NovelToon NovelToon
Bukan Suami Pilihanku

Bukan Suami Pilihanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Perjodohan / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vivi We

🌻Bijaklah dalam membaca. Novel ini mengandung unsur 21+🌻

Siapa yang mau mengalami kegagalan di hari pernikahan? Pasti tidak ada yang menginginkannya.

Niranida Alifia, hampir saja mengalaminya. Kekasihnya membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H.

Untunglah ada seorang pria yang mau menikah dengannya, dan acara pernikahan berjalan lancar. Tapi bagaimana jalan kisahnya kalau menikah bukan dengan pria pilihannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi We, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 34. Ketampananku tak akan pudar

Dengan sekuat tenaga Arka menahan gelora yang sudah susah payah ia redam, kini mulai bergejolak kembali menguasai dirinya.

Apa wanita ini tak menyadari dengan yang dia lakukannya? tanya Arka dalam hatinya saat Nira memainkan jarinya di punggung miliknya.

Arka sendiri juga sebenarnya belum tidur. Dia masih kecewa pada Nira, dia marah. Tapi amarahnya sedikit mereda saat mendengar semua celotehan Nira.

Arka membalikkan tubuhnya dan kini kedua pasangan suami istri itu saling berhadapan. Senyum tipis terukir di wajah tampannya saat teringat semua yang Nira katakan tadi.

"Ketampananku tak akan rusak hanya karena kau tampar. Apa benar kau merasa bersalah?" Arka menaikkan sebelah alisnya. "Katanya tidak akan bisa tidur sampai pagi karena rasa bersalahmu? Tapi nyatanya kau sekarang tidur sangat pulas. Dasar pembual!" Arka menanggapi semua ucapan Nira tadi. Dia kini menatap wajah ayu yang kini tertidur di sampingnya dengan pulasnya.

"Siapa yang bilang kalau kau cantik? Kau itu sangat percaya diri sekali." cibir Arka. "Mungkin kau akan lebih menarik dengan mata pandamu nanti." Arka masih berbicara sendiri sambil menarik pelan hidung milik Nira.

Setelah puas menatap Nira, Arka lalu merebahkan tubuhnya dengan kedua tangan yang sebagai bantal kepalanya. "Huftt,, aku sendiri tak tahu dengan apa yang terjadi padaku. Yang pasti, aku tidak akan melepaskanmu." ucap Arka, dia kembali memiringkan tubuhnya, kini tangannya menelusuri pipi mulus Nira dan berhenti di bibir merah muda yang selalu menggodanya.

"Mimpi indah." Arka mengecup kening lalu turun dan mengecup bibir Nira yang menurutnya sangat menggoda. Mereka pun tidur lelap dengan saling berhadapan.

_____

Awan berwarna abu-abu masih menyelimuti langit di pagi ini. Sinar matahari pagi yang biasanya sudah menampakkan kilau cahayanya, nyatanya masih betah bersembunyi di balik mega mendung yang tebal. Seolah enggan karena dinginnya pagi yang serasa menusuk sampai ke tulang.

Layaknya dua insan yang kini masih berada di balik selimut tebal. Angin pagi yang dingin membuat mereka enggan bangun dari tidurnya.

Sedangkan Arka, dia menatap pada tangan dan kaki yang memeluknya erat. Dia seakan dijadikan guling oleh Nira kali ini. Nira mencengkeram erat lengan baju Arka seolah tak mau melepaskan guling yang menjadi penghangatnya semalaman.

"Nira,, Nira! Bangunlah!"

Sayup-sayup Nira mendengar suara yang memanggilnya. Dengan perlahan dia membuka matanya.

"Eh ada kodok di depanku. Eh kodok, ya kodok." kata-kata latah itu terlontar begitu saja saat dia kaget setengah mati karena Arka berada sangat dekat dengannya. Bukan Arka, melainkan Nira yang mendekati Arka melihat Arka yang sudah di ujung ranjang. Mungkin bisa dikatakan hampir terjungkal. Bahkan tak ada jarak sedikit pun diantara keduanya. Karena Nira dalam posisi memeluk suaminya.

"Apa kau bilang? Aku kodok?" tanya Arka tak terima saat Nira mengucap kata 'kodok', jelas mata Nira menatap ke arahnya.

"Bu,, bukan, bukan itu. Aduh,, ini mulut main nyeplos saja." Nira menepuk mulutnya yang tak bisa diajak kompromi.

Arka mendengus kesal sambil menyingkirkan tangan dan kaki Nira yang masih bertengger di atas tubuhnya dengan kasar. Dia lalu beranjak menuju kamar mandi karena baginya ini sudah sangat kesiangan. Kekesalannya semakin bertambah saat Nira bukannya berterima kasih karena dia telah suka rela menjadi guling selama semalam, dia malah dikatai kodok.

"Arka." panggil Nira saat melihat Arka berjalan menuju kamar mandi. Dia dengan malasnya menoleh pada Nira yang kini tengah bersandar di kepala ranjang.

"Ma,," kata itu tak jadi terucap saat pintu kamar mandi ditutup dengan kasar. "Dasar pria menyebalkan!" umpat Nira.

"Aku mendengarnya!" teriak Arka dari dalam kamar mandi.

"Ish, apa telinganya setajam itu? Apa telinganya itu sama seperti telinga kelinci?" ucap Nira.

"Aku mendengarnya lagi!" teriak Arka lagi.

Nira langsung membekap mulutnya agar tak asal bicara sambil melihat ke sekeliling kamar Arka untuk memastikan apa ada cctv yang langsung terhubung dengan otak Arka.

1
Sri Udaningsih Widjaya
Luar biasa
Ndah Sri
jangan2 ibunya geo kakaknya nira .../Shy//Scare/
Ida Sriwidodo
Jiaah.. lagi mode sriuuss tetiba ngakak pas baca part "tapi kakiku papi injak.." 😭😭🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤣🤣
Ida Sriwidodo
Hadiir kaa
Suri Yanti Misran
Luar biasa
Yuniari Askah
cerita nya go tuntas kurang seru, tanpa akhir ya jelas.
Arbellbela
aq Hadir mbak Thor 👋🤭
£rvina
Luar biasa
ary rachmawati
😂😂
abdan syakura
🤕😂😂😂😂
abdan syakura
Hadehhhh Thor..
kl dah begini byk x syaratnya....😞
abdan syakura
Awal yg sulit ya Nira.....
but...ttp Semangat!!!
abdan syakura
Salken Mbak Thor ..
nyimak ya 🤝☺️💪
Alevia
kakaknya dan mantan pacarnya
Fristanty Simangunsong
lumayan bagus
NO NAME
.
Queen Tdewa
para readers bingung mau komen apa
Queen Tdewa
kamu ada2 aja Rey
Queen Tdewa
trnyta GEO bener2 adl putra kandung Arka ... krna wajah GEO sma dgn Livia makany bikin Arka tambah tak suka menatap GEO ...
kasihan GEO ya ...
Queen Tdewa
GEO brrti keponakan Nira ... maka ny mrka mirip ... rupanya bgtu ...
gmna nanti klo Arka tau klo Nira adlh adiknya Livia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!