Kekejaman dan sifat arogan dari seorang pengusaha muda yang banyak digandrungi para wanita serta pebisnis karena perusahaannya yang mendunia tidak dapat diragukan lagi.
Meski kejam tapi dia memiliki wajah sangat tampan dan banyak uang.
Itulah yang membuat wanita berlomba mendapatkan perhatiaannya.
Namun tidak dengan seorang gadis pemiliki coffe shop seberang kantornya.
Jika para wanita berteriak memanggil namanya dan memujanya, maka gadis itu hanya diam saja dengan cueknya.
Hal itulah yang membuat pengusaha itu penasaran dengan si gadis yang cuek dan dingin itu.
Apakah pengusaha itu mampu mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Setelah selesai dengan pesanannya Jack buru-buru mendekati mobil dengan diikuti petugas restoran yang membawa makanan, yang penting sudah dekat mobil sebelum mendapat hukuman karena kehabisan waktu.
Begitulah bosnya yang kejam ini selalu mengutamakan disiplin waktu pada semua anak buah ataupun karyawan kantornya.
Jack membuka bagian belakang mobil lalu memasukkan semua makanannya kesana dibantu petugas restoran. Setelahnya barulah dia masuk dan mendapati bosnya mendapat panggilan telpon.
El mendapat panggilan dari anak buahnya yang dirumah sakit. Ia langsung meminta Rio melaju kerumah sakit saat Jack sudah masuk.
"Ada apa?" tanya El to the point karena takut terjadi sesuatu pada Seina.
"Ada yang harus anda lihat langsung bos" suara diseberang.
"Baiklah pastikan tidak membahayakan nona kalian"
"Baik bos"
Panggilan terputus oleh El yang berusaha menahan cemasnya dengan semakin menatap tajam ke depan.
"Lebih cepat" ucapnya membuat kedua orang didepan merasakan hawa membunuh dari bos mereka.
Rio menambah kecepatan mobil meski masih terbilang normal karena keadaan jalanan yang sesikit ramai.
Tiba dirumah sakit El langsung turun dengan cepat yang sudah ditunggu seorang anak buahnya.
"Bos disini" panggilnya melambai agar terlihat.
El menghampiri yang memanggilnya di balik sebuah tiang besar.
"Ada apa?" tanya El.
"Ikut saya bos, ada Leo sama anak buahnya yang lagi cariin nona" ucapnya sedikit berbisik.
El, Jack, dan Rio mengikuti langkah anak buahnya memasuki rumah sakit lalu menuju sebuah lorong yang terlihat segerombolan orang sedang keluar masuk ruangan.
Diantaranya ada pula Leo yang terlihat menahan amarahnya.
"Tadi mereka sempat menanyakan sam resepsionis tapi nggak ketemu yang dicari bos"
"Yang lain sudah siaga diatas bukan?"
"Sudah bos tadi saya kasih tahu mereka untuk lebih waspada"
"Ya sudah kalau begitu bantu ketuamu mengambil makanan" ucap El.
"Iya bos"
El memilih pergi dari sana untuk menemui gadisnya saja dari pada harus memperhatikan orang yang tidak penting mondar-mandir tidak menentu.
Tapi langkah El terhenti saat namanya sipanggil oleh seseorang dari tempat Leo tadi.
"El! tunggu" teriaknya.
Suara yang sangat pamiliar baginya ini membuat amarahnya semakin membumbung tinggi. Tanpa memperdulikan panggilan itu El terus melangkah dengan acuhnya.
"El tunggu mami nak" panggilnya lagi terus mengejar El.
Wanita itu adalah ibunya El yang telah meninggalkan dia juga ayahnya bersama seluruh kerja keras sang ayah demi laki-laki selingkuhannya.
"El kamu tidak mau memeluk mami nak? mami rindu padamu sayang" teriaknya memancing perhatian orang sekitar.
"El jangan tinggalkan mami lagi nak"
Bisik-bisik mulai terdengar karena ucapan Mirna ibunya. Banyak yang beranggapan kalau El tidak perduli pada ibunya dan membuangnya setelah menjadi kaya dan sukses.
Dengan air mata yang menetes Mirna terus memanggil nama El berulang kali, juga kata-kata yang semakin membuat semua orang iba padanya. Ada juga yang merekam kejadian itu dengan ponsel mereka karena ini merupakan kejadian langka dan berita yang spektakuler untuk di publis pikir mereka.
"Bos banyak yang merekam kejadian ini" bisik Jack yang menyadari hal itu.
