NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

**Di Kantor Nata Samudra Corp**

Pagi berikutnya, suasana di kantor Nata Samudra Corp terasa lebih tegang dari biasanya. Di dalam ruang komando, Levi duduk di kursinya, memandangi layar monitor yang menampilkan laporan keamanan terbaru. Di sebelahnya, Lia juga terlibat dalam pembahasan, wajahnya menunjukkan keprihatinan dan ketegangan yang meningkat.

Levi mendesah pelan, memijit pelipisnya. “Ervin bilang sistem keamanan kita sudah diperkuat, tapi aku masih merasa ada sesuatu yang kita lewatkan. Don Fernando tidak akan menyerah semudah itu.”

Lia menatap Levi, melihat lelah yang terpendam di matanya. “Kita sudah melakukan yang terbaik, Levi. Tapi kita juga harus percaya bahwa tim kita siap menghadapi apapun yang datang.”

Levi memandang Lia dengan perasaan campur aduk. “Aku hanya tidak bisa berhenti memikirkan bahwa kita bisa lebih siap. Aku tidak ingin kehilangan siapa pun. Tidak lagi.”

Mata Lia melembut. “Aku tahu. Tapi kita harus yakin pada persiapan kita. Kita tidak bisa selalu memprediksi langkah mereka. Yang bisa kita lakukan adalah bersiap sebaik mungkin.”

**Di Ruang Pelatihan**

Sementara itu, di ruang pelatihan, Lia menjalani sesi latihan intensif lainnya. Kali ini dia berlatih teknik pertarungan tangan kosong di bawah bimbingan Ervin, yang juga memberikan saran strategis.

“Fokus pada keseimbanganmu,” kata Ervin sambil memperagakan gerakan pertarungan. “Jangan biarkan emosimu mengendalikan tindakanmu. Musuhmu bisa memanfaatkan setiap kelemahan.”

Lia mencoba meniru gerakan Ervin, meskipun ototnya terasa lelah. “Aku merasa lebih siap sekarang. Tapi aku masih khawatir kalau tiba-tiba ada hal yang tidak terduga.”

Ervin tersenyum tipis. “Ketidakpastian adalah bagian dari pertempuran. Tapi ingat, kamu sudah jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kamu hanya perlu percaya pada kemampuanmu.”

Lia merenungkan kata-kata Ervin, merasakan kekuatan dan keberanian yang mulai tumbuh dalam dirinya. “Aku akan terus berlatih dan siap untuk apa pun yang datang. Aku tidak akan mengecewakan Levi.”

Ervin mengangguk dengan bangga. “Kamu sudah membuktikan banyak hal, Lia. Hanya perlu tetap fokus dan jangan ragu pada dirimu sendiri.”

**Di Markas Don Fernando**

Di sisi lain kota, di markas Don Fernando, Ronald Rian dan Sheila Nari terus berupaya menyusup ke jaringan Nata Samudra Corp. Suasana di ruangan tersebut penuh dengan ketegangan dan kecemasan.

Sheila mengetik cepat di komputer, berusaha menembus lapisan terakhir dari sistem keamanan mereka. “Aku hampir masuk. Hanya perlu beberapa menit lagi.”

Ronald, yang berdiri di belakangnya, mengamati layar dengan penuh harap. “Kita harus mendapatkan informasi tentang pertahanan mereka. Itu satu-satunya cara kita bisa menyusun serangan yang efektif.”

Sheila menoleh, menunjukkan tatapan serius. “Aku tahu. Tapi kita juga harus berhati-hati. Jika mereka mengetahui kita, semua ini akan sia-sia.”

Ronald mengepalkan tangan, perasaan frustrasi meluap. “Levi selalu selangkah di depan kita. Kita harus menemukan cara untuk menjatuhkannya.”

**Di Kantor Nata Samudra Corp**

Sementara itu, kembali di kantor Nata Samudra Corp, Levi dan Lia bertemu dengan tim mereka untuk membahas langkah selanjutnya. Mereka tahu bahwa ancaman dari Don Fernando semakin nyata.

“Kita perlu memastikan bahwa semua titik akses dilindungi,” kata Levi dengan suara tegas. “Dan kita harus memperkuat aliansi kita dengan keluarga mafia lain.”

Ervin mengangguk setuju. “Aku sudah menghubungi beberapa sekutu kita. Mereka siap membantu kita jika Don Fernando mencoba menyerang lagi.”

Lia, yang sekarang lebih percaya diri dalam memberikan masukan, juga berbicara. “Kita juga harus menjaga komunikasi internal kita aman. Jika mereka bisa menyusup ke sistem kita, mereka bisa mendapatkan informasi berharga.”

Levi menatap Lia dengan rasa bangga. “Kamu benar, Lia. Dan kita harus terus berlatih dan bersiap untuk apapun yang datang. Kita tidak bisa membiarkan mereka mengalahkan kita.”

**Di Lapangan Pertempuran**

Malam harinya, Levi dan Lia memeriksa area sekitar gudang untuk memastikan tidak ada kelemahan dalam pertahanan mereka. Lampu-lampu sorot menerangi jalan setapak, menciptakan bayangan panjang yang menambah kesan mencekam.

Lia merasakan angin malam yang dingin merayap ke kulitnya. “Ini seperti ketenangan sebelum badai,” katanya pelan, menatap ke kejauhan. “Aku bisa merasakan ketegangan di udara.”

Levi, yang berdiri di sampingnya, meraih tangannya dan menggenggamnya erat. “Kita sudah melalui banyak hal bersama. Apapun yang terjadi, kita akan menghadapi ini bersama-sama.”

Lia menatap Levi, merasakan kehangatan dan perlindungan dari genggamannya. “Aku percaya padamu, Levi. Kita bisa melewati ini.”

Levi tersenyum, meskipun matanya menunjukkan kecemasan yang tak terucapkan. “Aku juga percaya padamu, Lia. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira.”

Malam itu, mereka berdiri bersama, siap menghadapi ancaman yang semakin dekat. Mereka tahu bahwa pertempuran ini bukan hanya tentang mempertahankan perusahaan, tetapi juga tentang mempertahankan ikatan mereka yang semakin kuat.

**Keesokan Harinya**

Keesokan paginya, suasana di kantor Nata Samudra Corp lebih tegang dari biasanya. Levi, Lia, dan Ervin terus memonitor situasi, menyadari bahwa serangan berikutnya bisa datang kapan saja.

“Kita sudah memperkuat semua titik,” kata Ervin sambil memeriksa laporan terakhir. “Tapi kita harus tetap waspada. Mereka bisa menyerang dari arah manapun.”

Lia, yang duduk di sebelah Levi, merasa ketegangan yang sama. “Kita sudah siap, tapi kita juga harus siap beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga.”

Levi menatap Lia dengan penuh keyakinan. “Kita akan menghadapi ini bersama, Lia. Dan kita akan menang.”

Lia mengangguk, merasakan keberanian yang tumbuh dalam dirinya. “Aku siap, Levi. Apapun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama.”

Saat mereka bersiap untuk menghadapi hari yang panjang, mereka tahu bahwa kekuatan dan keberanian mereka akan diuji. Namun, dengan ikatan yang semakin kuat di antara mereka, mereka yakin bisa melewati semua rintangan yang menghadang.

---

Bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!