secara langsung. Tanggapan Ramlan membuat Aksa mengembangkan senyum.

“Baik, Pak. Saya akan mengirimkan Alamat Arumi lewat pesan.” Kata Aksa yang kemudian mengakhiri panggilannya.

Arumi dan Karina menatap Aksa dengan tatapan tanya. Aksa tersenyum dan mengatakan apa yang ia bicarakan dengan Ramlan.

Arumi mengucapkan syukur kepada Allah. Tanggapan Ramlan dan keputusannya untuk bertahan di desa, menunjukkan jika Arumi masih dianggap keluarga oleh sang kakak. semoga saat mereka bisa bertemu, Arumi juga bisa bertemu dengan orang tuanya.

.

.

.

.

.

Hari ini hanya bisa up satu bab. Selamat membaca dan terima kasih atas dukungan dari semua pembaca...

1
indy
syukurlah siti mau mencari arumi
Sunaryati
Setelah lamaran segera halali menurut agama dan negara, semoga niat Diti tulus seperti Ramlan
Sunaryati
Kehidupan sosial itu biasa Arumi ada yang suka dan ada yang tidak suka, apalagi jika iri, yang penting kita bisa membawa diri dan tidak melanggar norma
Sunaryati
Ayo Arumi tunggu apalagi, bukankah Aksa membebaskan kamu jika ingin kuliah, mungkin Aksa yang dikirim untuk menjemput bahagiamu Arumi
Sunaryati
Aku juga berharap Arumi berjodoh dengan Aksa dan segera menikah
indy
ayo Arumi, jawab dong...
indy
kasihan arumi. kok ada emak kayak gitu
Meymei: Ada kak 😊
total 1 replies
Sunaryati
Sabar, semangat Arumi, Bush kesabaran dan ikhlas menerima takdir biasanya hasilnya manis.
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Sunaryati
Terima kasih Thoor semoga sehat dan selalu semangat menulis, yang kuharap up. Mudah-mudahan Arumi dan Sisa berjodoh dan membawa kebahagiaan keduanya, apalagi Arumi, yang sejak kelas 5 SD, seperti ART.
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Susanti
semangat arumi
Meymei: Iya kak (Arumi)
total 1 replies
indy
kasihan arumi, kayak bener bener dibuang keluarganya. semoga ramlan bisa membuat rumi punya keluarga yang sebenarnya
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Sunaryati
Semakin menarik, kutunggu Thoor
Sunaryati
Arumi gadis kuat, sejak kelas 5 SD sudah bisa menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga dan merawat uminya dengan baik, aku percaya Arumi akan lapang dan ikhlas menerima takdirnya
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Sunaryati
Arumi tunggu apalagi jemput bahagiamu bersama Aksa
Meymei: Sabar kak, nanti cepat tamatnya 😅
total 1 replies
Sunaryati
Semoga hari dan kehidupanmu semakin baik Arumi, dan berjodoh pada orang yang bisa membahagiakan kamu
indy
ditunggu kakak...
Meymei: Siap kak😁
total 1 replies
Susanti
berasa kurang
Susanti: lanjut
Meymei: Kurang apa kak?
total 2 replies
indy
lanjut Arumi...
Sunaryati
Semoga Ramlan benar menunggu dan menerima Arumi dengan sepenuh hati
indy
Ramlan kakaknya Arumi ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!