NovelToon NovelToon
CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pembantu / Pernikahan rahasia
Popularitas:38.6k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

Sean, seorang Casanova yang mencintai kebebasan. Sean memiliki standar tinggi untuk setiap wanita yang ditidurinya. Namun, ia harus terikat pernikahan untuk sebuah warisan dari orang tuanya. Nanda Ayunda seorang gadis yatim piatu, berkulit hitam manis, dan menutup tubuhnya dengan jilbab, terpaksa menyanggupi tuntutan Sean karena ulah licik dari sang Casanova.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

draft bab 16

"Udah sarapan?"

"Eh , mas Irham. Ini lagi mau sarapan," ucap Nanda mengangkat perangkat kebersihannya.

"Sarapan bareng yuk!" Irham keluar dari gudang mensejajari langkah Nanda..

Memang pagi ini skitar pukul setengah sembilan, Nanda baru selesai membersihkan gudang. Ia berniat rehat sebentar sembari sarapan. Kebetulan malah ada yang mengajaknya sarapan bareng.

"Nanda beresin ini dulu ya, mas. Skalian cuci tangan."

"Ya udah, sini, biar mas aja yang bawain."

"Eh? Nggak usah," tolak Nanda dengan kekehan kecil. "Bentar aja kok, mas tunggu aja di pantri aja."

"Beneran?"

"Iyaaahh," ucap Nanda lagi-lagi memamerkan senyum manisnya. Membuat Irham mengangkat tangannya hendak mengusap kepala yang terbalut jilbab hitam itu. Sayangnya, Nanda justru reflek menjauhkan kepala hingga tangan Irham mengambang diudara.

"Sorry," ucap pria itu menarik lagi tangannya. Ia menghormati Nanda yang mungkin tak ingin bersentuhan.

Nanda nyengir canggung, merasa tak enak hati dengan refleknya. Bukan lantaran ia tak mau disentuh yang bukan mahram. "A-ku- balikin ini dulu ya."

"Aku skalian beli sarapan dulu di kantin. Nanti kita ketemu di mana?"

"Pantri aja."

Keduanya berpisah setelah sepakat.

"Ini semua kamu yang masak?" tanya Irham saat mereka sudah berpindah di pantri. Nanda tersenyum mengangguk malu-malu.

"Sempet ya? Ini banyak macam olahan loh," ujar Irham lagi seolah tak percaya."Ada oseng buncis, oseng tempe, ayam kecap, tambah sambel, lagi."

"Kalau oseng tempe yang masak semalam. Kalau yang lain tadi sebelum subuh," jelas Nanda.

"Rajin banget kamu ya?"

Nanda tersenyum lagi mendengar pujian Irham."Ambil aja kalau mau icip, yang masak pagi ini aja mas. Lagian oseng tempenya agak gosong."

"Boleh cobain semua nggak?"

"Boleh," sahut Nanda mengangguk sembari mendorong wadah bekal ke arah Irham. Lelaki itu mencubit oseng tempe.

"Eehh, kok malah oseng tempe sih?"

"Yang duluan di bikin dulu nyobanya." Irham nyengir lalu menyuap ke mulut,"Enak ini."

Tangannya lalu berganti mencubit ayam kecap dengan di cocol sambel lalu menyatukan dengan sejumput nasi.

"Mantap," puji Irham lagi sambil menggeleng."Enak banget, nda! Kamu kenapa nggak buka pesanan aja? Coba tawarkan ke anak-anak pasti pada mau."

Saran dari Irham membuat Nanda diam sejenak. Ia pikir ide itu boleh juga untuk menambah pendapatannya.

"Lah, di sini rupanya." Tiba-tiba Eni muncul di ambang pintu pantri, Irham dan Nanda melihat ke arahnya.."Dicariin."

"Ada apa En?"

"Nggak ada, cuma mau ngajak sarapan bareng," cetus Eni berjalan mendekat. Menarik kursi dan ikut duduk satu meja.

"Aku nggak ganggu kan?" tanyanya membuka nasi bungkus yang tadi ia beli di pusat jajanan pasar.

Nanda mengernyit, "Ganggu kenapa?"

"Siapa tau pingin berduaan."

Irham dan Nanda terkekeh geli.

"Kalian makan kok nggak ajak sih?"

"Sorry, aku pikir kamu masih kerja. Ini makan bareng juga nggak rencana." Nanda menjelaskan.

Diam, ketiganya makan dengan tenang. Eni berulang kali melirik Irham yang kedapatan mengambil lauk di wadah bekal Nanda. Kadang lelaki itu pun tampak meletakkan potongan ayam miliknya ke sendok yang hendak Nanda suapkan ke mulutnya.

