Cassandra adalah seorang wanita yang tak punya keluarga kecuali adik kandungnya. Ia sangat menyayangi adiknya.
Suatu hari ia mengandung anak dari seorang CEO yang kaya raya. Namun ia memilih bungkam agar tak ada yang mengetahuinya. Padahal anak itu sangatlah penting bagi CEO.
Suatu hari keduanya tak sengaja bertemu dengan CEO. Anak itu menatap lekat kearah CEO namun dengan cepat Cassandra meraih putri semata wayangnya.
"Cassandra"...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
capther 26
Tok.. Tok... Tok...
Suara ketukan pintu membangunkan Deril dari tidurnya, "sial..!! Siapa yang membangunkanku pagi pagi buta begini!" umpat Deril.
Cekrek...
Terlihat Justin sudah berdiri didepan pintu, "maaf tuan Deril saya".
"sangat menggangguku! kau tahu ini jam berapa! Pagi pagi buta sudah membangunkanku!" gertak Deril yang masih sangat berat membuka matanya.
Padahal matahari sudah hampir naik diatas kepala.
"maaf tuan, tapi ini sudah pukul sebelas", ucap Justin sedikit hati hati.
Deril sedikit mengeluarkan kepalanya, dan benar saja diluar sudah terlihat sangat panas.
"oh... Mana ku tahu. Perasaan aku baru tidur dua jam", ucap Deril sedikit malu.
Justin masih menahan tawa, namun tak berani menatap tuannya itu.
"memangnya kenapa kau tiba tiba membangunkanku? Kau kan bisa menelfonku!" ujar Deril yang masih saja menyalahkan Justin.
"emm... Begini tuan, semalam sewaktu saya menjemput nona Angel. Saya melihat Grace bertemu mr. Mattew di sebuah restoran XX",
"tunggu dulu! Restoran itu tempatku dan Mattew bertemu sebelumnya. Buat apa mereka kesana?" tanya Deril.
"entahlah tuan... Apa kita datang saja ke tempat mr. Mattew?" usul Justin.
"tidak..! Kita ikuti saja dulu permainan mereka berdua. Sepertinya Mattew pun menyembunyikan sesuatu dariku. Kau sebar teman temanmu untuk mengintai Mattew dan Grace. Mereka belum tahu siapa diriku", gerutu Deril.
Justin mengangguk, dia pun berpamitan untuk melanjutkan tugasnya.
Namun tak disangka, Deril malah menahannya. Biasanya jika ada tugas penting, Justin dibiarkan pergi begitu saja. Agar urusan cepat selesai.
"mau kemana kau!"
"mengintai Grace dan mr. Mattew tuan!"
"siapa yang menyuruhmu! Kau tak dengar kataku tadi? Aku menyuruhmu apa! Hah! Apa kau sudah tuli..!!" cecar Deril.
Mendengar semua ocehan tuannya, Justin tak mampu berkutik. Memang salahnya karena tak mendengar dengan bain perintah bosnya itu.
"maaf tuan.. Emm.. Saya salah. Tadi tuan Deril menyuruh saya menyebar teman teman saya untuk mengintai mereka berdua",
Deril mengangguk berkali kali, "bagus... Tunggu aku diluar. Aku mau mandi dulu. Setelah ini ikut aku mencari keberadaan Cassandra",
"baik tuan", jawab Justin dengan polosnya.
......................
Seperti orang orang pada umumnya. Angel pun hanya memakai bikini untuk berjemur di tepi pantai.
Slurrp....
"ah.. Segar..." ucap Angel sambil meminum air kelapa.
Angel membuka kacamatanya, dan menajamkan penglihatannya agak jauh kedepan.
"itu kan Grace... Ngapain dia sendirian disana. Dia kan sedang hamil malah keluyuran. Lebih baik aku pura pura tak tahu", batin Angel.
Tapi dia penasaran karena Grace naik perahu boat menyeberang ke sebuah pulau yang ada di tengah laut.
"Lah... Pergi kemana dia? Sendirian? Apa aku kasih tahu Justin aja ya..." gumam Angel.
Angel meraih benda pipih yang ada didalam tasnya. Ia geser geser mencari nomor Justin.
"halo Justin.. Lebih baik kau kesini sekarang! Ada berita penting untukmu dan kakakku!"
"tapi nona, saya sekarang bersama tuan Deril sedang ada urusan", jawab Justin.
"ini tentang Grace..! Beri tahu dia kalau aku melihat Grace menaiki perahu boat. Ke tengah laut, di pulau itu. Setahu ku kan disana ada villa yang biasanya untuk honeymoon",
"baik nona, saya akan...", sahut Justin namun telepon sudah dimatikan oleh Angel.
Angel menyunggingkan bibirnya, "terserah kak Deril butuh informasi ini atau tidak", gumam Angel.
Seorang laki laki blasteran menghampiri Angel yang tengah berjemur.
Tiba tiba saja, dia membungkukkan badannya dan mencium mesra bibir Angel.
