Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mang Boris menghilang
Setelah berpamitan Jaka kembali ke alam nyata , menyiapkan diri untuk melakukan tapa Brata untuk mendapatkan ajian Bengkeleng.
Puasa mutih nya kali ini ia hanya memakan tiga kepel nasi putih dan air putih segelas selama dua puluh satu hari.
Tepat jam dua belas malam Jum'at Kliwon Jaka memulai puasa mutih ya, ia juga memperdalam kekuatan batinnya sambil berpuasa mutih.
Di kota Reynald telah mencari beberapa pelosok desa namun ia tak menemukan Jaka berada di mana, tempat tinggal Mang Boris memang terpencil dan jauh dari rumah warga lainnya apalagi di dekat rumah mang Boris ada hutan purba yang jarang di jamah oleh manusia. anak buah Reynald yang di kirim pun pernah memasuki desa itu tapi mereka tak menemukan Jaka, mereka pun tak menduga bila jaka ada di sana di rumah mang Boris yang dekat dengan hutan.
" ajian Bengkeleng sangat ampuh untuk ilmu pertahanan diri, pemilik Ajian Bengkeleng akan tak mempan oleh pukulan dan senjata tajam .
berhari hari berlalu, Budi di saat siang melatih diri dengan mengasah ilmu batinnya, bila malam ia akan mengamalkan mantra Ajian Bengkeleng ,mantra ibarat kunci starter pada ajian atau ilmu, jadi bila tak membaca mantra maka ia tak akan merespon.
Kini mata batinnya semakin kuat dan tenaga dalamnya meningkat pesat, di malam pertema sama seperti godaan saat ia mengambil tapa brata Gembolo Geni, dari ular , wanita cantik, hanya di malam terakhir ia di datangi mahluk tinggi besar
kamu ingin menguasai ilmu yang ku jaga, lawan dulu aku!" teriak mahluk tinggi besar itu, dan langsung menyerang Jaka, Jaka melawan dengan ajian Gembolo Geni nya, pertarungan berjalan sengit , namun saat jaka mengeluarkan Cambuk Gembolo Geni, mahluk itu baru keteteran dan berhasil di kalahkan, asap putih menyeruak saat Jaka berhasil mengalahkan mahluk tinggi besar itu, setelah asap menghilang, kini di hadapan Jaka berdiri seorang kakek tua berwajah teduh, tatapan matanya tajam tapi menenangkan di bibirnya mengulas senyum ramah, di tangannya terdapat bunga Wijaya Kesuma yang transparan sedang mekar
" kamu sudah berhasil, terima lah , ini " kakek itu berkata sambil menyerahkan bunga Wijaya Kesuma yang di pegangnya,
" terima kasih eyang" ucap Jaka sopan. Perlahan bunga Wijaya kesuma masuk kedalam tubuh rangga. Dan membungkus tubuh Jaka dari dalam dengan kelopaknya yang transparan.
Kakek itu menghilang setelah memberi nasehat pada Jaka. Jaka keluar dari dalam ruang tapanya, melihat hari masih dini hari Jaka memutuskan untuk beristirahat .
Pagi hari jaka terbangun dengan bingung, rumah terasa sangat sepi, biasanya Mang Boris gurunya sudah menjahilinya bila terlambat bangun dan ada suara gaduh di dapur atau pelataran, namun ini sunyi sekali.
Jaka bangun dan melihat ke kamar sang guru, tapi kosong, matanya tak sengaja melihat ke arah meja di mana sang guru sering duduk di sana, ada selembar kertas di bawah gelas bekas kopi, melihat ampas kopi yang telah mengering Jaka tahu setidaknya gurunya sudah lebih dari dua hari yang lalu, jaka mengambil surat itu dan menghela napas lega, mang Boris ternyata pergi ke kota, membeli kebutuhan yang sudah habis.
Budi membawa beberapa bekal dan masuk ke dalam dunia mustika, ia bermaksud berlatih di sana, dengan adanya perbedaan waktu antara dunia mustika dan Dunia nyata budi yakin bisa menguasai ilmu Pedang Sejagad yang di wariskan oleh sang guru.
