SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!
Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.
Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.
Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.
Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.
Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31. MARAH
Rosetta terus mengekori kembarannya yang telah mendiami dirinya selama berjam-jam, bahkan ketika mereka telah pulang ke rumah. Gadis itu berusaha untuk memanggil, membuka obrolan, tapi tetap saja kembarannya itu mengabaikan Rosetta. Walau dalam hati kecilnya Rosetta merasa pantas mendapatkan perlakuan seperti itu karena merahasiakan hal besar dari kembarannya tersebut.
"Rod? Mau sampai kapan kau marah padaku?" tanya Rosetta yang tidak tahu lagi harus berbuat apa agar amarah Roderick padam. "Apa kau tidak ingin bicara padaku lagi?" sambungnya.
Hening.
Tak ada jawaban satu patah kata pun dari Roderick, ia justru terus berjalan ke kamar dan menutup pintunya. Seolah menolak dengan keras tidak mau bicara dengan Rosetta. Roderick benar-benar merasa dikhianati kali ini oleh kembarannya sendiri. Dengan tidak memberitahukan dan yang menjadi paling lambat tahu sedangkan Rosetta memberitahu orang lain sebanyak itu, jelas Roderick tidak menyukainya. Ia merasa seperti orang bodoh, yang jika tidak memaksa menemui Rosetta dan mengungkap apa yang kembarannya itu sembunyikan, Roderick yakin kalau selamanya ia tidak akan pernah tahu apa yang terjadi.
Rosetta hanya berdiri di depan pintu kamar Roderick, merasa bersalah karena menyembunyikan rahasia besar Rosetta dari kembarannya itu. Apakah artinya kejadiannya akan sama seperti sebelumnya, dimana hubungan Rosetta dan Roderick akan renggang kembali? Tapi mungkin itu ada baiknya, jadi kembarannya itu tidak akan pernah berada dalam bahaya, karena jalan yang akan dilalui oleh Rosetta akan begitu menyakitkan. Biarlah dirinya yang menapaki jalan berduri asal keluarganya baik-baik saja.
"Rose?"
Seketika pikiran Rosetta beralih ke sumber suara yang memanggilnya. Ia mendapati sang ibu menatap Rosetta bingung karena berdiri mematung di depan kamar Roderick.
"Ya?" sahut Rosetta berusaha tersenyum.
"Ada apa? Kenapa berdiri di sana seperti itu?" tanya Lili.
"Tidak ada apa-apa, Mom. Aku hanya mengantuk," dusta Rosetta.
"Kau bermain seharian dengan Arthur. Sudah makan?" tanya Lili kembali.
"Sudah." Rosetta tidak ingat kapan terakhir ia makan hari ini, sepertinya sarapan pagi tadi. Dan sekarang sudah cukup malam, tapi rasanya ia enggan untuk menyentuh makanan apa pun.
"Kalau begitu bersihkan dirimu dan pergilah tidur. Mommy akan buatkan susu madu kesukaanmu," suruh Lili.
"Baik," jawab Rosetta yang langsung berlari ke kamarnya.
Rosetta menuruti ucapan sang ibu, ia membersihkan diri lalu mengganti pakaian dengan pakaian tidur. Rasanya hari ini ia benar-benar lelah. Tubuhnya terasa begitu berat, mungkin karena seharian di depan komputer dan menemukan fakta tidak menyenangkan tentang pengkhianat perusahan. Terlebih mengenai Roderick yang marah pada Rosetta. Ah, kepala gadis itu pusing rasanya sudah menghadapi semua kekacauan ini.
...***...
Di lain sisi Rion dan Dante kini memandangi pria yang amat mereka kenal dengan baik duduk di hadapan mereka. Pria tertunduk ketika tahu kalau dirinya telah diketahui sebagai dalang kekacauan perusahaan akhir-akhir ini, terutama tentang pencurian data projek.
"Katakan padaku kenapa kau melakukan semua itu?" tanya Rion tanpa melepaskan pandangannya sedikit pun dari pria di hadapannya ini. Merasa tidak percaya kalau orang yang amat ia percaya justru mengkhianatinya.
Pria itu hanya diam, sadar diri kalau ia memang bersalah dan tidak mau melakukan pembelaan diri sedikit pun. Ia pantas mendapatkan hukuman apa pun yang akan Rion berikan padanya.
"Katakan kenapa kau melakukannya, Frans?!" seru Rion tidak dapat lagi menahan kesabarannya.
