NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Surgawi

Kaisar Pedang Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:296.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Van_Liev

Tian Guo, ahli bela diri terkuat di Daratan Zhuyun yang dihormati sebagai pemimpin Istana Surgawi, menghadapi penderitaan terbesar dalam hidupnya ketika kekasihnya, Xie Mei, dan Ketua Sekte Naga Suci mengkhianatinya saat dia berusaha naik ke Alam Immortal. Dihancurkan oleh pengkhianatan yang tak terduga, Tian Guo hampir lenyap dalam petir kesengsaraan.

Namun, takdir berkehendak lain. Seratus tahun kemudian, jiwa Tian Guo reinkarnasi ke dalam tubuh seorang bocah bernama Tang Wuying. Dengan kesempatan kedua ini dari surga, Tian Guo bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Memanfaatkan pengetahuan dan kekuatannya yang luar biasa, dia kembali menapaki jalan bela diri yang terjal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van_Liev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35 - Musuh Harus Dibasmi!

"Kamu banyak berubah."

Tang Jinhai membawa Wuying ke taman utama dimana patung pendiri Keluarga Tang berada. Dia berdiri menghadap patung itu dengan tangan terlipat di belakang.

Wuying yang mendengar perkataan Tang Jinhai mengerti maksud pembicaraannya. Mungkin dia sudah merasakan keanehan, anaknya yang dua bulan tidak memiliki bakat beladiri sama sekali sekarang bisa mengalahkan ahli bela diri yang berada di tingkatan yang lebih jauh darinya.

"Maaf, ayah. Suatu hari saya akan memberitahu ayah segalanya."

Hanya itulah yang bisa dia ucapkan saat ini. Jika dia mengatakan kalau Tang Wuying yang asli sudah mati dan saat ini tubuhnya diisi oleh jiwa orang terkuat di daratan seratus tahun yang lalu apakah itu akan masuk akal bagi Tang Jinhai? Terlebih, dia tidak bisa membayangkan betapa terlukanya hati orang tua di depannya ini jika dia mengatakan hal tersebut, jadi saat ini dia memilih untuk berbohong.

"Tidak, nak. Ayah tidak meragukanmu sama sema sekali. Ayah hanya merasa waktu terlalu cepat berlalu, rasanya kamu baru kemarin berlari-lari ke arah ayah dan meminta untuk diajarkan bela diri."

Tang Jinhai menengadahkan kepalanya dan menatap langit malam yang gelap.

"Kamu telah melalui banyak hal dan tumbuh menjadi ahli bela diri yang hebat. Ayah hanya berharap kamu tidak terlalu terbebani oleh semua ini."

"Ayah, dari awal jalan bela diri adalah jalan yang berliku dan berbatu. Beban seperti itu tidak akan menghancurkan saya!"

Tang Jinhai berbalik dan menatap Wuying yang berkata dengan penuh kepercayaan diri. Dia memegang kedua pundaknya.

"Kamu tumbuh dengan baik, ayah dan ibumu di surga sangat bangga kepada mu. Hari sudah malam, beristirahatlah dan obati dirimu."

Wuying membalas dengan anggukan lalu berjalan meninggalkan Tang Jinhai.

"Perasaan ini sangat merepotkan."

Wuying menghela napas. Di kehidupan masa lalunya, dia hanyalah anak yatim piatu yang tidak mengenal kasih sayang orang tua. Namun, di kehidupan kali ini sebagai Tang Wuying dia mendapatkan kasih sayang seorang ayah. Dia bisa saja meninggalkan identitas sebagai anggota Keluarga Tang dan menjadi praktisi pengembara, namun ikatan batin Tang Wuying yang asli masih tersisa dan itu membuatnya merasakan perasaan yang aneh.

"Mari kesampingkan itu dulu. Aku harus menemui Li Mei terlebih dahulu."

Dengan itu, dia memacu kakinya untuk bergerak dengan cepat menuju kamar Li Mei.

Tok Tok Tok!

"Li Mei, ini aku Tang Wuying!"

