Ghiea Kaviani adalah seorang wanita berusia 23 tahun yg bekerja di salah satu perusahaan ternama milik keluarga Anson, yaitu Anson's Group.
Perusahaan itu di kelola oleh ahli waris keluarga Anson, yaitu Alexavier Anson (27th) .
Pria itu sangat tampan dan di gilai banyak wanita, terkenal tegas dan dingin namun sangat mempesona. Namun sayangnya, ia sudah memiliki istri yg bernama Clara Wellys.
Di suatu hari, saat Ghiea hendak ke toilet. Ia mendapati sebuah fakta yg membuatnya hanya bisa menganga lebar. Dimana dia mendapati Clara Wellys sedang bercumbu mesra dengan manager perusahaan yg bernama Jamie Wood.
Sontak hal itu menjadi bahan gosip Ghiea dan sahabatnya di kantor, yaitu Melissa dan Diana. Namun di waktu yang bersamaan, Alexavier Anson datang, menyeret Ghiea ke ruangannya.
"Aku tahu istriku selingkuh, jadi karena itulah. Aku juga akan berselingkuh, dan KAU AKAN MENJADI SELINGKUHANKU!"
"APA???!!!"
Bagaiamanakah kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
"Kau yakin kau kamu baik baik saja?" tanya Granny pada Clara.
"Karena sudah satu tahun pernikahan kalian, tapi kenapa kamu tidak hamil juga?" tanya nya lagi yg membuat Clara menghela nafas panjang.
"Aku baik baik saja, Granny. Aku sangat sehat dan subur" jawab Clara.
"Jadi maksud mu Xavier yg tidak sehat?" tanya Granny setengah menghardik nya yg membuat Clara menggeleng dengan cepat.
"Bukan begitu, Granny. Hanya saja hubungan kami memang sedang tidak baik" kata Clara kemudian.
"Kamu itu cantik, apa sesulit itu bagi mu untuk mengambil hati Xavier? Bahkan Xavier sampai harus selingkuh, kamu pasti kurang baik dalam melayani nya" tukas Granny Kelly yg tentu saja membuat Clara tersinggung.
"Ini bukan salah ku, ini salah wanita itu yg menggoda Xavier"
"Jika kamu bisa lebih baik dari nya, tidak mungkin Xavier tergoda dengan wanita lain" tukas Granny Kelly yg membuat Clara hanya bisa menghela nafas berat. Topik pembicaraan ini nyoba hanya sekali dua kali, tapi sudah sangat sering. Bahkan Granny Kelly sering sekali menyalahkan Clara baik secara halus maupun terang terangan, membuat Clara juga jengah. Namun ia merasa malu untuk mengakui kalau Xavier tidak pernah menyentuh nya semenjak mereka menikah.
"Granny, aku ingin jujur..." kata Clara kemudian "Aku dan Xavier, kami.... Kami tidak pernah melakukan hubungan intim" Akunya dengan menekan rasa malu yg begitu besar.
Granny Kelly tercengang sesaat, sebelum kemudian menatap Clara penuh tanda tanya, namun pada akhirnya ia tersenyum kecut.
"Bagaiamana bisa? Kalian sudah menikah selama satu tahun, satu kamar, satu ranjang, satu selimut. Bagaimana bisa tidak ada hubungan percintaan? Xavier itu pria normal, Clara" tukas nya yg seolah menyalahkan Clara lagi dan lagi
"Aku berkata jujur, Granny. Mungkin saja Xavier itu sebenarnya...."
"Sebenar nya apa?" tanya Granny Kelly ketus.
"Mungkin dia tidak menyukai lawan jenis" Clara berkata dengan lirih namun kemudian...
Plaaakkkk
Satu Tamparan mulus mendarat tepat di pipi Clara, membuat Clara langsung memegang pipi nya yg terasa panas dan kedua mata nya kini sudah berkaca kaca
"Jangan pernah berani mengucapkan hal seperti itu pada cucu ku!!!" desis Granny Kelly kemudian ia bergegas pergi ke kamar nya, meninggalkan Clara yg menangis dalam diam.
...
Xavier pulang kerumah nya setelah mendapatkan telpon dari Granny nya. Xavier di sambut oleh Clara dengan senyum sumringah nya, namun Xavier bersikap dingin seperti biasa dan ia hendak pergi ke kamar Granny nya.
Sesampai nya di kamar nenek nya itu, Xavier langsung bertanya secara langsung
"Ada apa, Granny?"
"Aku sudah mendengar dari Clara tentang kalian yg tak pernah melakukan hubungan intim selama satu tahun pernikahan kalian..." tukas Granny Kelly secara gamblang yg membuat Xavier terkekeh renyah.
"Apa Clara yg mengatakan itu?" tanya Xavier, ia menyenderkan punggung nya di daun pintu dengan tangan yg bersandekap di dada.
"Ya, dia mengeluhkan itu" jawab sang nenek degan lesu, ia yg sejak tadi hanya duduk di sofa sembari merajut, kini ia beranjak berdiri dan menghampiri Xavier "Kamu pria yg sangat normal kan, Xavier? Kenapa? apakah Clara tidak cukup cantik untuk menarik perhatian mu?" tanya nya namun Xavier enggan menjawab nya. Dia hanya menjilati bibir nya yg terasa kering.
Nenek nya menatap Xavier dengan raut wajah yg sangat serius, bahkan tatapan nya terkesan sangat tajam.
"Ada apa, Xavier? jangan bilang kau masih tidak bisa melupakan wanita itu" desis nya dan kini ia tampak marah.
