NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Penyesalan Suami
Popularitas:266.8k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepercayaan Arsen

Sepulang kerja Arsen memarkir mobilnya di depan rumah. Kemarin ia pulang menjelang larut malam, tapi hari ini, ia memutuskan untuk pulang lebih cepat. Entah karena pekerjaan yang rampung lebih awal atau karena suasana hati Arsen yang berubah-ubah karena banyak pikiran.

Mobil milik Anita sudah terparkir rapi di garasi. Artinya Anita sudah pulang lebih dulu, tidak aneh karena memang itulah yang seharusnya Anita lakukan.

Pintu rumah terbuka dengan suara handel pintu yang khas. Arsen melangkah masuk dan langsung disambut oleh keheningan.Tidak seperti biasanya yang mana Anita selalu menyambut bahkan ketika wanita itu baru mendengar deru mobilnya. Tidak ada aroma masakan dari dapur, tidak terdengar suara televisi atau musik lembut seperti biasanya. Namun rumah itu tampak rapi dan bersih. Sepatu Anita terletak di rak seperti biasa, jaketnya juga tergantung rapi di gantungan.

"Dimana dia" gumamnya pada sendiri.

Karena tak mau menebak-nebak Arsen pun melangkah menuju kamarnya di lantai atas, begitu ia masuk Arsen langsung mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi, Anita pasti sedang membersihkan diri.

Tanpa mengetuk pintu dan meminta izin, Arsen langsung menerobos masuk ke dalam sana, membuat Anita yang sedang berendam terlonjak kaget.

Brakk!

"Anita!" serunya keras.

"Astaga! Papih??" teriaknya spontan, wajahnya merah padam karena terkejut sekaligus panik.

Namun Arsen tidak menggubris keterkejutan Anita. Ia memandang Anita dengan tatapan marah, sorot matanya tajam, napasnya memburu.

"Sudah berapa lama kau disini, huh?! Bersantai-santai di bathtub, sementara suamimu pulang kerja dan tidak disambut sama sekali?!"

Anita tergagap, mencoba mencari kata-kata untuk menjawab. “Aku… aku pikir Papih pulang larut seperti kemarin jadi aku--”

“Kau mengharapkan suamimu pulang larut?! Kau sudah bosan melihat wajah suamimu ini, huh?!!" potong Arsen dengan suara tinggi. "Kau berpikir untuk membuatku marah, Anita! Kenapa? Karena aku tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada kemarin, iya!?!”

"Tidak pih, sama sekali tidak. Bukan seperti itu..."

"Halahhh... Kau memang sulit untuk mengakui sesuatu! Cepat turun!!"

"Aku belum selesai pih, sebentar lagi tidak akan lama, aku janji"

"Lagi-lagi kau membangkang ya!"

Arsen mendekat lalu dengan cepat langsung menarik pergelangan tangan Anita dan menariknya keluar dari bak mandi.

Anita yang tidak siap pun terpeleset saat kakinya menyentuh lantai keramik yang basah, namun Arsen tetap menyeretnya keluar dengan Anita yang masih dalam keadaan tak tertutup sehelai benang pun.

"Auhh!! Papih tunggu... Ini sakit" mengaduh lututnya yang mencium ubin.

"Dasar cengeng, cepat berdiri!!"

Anita dengan sekuat tenaga berjalan dengan kaki yang terseok-seok, menyeimbangkan langkah sang suami yang terus membawanya keluar dari kamar mandi.

Arsen membawa Anita menuju ranjang, dan mendorong tubuh wanitanya kesana, sampai Anita terlempar dengan kondisi tubuhnya yang masih basah.

Arsen lantas menindih Anita, tangannya mencekik leher sang istri membuat si empu merasa sesak dan kehabisan nafas, dia berusaha melepas tangan Arsen sebelum oksigen di tubuhnya benar-benar tak tersisa.

"P-pih....le-pas...."

"DIAM!!!"

Arsen melepas ikat pinggang miliknya dengan satu tangan kemudian mengikat kedua lengan Anita dengan benda tersebut. Sejenak Anita bisa bernafas dengan normal, tapi entah apa yang akan Arsen lakukan setelah ini, kedua kaki Anita pun ditindih membuatnya sulit untuk melepas diri.

"Papih.... Mau apa?? Tolong jangan seperti ini, tanganku sakit pih"

"KAU TULI?? AKU BILANG DIAM!"

