NovelToon NovelToon
Biarkan Ku Tenggelam Di Dasar Hati Mu

Biarkan Ku Tenggelam Di Dasar Hati Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

Cinta, benarkah cinta itu ada? kalau ya, kenapa kamu selalu mempermainkan perasaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Ayudia langsung bergegas pergi keluar dari dalam kamarnya tapi Diego menghentikan langkahnya karena tidak ingin Ayudia memperkeruh suasana.

"Aku yang akan bicara pada Jodi dan Kirani babe, ini memang sudah sudah seharusnya terjadi."ucap nya.

"Sayang bagaimana dengan Kasandra, dia sedang mengandung cucu kita?"ucap Ayudia tidak terima.

"Semua akan baik-baik saja percayalah,biar bagaimanapun Tiara juga menantu kita dan dia telah tersakiti dengan semua itu,putra kita sudah melakukan hal yang tepat."ucap Diego yang akhirnya mengatakan semua nya tentang kecurangan Kasandra yang hampir melenyapkan nyawa Jiwa.

Ayudia tidak bisa percaya itu jika saja bukan Diego yang mengatakan semuanya dengan bukti kongkrit di tangannya.

Namun Ayudia bisa memaafkan perbuatan Kasandra yang mungkin bisa dilakukan oleh siapapun jika dia tau bahwa suaminya menduakan cinta nya, tapi posisi Kasandra yang merupakan istri muda putranya itu pun cukup sadis jika berfikir untuk melenyapkan Jiwa yang tidak pernah berbuat apa-apa padanya dan justru mengijinkan Dion untuk menikah dengan Kasandra meskipun rencana pernikahannya itu sudah direncanakan jauh sebelum pernikahan Dion dengan Jiwa.

Cinta memang tak bisa dipaksakan, saat ini Kirani dan Jodi tengah terdiam dalam lamunan mereka masing-masing, dia tidak menyalahkan Dion ataupun istri pertama Dion karena putrinya sendiri lah yang selama ini memaksakan kehendaknya.

Sementara itu Kasandra sendiri seakan tak peduli dengan pemberitaan di luar sana, baginya istri sah Dion hanya dirinya. Karena sejak awal mereka akan menikah pun Dion sudah bilang bahwa dia tidak mencintainya dan dia memiliki cinta lainnya.

Namun Kasandra tetap berkeras hati tidak ingin menyerah dan memilih melanjutkan pernikahan mereka, dan Kasandra juga sudah berniat untuk melenyapkan Jiwa sejak dulu saat dia melihat pemberitaan dimana Dion jalan dengan wanita lain.

Dan kini dia merasa menang dengan kehadiran anak mereka, dia akan menguasai Dion lewat anaknya itu.

Sementara Jiwa sendiri saat ini masih berdiam diri di dalam ruangan Dion yang kini tengah sibuk bekerja dan kini Jiwa tau seberapa sibuk suaminya hingga melewatkan makan siang nya jika saja Jiwa tidak menyuapi nya makan seperti tadi.

"Babe bisa bantu aku untuk periksa ini."ucap Dion yang kini melirik kearah istri tercinta nya.

"Hmm... aku takut salah sayang."ucap Jiwa merendah.

"Tidak usah khawatir babe, aku bisa perbaiki nanti atau bersama."ucap Dion .

Jiwa pun langsung bergegas menghampiri Dion karena tidak tega melihat suaminya kelelahan sejak tadi.

Jiwa pun duduk di hadapan Dion dan memeriksa tumpukan berkas tersebut satu persatu, sebenarnya itu bukan hal yang sulit untuk nya yang memiliki otak cerdas.

Dulu juga dia pernah membantu Alvin melakukan itu, meskipun mungkin terdapat banyak perbedaan data-data yang ada di sana.

"Sayang sepertinya ini tidak lengkap."ucap Jiwa yang kini menunjukan sebuah laporan keuangan dimana ada beberapa data yang tidak sesuai dengan yang tertera di layar laptop nya.

"Kamu benar babe, simpan di sebelah sana."ucap Dion yang kini mengarahkan jiwa ke samping berkas yang belum di periksa.

