Dijodohkan Dengan Gadis Patung Es

Setelah perdebatan kecil didalam mobil, dan Key yang mendapatkan cubitan-cubitan manis dari istrinyapun akhirnya mereka turun dari dalam mobil dan berjalan kedalam hotel tempat pestanya berlangsung.

Key terlihat menahan rasa sakit yang diakibatkan oleh cubitan manis dari istrinya sambil menggandeng tangan istrinya yang saat ini sedang memasang tampang dingin dan cueknya lagi. Karena melihat banyak orang asing yang tidak ia kenal.

Wartawan tampak bertanya-tanya dan berbisik-bisik membicarakan wanita dan laki-laki asing yang memasuki tempat pesta. Wartawan-wartawan itu tampak kagum melihat ketampanan dan kecantikan dari Biola dan Keynan yang bagaikan pasangan dari negri dongeng. Ditambah aura Key yang berwibawa dan aura dingin yang mencekam dari Biola membuat mereka berdua tampak serasi dan saling melengkapi. Para wartawan itu menatap kagum kearah kedua pasangan yang memasuki ruangan pesta.

Biola yang dasarnya cuek dengan sekelilingnya pun tidak terlalu menghiraukan para wartawan yang sedang membicarakannya begitu juga dengan Keynan yang nampak dingin dan tidak menghiraukan para wartawan itu. Karena memang itulah sifat Key yang asli jika kepada orang asing dan bawahannya. Kecuali kepada keluarga dan sahabatnya, Keynan akan terlihat ramah dan banyak tingkah.

•••••

Didalam hotel keluarga Kristian sedang dilangsungkan pesta penyerahan jabatan Pak Raihan kepada Keynan, putranya.

Tampak semua tamu undangan sudah pada hadir. Disana juga ada Tama Adijaya bersama pacarnya yang bernama Mona Anggara.

Yah, Tama merupakan pacar dari adik beda ibunya Biola. Tama pacarnya Mona merupakan anak pengusaha kaya dikotanya jadi wajar jika keluarga Adijaya yang merupakan keluarga Tama diundang keacara pengalihan jabatan keluarga Kristian.

Disana Mona dengan kecantikannya menjadi pusat perhatian bagi para tamu yang hadir. Dia mendapat pujian dan juga rasa iri dari para tamu yang hadir karena kecantikannya ditambah gaun yang ia pakai bisa terbilang sangat mahal dan menawan. Sehingga membuat Mona menjadi tambah sombong mendengar rasa iri dan pujian-pujian dari para tamu yang hadir.

Disana juga ada Mama Mirna, ibu tiri Biola dan pak Bayu yang menjadi tamu kehormatan dipesta itu. Karena mereka adalah besan keluarga Kristian.

Mama Mirna sedikit heran dan terkejut saat dia tahu kalau dia dan suaminya menjadi tamu kehormatan dipesta orang terkaya dan terkenal keseluruh dunia. Tapi dia tidak ambil pusing dan lebih memilih menyombongkan diri kepada teman-teman satu sosialitanya karena dia menjadi tamu kehormatan diacara itu..

Yah, Mama Mirna memang tidak mengetahui kalau keluarga Kristian adalah besannya karena sejak awal Mama Mirna, Mona dan Oma Laras tidak mau mengunjungi pesta pernikahan Biola yang mereka anggap pernikahan rakyat jelata yang tidak selepel dengan mereka.

Keadaan yang tadinya ramai dengan perbincangan orang-orang tentang bisnis dan kekayaan mereka masing-masing pun tiba-tiba terdiam pada saat mereka melihat seorang peria tampan tinggi dan bertubuh atletis yang berwibawa datang bersama seorang wanita yang sangat cantik dengan aura dingin yang mencekam sehingga membuat mereka berdua terlihat sangat serasi karena saling melengkapi. Sehingga membuat semua orang yang ada dipesta itu memandang sepasang orang asing yang baru datang itu dengan kagum.

Mereka menatap orang yang baru datang itu tanpa berkedip. Mereka sangat kagum dengan ketampanan yang berwibawa dari sang laki-laki yang tak lain adalah Keynan dan kecantikan yang diselimuti aura dingin yang mencekam dari sang perempun yang tak lain Biola.

Mereka sangat mengagumi sepasang suami istri yang baru datang itu. Karena mereka berdua tampak serasi dan saling melengkapi.

"Siapa mereka? Mereka terlihat seperti pasangan yang turun dari surga." Bisik salah seorang tamu kepada temannya.

