Athana adalah seorang gadis yang di paksa bertunangan dengan guru di sekolah nya, tapi sayang nya dia mengetahui, jika tunangan itu menyukai kakak nya.
Athena yang merasa muak dengan keadaan, memilih pergi, namun di perjalanan pulang bus yang dia naiki mengalami kecelakaan.
dia yang memang berniat untuk menghindar dari masalah nya, menyelamatkan semua penumpang bus, dan mengorbankan dirinya.
namun alih-alih bangun di surga, dia malah terlempar ke dalam cerita novel yang dia baca sebelum nya.
dan sial nya, saat dia sampai di dunia novel itu, dia harus menyaksikan suami dari pemilik tubuh baru nya, sedang melamar seorang gadis di hadapan semua orang.
dan yang lebih membuat nya rumit, dia datang saat gadis itu sudah mengandung dan saat itu adalah hari kematian sang figuran di tulis.
bagaimana Athana bertahan di dunia novel itu, apakah dia akan merebut kembali suami nya atau malah membalas semua nya?
stay tune...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35 Sagara dan kisah Athena
"Apa yang lo lihat. " ucap Athena datar.
Dia mundur beberapa langkah ke belakang, dan menatap pemuda yang ada di depannya itu dalam.
Wajah pemuda itu memang tampan, dan mata nya, seperti nya dia tidak asing dengan warna mata pemuda itu.
Mirip siapa kira-kira? Kenapa dia lupa?.
"Berhenti bermain-main, Athena. " tekan pemuda itu datar.
Athena memejamkan mata nya, saat ingatan Athena asli kembali memasuki pikiran nya.
'Aku benar-benar minta maaf. '
'Behenti mengatakan hal itu, Athena kau gila. '
'Aku bersalah, maaf membuat nya terbunuh, aku pembunuh. '
'Kau memang membunuh nya, puas hah. '
'Hiks, benar, aku pembunuh. '
'Jangan muncul di hadapan ku lagi. '
'Dekati suami mu itu, dan jauhkan dia dari wanita ku. '
'Aku tidak bisa. '
'Kau bodoh, berusaha lah, sialan. '
'Aku tidak mau. '
'Athena, kau tetap gadis bodoh, dan tidak berguna. '
Athena meringis pelan, saat ingatan tentang pemuda itu muncul dalam ingatan nya itu.
Tunggu! Sial, dia ingat sekarang, pemuda itu, dia kan antagonis pria, dan dia adalah abang Athena.
Pantas saja dia merasa tidak asing dengan warna Mata nya, karena memang sama dengan warna mata milik nya.
'Bodoh lo, Athena. ' batin Athena meringis malu.
Athena membuka mata nya dan menatap pemuda, yang di ketahui bernama Sagara itu, dengan pandangan datar.
"Gue gak main-main. " ucap Athena datar.
Sagara mengangkat sebelah alis nya, saat mendengar cara bicara Athena yang berbeda pada nya.
"Kenapa lo berubah. " ucap Sagara datar.
"Gue engga. " ucap Athena dalam.
Sagara diam, tapi tangan nya mengepal erat, saat dia tidak sengaja melihat pergelangan tangan gadis itu yang terbalut perban.
Bahkan noda darah di seragam gadis itu, sekarang terlihat jelas dalam pendangan nya.
"Gue salah, lo emang gak pernah berubah, Athena. " tekan Sagara datar.
"Orang bodoh kayak lo, gak mungkin bisa berubah. " tekan Sagara lagi.
Setelah mengatakan itu, dia pergi dari hadapan Athena, meninggalkan gadis itu yang menatap nya dalam.
Athena bisa melihat itu, tatapan Sagara yang mengarah pada lengan nya dan noda darah di pakaian nya.
Ada tatapan kecewa, marah dan khawatir di sana? Sebenarnya ada apa dengan Athena dan Sagara di masa lalu?.
dan lagi-lagi ingatan tentang Athena asli, yang membuat nya bingung terus kembali.
Tentang Athena yang menyalahkan dirinya nya, tentang kematian seseorang, dia yakin masa lalu Athena adalah kunci dari jawaban ini.
'Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu? '
***
Di sisi lain, Sagara duduk di kursi taman belakang sekolah nya, dengan pandangan mata kosong.
Ingatan nya kembali pada saat dia melihat luka di lengan Athena, dan noda darah di baju gadis itu.
"Lo bodoh, na. " lirih Sagara.
Pemuda itu menundukan kepala nya dalam, bahu nya bergetar pelan, di susul isak tangis kecil setelah nya.
Tangan nya mengepal erat, saat ingatan nya kembali pada masa kelam keluarga nya.
Masa di mana semua nya berubah total, keluarga mereka yang kehilangan dua warna yang selalu menjadi pelengkap Bagaskara family.
Dua gadis cantik yang selalu menjadi penyemangat Sagara dan keluarga nya, sekarang sudah menghilang.
Yang satu tidak akan pernah kembali, dan yang satu nya, meredupkan kehidupan nya dalam lubang penyesalan tidak berdasar.