" Jaka, kamu sudah selesai tapa bratanya?" Dewi Sekar Asih yang melihat jaka datang langsung menyambut dan memeluk Jaka,
" sudah Dewi, tadi malam sudah beres, hanya saja aku istirahat dulu di rumah " jawab Jaka menyambut pelukan Dewi,
" kenapa ga langsung kemari?" tanya Dewi manja,
"tadinya aku mau bertemu guru dulu tapi tak tahunya guru sudah pergi ke kota empat hari yang lalu." sahut Jaka ia membelai rambut indah Dewi
" aku berniat tinggal di sini dulu untuk menemani mu dan juga berlatih ilmu Pedang Sejagad yang belum sempurna ku kuasai" lanjut Jaka berkata, Dewi Sekar Asih berbinar matanya mendengar Jaka akan menemani nya di sini .
Benar kamu mau di sini?" tanya nya memastikan, Jaka mengangguk
" kamu juga harus belajar pengobatan , bukan untuk orang lain tapi unuk dirimu sendiri, kita di jalur bela diri nantinya tak akan lepas dai pertarungan, dan setiap pertarungan resiko kecilnya terluka resiko besarnya mati"ucap Dewi memberi saran
" aku mau saja belajar pengobatan hanya saja aku tak tahu mau belajar pada siapa?" keluh Jaka.
" ke marilah ! " Dewi Sekar Asih memanggil Jaka yang bersiap berlatih ilmu Pedang Sejagad, Jaka mendekat, Dewi Sekar Asih menempelkan jari telunjuknya pada kening Jaka, spontan pengetahuan tentang tumbuhan obat dan juga cara mengatasi berbagai penyakit terekam di benaknya . Jaka mempelajari pengobatan terlebih dahulu,
ternyata , banyak tanaman obat di sekitar kita yang bisa mengobati berbagai penyakit" gumam Jaka setelah mempelajari dan mengingat apa yang terekam dari benaknya.
Ia belajar membuat ramuan yang berguna untuk luka luar juga luka dalam .
Setelah berhasil baru ia mempelajari ilmu pedang Sejagad. Lawan tandingnya Dewi Sekar Asih, sudah tentu Dewi Sekar Asih tak main main dalam mengajari Jaka ,walau sekarang ia menjadi kekasih gaib Jaka . Ia tak mau Jaka menjadi malas berlatih bila ia tak keras mengajarinya, beberapa kali Jaka nyungsep di sungai buatannya. Tapi kemampuan Jaka meningkat pesat.
" Dewi, aku mau ke alam nyata dulu, aku mau menengok guru, sudah pulang atau belum" pamit Jaka , menurut Rangga gurunya sudah sebulan pergi, biasanya dia akan pulang, belum pernah mang Boris pergi lebih dari sebulan. Ia ingin memasak dan membuat makanan kesukaan sang guru
Dewi mengangguk,
" begitu keluar dari alam Mustika, Jaka langsung bebersih, ia menyapu dan membersihkan debu debu yang menempel di meja dan kursi, setelah beres ia memasak dan membuat sambel terasi, gurunya paling suka sayur Nangka yang di makan bersama sambel terasi. apalagi bila sayur nangkanya sudah seperti Gudeg karena sering di hangatkan membuat air sayur ( kuah ) mengering dan menyerap ke nangkanya .
Namun sampai tengah malam ia menunggu sang guru tak juga datang, ia mulai was was, dan bertanya tanya dalam hati , apa gurunya mengalami halangan hingga telat pulang, namun ia menepis semua itu, ilmu gurunya sangat tinggi, tak mungkin mendapat halangan pulang.
Sehari berlalu, seminggu berlalu, Jaka mulai was was, dan khawatir , ini bukan kebiasaan sang guru, dengan cepat ia memanggil Dewi Sekar Asih,
" ada apa jaka?" tanya Dewi khawatir melihat kecemasan di wajah Jaka.
" guru belum kembali, apa terjadi sesuatu padanya Dewi?" tanya Jaka pad Dewi.
Dewi memusatkan pikirannya ,lalu membuka mata dengan berkerut
" dia berada sangat jauh sekali, dan auranya lemah seperti ada yng menghalangi" ucap Dewi . Jaka menjadi cemas, ia bergegas menyiapkan bekal untuk perjalanannya.
" kamu mau kemana?" tanya Dewi melihat Jaka bersiap dengan buntelan kain .
" aku mau menyusul Guru, beritahu aku arahnya" ucap Tegas Jaka tanpa bisa di bantah, arah Utara, kamu tak perlu membawa barang seperti itu, masukan dalam alam Mustika, " saran Dewi, Jaka menepuk jidatnya , ia lupa bila ada alam mustika yang bisa menyimpan barang .
Setelah beres mengunci rumah Jaka melangkah ke arah Utara, seperti yang di beritahukan Dewi Sekar Asih