Ye Chen, sang "Kaisar Pedang Langit", pernah berdiri di puncak dunia kultivasi. Pedangnya ditakuti oleh Iblis dan Dewa di Sembilan Langit. Namun, di saat ia mencoba menembus ranah terakhir menuju keabadian, ia dikhianati dan dibunuh oleh saudara angkat serta kekasihnya sendiri demi merebut Kitab Pedang Samsara.
Namun, takdir belum berakhir baginya.
Ye Chen tersentak bangun dan mendapati dirinya kembali ke masa lalu. Ia kembali ke tubuhnya saat masih berusia 16 tahun—masa di mana ia dikenal sebagai murid sampah yang tidak berguna di Sekte Pedang Patah.
Sekte Pedang Patah hanyalah sekte kelas tiga yang sedang di ambang kehancuran. Pusaka mereka hilang, teknik mereka tidak lengkap, dan murid-muridnya sering menjadi bulan-bulanan sekte lain.
Tapi kali ini, ada yang berbeda. Di dalam tubuh pemuda 16 tahun itu, bersemayam jiwa seorang Kaisar yang telah hidup ribuan tahun.
Dengan ingatan tentang teknik kultivasi tingkat Dewa yang hilang, lokasi harta karun yang belum ditemukan...........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rikistory33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gerbang Emas Yang Tertutup Dan Aliansi
Aula Pendaftaran Turnamen Kekaisaran.
Bangunan ini megah, terbuat dari marmer putih dengan pilar-pilar emas. Ribuan kultivator muda mengantre untuk mendaftarkan diri.
Ye Chen berdiri di antrean. Dia mengenakan jubah hitam baru, wajahnya tertutup topeng setengah wajah yang terbuat dari perak (untuk menyembunyikan identitas aslinya dari mata-mata umum, meski musuh utamanya sudah tahu).
Ketika giliran Ye Chen tiba di meja pendaftaran.
"Nama dan Sekte," kata petugas pendaftaran tanpa mengangkat kepala. Dia adalah seorang pria gemuk dengan kumis tipis yang licik.
"Ye Chen. Sekte Pedang Patah."
Mendengar nama itu, tangan petugas itu berhenti menulis. Dia mengangkat kepalanya, menatap Ye Chen dengan tatapan mengejek.
"Oh... jadi kau Ye Chen?" Petugas itu meletakkan kuasnya. "Maaf, pendaftaranmu ditolak."
Mata Ye Chen menyipit di balik topengnya.
"Alasannya?"
"Sekte Pedang Patah hanyalah sekte kelas tiga di wilayah pinggiran," petugas itu menunjuk papan aturan di dinding. "Tahun ini, Pangeran Ketiga mengeluarkan dekrit baru, Hanya murid dari Sekte Bintang Dua ke atas atau Keluarga Bangsawan yang boleh ikut. Sampah desa tidak punya tempat di sini."
Antrean di belakang Ye Chen mulai ribut.
"Hei, cepatlah! Minggir kalau tidak memenuhi syarat!"
Ye Chen menatap petugas itu. Dia tahu ini bukan aturan umum. Ini aturan yang dibuat khusus untuk menghalanginya. Pangeran Ketiga ingin Ye Chen memohon atau membuat keributan sehingga dia bisa ditangkap oleh Pengawal Kota sebelum turnamen dimulai.
"Dekrit baru?" Ye Chen meletakkan tangannya di meja marmer itu. "Aku tidak melihat stempel Kaisar di dekrit itu. Hanya stempel Pangeran."
"Lancang!" Petugas itu menggebrak meja.
"Pangeran Ketiga adalah Wakil Kaisar saat ini! Kata-katanya adalah hukum! Pengawal! Usir orang udik ini!"
Dua pengawal berbaju besi emas, Pengawal Kerajaan (Royal Guards) melangkah maju, tombak mereka menyilang di depan dada Ye Chen.
"Mundur, atau kami akan memenggalmu karena mengganggu ketertiban!"
Ye Chen terkekeh pelan. Qi di tubuhnya mulai bergejolak. Jika mereka ingin bermain keras, dia akan meruntuhkan gedung ini sekarang juga.
Namun, sebelum Ye Chen mencabut pedangnya, sebuah suara merdu terdengar dari pintu masuk VIP.
"Siapa bilang Sekte Pedang Patah tidak memenuhi syarat?"
Semua orang menoleh.
Seorang wanita cantik dengan gaun istana berwarna biru muda berjalan masuk. Di belakangnya, mengikuti dua pelayan tua yang memancarkan aura Inti Emas (Golden Core) yang kuat.
Putri Kesembilan, Feng Wu.
Petugas gemuk itu langsung pucat pasi. Dia buru-buru berlari keluar dari mejanya dan bersujud.
"Salam, Yang Mulia Putri! Hamba tidak tahu Anda akan datang!"
Putri Feng Wu mengabaikan si petugas. Dia berjalan lurus ke arah Ye Chen, lalu tersenyum manis.
"Lama tidak bertemu, Tuan Muda Ye."
Ye Chen menatapnya. "Kamu datang tepat waktu."
Feng Wu berbalik menghadap petugas itu. Wajahnya berubah dingin dan berwibawa.
"Petugas Zhang, apakah kau lupa? Sekte Pedang Patah adalah pemenang Kompetisi Wilayah Selatan. Sesuai hukum leluhur Kekaisaran, Juara Wilayah otomatis mendapatkan tiket emas ke babak utama, tanpa memandang peringkat sekte."
