Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"ANJING " Umpat Kristian marah "INI SEMUA GARA-GARA LO BITCH " Kristian langsung pergi tanpa menghiraukan ayu yang saat ini terduduk di lantai.
Sedangkan ayu tersenyum menang menatap punggung Kristian, tadi saat Kristian mendorongnya pertama kali , ia hampir saja membiarkan Kristian pergi , tetapi sesaat ia menoleh dan melihat wulan berjalan dari ujung koridor sempit ini , ia langsung berlari menahan lengan Kristian dan tanpa basa-basi berencana merebut ciuman Kristian.
Hanya saja Kristian memiliki refleks yang bagus menghindari ciuman darinya itu, tetapi ia tersenyum puas saat posisinya malah semakin terlihat bahwa mereka sedang berciuman.
\*\*\*\*\*
Di sisi lain inti dari speed demons serta sahabat Wulan saat ini sedang duduk melingkar bersama di sofa itu. Berbagai macam minuman cemilan serta rokok ada di depan mereka.
Mereka saling mengobrol bersama serta berdansa bersama.
"Eh Wulan, sini duduk " Ucap reihan mempersilahkan Wulan duduk.
Saat ini Kristian duduk
" kok lama ? "Tanya Rindu saat Wulan duduk di samping nya .
" Antri "Jawab Wulan singkat dengan wajah datarnya.
Sebenarnya setelah melihat kejadian tadi , ada rasa yang tidak nyaman di hati Wulan, tetapi ia tidak tau apa artinya itu. Tak lama Kristian pun datang , awalnya Kristian tersentak sesaat melihat tempat duduknya yang sudah bukan hanya anggota speed demons , tetapi ada cewek-cewek yang salah satunya sangat Kristian kenal.
"Lo bos kok lama di toilet " Ucap reihan yang tidak di hiraukan Kristian duduk bersebelahan dengan Wulan , karena tempatnya sebelum nya di tempati oleh gadis itu.
*****
Di dalam kamar yang bernuansa putih seorang gadis telah rapi menggunakan seraga sekolahnya
Memakai hijab seperti biasa, yang terlihat semakin menambah kesan kecantikannya. Setelah selesai bersiap ia keluar dari dalam kamar dan menuju tangga untuk turun di lantai satu, tempat keluarga nya berkumpul.
"Pagi bunda!, Pagi ayah" Sapa Wulan kepada ke dua orang tuanya.
"Pagi sayang " Sapa ayahnya dengan mencium kening anak semata wayangnya itu.
"Pagi sayang, gimana tidurnya nyenyak? " Tanya sang bunda dengan mengelus kepala Wulan.
" Nyenyak dong bun" Ujar Wulan dengan tersenyum.
" Ya sudah ayo sarapan "Ajak bunda Wulan.
" Sayang hari ini, ayah nggak bisa antar kamu. ayah ada meting dengan klien pagi ini "Kata ayah dimas tiba-tiba.
" Nggak apa-apa kok yah nanti Wulan naik ojek online saja "Jawab Wulan
" Kamu di antar sama supir saja sayang "Tawar mama Rani ibunda Wulan.
" nggak usah bun, sekali skali Wulan ingin jalan sendiri " Ucap wulan.
"Emang kamu bisa sayang? " Tanya ayah Wulan dengan nada khawatir.
"Ya bisa la yah " Ucap Wulan sambil menekan layar ponsel nya untuk memesan ojek online.
Tin.. Tin.. Tin..
" Ya sudah bun, Wulan pamit ya " ujarnya lalu menerima helem dan naik ke boncengan pak ojek.
Di sepanjang jalan juga terisi dengan guyonan serta obrolan -obrolan kecil dari bapak gojek yang sudah berumur di atas ayahnya itu. Tidak lama obrolan itu terhenti karena motor yang tiba-tiba berhenti perlahan,
"Loh - Loh kenapa ini pak ? " Tanya Wulan lalu turun dari motor.
"Adu neng, kayanya ini rantainya lepas deh" jawab pak gojek,
Dengan panik Wulan turun dari motor. "Yah bagaimana dong pak? " Tanya Wulan.
"Boleh tolongin saya neng " Tanya si pak gojek dan di balas anggukan oleh Wulan.