Tk berselang lama, pintu terbuka dan menampilkan wajah Li Mei dengan garis hitam di bawah matanya. Matanya yang menahan kantuk itu seketika terbuka lebar ketika melihat penampilan Wuying yang berantakan dengan beberapa noda darah.

"Wuying, apa yang terjadi?! Kenapa kamu terluka?!"

Li Mei langsung menarik Wuying kedalam kamarnya tanpa membiarkan dia menjawab terlebih dahulu. Dia mengambil sebuah kotak yang berisi bahan obat lalu menumbuknya. Dia dengan telaten mengoleskan obat itu ke badan Wuying yang terluka.

"Terima kasih, Li Mei."

”I-iya, sama-sama." Li Mei memalingkan pandangannya dari Wuying. Karena terlalu khawatir, dia tanpa sadar melepaskan pakaian atas Wuying karena ada beberapa luka di area dadanya. Sekarang, wajahnya semerah tomat busuk karena berhadapan dengan Wuying yang bertelanjang dada.

"Ekhem ... sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Dia berbatuk pelan untuk menetralisir perasaan malu yang menguasainya.

"Oh, tadi kita diserang. Apakah kamu tidak mendengar apa-apa?"

Li Mei terkejut dan menatap Wuying dengan bola mata yang membesar. "Benarkah?! Sepertinya aku terlalu fokus meneliti bahan obat hingga tidak sadar ada kejadian seperti itu, maafkan aku ...."

Wuying menatap Li Mei yang tertunduk dengan senyuman tipis dan menggeleng-geleng. "Tidak apa-apa, aku justru bersyukur kamu baik-baik saja."

"Ah, aku kemari karena ingin mengatakan sesuatu. Besok ikutlah bersama ku menuju Kota Yan. Serikat Alkemis disana akan mengadakan ujian. Ini kesempatan yang bagus untukmu," lanjut Wuying.

"Benarkah? Kalau begitu aku harus segera mempersiapkan diri."

"Benar, bersiaplah. Ah, satu hal lagi, ijinkan aku meminjam ini sebentar." Wuying bangkit dari duduknya dan mengambil jubah panjang yang tergantung di sudut ruangan.

"Silakan saja."

Li Mei mengantarkan Wuying keluar.

"Sampai jumpa besok."

Setelah dari kamar Li Mei, Wuying melangkah dengan pelan menuju suatu tempat. Ada sesuatu yang harus dia bereskan. Dia mengenakam jubah yang dia pinjam dari Li Mei dan dengan gesit bersembunyi dari pandangan para penjaga yang sedang berjaga dengan ketat.

Akhirnya, dia tiba di penjara bawah tanah Keluarga Tang. Tian Guo adalah seorang yang kejam, tidak mungkin dia membiarkan orang yang sudah mengganggunya sejak lama tetap hidup. Meskipun sekarang dia adalah Tang Wuying, dia tetap akan berpegang dengan prinsipnya itu.

Wuying melihat dua penjaga yang berdiri di depan sel Tang Zheng. Dia lalu membakar sebuah dupa dan melemparkannya kearah penjaga itu.

"Hm, apa in–"

Kedua penjaga itu belum bereaksi apapun dan langsung terjatuh pingsan begitu saja.

"Apa yang terjadi?!" Tang Zheng melihat kedua penjaga itu jatuh pingsan dan merasa panik.

"Tang Zheng, bagaimana kabarmu?"

Tang Zheng mendongakkan kepalanya dan menemui wajah yang membuatnya mengalami semua penderitaan ini.

"Tang Wuying, apa yang sedang kau lakukan?!"

"Menurutmu? Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja setelah semua yang kau lakukan?"

Tang Zheng berkeringat dingin. "Ka-kau! Tang Jinhai tidak akan membiarkanmu!!"

Wuying menyeringai. "Yah, aku akui ayah memang sedikit naif. Mungkin karena kamu adalah adiknya. Tapi, aku adalah orang yang kejam. Salahkan saja dirimu karena berurusan denganku."