"Tapi papih ini---"

"Hmmphhh!!!"

Arsen langsung membungkam mulut Anita dengan ciuman yang ganas, tanpa ada kelembutan sama sekali, gigitan yang kencang membuat bibir bawah Anita sobek dan sedikit berdarah, namun Arsen tetap meneruskan ciuman seolah-olah peraduan bibir tersebut semakin terasa nikmat.

Sudut mata Anita tampak basah, dia menahan sakit diantara sentuhan yang dia dambakan, meskipun cara yang dia inginkan sangatlah berkebalikan.

"Hmmphhh....!"

"Hmmphhh...!"

Pertautan itu menciptakan suara yang sangat er0tis, tubuh Arsen mendadak panas, dia membuka kancing kemejanya satu-persatu, hingga kini bagian atasnya tak tertutup sama sekali.

Lidah Arsen berpindah ke bagian yang lain, dia menjilat tulang selangka dan memberikan tanda kissmark di leher Anita, Anita melenguh ketika organ tak bertulang itu menjelajahi setiap sudut tubuhnya sesuka hati.

"Eughh.... Papih...Disana...."

"Syutttt! Siapa yang mengizinkanmu berbicara?!"

Anita kembali membungkam mulutnya, dia mengigit bibir bawah menahan setiap desiran yang membuat tulang punggungnya menggelinjang.

Bibir Arsen mendarat pada dua gunung yang sudah mau meletus, mulutnya mengobrak-abrik kedua puncak secara bergantian, mengigit dan memainkan lidahnya disana, memberi cubitan kecil yang membuat pemiliknya mengaduh.

"Sshhhh...." Anita hanya mampu berdesis tatkala dia merasakan sedikit nyeri ketika Arsen menggunakan giginya pada bagian merah muda itu.

Arsen mengangkat wajahnya sebentar, melihat ekspresi Anita yang kacau sembari menikmati permainannya.

Dia menampar kedua pipi Anita sampai memerah, membuat wajah Anita menoleh ke kanan dan ke kiri secara terus-menerus.

"Kau tampak seperti p3lacur, Anita! Kau mirip sekali dengan mereka!"

Anita tak mampu membalas hinaan Arsen, sebab pikirannya sudah tak berfungsi dan dia ingin segera menyelesaikan pergulatan yang sudah membuat setengah tubuhnya terasa remuk.

"Kau bahagia saat ada pria yang menyentuhmu seperti ini??"

"Tentu saja kau senang, bodohnya aku bertanya demikian"

"Wajahmu tak bisa berbohong"

Arsen tersenyum sebal melihat perempuan yang kini berada di bawah kukungannya, dia selalu ingin melihat wanita cantik ini menangis, dengan begitu, api yang membara dijiwanya sedikit redam oleh air mata yang keluar menyirami kobaran tersebut.

"Lihat wajahmu! Kau seperti tidak tahan untuk menelan sp3rma ku... Hahaha!!"

Selanjutnya Arsen membuka kain terakhir yang menempel di tubuhnya hingga membuat keduanya tak tertutup apapun.

Dalam sekali gerakan, milik Arsen sudah menembus ujung terdalam Anita hingga membuat sang lawan menjerit kesakitan.

"Ahhhhhhh!!"

Arsen menggerakkan pinggulnya tanpa ampun, seperti seseorang yang tak diberi waktu lama untuk melakukan ini, dia memacu dengan cepat tak peduli sekeras apapun jeritan wanitanya.

"Papih......! Ini sakit pih....!"

Namun meski Arsen diliputi rasa benci dan amarah yang meradang, tak bisa dipungkiri dia tetap menyukai penyatuannya dengan Anita, masih sama seperti pertama kali, tak ada yang berbeda, hanya cara bermainnya yang kian tak berakal.

Arsen terlalu diliputi rasa dendam dimasa lalu, yang membuat dia menutup mata dan telinga, mengabaikan rintihan wanita yang dia cintai, membuang segala rasa kasihan dan membesarkan ego yang menggerogoti sifatnya yang dulu.

Entah harus penyiksaan seperti apa lagi yang membuatnya puas melihat Anita menderita, segalanya telah ia coba, tapi wanita ini masih bertahan, sehingga membuat Arsen berpikir kalau sang istri tak akan pernah meninggalkannya.