"Kenapa lo belum berubah Athena. " lirih Sagara pelan.
"Kenapa, lo masih kayak gini? Kenapa lo masih terbelenggu dalam hal bodoh itu lagi. " ucap Sagara lagi.
"Kenapa lo selalu nyalahin diri lo, dan buat lo kehilangan separuh jati diri lo, dan lo terluka karena itu Athena. " gumam Sagara sendu.
Dia masih mengingat dengan jelas, bagaimana kondisi keluarga nya melihat kondisi gadis itu, yang benar-benar memprihatinkan.
Flashback.
"Kita, harus kuat. " ucap seorang pria, yang merupakan kepala keluarga itu, sambil merangkul istri nya yang melamun di samping nya.
"Berlarut-larut dalam kesedihan, hanya akan membuat kita terpuruk. " ucap pria itu lagi.
"Dan Thina, pasti akan bersedih di atas sana. " ucap pria itu lagi.
"Kamu benar mas, aku juga gak mau anak kita bersedih, dia pasti sudah bahagia di atas sana. " ucap seorang wanita cantik itu tersenyum sendu.
"Tapi, bagaimana dengan Athena. " ucap seorang pemuda yang dari tadi diam, mulai berbicara.
Kedua orang tua itu terdiam, benar. Athena anak bungsu mereka, pasti jauh lebih kehilangan dari pada mereka.
Anak bungsu nya juga terluka, mereka tau itu, walaupun bukan raga nya, tapi jiwa nya, separuh dari jiwa nya telah pergi bersama kembaran nya.
"Kita harus menguatkan Athena, bunda takut, dia menyalahkan dirinya sendiri. " lirih wanita itu pelan.
Kedua laki-laki itu mengangguk pelan mendengar itu, namun perhatian mereka segera teralihkan saat mendengar suara teriakan di lantai atas.
"Tuan! Tolong, nona Athena! " teriak beberapa maid dari lantai atas.
Pria dan wanita beserta anak sulung nya terkejut mendengar itu, mereka saling menatap dan berlari ke lantai atas.
Beberapa maid mulai memberi jalan untuk tuan mereka lewat, pria itu masuk ke dalam kamar anak bungsu nya, yang gelap.
Wanita itu mulai mencari saklar lampu dan menyala kan nya, saat dia menemukan nya, namun mata nya langsung melotot terkejut melihat kondisi kamar anak bungsu nya itu.
"Di mana Athena. " teriak wanita itu panik.
"Ayah, di balkon. " teriak pemuda itu pada ayah nya.
Pria yang sedang mencari anak bungsu nya, langsung berlari ke arah balkon, dan menangkap tubuh anak bungsu nya yang akan melompat itu.
"Athena!, nak! " teriak wanita yang melihat anak bungsu nya, berhasil di selamat kan suami nya itu.
"Hiks, apa yang kamu lakukan nak? Kenapa melakukan ini! " teriak wanita itu mencoba menyadarkan anak nya, yang hanya diam dengan tatapan kosong nya.
Pemuda yang melihat lengan adik nya terluka dan mengeluarkan banyak darah, mengambil sapu tangan dan mencoba menahan darah nya itu.
"Tekan, lebih kuat. " lirih gadis itu, saat merasakan luka nya di tutupi oleh pemuda itu.
"Tekan! Hiks, tekan! " teriak gadis itu sambil menangis kencang.
Pria yang melihat anak nya seperti itu, memerintah kan maid, untuk menghubungi dokter, sedang kan wanita yang melihat kondisi anaknya, hanya bisa menangis tersedu.
"Athena, sayang, sadar lah. " lirih wanita itu mencoba menyadarkan anak nya itu.
Tak lama dokter datang, mereka langsung membawa gadis itu ke kamar yang berbeda.
Karena kondisi kamar gadis itu, jauh dari kata baik, bahkan banyak darah berceceran di sana.
"Bagaimana kondisi anak saya dokter. " tanya wanita itu khawatir.
"Seperti nya, masalah nona Athena bukan pada raga nya, tapi psikisnya, ada teman saya yang merupakan psikiater, mungkin bisa membantu nona Athena. " jelas dokter itu.
"Panggil dia. " ucap pria itu datar.
Satu bulan kembali berlalu, Athena melewati masa berobat nya dengan psikolog, dan di sana keluarga nya tau, jika Athena di diagnosa PTSD.
"Karena kondisi pasien cenderung kambuh saat dia merasa di kasihani, mulai sekarang coba lah abaikan semua hal tentang pasien. " ucap psikolog itu.
"Tapi, bukannya itu menyakiti Athena nanti nya. " ucap wanita itu pelan.
"Untuk sementara, hanya cara itu yang mungkin ampuh untuk di lakukan saat ini. " jelas psikolog itu.
Flashback off.
***
udh ga sabar dari kemarin di tungguin
gk sadar diri banget.
rajin up 🤩🤩🙏🙏🙏🙏