Wuying menembakkan sebuah jarum kecil dan halus dari punggung tangannya ke tenggorokan Tang Zheng. Jarum itu sudah dilapisi dengan racun mematikan yang dia racik saat dia tidak sibuk. Racun itu adalah campuran dari racun-racun mematikan lainnya yang bercampur menjadi satu dan menjadi racun mematikan yang menyerang syaraf dan melelehkan organ tubuh dalam waktu singkat.

Tang Zheng mulai merasakan nyeri yang mengerikan di seluruh tubuhnya, napasnya tersengal-sengal dan tubuhnya mulai bergetar hebat.

“Tidak! Tidak mungkin!” teriak Tang Zheng saat tubuhnya mulai merasakan dampak dari racun. Namun, tidak lama kemudian kesadarannya meredup dan akhirnya mati, tubuhnya jatuh kaku di lantai sel.

Wuying tersenyum miring menyaksikan bagaimana Tang Zheng mati perlahan-lahan. Dengan menggunakan energi qi-nya, dia menarik jarum itu dan meletakkannya di sebuah kotak khusus. Dia lalu meninggalkan penjara bawah tanah dengan langkah ringan.

...-...

"Apakah kalian sudah menemukan Tang Wei?"

Tang Jinhai dan para tetua masih berkumpul di aula pertemuan. Tetua pertama sudah kembali dari markas Geng Harimau Neraka dan membawakan kemenangan.

"Belum, Patriark. Kami belum menerima kabar dari tim pencari."

Tang Jinhai menopang dagunya dengan sebelah tangan. "Dia seharusnya belum pergi jauh, perketat pencarian kalian."

Dari arah pintu, seorang penjaga dengan tergesa-gesa masuk dan menarik perhatian semua orang.

"Lapor, Patriark! Tang Zheng mati!"

"Apa?! Bagaimana mungkin?!" Tang Jinhai terlonjak dari duduknya.

"Penjaga melaporkan bahwa ada sebuah dupa misterius yang dilemparkan kepada mereka dan mereka langsung pingsan. Begitu sadar, Tang Zheng sudah mati kaku."

"Perintahkan tim pencari untuk memeriksa seluruh kediaman."

"Mengapa harus repot-repot seperti itu? Memang sudah seharusnya Tang Zheng mati." Tetua kedua menimpali.

"Aku mengerti, paman kedua. Hanya saja, penyusup yang berhasil masuk ke penjara yang dijaga dengan ketat bisa saja membahayakan keluarga," jelas Tang Jinhai.

Tetua kedua mengangguk paham.

"Baik, Patriark! Saya akan segera memerintahkan tim pencari."

...-...

1
Sarip Hidayat
waaaaaaah bangkit jug akhirnya
Derajat
Mengerikan Jika Iblis sdh bangun
"@Lv
Mantul thor👍
Andbie
akhirnya jalan takdir wuyin sebagsi pewaris kaisar surgawi pun menuntun nya menjadi musuh utama iblis..
Hendri Yansah
Lumayan
Hendri Yansah
Biasa
Sahrul Akbar
Bagus Thor
tetap se mangat
Dian Pravita Sari
gak da kontrol ping ceritantanya gak nyambung g putus tengah jalan
kamir
tanks thour
Sarip Hidayat
waaaaaaah sereeeeem
Derajat
kenapa Zhao Lin msh memikirkan peta
Van: alasannya ada di chapter 72
total 1 replies
Andbie
ayo wuyin cepatlah bergerak dan segera temukan harta peninggalan reruntuhan kuno tuk menambah kekuatanmu
4wied
hah, udah up tapi yang komen baru ada 3, yang minta update padahal banyak
Ramli Kaimudin
lanjut
"@Lv
Mantul thor👍👍
"@Lv
Mantul thor👍
kamir
iyaaaaa
kamir
josss
Andbie
udah shen hao kamu nurut aja sama wuyin..
Derajat
Apakah mereka berdua akan menemukan Air Kehidupan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!