NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Daddy

Mengejar Cinta Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Setelah tau jika dia bukan putri kandung Varen Andreas, Lea Amara tidak merasa kecewa maupun sedih. Akan tetapi sebaliknya, dia justru bahagia karena dengan begitu tidak ada penghalang untuk dia bisa memilikinya lebih dari sekedar seorang ayah.

Perasaannya mungkin dianggap tak wajar karena mencintai sosok pria yang telah merawatnya dari bayi, dan membesarkan nya dengan segenap kasih sayang. Tapi itu lah kenyataan yang tak bisa dielak. Dia mencintainya tanpa syarat, tanpa mengenal usia, waktu, maupun statusnya sebagai seorang anak.

Mampukah Lea menaklukan hati Varen Andreas yang membeku dan menolak keras cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCD 33

"Kenapa Clara sampai berkelahi dengan anak pembawa sial itu? Kira-kira apa penyebabnya?"

"Aku rasa Clara duluan yang membuat ulah." Vania langsung menoleh pada gadis di sampingnya dengan mata membulat tak percaya. Sebab respon gadis itu seakan terkesan memojokkan Clara bukan membelanya.

Mia tertawa kecil dan terlihat tenang. Menyandarkan punggungnya di dinding dan bersedekap dada. Sesekali membuat gelembung dari permen karet yang di kunyahnya.

"Aku heran deh sama kamu. Bisa-bisanya ya kamu lebih memilih membela anak sialan itu dari pada Clara. Kamu lupa siapa yang kamu bela itu? dia itu musuh kita Mia. Musuh kita dan Clara itu teman kita."

"Jangan denial. Di sini aku tidak membela siapa-siapa ya. Semua orang juga tau gimana sikap Clara. Clara itu sering sekali mengolok, dan menindas orang-orang yang dia anggap lemah. Jadi ya wajar kan jika aku berpikir Clara duluan yang membuat ulah. Bisa saja Clara mengolok Lea lalu Lea tak terima dan akhirnya membalas. Oh ya satu lagi. Aku tidak pernah menganggap Lea atau siapa pun itu musuhku selagi mereka tidak pernah mengusik hidupku."

Vania tentu meradang hingga tangannya terkepal mendengar kata-kata Mia itu. Dalam hati dia bersumpah akan mengadukan Mia pada Clara agar dia di tendang dari circle mereka.

Mia memang satu-satu nya yang tak pernah memainkan peran antagonis nya ketika Vania dan Clara menindas orang yang mereka anggap bersalah atau melawan pada mereka.

Mereka pikir, Mia itu memiliki karakter pendiam dan penakut. Jadi, mereka memakluminya dan tak memaksa Mia untuk bertindak seperti yang mereka lakukan.

Tapi siapa sangka, Mia kini justru terang-terangan memojokkan Clara dan membela gadis yang sangat mereka benci dengan begitu berani. Apa begini karakter asli Mia? anak ini aslinya tidak pendiam tapi.......pemikiran Vania terputus begitu sorot matanya tertuju pada sosok yang tak asing." Tuan Varen......"

Kening Mia mengernyit mendengar Vania menyebut nama sosok orang yang paling berpengaruh di kampus mereka. Kemudian, dia mengikuti arah tatap Vania karena didorong oleh rasa penasaran. Dan benar saja. Dari jarak beberapa meter sosok pria dewasa dan tampan tengah berjalan dengan penuh berwibawa.

Semua orang yang melihat kedatangan Varen tampak tercengang sampai mulut mereka terbuka dan mata tak berkedip termasuk Vania.

Begitu Varen melangkah ke arah Mia dan Vania, Vania segera membenarkan penampilannya agar terlihat lebih menarik pikir gadis itu.

Mia membungkukkan sedikit badan memberi penghormatan saat Varen melintasi mereka. Sedangkan Vania, gadis itu senyum-senyum tak jelas pada Varen. Akan tetapi, pria dingin itu melangkah begitu saja dengan pandangan lurus ke depan, seakan menganggap kedua gadis di sampingnya hanyalah patung pajangan yang tak sedap di pandang.

