NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sila, seorang gadis karier dari dunia modern yang tajam lidah tapi berhati lembut, terbangun suatu pagi bukan di apartemennya, melainkan di sebuah istana mewah penuh hiasan emas dan para pelayan bersujud di depannya—eh, bukan karena hormat, tapi karena mereka kira dia sudah gila!

Ternyata, Sila telah transmigrasi ke tubuh seorang selir rendahan bernama Mei Lian, yang posisinya di istana begitu... tak dianggap, sampai-sampai namanya pun tidak pernah disebut dalam daftar selir resmi. Parahnya lagi, istana tempat ia tinggal terletak di sudut belakang yang lebih mirip gudang istana daripada paviliun selir.

Namun, Sila bukan wanita yang mudah menyerah. Dengan modal logika zaman modern, kepintarannya, serta lidah tajamnya yang bisa menusuk tanpa harus bicara kasar, ia mulai menata ulang hidup Mei Lian dengan gaya “CEO ala selir buangan”.

Dari membuat masker lumpur untuk para selir berjerawat, membuka jasa konsultasi percintaan rahasia untuk para kasim.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Langit istana tampak tenang. Namun di balik tirai keemasan dan koridor panjang, ada yang mulai bergerak diam-diam.

Seorang pelayan wanita yang dikenal pendiam diam-diam menghilang malam itu.

Beberapa hari kemudian, jenderal utara ditemukan tak sadarkan diri dengan surat berisi ancaman di tangannya:

"Yang mengangkatmu bisa menjatuhkanmu. Pilih setia, atau tenggelam bersama."

 

Laporan Rahasia dan Perasaan yang Mulai Terkikis

“Ini bukan pemberontakan dari luar...” ujar Panglima Mo di ruang pertemuan rahasia. “Ini berasal dari dalam.”

Kaisar Liang Xu mengangguk pelan. Pandangannya menyapu wajah para penasihat terpilih. “Cari siapa saja yang punya koneksi dengan mendiang Perdana Menteri Zhou.”

Sementara itu, Mei Lin tengah mengurusi dapur istana. Ia mulai menciptakan resep baru untuk mengurangi ketegangan para prajurit dan menjaga semangat mereka. Tapi kali ini, wajahnya tak seceria biasanya.

Pagi itu, tanpa sengaja ia menemukan surat dari Kaisar Bai Tian yang disimpan di meja kerja Kaisar Liang Xu. Surat itu belum dibakar. Dan isinya…

“Jika engkau tak menjadikannya permaisuri, kami akan menjemputnya secara resmi, membawa serta mahkota kehormatan negeri kami.”

Mei Lin membacanya diam-diam, jantungnya berdetak kacau. Ia tidak marah… tapi bingung.

" Kenapa belum dibicarakan padaku? Apakah dia... ragu mengangkatku menjadi permaisuri?" ucap mei Lin dalam hatinya

Kaisar dan Diam yang Menyakitkan

Malamnya, Liang Xu masuk ke kamar, menemukan Mei Lin berpura-pura tidur.

Ia duduk di sisinya. Memandangi wajah perempuan yang telah mengubah hidup dan kekaisarannya.

“Aku belum siap menjadikanmu permaisuri, bukan karena aku tak ingin,” bisiknya. “Tapi karena dunia akan menjadikanmu sasaran. Dan aku belum membasmi semua musuhmu.”

Tapi ia tak tahu… Mei Lin mendengarnya. Dan air matanya diam-diam mengalir.

Di salah satu aula tersembunyi di bagian terdalam istana, sekelompok pria berjubah gelap bertemu di ruang berukir lambang Sekte Langit Hitam—kelompok rahasia yang telah hidup sejak tiga kekaisaran sebelumnya.

Pemimpinnya, seorang lelaki tua yang masih berdiri tegak, membuka peta kekaisaran dan menunjuk ke arah tengah.

“Selir Mei Lin adalah kunci kekuatan Kaisar Liang Xu. Ia bukan sekadar istri, tapi poros rakyat, dan sumber kekuatan moral. Singkirkan dia... dan Kaisar akan kehilangan separuh cahayanya.”

