NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:43.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Pernikahan sudah di depan mata. Gaun, cincin, dan undangan sudah dipersiapkan. Namun, Carla Aurora malah membatalkan pernikahan secara sepihak. Tanpa alasan yang jelas, dia meninggalkan tunangannya—Esson Barnard.

Setelah lima tahun kehilangan jejak Carla, Esson pun menikah dengan wanita lain. Akan tetapi, tak lama setelah itu dia kembali bertemu Carla dan dihadapkan dengan fakta yang mencengangkan. Fakta yang berhubungan dengan adik kesayangannya—Alvero Barnard.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Esson

Bunga peony di tangan Carla jatuh begitu saja, bersamaan dengan ludahnya yang tiba-tiba tertahan di tenggorokan.

Esson, lelaki yang ia cintai dan pernah menjadi calon suami, kini berdiri di hadapannya dengan raut wajah yang masam. Aura dinginnya keluar, hingga orang-orang yang ada di sana pun turut menghentikan aktivitasnya, seolah takut jika suara yang ditimbulkan memancing emosi Esson.

"Ke mana saja kamu selama ini?" tanya Esson dengan datar dan dingin. Bahkan, sejurus kalimat saja seakan cukup untuk menghujam hati Carla.

"Bukan urusanmu, Esson. Kita bukan siapa-siapa lagi sekarang," jawab Carla dengan suara yang gemetar dan tertahan.

Niat hati ingin menegaskan bahwa mereka sudah tak ada hubungan apa-apa, tetapi tak sengaja malah menyulut emosi Esson. Membuatnya teringat lagi dengan keangkuhan Carla pada malam itu, malam di mana hubungan diputuskan secara sepihak.

"Menurutmu sekarang kita bukan siapa-siapa itu karena siapa? Kamu lupa apa yang telah kamu lakukan dulu?" Esson menyahut sinis. Rasa cinta yang meronta ingin dilepas, juga kekecewaan yang begitu mendalam, membuat dirinya dikuasai emosi.

"Iya, memang aku yang memutuskan hubungan kita dan aku pula yang pergi meninggalkan kamu. Dulu aku juga sudah memberimu alasan. Jadi ya sudah, selesai. Di antara kita sudah selesai, Esson. Aku ke mana, untuk apa, itu bukan urusan kamu lagi."

Sudah kepalang tanggung untuk meredam suasana. Jawaban pertama Carla sudah salah, jadi sekalian saja luapkan semuanya, agar Esson juga berhenti mengusik.

Namun, tanpa Carla duga, Esson tiba-tiba mencengkeram lengannya dan mendorong tubuhnya hingga terduduk di kursi pelaminan. Tempat yang seharusnya menjadi latar pernikahan manis, malam ini malah menjadi latar pertengkaran dua insan yang telah menjadi mantan.

"Kamu masih berani menyebut kalimat konyol itu sebagai alasan, Carla! Kamu sudah gila ya!"

"Iya, aku sudah gila. Makanya kamu pergilah, jangan dekat-dekat wanita gila ini!" jawab Carla.

Meski suaranya masih tertahan, tetapi sebisa mungkin bersikap berani. Carla tak mau menunjukkan kerapuhannya di hadapan Esson. Sejak lima tahun yang lalu segalanya telah berubah, Esson bukan lagi tempat bernaungnya. Jadi, untuk apa mengadu dan menunjukkan sisi lemahnya?

"Aku tanya sekali lagi, Carla! Kenapa kamu memutuskan hubungan kita, dan ke mana kamu pergi selama ini?"

Suara Esson sangat tegas dan penuh penekanan, selaras dengan cengkeraman tangannya yang makin menguat, hingga Carla terpaksa menggigit bibir demi menahan sakit di lengannya.

"Alasanku sudah jelas, kamu terima atau tidak, itulah alasanku, Esson. Dan jika kamu ingin tahu ke mana aku pergi, maaf, itu bukan urusanmu. Kamu tidak berhak memaksaku untuk menjawabnya," ucap Carla, masih berusaha bersikap tenang meski air mata sudah mendesak keluar.

"Jawab, Carla!" Esson membentak. Tak terima dengan jawaban Carla yang ia yakini sekadar dusta.

"Lepas, Esson! Tanganmu menyakitiku!" Carla juga meninggikan suara, tak tahan lagi dengan cengkeraman Esson yang sudah membuat kulitnya hampir lebam.

Melihat kilatan tajam di mata Carla, refleks Esson melepaskan cengkeramannya. Namun, belum enyah juga dari hadapan Carla. Dia masih menantikan jawaban yang membuatnya hampir mati penasaran.

"Pergilah! Jangan membuat kekacauan di sini, aku masih bekerja," ucap Carla setelah beberapa saat saling diam.

Esson berang seketika. Sudah sabar menantikan kejujuran Carla, tetapi malah diusir dengan terang-terangan.

"Kenapa? Kenapa?" bentak Esson sambil melotot tajam.

Suaranya menggelegar memenuhi ruangan, membuat mereka yang ada di sana beringsut mundur dengan perasaan takut.

"Aku hanya bertanya alasanmu, Carla! Kenapa harus berbelit-belit seperti ini? Kurang apa aku selama menjadi kekasihmu, hah?" Esson kembali membentak. Kilatan matanya masih nyalang, seolah siap menelan Carla hidup-hidup.

"Apa pun alasanku, bukankah sekarang sudah tidak penting? Kamu sudah menikah, sudah bahagia dengan Tessa. Jadi untuk apa masih ingin tahu tentangku. Urusan kita sudah selesai, Esson!" Carla juga sedikit membentak, dengan air mata yang tak lagi bisa ditahan. Jatuh berderai membasahi pipinya yang mulus.

