seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Camping
Sampai di rumah, mereka langsung masuk ke kamar.
Jeny langsung membanting kan tubuhnya di atas kasur, sementara Faisal langsung buru-buru masuk kamar mandi, karena dia kebelet pipis.
"Sayang kamu mau bawa apa aja buat perlengkapan besok" tanya Faisal yang baru keluar dari kamar mandi.
"Paling aku bawa baju olahraga, sama baju ganti buat tidur, terus cemilan yang tadi" ucap Jeny, sekarang dia sudah merasa nyaman dengan sebutan Sayang dari suaminya itu, sehingga dia tidak berkomentar apa-apa saat suaminya panggil sayang.
Sementara itu untuk tenda dan alat-alat masak itu udah di siapin oleh panitia.
"Yaudah sekarang kita turun, Kita makan siang dulu" ajak Faisal.
Kebetulan Perut Jeny pun sudah terasa keroncongan, tapi dia lebih milih menahan nya, mungkin karena dia masih canggung di rumah Faisal.
"Bangunin!" sambil mengulurkan tangannya tiba-tiba Jeny merengek manja, minta di bangunin Suami nya.
"Ya ampun istri ku Kenapa tiba-tiba jadi manja gini" Faisal mengambil uluran tangan Jeny sambil tersenyum gemas kepada istrinya.
"Cup" Jeny pun dapat kecupan manis dari Faisal setelah beranjak dari tempat tidur nya.
"Ini bayaran aku karena udah bantuin kamu" bisik Faisal di telinga Jeny.
Jeny pun hanya tersenyum menikmati kecupan itu.
Mereka pun langsung menuju ruang makan, mereka makan Hanya berdua saja, karena papi sama mami nya lagi keluar, mungkin ada urusan pekerjaan.
Setelah makan Jeny membantu bi Ijah membereskan piring bekas makan.
"Gak usah non, biar Bibi aja yang beresin, non Jeny istirahat aja" ucap bibi menghampiri Jeny di meja makan.
"Gak papa bi, biar aku bantuin" ucap Jeny sambil membawa piring ke dapur.
Sementara Faisal langsung naik menuju kamar nya.
"Makasih ya non udah bantuin bibi cuci piring nya" ucap bi Ijah sambil tersenyum.
"Iya bi sama-sama, kalo gitu aku ke kamar dulu ya bi" ucap Jeny meninggalkan bi Ijah di dapur.
"Ceklek" Jeny membuka pintu kamar.
"Udah sayang bantuin bi Ijah nya" tanya Faisal sambil merentangkan tangannya di sofa kamar.
"Udah" jawab Jeny singkat.
"Sini duduk temenin mas" pinta Faisal. Jeny pun menghampiri Faisal yang sedang duduk itu.
Tiba-tiba Faisal menarik tubuh Jeny dan jatuh tepatnya di pangkuannya.
"Mau ngapain" Jeny tiba-tiba deg-degan, tapi dia tidak memperlihatkan kegugupan nya ke Faisal.
Faisal kemudian memeluk Jeny dan mencium kening nya.
"Aku cuma mau peluk istriku doang kok" ucap Faisal yang masih memeluk Jeny.
Jeny pun tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya pasrah dan menikmatinya.
Malam hari..
"Aku udah gak sabar deh pengen cepet-cepet besok" ucap Jeny sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"Kenapa emang Kamu pengen cepet-cepet besok"? Tanya Faisal menghampiri istrinya di atas kasur.
"Pengen cepet-cepet menikmati segarnya suasana puncak" Jeny senyum-senyum sambil membayangkan.
Oh iya mereka akan melakukan perkemahan nya di puncak yang ada di Bogor.
"Kalo aku bukan pengen cepet-cepet besok, tapi pengen.." Faisal menghentikan ucapannya dengan senyuman di wajahnya.
"Pengen apa" Jeny penasaran sambil membalikkan badannya tepat nya berhadapan dengan wajah Faisal, mungkin jarak nya hanya terhalang beberapa senti doang.
"Pengen peluk kamu" Faisal tertawa lepas Sambil memeluk erat Jeny.
"Ih dasar mesum" Jeny mencoba melepaskan pelukan suaminya itu, walaupun sebenarnya dalam hati kecilnya dia seneng.
"Kok mesum, kita kan udah sah" Faisal tersenyum bahagia karena bisa berduaan dengan orang yang di cintai nya itu.
Dan akhirnya Jeny pun menerima pelukan itu, sehingga dia tertidur pulas di pelukan suaminya itu.
Pagi hari
Mereka berangkat ke kampus. Setelah di kampus semua mahasiswa yang mau ikut camping berkumpul di lapangan. Menunggu arahan dari ketua BEM nya.