Langkah El berhenti begitupun juga dengan Jack yang ikut berhenti.
Mirna memasang senyum manisnya melihat hal itu, ia berharap bisa memeluk anaknya ini dan meminta maaf lalu kembali padanya lagi dengan segalanya.
"El mami tahu kamu masih sangat menyayangi mami nak" ucap Mirna.
El berbalik menatap tajam wanita paruh baya yang sudah melahirkannya sekaligus mencampakkannya ini. Tidak dapat dipungkiri kalau El sebenarnya sangat merindukan wanita yang mendekatinya itu.
Tetapi saat melihat wajahnya yang bahkan masih terlihat sangat muda dari umurnya di tambah dengan polesan make up tebalnya membuat El sangat muak dan risih bahkan dia tidak mengenali sosok yang dulu sangat memanjakannya itu.
"Maaf saya tidak mengenal anda" ucapnya tajam dengan pandangan mengerikan.
"Ini mami nak, kamu lupa sama mami?" sedih Mirna.
"Saya tidak punya mami,saya hanya punya bunda dan dia sudah tidak ada sejak 4 tahun lalu"
Skakmat, Mirna terdiam mendengar ucapan El yang bagaikan pedang mengoyak hatinya hingga sangat terluka. Air matanya semakin deras membasahi wajahnya.
Leo tidak mau kalah dengan istrinya yang sudah memancing banyak perhatian. Kesempatan baginya untuk mendapatkan infestasi besar dari masalah yang sudah dibuat istrinya ini.
"Jadi dia putra kita yang hilang ingatan 4 tahun lalu sayang" ucap Leo memulai sandiwaranya.
Mirna melihat suaminya yang mengedipkan sebelah mata untuk meneruskan sandiwara mereka didepan umum.
"Iya dia putra kita yang holang ingatan 4 tahun lalu, tidak ku sangka sekarang dia justru melupakan kita juga setelah menghilang selama itu pula" tangis Mirna.
"El kembalilah nak, kalau kamu kupa dengan papi tidak masalah tapi jangan lupakan mamimu yang sudah melahirkan juga membesarkanmu nak" bujuk Leo dengan wajah sedihnya.
El menatap jijik kedua orang dihadapannya yang sangat tidak tahu malu ini.
"Saya tidak kenal dekat dengan kalian, lagi pula tidak mungkin bagi seorang wanita yang sudah memiliki anak sedewasa saya masih terlihat semuda itu.."
"Jangan coba menipu saya dengan sandiwara kotor kalian itu" sarkas El tajam.
"El ini bunda nak" tangis Mirna semakin menjadi.
"Hanya orang buta yang akan mempercayainya, semua orang di sini juga tahu tidak mungkin wanita muda sepertimu memiliki anak sedewasa ini, kau tidak lebih dari seorang simpanan dari bandot tua sepertinya." ucap El.
Hati Mirna benar-benar sakit medengar ucapan El yang tidak mengakuinya sebagai ibu. Tidak mungkin juga dia mengakui kalau melakukan operasi agar wajahnya tetap cantik.
Mirna sendiri sudah mendapat julukan wanita awet muda dari semua teman sosialitanya juga rekan bisnis mereka yang memuji kecantikannya.
"Kalian berdua hanyalah rubah kotor yang bersembunyi dalam kepolosan untuk menipu banyak orang" lanjut El.
"El kami ini orang tuamu dan ini ibumu" ucap Leo mendekap tubuh Mirna.
"Kau tidak boleh bicara seperti itu" lanjutnya.
El tersenyum sinis mendengar ucapan Leo yang mengakuinya sebagai anak.
"Dari segi manapun kita tidak mirip walau secuil, jadi berhenti menyebar berita yang dapat menimbulkan opini buruk dipublik, jika kalian masih tetap melakukannya aku tidak akan tinggal diam" ancam El dengan aura yang sangat mengerikan hingga membuat suasana jadi mengerikan dan suram.
"Sebaiknya amda membujuk simpanan anda itu karena wajahnya sudah mirip hantu" ucap El mengejek namun tetap terdengar tajam membuat Mirna semakin menangis
El meninggalkan semua orang yang masih terdengar menggunjing Mirna juga Leo bahkan rekaman yang mereka buat sudah menyebar hingga banyak yang melihat karena disiarkan langsung melalui sosmed pengunjung rumah sakit itu.
Beberapa orang pihak keamanan datang meminta Leo juga orang-orangnya keluar karena sudah membuat kacau disana.