Tanpa atau dengan cintanya, Anita pasti akan selalu menerima semua perbuatan Arsen, walaupun harus bersanding dengan luka sekalipun.

Keduanya mendapat puncak bersama setelah Arsen berhasil menumpahkan cairannya ke dalam kantung telur yang tak kunjung berbuah.

Nafas mereka terengah-engah, dengan keringat yang saling bercampur menjadi satu, Anita berusaha tersenyum sambil mengucapkan kata keramat yang membuat kepala Arsen makin membesar.

"Aku mencintaimu, Pih. Selalu mencintaimu"

1
Sulfia Nuriawati
mandiri secara financial utk apa bertahan dlm rmh tgga yg g sehat, fisik d sakiti hati jg sm ya mending mundur utk rt yg toxic itu jgn bodoh, laki² kalo udah biasa KDRT g bakal stop tp menikmati. kcuali bs bls beda lg kalo berani y d hajar balik biar kapok
Sulfia Nuriawati
perempuan oon yg mau bertahan dg monster, jd perempuan tu jgn cm mikir cinta tp d siksa pk. logika berarti su aa minya ada sesuatu mk nya brbh kyknya pny cabang lg itu anita bego😡😡😡
Rahma Inayah
sekrng Arsen bucin SM Anita dl mah JD suami istri Anita yg bucin
Audrey Chanel
up Kakak sayang🙏⚘️⚘️⚘️makin Seruuuu nih🥰🥰🥰
Ana_Mar
ternyata si Arsen ga pernah berubah🙄, punya hak apa kamu atas Anita?
Anita wanita single, sah-sah saja Anita bawa lelaki siapapun, selagi mereka tahu batasan.
jangan merasa pernah jadi mantan suami, kamu semena-mena ke Anita.
ga malu perbuatanmu dulu ke Anita, apa penyebab perceraian kalian?
Baim lebih baik daripada kamu sen..
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya update juga, terima kasih kakak Author,masih penasaran sama Anita dan Arsen kedepannya hubungan nya mau dibawa kemana 🤔🤔🤔
Siti Zaid
Semoga author terus berjaya dan berjaya dalam hidup dan juga penulisan dan dipermudahkan segala urusan😊
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Bercerita tentang Lucyana yang dikhianati oleh masa lalu, lalu terjebak dalam pernikahan mendadak dengan Sadewa—seseorang yang jauh lebih muda dengan luka sendiri yang membuatnya trauma.
‎Bisakah keduanya bertahan? Ataukah cinta mereka akan menyerah pada masa lalu yang menghantui?
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Paradina
semangat kakak
Ais
selamat thor ira sdh wisuda ya smoga kedepan makin lancar jalan menuju sukses dlm hidup thor ira yg penting ttp semangat dan selalu bahagia💪😍😍😍
Yuliana Purnomo
weehhh nekat nya si Arsen 😄
Suci Dava
Anita pindah apartemen aja, laki-laki egois, dulu msh jd istrinya di sia-sia kan bahkan sempet ke lain hati.
atik suryaningsih
alhamdulillah akhirnya up lagi🥰
Marisa Chae
author d tunggu up nya🥲
Selvia Dora Pakpahan
thor kok gak update"
Dy Dy: iya ko lama thor ga update
total 1 replies
Ambu Neng Ismi
jangan lma tjor lanjutan nya...
Uba Muhammad Al-varo
Anita kamu harusnya lebih tegas lagi dan kepada Baim jangan kamu gantung perasaannya,dia lelaki baik dan ada rasa sama kamu Anita
Ana_Mar
ga ada salahnya Baim mengkhawatirkan kamu nit, kamupun tahu kalo Baim memiliki rasa ke kamu tetapi kamu enggan membuka hatimu.
kamu masih terpaut ke Arsen nit, meski kamu tahu perbuatan Arsen dulu gimana. tapi itu hak mu mau pilih yang mana.
Arsen juga harusnya kamu jaga sikap dan bicara, sifatmu gini ga berubah seolah2 Nita ini masih istrimu. cinta sie boleh tapi jangan terlalu posesif. harga privasi Nita juga..
Ana_Mar: siap kk
total 2 replies
🦁R14n@
Seminggu juga ga nongol ini novel
Paradina
long time no update yaaa kakak 😍, semangat terusss#kawal untilend#

anita love arsen 😍😍😍😍
Ana_Mar
Baim....siapkan hatimu potek untuk kesekian kalinya ke Anita🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!