"Kau terlihat dalam sebuah sindikat, kan? Kau juga pasti kenal orang-orang ini," ucap Dante seraya melamparkan tumpukan kertas di depan meja yang memisahkan Dante, Rion, dan Frans.
"Maafkan aku, Rion. Aku tahu aku tidak pantas mengatakannya, tapi aku tidak punya pilihan. Mereka menyandera keluargaku. Anakku sedang mengandung saat ini dan aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya dan bayi dalam kandungannya. Mereka bukan sindikat biasa, mereka benar-benar iblis. Mereka sudah mengincar Lorenzo sejak lima tahun lalu," jawab Frans dengan raut wajah penuh sesal.
"Kenapa kau tidak bilang padaku? Kenapa justru mengikuti mereka? Kau tahu aku bukan orang yang akan jatuh begitu saja. Kau juga tahu kalau kau sudah seperti bagian dari keluargaku sendiri, bahkan anak-anakku dan istriku begitu menghormatimu." Rion benar-benar marah sekarang. Ia tahu sejak pertama kali Dante mengatakan kalau Frans adalah pelaku pencurian dan juga pembobolan sistem beberapa bulan lalu, Rion langsung berpikir kalau tidak mungkin Frans senekad itu pada perushaan yang begitu ia cintai sejak muda.
"Sudah kukatakan mereka iblis Rion, mereka memanfaatkan apa pun yang menurut mereka berguna dengan menggunakan ketakutan terbesar korbannya. Jika kau tidak menuruti mereka, keluargaku akan habis. Dan jika aku memberitahumu, keluargamu juga akan menjadi target mereka. Dan perhatian mereka kini beralih ke Lili yang memiliki kemampuan luar biasa di bidang Cyber, alasan mereka membobol sistem pertahanan perusahaan beberapa bulan lalu. Mereka ingin tahu seberapa hebat Lili dalam menguasai dunia hacking, dan Lili benar-benar menarik perhatian mereka sejak saat itu setelah berhasil mematahkan serangan mereka yang merupakan sistem hacking terbaru," jelas Frans.
Mendengar hal itu Rion semakin naik pitam. Istrinya menjadi target mereka, tentu saja itu bukanlah hal yang ingin Rion dengar.
"Walau begitu tidak bisa sepenuhnya menuruti mereka. Perusahaan Lorenzo sudah seperti anakku sendiri. Aku merawat perusahaan ini sejak aku muda bersama orang tuamu, bagaimana mungkin aku membiarkan Lorenzo jatuh ke tangan mereka. Tapi aku juga tidak bisa mengabaikan ancaman mereka. Jadi aku menduplikat projek dan memanipulasinya dengan yang tiruan, lalu aku menyembunyikan yang asli dari mereka. Tentu harus ada yang aku serahkan, tapi tenang saja yang ada di tangan mereka itu projek yang aku dan Lili gagal selesaikan," beritahu Frans lebih lengkap.
Rion menyandarkan diri dan mengendurkan dasi, merasa ia membutuhkan udara segar saat ini. Ia belum mengerti sepenuhnya apa yang terjadi. "Siapa sindikat ini? Phantom tidak mendapatkan apa pun tentang sebuah organisasi baru di San Fransisco," tanyanya.
"Mereka organisasi besar yang tersebar di seluruh dunia. Keberadaaan mereka tidak terlihat, tersamarkan dalam masyarakat biasa. Tapi ada markas mereka di kota ini walau aku tidak tahu dimana, karena hanya anggota loyal mereka yang dapat ke sana," jawab Frans.
"Apa yang mereka cari sebenarnya? Yang mereka inginkan?" tanya Dante kali ini, ingin tahu tujuan sebenarnya sindikat yang juga menjadi latar belakang cerita keponakannya, Rosetta.
"Kalian pernah mendengar 'One Ruler Government'? Itu tujuan para sindikat ini, mereka akan membuat setiap penguasa baik dari segi ekonomi, hiburan, uang, pemerintahan, tunduk pada satu pemerintahan saja. Mereka kaki tangan para orang-orang itu. Sindikat ini yang mencari cara bagaimana mengambil alih semua kekuasaan di bidang-bidang itu. Tidak hanya di benua ini, tapi seluruh benua di dunia. Jangan tanya siapa pelopornya, ini rahasia terbesar di dunia. Tapi yang perlu kalian tahu, mereka pemilik bank terbesar di dunia ini dan pelopor bank pertama kali," jawab Frans.
