Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?
Kamu pasti bisa
Kaira menyentuh perutnya tepat di dekat bekas operasi ginjal nya.
Kaira menghela nafas,hilang dengan satu ginjal rupanya tidak terlalu buruk,dia masih bisa berjalan dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Kaira berdiri dari duduknya lalu melangkah menuju pintu kamar.
Perlahan ia meraih engsel kamar dan mulai membukanya.
ceklek…
Pintu itu ia buka,lalu gadis itu pun melangkah kan kaki keluar dari dalam kamar, semenjak ia berada di dalam apartemen ini,inilah pertama kali ia keluar dari dalam kamar itu.
“Fathan?”
Kaira melangkah menuju dapur,karena ia mendengar suara dari arah tempat itu.
“Lo lagi apa?”
Fathan tersenyum ke arah Kaira.”ini gue lagi masak..”
”masak?”
Fathan mengangguk kan kepalanya sembari memasukkan sayur bayam yang baru saja ia cuci bersih ke dalam air mendidih yang ada di atas kompor gas listrik.
“Kenapa nggak manggil gue biar gue bantu..”ucap Kaira yang mulai mencuci bekas peralatan kotor yang ada di atas wastafel.
“Udah..nggak usah di sentuh,lo duduk aja.”
Fathan membawa tubuh Kaira duduk di meja makan yang terdiri 4 kursi berwarna putih polos itu.
“Tapi Than-“
“Udah santai aja di situ,ini juga udah siap kok,tinggal nunggu bayamnya.”jawab pria itu sembari mulai mencuci piring kotor.
“Lo bisa masak?”
Fathan sebentar terdiam.”nggk,gue nggak pernah masak,baru kali ini aja.”
Kaira terdiam.”kenapa lo masak?”
Fathan melihat ke arah Kaira”karena bi siti tiba tiba nggak bisa datang malam ini,jadinya gue masak aja..”
Kaira sedikit bingung,biasanya kalau orang zaman sekarang malas masak,pasti langsung membeli,beda dengan Fathan,apalagi pria itu seorang pria.
“Nanti kalau masakannya kurang enak,nggak apa apa ya,maklum gue masih baru belajar.”
Kaira tersenyum sembari mengangguk kan kepalanya.”iya Than..ini juga lo udah keren mau masak,biasanya kan orang orang mau nya simpel,tinggal beli,apalagi lo laki laki..”
Fathan hanya tersenyum sembari memindahkan sayur bayam bening yang sudah matang itu ke dalam mangkok yang ada di tangannya.
“Oke makanan sudah siap,kita makan..”pria itu memindahkan mangkok ke atas meja makan.di atas meja makan juga sudah tersedia sop ayam,yang di dalamnya ada beberapa potongan wortel dan kentang yang ukurannya berbeda beda.
kaira berdiri dari duduknya untuk mengambil piring dan yang lain.
“Udah Kaira,gue aja…”ucap pria itu.
“Nggak apa apa Fathan,masa gue cuman makan aja..”balas Kaira sembari meletakkan piring yang sudah berhasil ia ambil.
Kaira pun menyendokkan nasi ke dalam ke dua piring.
Lalu mereka mengambil lauk masing masing.
“Lo harus makan hanyak bayamnya,ini bagus buat kesehatan,Zat besinya tinggi.”Fathan menyendokkan sayuran ke atas piring Kaira,padahal sudah ada sayur bayam di atas piring gadis itu.
“Ini kebanyakan Than..”
“Nggak,kalau sayur harus banyak di makan.”
Kaira kembali tersenyum,akhirnya keduanya pun menikmati hasil masakan Fathan.
“Gimana rasanya?”
Kaira mengangguk angguk kan kepalanya.”ini enak Than,rasanya pas..lo udah biasa masak ya?”
“Benarkah?”Fathan menggelengkan kepalanya,sembari terkekeh kecil.”nggak,gue masih baru baru ini belajar masak.”jawab nya dengan tersenyum.”lo harus banyak makan..”
Tanpa di sadari oleh Kaira,pria itu baru pertama kali memasak dan belanja ke supermarket tentang bahan bahan dapur,ia bahkan mencari di sosial media tutorial memasak dan bahan bahan yang perlu di gunakan.
Bukannya Fathan tidak sanggup membeli makanan di luar,tapi dia hanya ingin gadis yang ada di Apartemennya bisa makan sehat supaya cepat sehat.
Keduanya sibuk mengobrol membahas tentang pribadi masing masing.
.
Bima duduk di ruang tunggu,pikirannya tertuju kepada Kaira.
Bagaimana dan entah dimana sekarang gadis itu.
Helaan nafas terdengar di tempat itu.”kenapa kamu tiba tiba jadi jahat dan egois Kaira? Apa yang terjadi padamu.”ucap nya sembari mengusap wajahnya dengan lembut,dari sana terpancar kelelahan menghadapi sikap puterinya.
mau bagaimana pun ia tetap khawatir dengan kondisi gadis itu,masih ada rasa sayang di dalam hatinya,tapi karena sikap Kaira yang berubah membuatnya terpaksa memukul dan bersikap keras pada Kaira.
Berharap puterinya itu berubah kembali menjadi baik,tapi semakin lama,puterinya semakin menjadi jadi,hingga ia pun mulai lelah dan bingung bagaimana supaya Kaira kembali seperti Kaira kecil dulu.