bahagia ketika mendapatkan Uang banyak, pura-pura polos dan menyamar menjadi manusia biasa, tinggal di jalan yang sangat sepi di bawah kaki gunung.
namun siapa sangka di balik semua itu ternyata semuanya hanyalah Acting semata yang sedang di lakukannya karena dia merasa gabut, sebab berdiri sendiri di puncak kekuatan tanpa adanya musuh yang bisa menandinginya. semua yang dia lakukan hanyalah Acting.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sedikit salah paham
"Pak Arjuna mengapa anda tidak mampir terlebih dahulu ke rumah sederhana kami? Kami ingin mengucapkan rasa terimakasih karena telah mengusir ular itu!" Ucap Dika yang mengundang Arjuna untuk mampir ke dalam rumahnya.
Arjuna sedikit termenung ketika mendengar hal ini, Arjuna sendiri sebenarnya ingin jalan jalan untuk menghilangkan kebosanannya, namun dia juga tidak enak menolak permintaan orang orang ini.
"Baiklah!" Ucap Arjuna yang akhirnya setuju untuk mampir. Mereka segera berjalan menuju ke rumah dika.
"Rumah sederhana kami?" Batin Arjuna sambil mengedutkan matanya, "orang tua ini benar benar ahli dalam merendah, sejak kapan rumah sebesar ini menjadi rumah sederhana?" Ucap Arjuna dalam hatinya.
Kemudian mereka semuanya memasuki rumah ini. Mereka ngobrol santai hingga larut malam.
Karena waktu sudah sangat larut malam akhirnya Arjuna setuju untuk menginap di rumah ini.
Ketika pagi hari telah tiba Bella secara pribadi mengajak Arjuna untuk jalan jalan, bahkan bella secara pribadi menyupiri Arjuna dengan mobilnya.
Pada sore harinya Arjuna dan bella berjalan santai di taman kompleks perumahan ini.
"Perumahan ini lumayan asri juga, ya.." ucap Arjuna yang menikmati jalan jalan ini.
"Be... benar pak Arjuna!" Ucap Bella dengan sedikit gugup. Bagaimana pun juga dia sedang bersama dengan seorang Tuan sakti mandraguna yang masih sangat muda.
"Pak Arjuna, bolehkah saya memanggil anda dengan sebutan lain?" Tanya Bella.
"Sebutan apa?" Tanya Arjuna.
"Bagaimana bila saya memanggil anda dengan mas Arjuna?" Tanya Bella.
"Ah, itu malah lebih baik! Aku bukan bapak bapak..." ucap Arjuna dengan cerah.
Dia memang sedikit heran padahal wajahnya masih mudah namun keanyakan orang memanggilnya kalau tidak Tuan pasti pak, Padahal umur Arjuna masih 24 tahun.
Bella sedikit tersipu saat ini.
Tiba tiba dari kejauhan seorang pemuda berteriak dengan lantang, "bella! siapa lelaki itu?! Mengapa kamu bersama dengan lelaki lain?" Teriak pemuda itu.
Baik bella dan Arjuna kaget dengan kehadiran pemuda itu.
"Radit, aku bisa menjelaskannya siapa orang ini!" Ucap Bella dengan segera..
Arjuna termenung, tiba tiba dia menyadari apa yang terjadi saat ini, pastinya pemuda ini adalah pacarnya bella dan pastinya dia tidak terima melihat dirinya berjalan dengan Bella.
Dengan cepat Arjuna berucap, "tunggu sebentar, aku dan Bella tidak memiliki hubungan sedikitpun! Aku hanya tidak sengaja berkenalan dengan dia tadi malam, jangan salah faham terlebih dahulu..."
Radit tidak memperdulikan Arjuna.
"Bella kita ini sudah bertunangan, namun mengapa kamu malah menemani pria lain, beraninya kamu!" Ucap pemuda ini.
Mata Arjuna berkedut ketika mendengar hal ini, dia benar benar jengkel ketika pria ini tetap mengatakan omong kosong padahal dia sedang mencoba menjelaskannya.
"Radit, dengarkan aku! Dia adalah Tuan Arjuna! Kamu tidak boleh mengucapkan hal yang aneh aneh kepada Tuan Arjuna!" Ucap Bella dengan tegas, "apakah kamu tahu, beliau baru saja menyelamatkan keluargaku tadi malam!"
"Astaga bella, kamu adalah tunanganku, namun mengapa kamu malah memilih berjalan dengan lelaki lain?" Tanya Radit dengan ekspresi geram.
"Hei bung dengarkan aku, aku sama sekali tidak ada hubungan apapun dengan tunanganmu!" Ucap Arjuna yang kembali mencoba menjelaskan.
Apa yang tidak di kira oleh Arjuna, pada saat ini Radit berdiri di depan Arjuna sambil membusungkan dadanya tepat di depan Arjuna seolah hendak menantang Arjuna.
"Siapa namamu tadi? Arjuna?" Tanya Radit dengan geram, kemudian Radit mencoba memandangi Arjuna dari ujung rambut hingga ujung kaki, kemudian tersenyum sinis, "beraninya manusia biasa sepertimu mengambil tunanganku!"
"Manusia biasa?" Tanya Arjuna dengan sedikit bingung, memangnya ada manusia luar biasa?
"Sekali lagi aku katakan kepadamu, aku tidak mengambil tunanganmu!" Ucap Arjuna.
"Sepertinya kamu perlu di pukuli!" Ucap Radit.
Kemudian Radit mengepalkan tangannya berusaha untuk mengumpulkan kekuatannya.
Bella yang menonton dari samping tampak sangat khawatir, pasalnya dia mengetahui betul apa yang hendak di keluarkan oleh Radit, Radit memiliki Ajian brajamusthi, pemilik Ajian brajamusthi bisa mengeluarkan kekuatan pukulan yang sangat kuat dan akan langsung menghancurkan tubuh seseorang apabila terkena pukulan tersebut.
Dia sendiri tahu Tuan Arjuna sangat sakti dan bisa mengusir santet ular, namun masalahnya santet dan ilmu kanuragan sedikit berbeda. Bagaimana bila Tuan Arjuna hanya jago dalam mengusir santet, tidak dengan ilmu kanuragan? Bukankah dia akan mati apabila terkena Ajian brajamusthi dari radit?
Ketika Radit sudah mengepalkan tangannya berusaha untuk meninju Arjuna, bella berteriak, "Tuan Arjuna hati hati! Dia me--" namuan sayang sekali sebelum bella menyelesaikan kalimatnya sebuah suara tamparan terdengar keras.
Plak!
Arjuna yang melihat Radit ingin memukul dirinya langsung menampar Radit sebagai bentuk membela diri.
Arjuna mengedutkan matanya ketika melihat tubuh radit berputar seperti gangsing hingga akhirnya jatuh dan pingsan.
"Mengapa lemah sekali? Apakah pemuda ini tidak pernah makan?" Arjuna sedikit menyesal pada saat ini, jika dia tahu bahwa Radit sangat lemah Arjuna pasti akan mengurangi kekuatan tamparannya.