"Kalian pacaran ya?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Eni itu membuat Nanda dan Irham terbatuk bersamaan.

"Enggak!" elah keduanya bersamaan.

"Tuh, kan kompak. Batuk kompak, ngelaknya juga kompak," seloroh Eni.

Nanda menggeleng, melirik tak enak pada Irham yang meminum air putihnya.

"Jodoh mungkin," celetuk Irham nyengir.

"Mas Irham!" Gemas Nanda mendelik pada lelaki yang justru memanggapi dengan kekehan.

.

.

"Mas Irham kok masih di sini?"

"Nungguin kamu," ucap Irham yang tadi sempat mengobrol dengan scurity. Dahi Nanda berkerut bingung, pasalnya hari ini tak ada jadwal les renang untuk Kanaya. Lalu kenapa lelaki ini masih menunggunya.

"Pulang bareng yuk," ajak lelaki berambut cepak itu.

"Eehh, pulang bareng?" Nanda gelagapan.

Jika pulang bersama otomatis Irham bakal tau di mana dia tinggal. Dan itu tak baik untuk dirinya dan Sean nanti. Nanda pun berpikir mencari alasan yang masuk akal untuk menolak.

"Eehh, nggak bisa mas. Aku masih ada kerjaan lagi," tolak Nanda sehalus mungkin.

"Kerjaan? Ngajar renang? Nggak papa. Mas antar deh."

"Enggak, renang cuma dua kali seminggu aja."

"Lah, terus?"

"Ini kerjaan yang lain lagi."

"Iya, nggak papa. Mas antar," cetus Irham terdengar memaksa."Ayo, ini helemnya."

"Apa mas Irham selalu bawa dua helm tiap berangkat?" Tanya Nanda heran karena Irham selalu bawa helm dua. Lelaki itu nyengir.

"Ayo naik," ujarnya menstater motor matik. Nanda pun membonceng setelah memasang helmnya. Ia memutuskan mampir ke panti saja yang lebih aman. Dengan begitu, Irham tak perlu tau di mana ia tinggal.

Motor berlalu pergi, bertepatan dengan kendaraan roda empat yang membawa Sean kembali ke kantor. Ada rasa yang diam-diam merayapi dada pria itu, ketika pandangan matanya melihat kedua orang itu seperti sejoli.

.

.

"Ini-

Panti asuhan kan?"

Irham memandang bangunan bercat cerah di hadapan.

"Iya, aku ada kerjaan di sini. Makasih ya mas," ucap Nanda seraya melepas helem dan mengembalikan pada Irham yang masih duduk di atas matiknya.

"Iya, sama-sama," balas Irham sedikit kecewa, karena memang berharap memiliki waktu lebih bersama Nanda.

"Aku masuk dulu, ya?"

Nanda pamit melangkah lebih dulu, merasa diikuti, Nanda menoleh. Benar saja, Irham mengikuti langkahnya sambil menuntun motor matik. Saat tertangkap mata Nanda, lelaki itu nyengir.

"Kak Nanda!"

Salah satu anak panti memanggil, membuat suasana hening diantara keduanya membuyar.

Di dalam ruang masak panti, Nanda beserta anak-anak panti perempuan membuat kue. Mencampur berbagai macam bahan dalam wadah. Sedang Irham mengajari anak-anak panti laki-laki membuat mainan tradisional di pendopo tengah.

"Nah, Ais, tolong antarkan ini ke pendopo ya," ucap Bu Zara pada salah satu anak panti yang membantu membuat kue.

"Baik, Bu."

"Putu ayu skalian, dek." Nanda menyela.

"Iya, kak."

Dua orang membawa minuman ke pendopo. Sedang Nanda masih lanjut membuat mocil dan onde-onde mini dengan yang lain.

"Nanda, Ibu bawa ini ke warung ya?" ucap Bu Zara, setelah semua putu ayu selesai dikemas untuk di jual di jajanan sore di warung yang Panti kelola.

"Iya, Bu," sahut Nanda sembari mencubit adonan dan membulatkan ya menjadi onde-onde mini.

"Kak, aku bisa, aku bisa." Salah satu anak panti menunjuk mocil yang berhasil di bentuk dengan indah dan rapi.

"Wah, iya, sudah pinter ternyata." Nanda mentowel hidung anak itu.

"Aku juga," seru yang lain.

"Hebat!" Nanda memuji disertai senyuman yang melekuk di wajahnya.

"Kak, mas itu siapanya kakak?"