Pagi berikutnya, seorang kasim membawa surat kepada Mei Lin. Surat tanpa nama, hanya bertuliskan:

“Berhenti menjadi pusat perhatian, sebelum dunia menjatuhkanmu dari atas singgasana yang belum kau duduki.”

Namun, alih-alih gentar, Mei Lin malah tersenyum.

“Kalau dunia ingin menjatuhkan, biar aku berdiri lebih tinggi dulu. Supaya kalau jatuh, bisa kuketawakan sambil terguling.”

Si Tang pengawal baru mei Lin, mengintip dari luar. “Itu kalimat bijak atau ancaman balasan, Permaisuri?”

“Dua-duanya,” jawab Mei Lin sambil mengambil keranjang rempah. “Ayo, kita mulai membuat teh penangkal racun. Yang di dapur semalam muntah gara-gara tahu palsu.” ujar Mei Lin lalu pergi ke dapur

"Kau harus tahan. Dengan sikap aneh permaisuri kita, tapi itu yang buat dia luar biasa" ujar Qin Mo lalu pergi mengikuti Mei Lin

"Apa bedanya dia dengan permaisuri, bukanya mereka sama sama aneh, semoga aku kuat" Jawab Si Tang lalu mengikuti

Sementara Mei Lin mulai menyusun kembali siasatnya dengan cara khasnya yang licik tapi menggemaskan, di sisi lain istana, kaisar Liang Xu sedang berdiri di depan aula besar, menyaksikan nama-nama petinggi istana yang mulai dicoret dari daftar kepercayaan.

Ia tahu… pertempuran kali ini bukan soal pedang atau pasukan.

Tapi tentang hati, pengkhianatan, dan apakah cinta bisa bertahan ketika yang mencintai justru menjadi kelemahan terbesarmu.

Angin musim gugur berembus pelan. Namun hawa istana terasa seperti api yang terselubung kabut. Tenang di permukaan, tapi dalamnya menyimpan bara yang siap meledak.

Semua mata kini tertuju pada permaisuri Mei Lin. Bukan hanya karena kecerdasannya… tapi karena surat ancaman yang ia terima kemarin malam mulai tersebar dari bisik ke bisik.

“Permaisuri Mei Lin mengancam stabilitas istana.”

“Ia terlalu dekat dengan rakyat.”

“Ia akan dijadikan permaisuri asing... jika Kaisar lalai!”

Mei Lin hanya tertawa saat mendengar bisikan itu dari pelayan dapur. Ia duduk sambil memanggang ubi dan berkata ringan, “Kalau mereka benar-benar takut aku jadi permaisuri... kenapa tidak mereka pilih saja sendiri? Aku bisa jadi kepala dapur, tak masalah.”

Pengawal Si Tang yang duduk bersila di sampingnya menyahut, “Kalau mereka yang pilih, istana bisa jadi rumah makan, bukan kekaisaran.”

“Loh, salahnya di mana? Setidaknya semua orang kenyang,” sahut Mei Lin, sambil menjepit sehelai daun salam ke panggangannya.

 

Jebakan yang Manis

Tengah malam, Pangawal Qin Mo dan Kaisar Liang Xu duduk bersama di ruang perang rahasia. Sebuah rencana disusun.

“Ada tikus di antara para kasim senior. Mereka yang menyampaikan informasi kepada kelompok Langit Hitam,” ujar Mo.

“Tangkap saja.” jawab kaisar

“Tidak. Kita beri mereka umpan. Umpan manis.”

Dan umpan itu bernama Mei Lin.

Pagi itu, Mei Lin berjalan-jalan di pasar kota, mengenakan pakaian rakyat biasa. Tapi tetap saja, langkahnya penuh gaya. Di belakangnya, Si Tang menyamar jadi suaminya dengan kumis palsu, rambut acak-acakan, dan keranjang yang penuh dengan lobak.

“Kenapa aku jadi suamimu?” keluh Si Tang.

“Karena kamu pendek. Kalau Mo Gege yang jadi, aku yang kelihatan tua.”

“Terima kasih, aku tersanjung.” ujar Si Tang kesal

Mereka mengamati gerak-gerik seorang kasim bernama Yu Geng, yang sejak semalam diketahui menyelundupkan surat ke toko pengobatan misterius di ujung kota.

