Area ngakak di awal, nyesek di akhir🤭
Diandra Latasha Jonshon atau yang sering disapa Rara adalah gadis periang yang memiliki sifat bar-bar, ceplas-ceplos dan dijuluki sebagai gadis bermulut pedas, pasalnya Rara selalu berbicara tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Terpaksa dijodohkan dengan seoarang dosen yang dingin dan datar membuat Rara mati-matian menolak, tapi ternyata Rara gagal, dan akhirnya menikah dengan dosen tersebut.
Tapi siapa sangka, di saat Rara sudah sangat jatuh hati pada suaminya, ia justru harus menerima fakta besar yang membuatnya tidak bisa berkata apa-apa, fakta yang membuatnya pertama kali menangis pilu untuk pertama kalinya, ia ingin pergi, tapi keadaannya yang tidak sendiri membuatnya tetap bertahan.
"Maaf, tapi bolehkah jika aku serakah? Aku ingin menggenggam tangan kalian berdua sekaligus. Aku tidak bisa memilih." ~ Alden
"Hingga akhirnya, sakit yang tak terlihat itu aku rasakan." ~ Rara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAH....
..."Jika kamu menunggu saya untuk mengirim pesan dahulu, maka kita tidak akan pernah berkomunikasi"...
...Diandra Latasha Jonshon...
...--------------------...
Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh keluarga Jonshon dan Schiaparelli, yaitu hari dimana putra dan putri mereka akan menikah.
Berbeda dengan mereka, sang pengantin justru sangat gugup, terlebih lagi dengan Rara.
"Aduhh Sa gue gugup banget," ucap Rara.
"Ya elah santai aja kali Ra, gak ada yang bakal makan lo kok," ucap Rissa menenangkan.
Bukannya tenang, Rara justru semakin gugup, ia bergerak kesana kemari.
"Gue mau ke wc," cicit Rara.
"Sembarangan lo, lo udah ke wc 5 kali Ra, lo pecah ketuban," ucap Rissa asal.
"Gila lo, gue gugup banget," ucap Rara kesal.
"Itu wajar Ra, setiap orang mau nikah pasti merasakan hal yang sama," ucap Rissa menenangkan sahabatnya itu, pasalnya ia dibuat pusing karena Rara bergerak kesana kemari.
Tok-Tok
Rissa yang mendengar seseorang mengetuk pintu, segera membukakannya, kebetulan posisi Rissa memang dekat dengan pintu.
"Eh Tante, mau ketemu Rara?" tanya Rissa ramah.
Elmira tersenyum dan mengangguk, kemudian ia masuk bersama seseorang yang diyakini sebagai perias yang akan merias Rara, Elmira sangat terpukau melihat putrinya sangat cantik meskipun ia belum menggunakan make up, Elmira yakin jika putrinya itu sudah menggunakan make up, semua orang yang hadir di pesta pernikahan akan sangat terkagum dengannya.
"Kamu cantik banget sayang," ucap Elmira.
"Makasih bun, aku kan emang cantik dari dulu," ucap Rara pede.
Elmira hanya terkekeh mendengar penuturan putrinya itu.
"Oh iya, ini orang yang akan merias kamu Ra, namanya Retno," ucap Elmira memperkenalkan perias yang akan meriasnya.
"Helo, nama Eyke Retno, bisa dipanggil Reret," ucapnya sedikit centil.
"Astagaaaa bencongg ternyataa" batin Rara sambil terkekeh.
"Helo Reret, nama Eyke Rara, Eyke yang paling cantik membahana disini," ucap Rara menirukan gaya Retno.
"Yes, You memang cantik mirip Eyke," ucap Perias itu dengan sangat centil.
"Dihh.. amit-amit deh, mending gue mirip Amat aje" batin Rara sambil bergidik ngeri.
"Haha You bisa aja. Btw, you punya pacar atau istri?" tanya Rara yang ikutan centil.
"Ihhhh Eyke kan cewe, masa punya istri. Eyke belum punya pacar lah, sebenarnya banyak yang ngantri buat jadi pacar atau suami Eyke, tapi Eyke mau nyari yang mirip Sung Jong Ki," ucapnya semakin centil sambil menggerakkan tangannya dan menghentakkan kakinya layaknya seperti bencong pada umumnya.
"Astagaa" batin Rara mengelus dada.
Elmira dan Rissa yang dari tadi memperhatikan mereka hanya bisa melonggo melihat mereka yang sangat nyambung berbicaranya.
Rissa lalu mendekati Elmira berniat ingin membisikkan sesuatu.
"Tante kenapa pilih orang ini untuk ngerias Rara?" tanya Rissa berbisik.
"Dia orangnya hebat dalam urusan merias," tutur Elmira yang juga ikut-ikutan berbisik.
"Bukannya apa-apa Tente, sebenarnya anak Tante itu sedikit gak waras, masa digabungkan sama yang gak waras juga," bisik Rara lagi.
Elmira yang mendengarnya tidak marah, justru ia tertawa.
"Kamu ada-ada aja," ucap Elmira terkekeh.
"Oh iya Retno, tolong kamu rias anak saya ya, saya harus pergi dulu," ucap Elmira sopan.
"Iya pasti kok Tante, Tante tenang aja, serahkan semua sama Reret yang cantik ini," ucap Retno dengan gaya yang sangat centil.