"Ini juga, atau data yang ada di sini yang salah."ucap Jiwa yang kini membuat Dion tersenyum manis.

"Babe ini tidak mungkin salah karena ini adalah laporan yang masuk secara otomatis, sementara itu dari para karyawan bodoh yang sebenar lagi akan aku pecat, entah siapa yang merekrut pegawai tak berkompeten seperti mereka."ucap Dion.

"Hmm... jangan langsung dipecat jika hanya satu kali berbuat kesalahan sayang, siapa tau karena tidak sengaja."ucap Jiwa yang kini memberikan saran dari sudut para pegawai.

"Perusahaan ini bukan baru dibangun babe, ini sudah berjalan sejak grandpa masih muda, jadi kesalahan seperti itu tidak mungkin bisa di tolerir lagi. Karena kami pun harus mengejar waktu dan persaingan yang ketat hingga tidak mungkin memberikan kesempatan pada karyawan yang lalai dalam bekerja."ucap Dion serius.

"Hmm... maaf aku tidak tau tentang itu."ucap Jiwa.

"Babe came on jangan merasa bersalah begitu, baiklah jika kamu tidak ingin aku memecatnya. Istriku memang malaikat baik hati."ucap Dion yang kini membingkai wajah cantik istrinya dan mengecup bibir manis itu dengan lembut.

"Aku sangat merindukan mu babe, tapi pekerjaan ini sungguh sangat menyebalkan."ucap Dion yang kini merutuki tumpukan berkas tersebut.

"Hmm...biar aku bantu."ucap Jiwa yang kini kembali meraih berkas lainnya, dan beberapa dari itu sudah dia pisahkan, ada yang kurang lengkap ada yang salah dan ada juga yang tidak jelas. Hingga akhirnya ia selesai memeriksa semua itu bersama dengan suami tercintanya Dion pun langsung melakukan panggilan intercom.

"Kemarilah dan selesaikan semuanya sekarang juga."ucap Dion sambil menatap kearah Jiwa yang kini tengah berdiri menghadap jendela kaca yang menjulang tinggi itu memperlihatkan betapa luasnya ibu kota tempat dia tinggal saat ini.

"Babe...mau jalan-jalan atau mau langsung pulang hmm...?"ujar Dion.

"Pulang saja, aku belum masak."ucap Jiwa.

"Babe di rumah ada koki jadi untuk apa kamu susah payah dengan urusan dapur kecuali kalau kita sedang santai."ucap Dion.

"Sang pulang ke rumah ku ya, aku kangen rumah."ajak Jiwa.

"Lain kali saja saat weekend babe, lagipula arahnya sedikit lebih jauh dari perusahaan."ucap Dion beralasan.

Padahal hanya menghabiskan waktu tiga puluh menit saja, itupun tidak sampai jika dia menggunakan mobil sport nya.

"Hmm..."lirih Jiwa yang tidak berhasil membujuk Dion.

"Aku sangat merindukan mu babe, jadi lebih baik kita pulang lebih cepat."ucap Dion yang kini mengecup bibir Jiwa dengan penuh kelembutan.

"Hmm... baiklah."ucap Jiwa yang kini bergegas meraih tasnya dan juga jas milik suaminya yang kini diambil alih oleh Dion yang juga membawa tas kerja miliknya.

"Aku ingin waktu berhenti saat ini babe, agar kita tidak perlu terpisah lagi."ungkap Dion yang kini merangkul pinggang istrinya dan berjalan menuju lift khusus Presdir dan kini keduanya sudah berada di dalam lift berikut dengan asisten pribadi Dion yang sedari tadi sibuk dengan handphone nya.

"Jangan mendahului tuhan tuan, kita ikuti alur ceritanya dan nikmati semua prosesnya karena hidup tidak selamanya berjalan seperti keinginan kita."ucap Jiwa yang dibalas senyum manis oleh Dion.

"Masyaallah kamu tampan kalau tersenyum suamiku."ucap Jiwa yang kini terkekeh pelan.