Mei Lin berpura-pura membeli gingseng sambil menyelipkan serbuk perangsang batuk pada surat rahasia yang hendak dibawa Yu Geng.

Tak lama kemudian, kasim itu terbatuk-batuk sepanjang jalan. Tubuhnya goyah, dan suratnya jatuh. Pasukan istana langsung menyergap, dan membawa surat itu ke tangan Kaisar.

Isi suratnya mengejutkan:

“Mei Lin harus dihilangkan sebelum malam purnama. Jika tidak, semua informasi tentang senjata rahasia akan bocor.”

Dengan bukti itu, Kaisar akhirnya menyusun rencana penangkapan terhadap kelompok pengkhianat dalam istana. Tapi yang lebih mengejutkan…

Mei Lin mendekatinya malam itu dan berkata, “Kalau boleh... biar aku yang pancing mereka keluar. Tapi aku harus menyamar jadi permaisuri dari negeri tetangga.”

“Berbahaya.” seru kaisar

“Tapi menyenangkan.” jawab Mei Lin

Kaisar Liang Xu menatapnya lama. Akhirnya ia berkata pelan, “Kalau kamu terluka… aku akan membakar seluruh istana.”

Mei Lin hanya tertawa. “Kalau aku terluka, suruh Si Tang masak bubur jahe. Aku cepat sembuh kok.”

Sementara siasat dimulai dan penjahat-penjahat mulai merapat ke dalam perangkap, rakyat kekaisaran justru mulai memuja nama permaisuri Mei Lin.

Bukan karena gelarnya.

Tapi karena keberaniannya, sikapnya yang konyol namun tulus, dan kemampuannya menjinakkan istana penuh duri dengan tawa dan logika sederhana.

Namun bayang-bayang surat Kaisar Bai Tian masih menggantung.

Dan malam purnama tinggal tiga hari lagi…

Bersambung

1
Lala Kusumah
kereeeeeennn n hebaaaaaatt Mei Lin 😂🤭😍👍👍❤️❤️
kaylla salsabella
lanjut Thor
sahabat pena
baru kali ini ada kaisar semangat jadi pebinor🤣🤣🤣🤣emang ga ada ya perempuan yg lebih baik dari Mei lim? 🤣🤣🤣
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Bahaya terus mengintai, ga tenang amat ya hiupna
Eka Haslinda
lanjut thooorr.. kocak n menegangkan
kaylla salsabella
lanjut Thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
wah jeli juga mei lin
Cindy
lanjut kak
Lala Kusumah
hati-hati Mei Lin 🙏🙏😍😍
sahabat pena
kpn up nya thor?
Santy Susanti
Aduh Mei kamu jd rebutan 2 kaisar🤪🤪🤪🤪🤪
sahabat pena
🤣🤣🤣🤣🤣
Wahyuningsih
wah mei lin jdi rebutan para selir tambah julid yg pastinya 😄😄 bener2 dah 🤦🤦 d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tuap hri sellu jga keshtn 💪💪💪💪💪💪💪💪💪
Atik Kiswati
wah....pasti + seru ni....yok lnjt lg....
Kusii Yaati
wahhh semakin seru dan menegangkan jadi tak sabar nunggu kelanjutannya...up lagi ya Thor 🤭😁
sahabat pena
🤣🤣🤣🤣🤣
Kusii Yaati
nggak di sangka selir yang di pandang sebelah mata dan suka membuat kegaduhan di dapur istana jadi rebutan para kaisar,Hidup Mei Lin 🤭😁
sahabat pena
vas bunga itu pasti kerjaan Mei lin🤣🤣🤣
sahabat pena
🤣🤣🤣🤣nasi angetan, sikat gigi sebelah, rambut berantakan 🤣🤣🤣orang jaman modern ngalahin jaman kuno🤣🤣
Mutiara Nisak
kyk nya si mei lin sendiri yg harus turun tangan,agar konflik perebutan dirinya tdk smpk menyebabkan permusuhan antar negara,ayo mei lin tunjuk kan siapa dirimu yg sebener nya,kan dirimu kyk belut licin dan sulit d tebak....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!