Sakit, nyeri, dan perih rasa hatinya. Luka yang masih basah menganga lagi saat bibirnya menyebut nama Tessa. Dia tahu Tessa wanita yang baik, sangat pantas bersanding dengan Esson. Namun, separuh hatinya masih tak rela jika lelaki yang dia cintai dan sahabat yang dia sayangi bersatu dalam pernikahan. Walaupun Carla sendiri juga tak bisa berbuat banyak.

"Kamu membahas pernikahanku. Apa kamu sendiri sudah menikah, Carla? Jangan-jangan ... kepergianmu dulu karena ada lelaki lain yang kamu anggap lebih pantas menjadi suamimu. Apa itu benar, Carla?"

Carla berpaling, enggan menatap mata Esson. "Terserah apa katamu. Jika menurutmu memang begitu, anggap saja iya."

"Carla!"

"Apa lagi, Esson! Aku sudah memberimu alasan, tapi kamu yang tidak percaya. Kamu menganggapku ada lelaki lain, aku tidak membantah, kamu masih tak terima. Lalu maumu apa, hah!" bentak Carla. Air mata makin banyak berderai, menjadi saksi dari pertengkaran mereka.

"Aku hanya ingin kamu jujur, Carla!"

"Jujur yang seperti apa? Sekarang aku bicara apa pun, bukankah kamu tidak akan percaya?"

"Aku—"

"Panggil satpam! Katakan ada yang mengacau di ballroom!" teriak Carla sambil menatap orang-orang yang ada di sana.

Mendengar teriakan Carla yang secara tidak langsung mengusirnya secara kasar, Esson pun kembali mencengkeram lengan Carla dan bicara tepat di wajahnya.

"Baik, kamu yang memaksaku untuk tidak peduli lagi, Carla. Ke depannya, jangan harap aku masih sudi melihatmu," ucap Esson.

Lantas, dengan kasar ia lepaskan tangan Carla. Sebelum akhirnya membalikkan badan dan meninggalkan Carla yang setia dalam diamnya.

Sepeninggalan Esson, Carla menunduk dan menatap lengannya yang memerah, bekas tangan Esson. Carla menggigit bibir dengan miris, tak pernah terbayangkan hubungannya dengan Esson akan berakhir seperti ini.

Setelah puas menitikkan air mata, Carla mengusap wajahnya dan menatap orang-orang yang masih diam dengan bermacam ekspresi.

"Kembali bekerja, anggap malam ini kalian tidak melihat apa-apa!" ucapnya.

Bersambung...

1
Aditya hp/ bunda Lia
cepat pulihlah tuh paman dan bibimu udah niat jahat mau rebut perusahaan kamu kasian Vero ...
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga segera ada kabar baik🥺🥺
ken darsihk
Jangan bilang di memory nya Esson hanya ada satu nama Carla , mangka nya ketika Carla bicar Esson merespon dan menoleh ke Carla
Uba Muhammad Al-varo
Esson.... bangun dan bangkit dari keterpurukan mu,ada anak2mu yang membutuhkan kamu
ken darsihk
Cinta tulus akan menerima apapun keadaan nya
Semoga Carla Vero tetap bersama dan menemukan kebahagiaan nya ❤❤❤
Uba Muhammad Al-varo
inilah definisi dari cinta yang tulus menerima pasangan dalam suka dan duka,saling memahami, saling perhatian dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi
Uba Muhammad Al-varo: cintanya Vero dan Carla
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
vero menjadi tulang punggung keluarga Barnard tanpa kecuali. hati2 dengan orang-orang jahat. lindungi si kembar seketat mungkin.
Aditya hp/ bunda Lia
Ya .. kamu harus selalu di sisi Vero Carla apalagi di perusahaan orang2 serakah lagi ngincer perusahaan nya Esson
ken darsihk
Jangan terus terpuruk Esson , benar kata Carla kematian Tesa adalah takdir
Masih ada dua bayi yng harus urus dan perhatikan , jangan lupa Esson kamu harus menjaga perusahaan mu
Karena ada orang-orang jahat du sekitar mu yng sedang mengincar perusahaan mu , 💪🏼💪🏼
Aditya hp/ bunda Lia
kalian gak tau ajah Carla itu cerdik kalian salah besar kalau meremehkan Carla ...
ayo bangkit Esson liatlah paman dan bibimu sudah punya rencana jahat ....
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
esson, vero, Carla. bersatulah untuk melawan bahaya yang mencintai. jangan terlalu larut dalam kesedihan. ingin masa depan twins
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: mencintai = mengintai, typo parah.
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
Esson...... kamu tidak sendirian,ada Vero dan Carla, yang akan membantu menjaganya dan mengasuhnya dengan limpahan kasih sayang tapi kamu harus hati2 ada musuh dalam selimut yaitu paman2mu dari pihak ibu mu.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
tessa... 😭😭😭😭😭😭... semoga bayimu selamat ya. Carla pasti akan merawat mereka dengan baik.
ken darsihk
Aq kasih vote untuk menguatkan si kembar 🤗🤗
ken darsihk
Semoga ada keajaiban untuk bayi kembar nya Tessa
Uba Muhammad Al-varo
begitulah takdirnya Tessa sampai disini, semuanya yang terjadi adalah kehidupan yang harus dijalani oleh Esson membesarkan anak nya tanpa Tessa 😭🤧😭🤧😭🤧
Aditya hp/ bunda Lia
semoga kedua bayinya selamat ...
Ita Putri
ternyata benar firasatku kalo Tessa bakalan tiada dan yg merawat anak" Tessa adalah carla
Ita Putri
ya ampun tessa
ken darsihk
Berharap tak terjadi sesuatu di rumah nya Esson
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!