"Dion tampan mu memang sudah tampan sejak lahir babe."ucap Dion yang kini kembali menggendong Jiwa ala bridal style menuju lobby dan di luar sana mobil mereka sudah menunggu.

"Sayang turunkan aku, aku malu aku bisa jalan sendiri juga."ucap Jiwa yang kini membuat Dion semakin gemas terhadap istrinya itu.

...*****...

Sesampainya di rumah miliknya, Dion dan Jiwa dikagetkan dengan kedatangan kedua orang tuanya yang kini duduk santai di ruang keluarga.

Sebenarnya ini kali pertama mereka menginjakkan kaki di rumah pribadi milik Dion sejak putranya membangun rumah tersebut sejak beberapa tahun lalu.

"Mommy...dad?"ujar Dion yang kini mampu membuat Jiwa mematung di tempatnya dan senyuman nya terlihat pudar.

"Ya kami disini boy, kemarilah Tiara maaf kan kami baru bisa berkunjung. Dan salahkan suamimu yang tidak pernah bicara tentang mu meskipun kami tahu semua tentang kalian selama ini."ucap Diego yang kini bersikap hangat layaknya tuan Alexander semasa hidupnya.

"Terimakasih tuan, maaf saya tidak tahu tentang itu."ucap Jiwa lirih.

"Duduklah Tiara, jangan harap saya beri basa-basi pertemuan kita sudah kesekian kalinya tapi saya tidak tahu kenapa kamu tidak juga mengindahkan peringatan saya bagaimana kalau kau benar-benar tewas saat itu, apa kau ingin membuat ku terkena serangan jantung."ucap Ayudia yang kini terlihat sangat tegas.

Diego pun langsung mengusap-usap punggung tangan istrinya itu agar lebih bersabar.

"Maaf nyonya tapi saya sudah berusaha untuk meninggalkan putra anda tapi dia tidak pernah melepaskan saya."ucap Jiwa yang kini menundukkan pandangannya.

"Babe.

"Berhenti disitu kau dan dia sama saja! Apa kau mencintai?! Lalu kenapa tidak bisa berkorban demi wanita yang kau cintai dan kenapa kau tidak beri tahu mommy kalau istrimu sekarat anak bodoh!"ujar Ayudia yang kini terdengar penuh kemarahan padahal dia tengah meluapkan rasa bersalah nya dan penyesalan karena tidak secepatnya mengakui Jiwa sebagai menantunya hingga Jiwa berada dalam bahaya.

"Dan kau Tiara, apa kau suka bermain-main dengan kematian, kenapa kau tidak bicara jujur padaku saat itu bahwa kau lebih membutuhkan dia saat itu."ucap Ayudia yang kini berdiri dan menghampiri Jiwa lalu memeluk nya erat.

Dia tidak tahu bagaimana bisa ada gadis yang bahkan rela mati demi kebahagiaan pasangan nya yang jelas-jelas sangat mencintai nya. Dia juga tidak tahu kenapa seseorang selalu bertahan dengan kebodohan nya demi cinta yang justru akan membunuhnya secara perlahan.

Ayudia pun menangis sesenggukan antara kesal bercampur rasa bersalah yang begitu besar terhadap Jiwa yang kini juga terisak dalam pelukan Ayudia.

"Kau sungguh bodoh menantu ku, kenapa kau seperti ku. Kenapa kau bodoh seperti ku."ucap Ayudia yang kini mengusap air mata Jiwa.

"Sekarang panggil aku mommy, dan biarkan anak itu yang memanggil ku nyonya. Dan kau anak bodoh sekarang juga selesaikan masalah mu dengan mertua dan istrimu sekarang juga biarkan dia bersama ku disini."ucap Ayudia yang masih merasa kesal terhadap putranya itu.

"Lain kali saja mom Dion lelah, lagipula dia sudah tau sebelum kami menikah tapi dia tetap memaksakan kehendaknya jadi ini bukan kesalahan kami istriku juga sudah membantu ku bekerja hari ini jadi kami ingin istirahat dan mommy dan daddy juga istirahat lah dia yang akan mengantar mommy dan daddy."ucap Dion yang kini membuat Diego mesem mesem, bagaimana tidak tingkah putranya tidak jauh berbeda dengan dirinya dulu yang tidak pernah mau terpisah dari sang istri tercinta nya itu.