"Ta-tapi Yang Mulia..." Petugas Zhang berkeringat dingin. "Pangeran Ketiga memerintahkan..."
"Hukum Leluhur lebih tinggi dari perintah Pangeran!" potong Feng Wu tajam.
Dia melemparkan sebuah gulungan emas ke wajah petugas itu. "Ini adalah surat rekomendasi dariku. Ye Chen masuk sebagai perwakilan pribadiku. Apakah kau berani menolak tamu Putri Kesembilan?"
Petugas Zhang gemetar. Menolak Ye Chen berarti menyinggung Pangeran Ketiga. Menerima Ye Chen berarti menyinggung Pangeran Ketiga. Tapi menolak Putri Feng Wu di depan umum berarti wajib mati sekarang juga.
"Hamba... Hamba mengerti!" Petugas itu dengan tangan gemetar menulis nama Ye Chen di daftar peserta. "Ini... ini lencana peserta Anda, Tuan Ye."
Ye Chen mengambil lencana itu.
"Terima kasih," kata Ye Chen pada petugas itu, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit.
"Katakan pada tuanmu, anjing penjaga gerbangnya kurang galak."
Setelah keributan itu, Feng Wu membawa Ye Chen ke kediaman pribadinya yang aman dari mata-mata.
"Kau berhutang padaku, Ye Chen," kata Feng Wu sambil menuangkan teh.
"Aku tahu," Ye Chen duduk berhadapan dengannya.
"Kamu tidak membantuku karena kebaikan hati. Kamu membantuku karena kita punya musuh yang sama."
Mata Feng Wu berkilat. "Cerdas. Pangeran Ketiga, kakak tiriku, Long Aotian... dia gila. Sejak Ayahanda Kaisar jatuh sakit misterius setahun lalu, dia mengambil alih kekuasaan. Dia bekerja sama dengan Sekte Iblis Darah untuk menyingkirkan semua pesaing takhta."
"Termasuk kamu?"
"Terutama aku," Feng Wu menghela napas. "Aku satu-satunya yang tersisa. Kakak Pertama dan Kedua mati 'kecelakaan'. Jika Aotian memenangkan turnamen ini, dia akan mengumumkan dirinya sebagai Kaisar baru dan menikahi paksa Su Xiao untuk menyerap Yin Murni-nya."
Ye Chen meremas cangkir tehnya hingga retak.
"Jadi Kaisar sakit karena racun iblis?" tebak Ye Chen.
"Benar. Tidak ada tabib yang bisa menyembuhkannya."
"Bawa aku ke Kaisar," kata Ye Chen tiba-tiba.
Feng Wu terkejut. "Apa? Itu tidak mungkin! Kamar Kaisar dijaga ketat oleh orang-orang Aotian."
"Kalau begitu, aku harus memenangkan turnamen dulu," kata Ye Chen dingin.
"Hadiah bagi juara pertama adalah satu permintaan pada Kaisar, kan?"
"Benar. Tapi Aotian juga ikut turnamen ini. Dan dia bukan lawan yang mudah. Dia sudah mencapai Ranah Inti Emas Tahap Awal, dan dia punya Artefak Kerajaan."
Ye Chen berdiri.
"Inti Emas?" Ye Chen tersenyum meremehkan.
"Bahkan jika dia adalah Dewa, jika dia menyentuh milikku, dia akan mati."
"Turnamen dimulai besok. Persiapkan dirimu, Putri. Karena aku akan membuat Ibukota ini banjir darah."
Keesokan Harinya.
Arena Naga Langit.
Arena ini sepuluh kali lebih besar dari Lembah Awan Terbelah. Ratusan ribu penonton memadati tribun. Kaisar tidak hadir, tapi di panggung utama, duduk Pangeran Ketiga Long Aotian di kursi naga sementara.
Dia terlihat gagah dan berwibawa, tersenyum ramah pada rakyatnya. Tapi Ye Chen, yang berdiri di antara ribuan peserta di arena, bisa melihat aura hitam busuk yang menyelimuti Pangeran itu.
"Selamat datang, para pahlawan muda!" suara Long Aotian menggelegar. "Hari ini kita mencari yang terkuat untuk memimpin masa depan Kekaisaran!"
Mata Long Aotian menyapu kerumunan peserta, dan berhenti tepat pada Ye Chen.
Senyum Long Aotian melebar. Dia membuat gerakan halus memotong leher.
Ye Chen membalasnya dengan mengacungkan jari tengah, sebuah gestur yang tidak dimengerti banyak orang di dunia ini, tapi pesannya jelas:
Persetan denganmu.
Wasit Kerajaan naik ke panggung.
"Babak Pertama: Hutan Ilusi Binatang Buas."
"Semua peserta akan dimasukkan ke dalam dimensi ilusi. Di sana, kalian harus berburu poin. Tapi hati-hati... ada Pemburu yang dilepaskan di sana."
Gerbang dimensi terbuka.
Ye Chen melangkah maju.
Saat dia berjalan, seseorang menabrak bahunya dengan sengaja.
Seorang pria besar dengan tato kalajengking di wajahnya.
"Hei, Nak. Pangeran titip salam," bisik pria itu.
"Namaku Iron Scorpion. Aku dibayar khusus untuk mematahkan setiap tulang di tubuhmu di dalam sana."
Ye Chen bahkan tidak menoleh.
"Ambil nomor antrean," jawab Ye Chen datar.
"Kuburan massal akan segera penuh."
Ye Chen melompat masuk ke gerbang dimensi.
Babak penyisihan dimulai. Dan kali ini, Ye Chen tidak berniat menyembunyikan kekuatannya lagi.