NovelToon NovelToon
Aku Mencintainya Lebih Dulu

Aku Mencintainya Lebih Dulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Laura dan Morgan telah menjalin hubungan sejak mereka duduk dibangku SMA. Bahkan, Morgan berjanji ketika dewasa kelak dirinya akan menikahi Laura. Namun nasib berkata lain, tiba-tiba saja Morgan dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita lain.

Bagaimana nasib Laura kedepannya? Yuk simak kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang Tua Rani Datang Menemui Morgan

3 hari sudah Rani tidur di rumah orang tuanya dan 3 hari sudah Morgan tak sedikitpun menanyakan kabar ataupun keberadaan Rani. Yang mana hal itu membuat kedua orang tua Rani tampak curiga dengan hubungan keduanya.

Meski begitu, Rani menutupi semuanya dengan sangat baik yang mana kedua orang tuanya percaya penuh dengan Rani.

“Papa dan Mama tidak perlu khawatir. Lebih baik Papa dan Mama berangkat kerja sekarang! 1 jam lagi Kak Morgan akan datang menjemput Rani,” ucap Rani berbohong.

Dion dan Ranty akan bergegas pergi, meninggalkan putri semata wayang mereka.

Setelah kedua orang tuanya pergi bekerja, gadis itu buru-buru memesan taksi online untuk segera pulang ke rumah. Rani tak sabar ingin melihat suaminya dan tentu saja akan menanyakan alasan mengapa Morgan tak sedikitpun mencari keberadaan dirinya.

Morgan yang baru saja selesai sarapan, memutuskan untuk segera berangkat karena ia harus sampai di kantor sebelum jam 8.

Morgan sama sekali tak terlihat seperti suami yang kehilangan istri, justru Morgan terlihat santai karena tidak ada Rani yang mengganggu kehidupannya.

Rani tiba di rumah, ia berlari kecil menuju kamar Morgan dan memanggil-manggil Morgan agar mau membukakan pintu kamar untuknya.

“Kak Morgan, keluarlah! Ada yang ingin aku bicarakan sama Kakak,” ucap Rani sambil terus mengetuk pintu kamar Morgan tanpa berhenti.

Mendengar suara keributan, Bibi Har berlari kecil menghampiri Rani yang membuat kebisingan itu.

“Nona Rani darimana saja?” tanya Bibi Har mengkhawatirkan Rani.

“Bi Har memangnya siapa aku berani bertanya begitu? Lebih baik bibi pergi ke dapur sana!” Rani dengan nada tinggi mengusir Bibi Har dari hadapannya.

“Den Morgan tidak ada dikamarnya, Non.” Bibi Har memberitahu Rani bahwa pemilik kamar itu tidak berada di kamarnya.

“Terus kemana Kak Morgan?” tanya Rani yang hendak berjalan menuju ruang makan.

“Den Morgan sudah berangkat kerja,” jawab Bibi Har.

Rani dengan kesal menendang pintu kamar Morgan yang mana hal itu membuat jempol kakinya mengeluarkan darah segar.

Rani berteriak panik da menangis kesakitan karena kuku jempolnya yang indah terluka akibat dari menendang pintu kamar Morgan.

Bibi Har mencoba menenangkan Rani, namun tangisan Rani semakin menjadi-jadi.

“Non Rani tenang dulu ya, biar bibi yang mengobati kaki Non,” tutur Bibi Har.

Rani seketika itu berteriak dan meminta Bibi Har untuk tidak menyentuh kuku jari jempol kakinya yang mengeluarkan darah segar.

“Tapi darahnya terus keluar, Non,” ucap Bibi Har karena darah terus mengalir.

Rani mengeluarkan ponselnya dan memesan jasa ojek online untuk segera mengantarkan dirinya ke klinik terdekat.

Malam Hari.

Laura baru saja kembali ke rumahnya setelah melakukan beberapa pemotretan. Gadis itu terlihat sangat lelah, namun ketika melihat uang hasil dari pemotretan tersebut rasa lelah pada dirinya tergantikan dengan sebuah senyuman bahagia.

“Alhamdulillah Ya Allah, kalau rezeki memang tidak kemana. Dengan uang ini aku bisa membeli beberapa gram emas sebagai investasi ku,” ucap Laura bermonolog.

Saat Laura hendak membersihkan diri, ia mendengar suara ketukan pintu dibarengi dengan suara pria memanggil namanya.

Gadis itu tentu saja tak langsung menyahuti panggilan tersebut, karena ia harus memastikan apakah dirinya mengenali suara tersebut ataukah tidak.

“Assalamu'alaikum, Laura!”

Laura mengernyitkan keningnya dan akhirnya ia tahu siapa pria yang berada di depan pintu rumahnya.

Laura pun bergegas menuju ruang depan untuk membukakan pintu tersebut.