"Entahlah, sepertinya mereka tamu yang sangat penting diacara ini. Terlihat dari pakaian mereka yang aku kenal pakaian itu dibuat oleh seorang disainer ternama asal perancis. Dan harganya pun bisa dibilang sangat mahal. Hanya orang kaya saja yang mampu membeli pakaian yang mereka kenakan." Jawab tamu lainnya dengan nada berbisik juga.

Mona yang mendengar bisikan-bisikan dari para tamu pun menengok dan melihat siapa yang datang, sampai-sampai semua perhatian tamu kepadanya bisa teralihkan kepada orang yang baru datang itu.

"Loh... itu kan laki-laki murahan yang waktu itu ada dikampus gue." Ucap Mona dalam hati sambil melirik ke arah Keynan.

Tapi pandangannya tiba-tiba beralih kearah wanita yang berada disebelah Keynan yang tak lain adalah Biola.

"Kenapa si Biola bisa ada disini? Dan kenapa dia bisa memakai gaun perancang ternama yang harganya sangat mahal? Bahkan melebihi gaun yang sedang aku pakai." Gerutu Mona dalam hati sambil menatap Biola dengan tatapan marahnya.

Mona sangat kesal dengan kedatangan Biola dan Keynan yang tampak mesra dan serasi. Dia tidak terima dengan perhatian semua orang yang teralihkan kepada Biola dan Keynan.

"Sial! Kenapa mereka tampak serasi. Padahal mereka hanya orang miskin. Cih! Hanya seorang laki-laki murahan berwajah tampan yang suka dibayar tante-tante dan seorang istri muda dari seorang peria tua apa bagusnya. Sampai-sampai merebut perhatian semua para tamu dari aku. Awas aja kalian, pasti akan aku buat malu." Gerutu Mona dalam hati sambil tersenyum sinis merencanakan rencana liciknya.

Mama Mirna pun tak kalah terkejutnya seperti Mona. Terlihat dari wajah paruh bayanya kalau wanita itu sedang marah kepada anak tirinya yang merebut perhatian yang seharusnya tertuju kepada anaknya Mona.

Berbeda halnya dengan suami Mama Mirna yaitu Pak Bayu yang tampak sangat bahagia melihat putri dan menantunya datang dengan sangat elegan bagaikan seorang pangeran dan tuan putri.

"Kau tampak cantik nak. Maafkan Ayah yang selama ini tidak bisa memberikan barang-barang mewah seperti yang dilakukan keluarga mertuamu saat ini. Aku sangat bersyukur karena telah menyerahkanmu kepada orang yang tepat. Aku berharap kau bahagia di kediaman keluarga Kristian nak. Setidaknya keluarga Kristian bisa memberikan kasih sayang yang Ayah sendiri tidak bisa berikan kepadamu." Ucap Pak Bayu dalam hati. Tampak mata peria paruh baya itu seperti menggenang air mata yang berusaha ia tahan agar tidak menetes.

Mona mengajak Tama yang saat ini sedang menatap kagum kearah Biola. Tama sebenarnya masih belum tahu kalau Biola adalah kakak dari pacarnya Mona. Karena selama Tama datang ke kediaman keluarga Anggara, Tama tidak pernah melihat Biola yang memang Biola tidak tinggal dirunahnya yang bagaikan neraka bagi Biola. Biola setelah lulus SMA tinggal di asrama dikampusnya jadi Tama tidak tahu kalau Mona memiliki seorang kakak. Ditambah Mona dan keluarganya tidak pernah membahas keberadaan Biola dikeluarganya.

Mona yang melihat tatapan pacarnya kearah kakaknya yang selalu ia bencipun jadi marah. Mona menginjak kaki Tama dengan sangat keras.

"Shitt... Awww.... sakit sayang!!" Pekik Tama kesakitan karena Mona menginjak kaki Tama denagan sepatu berhak tingginya.

"Habis kamu lihat Biola segitunya, padahal apa yang mau dilihat dari cewek jelek kayak gitu coba." Gerutu Mona sambil melipat kedua tangannya diatas dadanya.

"Cih! Cewek jelek lo bilang? Jelek dari mananya coba orang kayak bidadari gitu. Kalau lo gak selalu buat gue puas ditempat tidur pasti saat ini gue udah putusin lo. Tapi karena gue masih belum puas sama lo, jadi gue berusaha bersabar. Tapi dia bilang Biola? Jadi dia kenal sama cewek cantik itu? Lumayan mangsa baru." Ucap Tama dalam hati dengan senyuman yang tidak bisa diartikan.

"Ya sudah maafin aku ya. Sebagai permintaan maafku nanti aku akan mengajakmu ketoko perhiasan, kamu bebas memilih apa pun yang kamu suka. mau kan?" Rayu Tama sambil menggenggam tangan Mona.