"Aku tidak ingin membicarakan itu, Granny. Bukankah aku sudah melakukan apa yg Granny mau? aku menikahi Clara, itu saja kan" kini Xavier memperlihatkan kejengahan nya pada sang nenek.
"Xavier..." nenek nya menggeram kesal.
"Aku pergi..." Xavier bergegas pergi dari kamar nenek nya yg membuat nya terasa begitu sesak.
Xavier mencintai nenek nya, sangat. Semenjak orang tua Xavier bercerai, kemudian ayah nya meninggal dalam sebuah tragedi kecelakaan, Xavier berada di bawah asuhan sang nenek. Sementara ibu nya, Xavier tidak tahu dimana ibu nya berada. Namun dimana pun dia berada, Xavier berharap ibu nya bahagia, selalu.
Namun satu hal yg membuat Xavier tidak menyukai nenek nya, yaitu dia yg perfeksionis dan suka mengatur hidup Xavier tanpa memikirkan keinginan Xavier.
Seperti perjodohan nya dengan Clara, namun tidak lagi setelah ini. Tidak lagi setelah Xavier memiliki seluruh harta Anson, tidak akan lagi dia mengalah pada nenek nya setelah semua aset kekayaan atas nama Xavier. Karena hanya saat itulah nenek nya tidak akan punya kuasa lagi atas Xavier, tidak akan bisa lagi mengancam dan menekan Xavier.
"Pastikan saja dia tidak punya uang, karena uang adalah kekuatan. Dan dengan kekuatan uang itu, seseorang bisa melakukan apa saja"
...
Xavier pergi ke apartment Ghiea, karena hanya wanita itulah yg bisa menyingkirkan segala rasa penat dalam otak Xavier.
Namun Sesampai nya di apartemen, Xavier tidak menemukan Ghiea di sana. Xavier sudah mencari ke setiap sudut apartement itu namun tak ada.
"kabur kemana wanita ku itu" gumam nya. Ia pun mencoba menghubungi wanita nya itu namun tak aktif.
"Jika tidak di rumah Melissa, pasti dirumah Diana" ia menggumam kesal.
Xavier pun bergegas ke rumah salah satu teman nya Ghiea, lebih tepat nya kerumah Melissa. Namun Ghiea tak ada di sana.
"Kalau Melissa ada dimana?" tanya Xavier pada Mama nya Melissa.
"kata nya mau menginap di rumah Diana malam ini" Jawab Ma'am nya Melissa dengan jujur. Tentu saja ia berkata jujur karena ia tahu yg mencari putri nya itu adalah pemilik perusahaan tempat Melissa bekerja. Kedatangan pria muda dan kaya raya seperti Xavier bahkan berhasil membuat hati nya cenat cenut dan bibir nya mesem mesem.
Dan tanpa mengucapkan terima kasih sedikit pun, Xavier langsung pergi dari rumah Melissa.
Xavier menuju rumah Diana, dan jangan tanya dari mana dia tahu alamat rumah mereka. Xavier bahkan tahu ukuran pakaian dallam Ghiea.
....
Sementara itu, Ghiea dan kedua sahabat nya sedang menonton drama korea yg membuat kedua nya melayang ke langit ke tujuh.
Ketiga wanita itu hanya mengenakan tank top tipis dan hot pants.
"Andai aku punya pacar yg begitu ya..." Diana mulai mengkhayal indah.
"Aduh, bibir nya itu lho... Em em em sekali" sambung Melissa.
"em em apa nya?" tamya Ghiea.
"Seksi, auch... Pasti kenal, manis" sambung Diana bahkan ia sudah menjilati bibir nya sendiri yg membuat Ghiea dan Melissa meringis.
"Dasar mesum" tukas Ghiea.
"Lebih mesum kalian lah, kenyot kenyot bibir di lift" cetus Diana dengan enteng nya yg membuat Melissa langsung meringis sementara Ghiea langsung tampak marah, pipi nya sudah mengembung, hidung nya sudah kembang kempis dan tangan nya mengepal kesal.
Diana yg menyadari kalau bibir nya sudah salah ucap, ia hanya bisa cengengesan.
"Ghe....aaaa..." Diana berteriak saat Ghiea menarik rambut Diana, menjambak nya dengan kesal.
"Ghiea, ih, jangan..." Melissa mencoba menarik Ghiea menjauhi Diana yg kini malah membalas jambakan Ghiea.
Namun tanpa sengaja, Melissa malah merobek tank top Ghiea sehingga memperlihatkan sebagian bra nya.
"Ih, Melissa..." geram Ghiea kesal dan ia pun menarik tali tank top Melissa juga. Hal itu malah membuat Diana tertawa terbahak bahak.
"Kalian seperti korban pelecehan. Haha.. Haha..." ia tertawa lepas, membuat Ghiea dan Melissa ikut tertawa saat menyadari kondisi mereka. Namun kemudian Melissa dan Ghiea saling melempar tatapan, sebelum akhirnya kedua nya menyerang Diana bersamaan.
Ghiea menggelitik Diana, sementara Melissa menarik tali tank top Diana. Diana terus cekikikan, namun rupa nya ia bukan gadis yg lemah dan mau di tindas. Dan dengan mudah ia menyerang Ghiea, menggelitik nya hingga Ghiea terkapar di ranjang.
"Haha... Auh, sudah..." Ghiea merengek namun tak di hiraukan oleh Diana.
"Rasain ini..." ujar Diana masih menggelitik Ghiea, membuat Ghiea terus menggeelinjang apa lagi saat Melissa juga ikutan menggelitik telapak kaki Ghiea. Hingga sebuah suara yg berat dan lantang menghentikan kegiatan mereka...
"APA YG KALIAN LAKUKAN????"