Rion dan Dante terdiam ketika mengetahui kemana arah pembicaraan ini. Jelas ini adalah hal tabu untuk di bahas, karena mereka dengan jelas tahu siapa yang sedang dibicarakan. Para kaum elit dunia. Dan ini akan sangat berbahaya jika dibahas terlalu dalam.
"Sepertinya urusan kita kali ini tidak sesederhana melawan organisasi seperti Red Dog," ucap Rion, tidak senang kalau ia masuk ke dalam hal yang tidak ingin ia masuki.
"Setelah projek ini selesai besok, aku sarankan agar Lili mundur dari perusahaan dan tidak bekerja lagi terutama sebagai IT. Ini demi keamanan keluarga kalian berdua. Karena mereka sedang mencari seseorang yang mahir di bidang IT untuk satu hal yang aku sendiri tidak tahu," saran Frans.
"Aku mengerti. Akan aku sampaikan pada Lili soal ini. Dan juga aku akan membantu dirimu dan keluargamu lepas dari mereka," kata Rion.
"Kurasa kami tidak lagi bisa tinggal di kota ini. Mereka pasti akan mengejarku dan keluargaku terutama saat tahu kalau aku gagal menjalankan perintah mereka," kata Frans dengan nada sedih, padahal ia begitu mencintai kota ini, tempatnya lahir, besar, dan tua di sini.
"Aku akan mengurus soal itu semua. Aku akan menjamin keamanan kalian dan tdak akan ditemukan lagi oleh mereka semua. Mungkin ini akan akan cukup jauh dari sini. Tapi, jika itu bisa membuatmu dan keluargamu selamat, kurasa tidak masalah, kan?" Rion menatap Frans, sebenarnya tidak senang mengetahui kalau pria di depannya yang sudah seperti pamannya sendiri ini akan pergi.
"Kalau begitu, aku minta tolong padamu. Tolong aku dan keluargaku, Rion. Dan aku minta maaf atas perbuatanku ini," ucap Frans seraya membungkukkan tubuhnya kepada Rion.
"Kau sudah membantu Lorenzo lebih dari siapa pun. Sudah semestinya aku menolongmu kali ini. Setelah ini, hiduplah dengan damai dan nikmati masa tuamu bersama cucu-cucumu kelak," kata Rion.
Frans tersenyum, membuat kerutan pada wajahnya terlihat semakin jelas. Mungkin ini yang akan menjadi terakhir kalinya ia melihat Rion dan Dante. Sosok kecil yang dikenalkan Ferdinan kepada Frans dulu kini telah menjadi orang tua dan pemimpi keluarga yang hebat. Setidaknya ia bersyukur karena melihat Rion telah mendapatkan keluarga yang baik, dan anak-anak yang luar biasa. Ia hanya berdoa semoga kebahagiaan dan juga keselamatan selalu diberikan oleh Lorenzo.
"Dante?" panggil Frans saat ia keluar dari ruang kerja Rion ditemani oleh Dante.
"Ya?"
"Katakan padaku siapa yang berhasil menemukan data yang kusembunyikan dan mendapatkan bukti kalau aku dalang di balik kekacauan ini? Aku yakin sekali sudah melakukannya dengan sempurna," tanya Frans.
Dante terdiam sesaat lalu tersenyum dan berkata, "Bumblebee."
Frans mengerutkan alisnya untuk mencerna ucapan tersebut. Sampai akhirnya netra cokelat itu melebar tidak percaya saat tahu siapa orang yang Dante sebutkan.
Dante menaruh telunjuk di depan bibirnya, tanda kalau Frans harus merahasiakan kebenaran ini. "Dia juga yang menangis selama berjam-jam saat tahu kalau dalang pengkhianatan Lorenzo. Tapi dia juga yang memintaku untuk bertanya alasanmu melakukannya karena dia tidak percaya kau melakukan pengkhianatan itu tanpa alasan yang jelas. Ia berkata padaku, kalau ditanya siapa yang paling mencintai Lorenzo itu adalah kau," katanya.
Dada Frans terasa dipukul hebat. Ah, sayang sekali ia sepertinya tidak dapat melihat si Bumblebee dewasa dengan hal yang membuat nama Lorenzo semakin melambung di masa depan. Ia lagi-lagi hanya dapat bedoa, semoga semua akan baik-baik saja dan berakhir bahagia. Semoga saja.
Terus semangat berkarya 💪👍
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
lagiiiiii
lagiii
up
up
up