"Huh. Tampan sih tapi sayang sombong sekali." Vania menggerutu kesal selepas Varen berlalu.

"Aku rasa wajar sombong karena beliau itu penguasa kampus ini. Sementara kamu? kamu hanya butiran debu bagi Tuan Varen. Sekali di hembus langsung terhempas."

Vania sontak melototi Mia.

Mia hanya tersenyum mengejek lalu berlalu.

"Arrgh." Vania mengerang marah dan menghentak kaki." AWAS SAJA KAU MIA. DASAR PENGHIANAT..."

"Bagaimana? apa orang tua anda akan datang nona Lea?"

"Saya yakin orang tua nya pasti akan datang, pak."

Lea langsung menoleh pada Rey. Karena pria itu yang menjawab pertanyaan Arya, sang dekan. Kenapa Rey bisa seyakin itu? padahal dia sama sekali belum menghubungi Daddy nya.

Rey tersenyum pada Lea, dan dia berkata lirih." Nona tenang saja. Daddy nona pasti akan datang."

Kening Lea mengernyit." Apa kamu yang memberi tahu Daddy?"

"Tentu saja. Memangnya nona mau di skorsing dan tidak ikut ujian semester?"

Memang dua pilihan yang sangat sulit. Lea hanya mendesah pasrah, lalu kembali duduk seperti semula.

Sementara itu, Clara yang duduk di sebelah kiri Rey hanya diam dengan benak bertanya-tanya. Bagaimana pamannya itu bisa mengenal Lea dan orang tuanya.

"Apa paman mengenal orang tua dia?" bisik Carla pada Rey dan enggan menyebut nama Lea.

"Tentu saja sangat kenal. Orang tua nona Lea itu_"

Krek

"Selamat siang?"

Ucapan Rey terputus begitu mendengar suara yang tak asing di ambang pintu. Semua orang menoleh ke arahnya.

Raut dingin yang terpancar dari wajah Varen membuat semua orang yang memandangnya berekspresi berbeda-beda.

Clara dan Arya dengan wajah terkejutnya. Rey yang terlihat tenang. Sementara Lea, gadis itu mendadak murung dan mengalihkan tatapan nya ke arah lain.

"Tu-Tuan Varen...." Arya sontak berdiri, lalu keluar dari meja kerjanya mendekati Varen. Kedatangan nya tentu saja mengejutkan pria itu. Karena tak biasanya dia di datangi oleh seorang Varen secara langsung.

Begitu pun dengan Rey dan Carla. Paman dan keponakan itu ikut berdiri. Tapi tidak dengan Lea. Gadis itu hanya diam menunduk.

"Maaf, Tuan. Tanpa mengurangi rasa hormat saya. Jika berkenan apa saya boleh tau maksud dari kedatangan Tuan ke ruangan saya? Terus terang saya merasa amat sangat terhormat di datangi oleh Tuan."

Varen tak langsung menanggapi. Sorot matanya terarah pada Lea sebentar, lalu berkata." Saya mendengar ada dua mahasiswi yang membuat masalah di kampus ini. Apa itu benar?"

Deg

Wajah Arya terlihat tegang. Kedatangan Varen padanya karena dia sudah mendengar kabar buruk itu rupanya, dan sekarang dia ingin protes langsung padanya.

"Maafkan kami atas kejadian yang sama sekali di luar dugaan kami, Tuan. Kami akan segera menyelesaikan masalah ini dan meredam berita-berita di luaran," ujar Arya.

"Yah, saya harap begitu. Anda lakukan secepatnya karena saya tidak ingin reputasi kampus ini menurun karena ulah dua mahasiswi yang sok jagoan." Varen melihat pada Lea, dan dengan waktu yang bersamaan, Lea melirik pada Varen. Akan tetapi, Lea segera menunduk lagi. Varen tersenyum dalam hati.

Clara mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan wajah kesal. Gara-gara Lea, kini dia jadi ikutan di pandang sebagai mahasiswa yang memiliki prilaku jelek oleh pria yang akan menjadi targetnya ke depan. Dia dengar, Varen ini seorang duda memiliki anak satu. Tapi dia belum pernah tau bagaimana wajah anaknya itu.