Elmira yang mendengarnya hanya terkekeh, kemudian ia keluar dari ruangan itu karna masih ada yang harus di urusnya.
Retno mulai merias Rara, ia secara lihai memoles berbagai alat make up, sedangkan Rara, ia menutup matanya atas permintaan Retno.
Tidak berbeda dengan Rara, Alden juga sangat gugup, ia takut jika salah mengucapkan kata saat acara pernikahan nanti.
"Sumpah gue gugup bangett" batin Alden.
Ceklek
Pintu di buka dari luar, Alden langsung melihatnya, ternyata yang datang adalah ibunya.
"Wahh kamu ganteng banget Al," ucap Elena terkagum dengan penampilan putranya.
"Aku memang udah ganteng dari dulu mah," ucap Alden datar.
Elena hanya tersenyum mendengar ucapan putranya.
"Ya udah ayok turun, papah kamu udah nunggu, kalo telat nanti kan kasihan Rara," ucap Elena mengejek putranya.
"Hmm"
Elena dan Alden kemudian turun ke bawah untuk bertemu papahnya.
Mike tersenyum melihat putranya yang sangat tampan dan gagah.
"Jangan gugup Al," kekeh Mike.
"Aku gak gugup pah," ucap Alden datar.
Mike yang mendengarnya hanya tersenyum tipis, ia tahu meskipun Alden mengatakan jika ia tidak gugup, tetapi gerak tubuh Alden sedikit berbeda yang menandakan ia sedang gugup.
"Ya udah, ayok kita berangkat." ucap Mike.
Pernikahannya memang di adakan di kediaman keluarga Jonshon, itu adalah permintaan Rara sendiri.
"Ya udah ayok." ucap Elena tersenyum manis.
Mereka lalu berangkat ke kediaman mempelai perempuan, sepenjang perjalan Alden hanya bersikap biasa saja, tetapi sejujurnya ia sedang gugup sekali.
Tak terasa mereka sudah sampai di kediaman keluarga Jonshon, mereka di sambut baik oleh tuan rumah.
"Akhh kenapa gue gugup banget sih" batin Alden.
Rara yang mendengar suara mobil memasuki pekerangan rumah, menebak jika itu adalah calon suaminya, ia semakin gugup jadinya.
Tok-tok
Pintu kembali dibuka, ternyata ibunya datang lagi.
"Astagaa kamu cantik banget Ra," ucap Elmira memuji penampilan putrinya.
Rara hanya tersenyum menanggapinya.
"Ya udah ayok turun, calon suami kamu udah datang," ucap Elmira lembut.
"Cepat amat bun," ucap Rara.
"Loh? ini kan emang udah jamnya, ayok buruan," ucap Elmira.
Elmira tau jika putrinya sedang gugup sekali saat ini.
"Karena akad nikah akan segera dimulai, semuanya harap duduk dikursi yang sudah disediakan," ucap seseorang menggunakan micropon
Akhirnya Elmira dan Rara pun turun ke bawah, terlihat ada banyak sekali orang-orang yang Rara tidak kenal.
Mendengar suara tapak kaki, semua perhatian langsung tertuju pada Rara, Rara yang melihat jika semua orang memperhatikannya hanya tertunduk, ia benar-benar gugup sekaligus malu.
Alden yang mendengar jika calon pengantin perempuannya sudah tiba langsung mendongakkan kepalanya.
Deggg
"Kenapa gadis bermulut pedas ini sangat cantik hari ini" batin Alden.
Alden benar-benar terpukau dengan penampilan Rara, ia sangat cantik berbalut dress putih itu.
"Jangan bengong aja kamu Al," ucap Mike sambil terkekeh.
Alden yang menyadarinya, langsung mengubah mimiknya menjadi biasa lagi.
Mike yang melihatnya tentu terkekeh, ia tau jika putranya sedang malu karna ketahuan terkagum dengan calon istrinya itu.
"Ya udah sana kamu duduk disamping calon suami kamu," ucap Elmira lembut.
"Aku gugup bunda," cicit Rara.
"Loh? kamu kan cuman duduk aja, kan suami kamu yang ngomong," ucap Elmira terkekeh.
Rara lalu berjalan menuju calon suaminya, lalu duduk di sebelah Alden sang pengantin pria yang akan menjadi suami sahnya nanti.
"Apakah nak Alden sudah siap?" tanya pak Penghulu kepada Alden.
"Insya'allah saya siap pak," jawab Alden mantap.
"Baiklah para saksi, kita akan segera memulai acara ijab kobul ini," ucap Pak Penghulu.
Alden lalu menjabat tangan pak Abimanyu dan melakukan ijab kobul.
"Bismillahirrohmanirrohim, Alden Reynoard Schiaparelli saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Diandra Latasha Jonshon dengan maskawin berupa uang sebesar 10 miliar, 3 unit mobil Pajero, emas murni 100 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." ucap Pak Abimanyu dengan lantang.
Alden menarik nafas panjang. "Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Latasha Jonshon dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
"Gimana para saksi, sah?" tanya Pak Penghulu kepada para saksi.
"SAH!"
.
.
.
♡♡♡♡♡
Akhirnya mereka sah juga ya kan eakkk
Sesuai janjiku, kalo aku double up hari ini yeayyy
Jangan lupa like and comment guys, karna 1 like itu sangat berarti untuk aku...
malu masih di tempat umum🤭🤭