"Teman," jawab Nanda jujur.

"Oohh, kirain pacarnya kak Nanda," celetuk anak gadis yang lain. Nanda hanya merespon dengan senyuman seraya tangannya ikut membuat molen kecil.

Tiba-tiba, terdengar deheman kecil, Nanda menoleh ke arah suara berasal. Irham berdiri di ambang pintu ruang masak.

"Tehnya kurang," ucap Irham melangkah masuk.

"Eehh, benarkah?" Nanda terperangah, ia pikir sudah menghitung dengan benar jumlah nya."Ayu, tolong ambilkan gelas. Water jar-nya di bawa sekalian ke depan.

"Iya, kak," sahut anak yang disebut ayu

"Nggak usah, cuma tinggal satu aja, buat ku kok," tolak Irham mendekat,"Skalian mau lihat dapur."

"Bikin apa sih?"

"Molen kecil sama onde mini," jawab beberapa bocah perempuan.

"Wah, pinter ya, kalian udah pada bisa bikin kue-kuean. Tadi putu ayu nya juga enak loh," puji Irham.

"Iya dong, kan kak Nanda yang ngajarin."

"Oohh, ya?" Irham melirik Nanda yang tersenyum dan menggeleng pelan. "Benar?"

"Apa aku terlihat meragukan mas?" Nanda balik bertanya dengan senyuman.

"Enggak, mas sih percaya. Tadi aja masakan kamu enak banget," cetus Irham lagi memuji."Jadi ingin merasakan setiap hari."

Nanda terkekeh, "besok Nanda bawakan lagi."

"Boleh memang?"

"Satu porsinya lima ribu aja," ucap Nanda yang disambut kekehan oleh Irham. "Kata mas Irham tadi cocok dijual."

"Iya, deh, nanti biar mas yang jadi langganan pertama kamu."

"Jangan minta diskon ya, mas."

Keduanya terkekeh bersama.

"Heemm, sepertinya, masih lama ya? Mas harus balik nih," ujar Irham seraya melihat arloji di tangannya.

"Eh, iya, mas. Makasih udah nganter sampai sini."

"Enggak papa. Lain kali jangan sungkan minta tolong sama mas, ya."

Nanda mengangguk.

"Anggap aja mas ini... UMM.. mas kamu..."

1
Uthie
Hahaha... Nanda...terus jaim dan pegang teguh kamu agar gak mudah jatuh ada si Sean itu 💪😆
mending kamu terus aja hubungan sama Irham 👍👍👍😁
azalea_lea
hahaaa dasar kau malika siap siap saja nanti dibucinin sean
🤣🙏🌹❤👍
Uthie
Nahhh.. tuhhh.. udah tindihan aja itu 😂😂😂
Asih Rara
malika kedelai hitam..top markotop😂
Desmeri epy Epy
lanjut thor
azalea_lea
siapa malika??? hyaoo kalian cari tau s
heheee... pasti kaget lou tau 🤭🙏🌹❤👍
Uthie
Akhirnya... mengakui jugaa 🤩🤩😁👍
Yessi Kalila
Malika....akhirnya jatuh cinta juga...😄😄
Nur Adam
lnjut
azalea_lea
hahaaa malu yaa kamu maura
dah tau sean udah muak sama kamu udah dblokir pula ehhh PD bgt sok nlpon2
🤭👍🌹❤🙏
Uthie
Wahhh.. makin seruuuu niii 👍😜😆😆
Uthie
emang Nanda separah itu apa yaaa 😂😂😂
Uthie
selalu ikut baper dehhh baca soal mereka 😍😍😍😍😍
Uthie: yupppi 👍😘🤩
Cinta_manis: ouuuccchhh, makasih, ikut baper kaaannnn
total 2 replies
Asyatun 1
lanjut
Cinta_manis: oke ka. makasih udah komen 😊
total 1 replies
azalea_lea
hahaa ada yang panas tapi bukan api
sean siap siap otakmu dipenuhi nanda nanda dan nanda 🤣🤣
Cinta_manis: makasih, moga suka ya 😊🥰 seneng dapat penyemangat gini 😊
azalea_lea: lanjut makin seru tho... 👍👍🌹❤🙏😍r
total 3 replies
Asyatun 1
lanjut
Cinta_manis: okey ka. makasih 😊
total 1 replies
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Cinta_manis: okey ka
total 1 replies
Uthie
Hahahaa.....bikin panas terus si Sean thorr 💪😆😆😆
Cinta_manis: iya ka 😅
total 1 replies
Uthie
Cieeee.... 😁😁😁
Asyatun 1
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!