"aw... Robert... Aku pikir siapa sayang berani menciumku. Aku merindukanmu sayang", ucap Angel lalu duduk dan memeluk kekasihnya yang baru ia kenal satu minggu itu melalui media sosial.
"kau tampak cantik sayang..." ucap Robert sambil mengelus rambut Angel.
Mereka memang sengaja bertemu di Bali karena memang sebelumnya Robert sudah berada di Bali untuk mengurus pekerjaan.
"aku tak menyangka ternyata kau lebih cantik aslinya sayang",
"dasar gombal...!" timpal Angel sambil mencubit kecil perut Robert.
Angel tak tahu jika Robert dulunya adalah mantan pacar Grace.
Entah karena ingin menemui Angel kekasihnya atau karena memang mencari Grace yang meninggalkannya tanpa kata apapun.
Apa tujuan Robert yang sebenarnya belum diketahui.
"sayang, apa kau mau menikah denganku nanti?" tanya Robert.
"Robert... Kita baru saja menjalin hubungan satu minggu, kau langsung mengajakku menikah? Apa kau benar benar yakin denganku?"
"aku sangat yakin Angel... Aku dengan kakakmu bisa menjalin kerja sama perusahaan. Dan kau bisa mendampingiku kemanapun aku pergi", rayu Robert.
Angel masih menimang nimang ucapan Robert. Dia seperti tak yakin dengan ucapan kekasihnya.
Pasalnya mereka baru satu minggu berpacaran. Dan Robert mengajaknya menikah. Sungguh tak masuk akal.
"tapi Robert, jika kau mau menemui kakakku yang sangat keras kepala itu dan mampu meluluhkan hatinya, aku mau menikah denganmu secepatnya", ucap Angel.
"aku mencintaimu Angel.." Robert mengecup kembali bibir Angel.
Robert juga lelaki normal pada umumnya. Dia melihat Angel berpakaian seperti itu juga muncul sebuah hasrat.
Namun ia mencoba menepisnya jauh jauh. Entah kenapa saat hasrat itu muncul, seperti tak ingin melakukannya pada Angel. Karena takut terhadap Deril.
"ayo kita ke villa sayang... Aku akan membuatkanmu sebuah steak yang sangat lezat. Villaku tak terlalu jauh dari sini",
Angel memakai blazer panjang untuk menutupi tubuhnya, lalu menggandeng Robert dan pergi ke villa.
Memang benar hanya lima menit mereka sampai di sebuah villa yang cukup privat.
Angel mulai mengeluarkan sebuah daging premium untuk dimasak. Sedangkan Robert menunggunya di tepi kolam.
Setelah semua siap, Angel memberikannya pada Robert.
Lagi lagi Angel melepas blazernya di depan Robert dan mengenakan bikini saja. Lalu menceburkan dirinya kedalam kolam.
Sepotong demi sepotong Robert sangat menikmati steak buatan Angel.
Robert terfokus pada dua benda yang selalu dibawa kemana mana oleh Angel.
Dengan cepat Robert menyusul kekasihnya itu menceburkan diri didalam kolam. Tangannya menangkap Angel dan meraihnya mendekat pada tuhu Robert.
Kini wajah keduanya hanya berjarak beberapa centi saja.
Perlahan Robert mendekatkan bibirnya dan memegang dagu Angel. Keduanya saling berciuman dengan mesra ditengah kolam.
Tangan nakal Robert dengan susah payah membuka tali belakang bra milik Angel.
Tanpa basa basi, Robert mengangkat tubuh Angel keluar kolam. Dengan keadaan mereka masih berciuman.
Kedua benda bulat itu kini telah bebas berayun kemana mana. Robert merebahkan tubuh Angel diatas ranjang.
"sayang... Aku tak pernah melakukan ini sebelumnya", ucap Angel.
Robert tersenyum padanya. Lalu menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut.
Suara desahan dari Angel terdengar sangat lirih kala Robert memainkan area sensitifnya dibawah sana.
Karena sudah tak tahan, Robert perlahan memasukkan benda keramat miliknya perlahan pada gua milik Angel.
"sempit sekali sayang... Tahan sebentar. Ini akan sakit tapi kau akan menikmatinya", bisik Robert.
Angel meringis kesakitan, berkali kali Robert mencobanya dan untuk kesekian kalinya akhirnya dia berhasil melakukannya.
"sakit Robert... Tapi... Emmh..." lenguhan itu terdengar dari bibir Angel.
Membuat Robert semakin cepat memainkan irama tubuhnya.
Semula Angel sangat kesakitan namun lama kelamaan, dia sangat menikmatinya. Sampai sampai telepon dari Deril pun dia abaikan.
"ah... Shit!! Kemana anak ini sebenarnya!! Tadi ngasih informasi, sekarang susah sekali dihubungi..!" umpat Deril yang berpuluh kali menelfon Angel namun diabaikan.
...****************...