"Selamat pagi semua nya" sapa Faisal.
"Pagi" jawab mahasiswa/i serempak.
"Hari ini kita akan mengadakan perkemahan di puncak Bogor, Kita berangkat naik bis. Mudah-mudahan camping kita di berikan kelancaran oleh Allah. Sebelum kita berangkat, mari kita berdoa dulu supaya selamat sampai tujuan, berdoa mulai" ucap Faisal.
Semua mahasiswa/i menunduk berdoa. Setelah selesai berdo'a mereka semua berangkat menuju puncak, tidak hanya mahasiswa/i saja yang ikut, melainkan sebagian dosen pun ikut.
Waktu menunjukkan pukul 09.00
Semua mahasiswa Pun berangkat menuju camp bumi Citeko, tepatnya di daerah Bogor. Semua yang ikut camping pun menaiki bis nya, mereka berangkat hanya satu bis saja, karena hanya beberapa mahasiswa/i saja yang ikut, Sementara dosennya yang ikut camping tidak ikut di bis, melainkan naik mobil pribadi nya, karena hanya tiga orang yang ikut, yaitu pak Yanto, pak Hardy dan Bu Lina.
"Jeny disini" Sila sudah naik duluan dan menyiapkan tempat duduk untuk Jeny.
Jeny pun menghampiri nya dan duduk di samping Sila.
"lo semangat banget sil" ucap Jeny yang sudah duduk di samping Sila.
"Iya dong, gue kan udah gak sabar pengen menghirup udara segar pegunungan" Sila membentangkan tangan nya sambil membayangkan sedang menghirup udara segar.
Semua mahasiswa sudah duduk menempati tempat duduk nya masing-masing, dan bis pun mulai melaju.
"Sayang, kamu kalo mau muntah, kasih tau mas ya" sebuah pesan WhatsApp masuk ke hp Jeny.
"Enak aja, aku gak kayak gitu kali" Jeny membalas chat nya dengan ditambah emot kesal.
Sementara Faisal hanya mengirim emot love.
"Ih geli banget" celetuk Jeny, sehingga semua orang yang ada di bis pun melirik ke Jeny, kecuali sopirnya. kebetulan Jeny duduk di bangku belakang.
"Lo kenapa jen" tanya Linda penasaran, kebetulan Linda berada di kursi depan Jeny.
"Kepo luh" celetuk Jodi yang kebetulan berada di bangku samping Linda.
"Gua kan cuma nanya, kenapa lo yang sewot" sambar Linda.
"Udah jangan pada debat, gue tadi di colek Sila, jadi gue kaget" Jeny membuat alasan, sementara sila Hanya ternganga mendengar pernyataan Jeny, karena dia juga bingung Jeny kenapa.
Dan semua orang yang melirik Jeny pun kembali pandangan nya ke depan, sementara Faisal hanya tersenyum gemas mendengar pernyataan istrinya itu.
"lo kenapa bikin pernyataan gitu, emang lo kenapa jen" tanya sila berbisik.
"Ini liat" Jeny memperlihatkan isi chatnya ke Sila.
"Haha" Sila tertawa keras sehingga menarik perhatian lagi orang yang ada di dalam bis.
"Kalian ini kenapa sih, tadi Jeny, sekarang lo sila" Linda penasaran.
"sorry, gue barusan abis liat video lucu, mangkanya gue ketawa, sorry ya semuanya udah ganggu pendengaran kalian" ucap Sila sambil tersenyum malu.
"Udah gak usah di permasalahkan, mending sekarang kita nyanyi, kebetulan gua bawa gitar nih" Jodi memainkan gitarnya. Selain jago main gitar, Jodi juga suaranya bagus.
"Naik naik ke puncak gunung, tinggi tinggi se..." Jodi menyanyikan lagu anak-anak, tetapi belum juga kelar, tiba-tiba di potong Linda.
"Emang gak ada yang lain gitu lagu nya, masa lagu anak-anak" protes Linda.
"Ini kan kita mau ke puncak, jadi lagu nya juga harus di sesuaikan" ucap Jodi.
"Tapi gak harus itu juga" Linda masih protes.
"Yaudah kalo loh gak suka, jangan didengerin, tutup aja telinga lo pake tutup panci sekalian" sangkal Jodi, sambil tertawa dan melanjutkan nyanyi nya.
Dan diikuti oleh beberapa mahasiswa lainnya, suasana di dalam bis pun menjadi asyik dan ramai.
Tidak terasa sudah dua jam perjalanan, dan mereka pun akhirnya sampai di tempat tujuan, kebetulan jalanan nya gak macet, jadi perjalanan dapat ditempuh dalam waktu dua jam saja, dari jakarta ke puncak Bogor.