"Baik Tuan. Kami akan segera melakukan nya. Saat ini kami sedang menunggu orang tua dari salah satu mahasiswi yang bersangkutan. Tapi hingga kini orang tua nya belum datang."

"Apa yang anda maksud itu orang tua dari gadis itu?" Varen menunjuk Lea dengan dagunya.

"Betul, Tuan."

"Lalu bagaimana jika orang tuanya tidak hadir?"

"Kami terpaksa memberi skorsing selama satu minggu."

Varen manggut-manggut pelan dengan arah tatap papa Lea.

Rey yang tak tau jika Varen memiliki pengaruh besar di kampus itu hanya diam dan bingung. Dan lebih bingungnya lagi kenapa Varen tidak langsung memperkenalkan diri sebagai orang tua dari Lea.

"Ya sudah anda skorsing saja dia."

Lea langsung mengangkat wajahnya dan melihat pada Varen dengan mata berkaca-kaca.

Clara tersenyum senang.

Rey yang tak tega melihat kesedihan Lea langsung angkat bicara." Maaf, Tuan. Kenapa Tuan tidak mau mengakui jika Tuan orang tua dari nona Lea. Apa Tuan ingin nona Lea tidak ikut ujian semester?"

Mata Clara sontak melotot lebar mendengarnya. Apa ??? Tuan Varen orang tuanya Lea??? begitu pun dengan Arya, sang dekan.

Dengan tenangnya Varen menyahut." Aku lebih tau bagaimana caranya mendidik putri ku dari pada kamu, Rey. Lebih baik kau urus saja keponakan mu itu. Jangan lagi membuat masalah di kampus ini apalagi membuat ulah pada putriku. Karena aku tidak akan mentoleransi siapapun yang berani menyakitinya."

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Wah Lea nyusul 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tentu saja 🤭
💥💚 Sany ❤💕
Siap2 kejutan datang ya Varel.... 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jangan sampai pas disana ada hal yg tak terduga yg bikin Lea ngambek ato apalah
💥💚 Sany ❤💕
Rey.... Rey.... kayaknya bener2 dech dah jatuh cinta ma Lea.
💥💚 Sany ❤💕
Kira2 begitulah Varel, makanya cepet2 nikah. Lagian Lea kurang apa.... coba.
💥💚 Sany ❤💕
Lama2 akal sehat sang daddy bisa hilang gara2 tingkah konyol putrinya 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Akhirnya pertahanan Varen runtuh juga 😂😂😂
Linda Ayu Tong-Tong
woooy thor..elu bertapa apa gmn lama amat up nya..
njamur gue thor nunggunya...😩😩
Linda Ayu Tong-Tong: ayolah thor up tiap hri gtu lo..sma aq kangen sazhia dan babang shaka
Annami Shavian: maafkeun. Belum longgar waktunya 😆
total 2 replies
Nar Sih
kamu harus tegas dgn lea varen ,biar putri mu jdi ank yg lebih baik lgi
💥💚 Sany ❤💕
cerita yg bagus dan selalu dinanti. Aku suka karakter Lea n juga sang daddy.
💥💚 Sany ❤💕
Lea napa mabuk sich...?. Walo dia kecewa janganlah... lari ke minuman.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ngerti kan Rey 🤨
💥💚 Sany ❤💕
Sukurin dech kamu Clara, aktingmu gak mempan ma Varen 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Gak jera2 juga si Selly. Gak anak gak emak sama aja, sama2 ngajar Varen karna harta, ya....ditambah rupa juga.
yumi chan
thor bt aja lea cuek mnjauh mulai skrng thor sm varen dn biar varen yg gntian ngejar varen..
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ternyata 🤫
Nar Sih
kasihan amat ya kmu shelli di cuekin nih sama varen ,ternyata ibu sama ank ,,,ngk bnr nya
Nar Sih
bnr cara mu varen mendidik lea biar lea ngk bar bar lgi
💥💚 Sany ❤💕
Makin seru ceritanya..... 🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!