“Wa'alaikumsalam, kamu ngapain kesini Nif?” tanya Laura karena yang datang adalah Hanif.

“Aku kebetulan lewat daerah sini, karena Mama dan Papa minta dibelikan martabak manis. Karena martabak manis langganan orang tuaku melewati daerah sini, jadinya aku sekalian mampir dan membawakan ini untuk kamu,” terang Hanif seraya memberikan martabak manis yang ia beli khusus untuk Laura.

“Hanif, kamu tidak perlu repot-repot membawakan ku martabak manis ini,” balas Laura yang akhirnya menerima martabak manis pemberian Hanif dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Hanif hanya tersenyum lebar karena bingung harus berbicara apalagi didepan kekasihnya. Setiap Laura menatap dirinya, Hanif merasakan getaran cinta dan menjadi salah tingkah hingga dirinya sulit untuk berkata-kata.

“Nif, kamu mau duduk dulu? Aku buatkan teh ya!”

Hanif melihat jam ditangannya yang sudah jam 10 malam. Pria itu dengan cepat menggelengkan kepalanya karena tidak baik bertamu di jam malam, terlebih lagi sudah diatas jam 9 malam.

“Aku langsung pulang saja ya Laura. Jangan lupa martabak manisnya dimakan, aku jamin rasanya tidak mengecewakan. Karena martabak manis ini favorit keluarga ku dan mungkin akan menjadi favoritmu juga,” pungkas Hanif.

Hanif mengucapkan salam dan bergegas pergi masuk ke dalam mobil. Laura yang merasa sungkan karena membiarkan Hanif pergi dengan tangan kosong, saat itu juga menahan Hanif untuk pergi dengan cara memegang tangan Hanif.

“Tunggu, Nif. Jangan pulang begitu saja, tolong kamu tunggu disini sebentar ya. Aku akan mengambil sesuatu,” ujar Laura.

Laura berlari ke arah dapur mengambil peyek kacang buatannya. Gadis itu berharap keluarga Morgan mau memakan peyek kacang sederhana buatannya.

“Apa ini, Laura?” tanya Hanif penasaran.

“Peyek kacang buatanku, karena kamu telah memberikan aku martabak manis, jadinya aku membalasnya dengan ini. Semoga keluargamu suka,” balas Laura tersenyum manis.

Hanif mengucapkan terima kasih dan bergegas pergi karena kedua orang tuanya sudah menunggu martabak manis tersebut.

Laura kembali menutup pintu rapat-rapat dan tak lupa menguncinya.

“Hanif memang baik, tapi sampai sekarang aku tidak memiliki getaran apapun padanya,” gumam Laura.

****

Disisi lain.

Morgan sengaja pulang terlambat, karena ia malas berada di rumah. Karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, Morgan akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah.

Baru saja tiba di rumah, Morgan sudah dikejutkan dengan kehadiran orang tua dari Rani.

Dion dan Ranty terlihat dingin ketika melihat Morgan yang baru saja tiba.

Morgan yakin pasti ada sesuatu yang telah diperbuat oleh Rani, sehingga Dion dan Ranty berada di rumah mereka.

“Assalamu'alaikum,” ucap Morgan mencium punggung tangan Dion dan Ranty secara bergantian.

“Kamu baru pulang, Nak Morgan? Apa kamu tahu kalah Rani terluka?” tanya Ranty.

Morgan terdiam sejenak karena malas menjawab pertanyaan yang menurutnya tidaklah penting.

“Kalau kalian ada masalah, tolong diselesaikan dengan baik-baik. Kami tahu kalau Rani pemikirannya masih sangat terbatas dan sebagai suami kamu seharusnya mengarahkan Rani agar tidak melakukan hal-hal aneh,” ujar Dion.

“Apa selama ini Rani tidak menceritakan apapun kepada Tante dan juga Om?” tanya Morgan yang tidak bisa memanggil keduanya dengan panggilan Papa dan Mama.

Dion dan Ranty saling tukar pandang mendengar Morgan yang masih memanggil mereka dengan sebutan Om dan Tante.

Rani datang menghampiri mereka bertiga dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Dengan penuh keyakinan, gadis itu merangkul lengan Morgan seraya tersenyum.

Rani melakukan hal itu agar kedua orang tuanya tak curiga mengenai hubungan palsunya dengan Morgan.

1
Anonymous
Updet dong
Agustin Indah Setiyaningsih
jijik ya sama kelakuan mu Rani..sdh tahu ndk cinta,masih ajj nemplok kaya parasit.
Levita Sari
lanjuttt kk😁
ISTRI SIRI TUAN RIZAL: Siap Kk 😍
total 1 replies
Bai ye
tokoh inspiratif untuk para wanita. Laura hebat bisa ngadepin semuanya dg jiwa raga yg super cool
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!