Pesawat Kertas ( Cinta Dan Luka)

Bruk

Saka terkejut melihat kedatangan Aurelia tanpa permisi terlebih dahulu

" Aku mencintaimu Saka, mengapa sampai sekarang kamu masih belum menerima ku" Aurelia Menatap sendu Saka

" Kau tau aku hanya mengganggap mu teman tidak lebih Aurel, cari lah kebahagiaan kamu, aku yakin suatu saat kamu akan mendapatkan laki' yang mencintaimu seperti kamu mencintai nya." Ujar Saka yang ingin Aurel berhenti berharap

Tanpa berkata-kata Aurelia meninggal ruangan Saka

" Maafkan aku Aurel karena aku hanya mencintai satu gadis dari dulu sampai sekarang, aku tidak ingin kamu membuang waktumu untuk menunggu ku." batin Saka

Hiks hiks hiks

Aurelia terisak dalam mobilnya

"Aku kurang apa Saka, sedari dulu aku mengejar mu berharap kamu luluh tapi sampai Saat ini aku tidak bisa mendapatkan mu " Aurelia merasa sangat kecewa dengan penolakan Saka

" Seistimewa apa gadis itu sampai kamu begitu mencintainya hiks hiks" Aurelia terus terisak

Saka mengusap kasar wajahnya saat matanya tertutup bayangan wajah Ciara tersenyum membuat Saka memegang dadanya yang berdetak

" Aku masih mencintai mu Ara, kamu di mana?" Batin Saka

Dret

Dret

" halo pah " Ucap Saka

" Ke rumah sakit Sekarang saka " ucap Arga lalu panggilan terputus saat membuka aplikasi WhatsApp Saka terkejut melihat banyak nya chat dan panggilan

" Pah apa yang terjadi pada Mama?" Tanya Saka dengan raut wajah panik nya

" Apa menemukan mama kamu sudah tergeletak pingsan dan mulut nya berbusa" ucap Arga mengusap kasar wajahnya matanya sudah berkaca-kaca

Seorang dokter keluar dan menghampiri mereka,

" Dok bagaimana keadaan mama saya?" tanya Saka

" beruntung nya tuan membawa dengan cepat ke rumah sakit karena obat yang di konsumsi nyonya lumayan banyak, tuan jika di rumah tolong awasi pergerakan nyonya karena dia mengalami banyak tekanan " ujar Dokter itu

" Apa mama seperti ini ada hubungannya dengan menghilangnya tante Selena? " tanya Saka

" Ya nak karena mama kamu sangat merasa bersalah " ucap Arga

" Sebenarnya ada masalah apa mama dan tante Selena?" tanya Saka penasaran

Arga lalu menceritakan masa lalu mereka karena tidak bisa lagi menutupi semua nya dari Saka mendengar itu Saka begitu terkejut

" Berarti aku dan Ciara saudara pah?" tanya Saka tak menyangka

Arga terdiam karena tidak ingin identitas Saka terbongkar bagaimana Arga sudah berjanji pada Nadin untuk tidak memberi tahu identitas Saka yang sebenarnya

" Ya Kalian saudara" ucap Arga terpaksa berbohong

" Maafkan papa Saka kami tidak ingin kehilangan kamu, apalagi Nadin yang tidak akan bisa mempunyai anak begitu menyayangi kamu " Batin Arga

Saka meneteskan airmata nya jujur saja kenyataan ini begitu berat untuk di terima Saka begitu mencintai Ciara bagaimana mungkin mereka bisa bersama jika mereka adalah saudara satu Ayah? Begitulah pikiran saka

" Saka kamu baik' saja nak?" tanya Arga

" Iyah pah aku ingin melihat mamah " ucap Saka lalu berjalan ke ruangan Nadin

Saka menatap wajah pucat Nadin lalu saka menggenggam tangan Nadin

" Mengapa mama melakukan ini semua, apa mama tidak menyayangi aku lagi?" tanya Saka

" Jika rasa bersalah itu membuat mama nekat Melakukan hal ini, aku berjanji akan mencari keberadaan tante Selena dan Ara " ujar Saka

" Aku mencintaimu Ara tapi mengapa takdir kita sebagai Saudara, apa aku bisa menghilangkan perasaan ini?" tanya Saka

" Demi mama dan demi hubungan kekeluargaan ini aku berjanji akan menyatukan kembali hubungan mama dan tante Selena " batin Saka