Mendengar iming-iming perhiasan membuat Mona mengangguk dan memaafkan Tama dengan senyumannya yang sangat lebar.

"Ya udah kalau gitu kita kesana dulu yuk!" Ajak Mona sambil menunjuk ke arah Biola dan Key.

Tama terlihat menyunggingkan senyumannya. Dia nampak sangat bahagia karena Mona mengajaknya kearah Biola, wanita cantik dengan aura dingin yang membuatnya tertarik.

"Hai Kak! sedang apa kau disini? Lalu dimana suami tua mu? Dan untuk apa kau membawa laki-laki murahan itu (Tunjuk Mona kearah Keynan). Apakah kau malu membawa suami tuamu? atau istri tuanya melarangnya?" Tanya Mona tak sopan sambil celingak-celinguk mencari suami tua Biola yang ada dipikirannya

Tama yang bingung karena Mona memanggil wanita cantik itu Kak dan menyebut peria tua pun tidak mengubrisnya. Dia lebih fokos menatap wajah cantik Biola.

Sementara Keynan yang disebut peria tua dan laki-laki murahan pun hanya bisa mengepalkan tangannya menahan emosinya. Dia memejamkan matanya menahan amarahnya kepada adik iparnya yang tidak punya sopan santun.

"Sayang, siapa wanita tidak sopan ini? Kenapa Papa bisa mengundang wanita tidak sopan seperti dia?" Tanya Key menatap sinis kearah Mona dan Tama yang  selalu menatap istrinya.

Key yang kesal dengan tatapan Tama pun langsung merangkul pinggang ramping istrinya dengan posesif dan mendekatkan tubuhnya ketubuh istrinya.

Sementara Biola yang dirangkul oleh suaminya pun hanya bisa membiarkannya. Sejujurnya dia juga risih dengan tatap Tama. Rasanya Biola ingin sekali menghajar wajah tampan penuh kepalsuan Tama. Tapi karena suaminya sudah memberikan perlindungan, jadi dia hanya bisa mengandalkan suaminya untuk melindunginya dari tatapan genit pacar adiknya itu.

"He laki-laki murahan! siapa yang kamu bilang tidak sopan?" Ucap Mona dengan nada tinggi sehingga membuat semua tamu yang hadir menatap kearah mereka.

Sebenarnya Key tau kalau wanita yang dia bilang tidak sopan itu adalah adik satu ayahnya Biola. Tapi Key pura-pura tidak mengetahuinya karena dia sangat kesal dengan Mona.

Biola hanya bisa diam menatap keribuatan yang ditimbulkan adiknya.

"Sayang apa perlu aku mengusir orang gila ini dari sini?" Tanya Key meminta persetujuan.

"Terserah kepadamu, orang kamu yang memiliki acaranya." Ucap Biola cuek. Dia tidak terlalu peduli dengan perdebatan tidak berguna yang ditimbulkan Mona.

"Tapi kan kamu Nyonyanya sayang?" Ucap Key menggoda istrinya..

Belum sempat Biola menjawab, Mona telah memotong pembicaraan mereka yang terlihat menjengkelkan dimata Mona.

"Hei lo istri pak tua dan lo laki-laki murahan. Kalian gak berhak ngusir gue dari tempat ini. Yang harus diusir tuh kalian, orang miskin yang hanya numpang makan dipesta keluarga Kristian. Dasar laki-laki murahan yang suka dibayar tante-tante dan istri simpenan peria tua miskin." Caci maki Mona kepada Biola dan Keynan.

"Jaga ucapan lo!" Bentak Keynan dengan raut wajah yang dipenuhi emosi. Karena dia tidak terima hinaan yang Mona lontarkan kepada istrinya. Dia bisa menerima hinaan Mona padanya tapi tidak kepada istrinya.

"Apa? Lo hanya laki-laki murahan yang dibayar oleh tante-tante, lo bisa apa? Dan lo (tunjuk Mona kepada Biola) lo hanyalah wanita simpenan peria tua miskin. Lo gak mungkin bisa masuk keacara pesta semewah ini. Seharusnya kalian tuh nyadar diri. Dasar sampah!" Ucap Mona nyolot dengan nada menghinanya.

Tama yang melihat banyak tamu yang melihat keributan dan berbisik-bisik karena kributan yang ditimbulkan oleh kekasihnyapun segera menarik kekasihnya itu.

Namun Mona yang sudah tersulut emosipun menepis tangan pacarnya.

Tiba tiba ada seorang peria paruh baya yang menarik tangan Mona dengan kasar.

PLAKKK....

_____________________

**Apa yang terjadi ya?

Tinggalkan jejak kalian supaya novel ini tambah rame 😅😅**