"Dasar kau Dion, mommy tidak pernah mengajarkan mu menjadi pembangkang!"ujar Ayudia berteriak saat putranya dan menantunya hampir ditelan lift.

"Babe sudah lah, ayo kita istirahat masih ada banyak waktu untuk kita bicara dengan mereka."ucap Diego dengan lembut.

"Ah aku bisa naik darah jika seperti ini terus."ucap Ayudia.

"Hmm... jangan sampai babe aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi."ucap Diego yang kini menggendong istrinya menuju kamar yang kini ditunjukkan oleh asisten rumah yang berjalan lebih dulu dari mereka.

Sementara Dion langsung menarik Jiwa kedalam kamar mandi, dia sudah tidak sabar ingin melepas rindu sekaligus menyalurkan ketenangan pada istri tercintanya itu.

Sementara itu di kediaman Dion yang lainnya, dimana Kasandra kini berada. Wanita cantik itu tengah minum minuman beralkohol dan tidak peduli dengan anaknya yang kini ada di dalam rahimnya.

Kasandra juga juga merokok, seakan kebiasaan lamanya telah kembali dimana pergaulan bebas yang pernah ia jalani saat dirinya frustasi dulu. saat Dion tidak pernah bisa menganggap nya sebagai kekasihnya.

Hingga saat Jodi datang bersama istrinya dan menghentikan semuanya itu. Namun Kasandra kini mengadukan semuanya pada Jodi seakan Jodi tidak pernah tau apa yang terjadi sebenarnya terhadap putrinya itu.

"Daddy please aku tidak ingin menjadi istri kedua kak Dion, aku ingin menjadi istri satu-satunya untuk nya hiks, apalagi sekarang ada anak kami disini."ucap Kasandra yang kini membuat Kirani menangis sesenggukan.

Bagaimana mungkin semua yang pernah ia rasakan dulu kini terulang lagi pada ada bungsu nya itu.

Dulu Kania hampir tidak pernah bisa melupakan Jodi dan sama-sama hampir melakukan kebodohan meskipun caranya berbeda tapi pada akhirnya Kirani pun dipertemukan dengan pria yang sangat ia cintai, tapi berbeda dengan Kirani Kasandra justru sudah mendapatkan tujuan nya namun dia tidak pernah bertemu dengan kebahagiaan nya.

"Sudah lah nak lupakan tentang istri tua atau istri muda, yang harus dilakukan saat ini adalah memilih. Kamu bisa memilih untuk bertahan dengan rasa sakit mu sambil memperbaiki diri agar menjadi yang terbaik untuk suamimu nanti, atau mengakhiri semuanya dan memulai hidup baru dengan melupakan semuanya."ucap Jodi.

"Tidak daddy aku sangat mencintai nya aku tidak mau berpisah dengan nya."ucap Kasandra.

"Kalau begitu kau harus siap menderita dengan berbagai suami dan kau akan hancur jika kau tidak mau memperbaiki diri putriku."ucap Jodi yang kini menahan tangisnya.

Dia tau Ayudia pun sudah berusaha untuk yang terbaik untuk anak-anak mereka, dia juga tau Ayudia tidak mungkin membiarkan persaudaraan diantara mereka rusak hanya karena hubungan putranya dan putri Jodi tidak harmonis, dan disini Jodi berusaha untuk menjaga semuanya itu agar tidak merusak jalinan kekeluargaan yang sudah ada dengan menerima kehadiran Jiwa meskipun hatinya sakit melihat putrinya tersiksa.

Sementara itu percintaan penuh gairah itu tengah berlangsung diantara kedua pasangan berbeda generasi di rumah yang sama. Dion yang memang sudah sangat merindukan istrinya, dan Diego yang memang tidak pernah absen untuk melakukan itu di sela istirahat nya karena dengan begitu kebahagiaan mereka tetap utuh hingga saat ini.

Diego pun sengaja memberi kesempatan yang sama pada putranya itu agar hubungan mereka tetap baik-baik saja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!