David seorang CEO menginginkan keturunan untuk mewariskan seluruh kekayaan tapi karena berwajah cacat dan lumpuh tidak ada satupun yang mau menikah dengannya sehingga David membeli seorang gadis yang di jual oleh ayah tiri gadis tersebut.
Setelah pernikahan David dengan gadis tersebut hidup David berubah dirinya bisa berjalan dengan normal dan wajahnya kembali seperti semula bahkan semakin bertambah tampan.
Akankah cinta semakin berrumbuh seiringnya waktu atau David menceraikan istrinya sesuai surat perjanjian dan menikaho gadis lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Darah Segar
Hening
Hening
Hening
" Maaf honey, ada apa honey datang ke sini?" Tanya Karen
Tuan muda David menatap curiga ke arah Karen.
" Kenapa kamu mengulangi perkataan yang tadi? Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?" tanya tuan muda David
" Tidak ada, apa yang mesti aku sembunyikan?" Tanya Karen sambil mengerutkan keningnya
" Aku juga tidak tahu karena yang tahu hanya kamu sendiri yang tahu." Jawab tuan muda David.
hening
hening
hening
" Kenapa diam? Benar bukan kataku?" ucap tuan muda David sambil memandang Karen dengan sinis.
" Tidak ada, mungkin hanya perasaan honey. Honey di luar agak dingin kita ke dalam saja." Ucap Karen mengalihkan pembicaraan.
Tuan muda David hanya diam saja sedangkan Karen hanya mendorong kursi roda tuan muda David untuk masuk ke dalam kamarnya sampai di ranjang milik Karen.
" Bagaimana kaki honey apakah masih sakit?" Tanya Karen.
" Kamu meledekku?" tanya tuan muda David sambil menatap tajam ke arah Karen
" Maksud honey?" Tanya Karen tidak mengerti.
" Kamukan tahu ke dua kakiku tidak merasakan sakit sedikitpun, tapi kenapa kamu bertanya kakiku sakit atau tidak?" tanya tuan muda David dengan menatap Karen dengan sinis.
" Maafkan aku lupa, mau aku ganti perban yang baru?" tanya Karen mengalihkan pembicaraan agar tuan muda David tidak marah dan menatapnya dengan sinis.
" Baiklah." Jawab tuan muda David singkat.
Karen mengambil kotak obat di dalam laci dan duduk di lantai, tubuh Karen bersandar di lemari dekat ranjang dengan kedua kaki ditekuk untuk bantalan kaki tuan muda David. Karen perlahan melepaskan perbannya sambil meniup kaki tuan muda David agar mengurangi rasa sakitnya. Setelah terbuka Karen melihat lukanya sudah mulai mengering. Karen memberikan obat merah kembali sambil meniupnya kembali kemudian menutupnya dengan perban.
Tindakan Karen diperhatikan oleh tuan muda David entah kenapa hatinya sangat senang mendapatkan perhatian pertama kalinya dari seorang gadis karena dulu mantan kekasihnya tidak pernah sedikitpun memperhatikan dirinya hanya minta uang dan uang saja.
" Sudah selesai dan lukanya juga sudah mulai mengering, besok honey bisa mandi." Ucap Karen.
Tuan muda David hanya diam tidak merespon ucapan Karen membuat Karen kuatir karena tuan muda David hanya memandangi dirinya saja tanpa ucapan sepatah kata pun.
" Honey sakit?" Tanya Karen dengan nada kuatir.
Karen meletakkan kaki tuan muda David kemudian berdiri untuk memegang kening tuan muda David tapi tangannya langsung ditarik oleh tuan muda David membuat Karen kehilangan keseimbangan membuat Karen terjatuh dipangkuan tuan muda David.
Karen berusaha bangun dari pangkuan tuan muda David tapi pinggangnya di tahan oleh tuan muda David tapi pinggangnya di tahan oleh tuan muda David.
" Kenapa kamu baik padaku? Apa yang kamu rencanakan?" Tanya tuan muda David sambil menatap mata indah Karen dengan tatapan tajam seakan ingin membunuh Karen
" Apa honey mencurigai diriku?" Tanya Karen sambil menatap calon suaminya dengan sendu
" Iya aku mencurigai dirimu." Ucap tuan muda David.
Karen menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
" Lepaskan dulu tangan tuan muda David." Pinta Karen dengan nada dingin.
Tuan muda David terkejut mendengar ucapan Karen yang semula lembut dan memanggil dirinya dengan sebutan honey kini berubah menjadi dingin dan sebutan namanya di ganti dari honey menjadi tuan muda David.
Tuan muda David pun melepaskan ke dua tangannya yang memegang pinggang Karen. Karen pun langsung berdiri dan berjalan ke arah meja dekat sofa untuk mengambil pisau khusus untuk memotong buah.
Karen berjalan ke arah tuan muda David membuat tuan muda David terkejut dan sekaligus membuat dirinya siap - siap jika Karen melukai dirinya.
" Tuan muda David peganglah pisau ini." Pinta Karen sambil mengulurkan gagang pisau ke arah tuan muda David sedangkan Karen memegang ujung pisau yang runcing.
Tanpa menjawab tuan muda David mengambil pisau tersebut dengan menggenggam gagang pisau tersebut dengan kuat karena dirinya melihat Karen memegang ujung pisau yang runcing.
" Tuan muda David curiga padaku?" Tanya ulang Karen
Tuan muda David hanya diam sedangkan Karen berbicara sambil berjalan mendekati tuan muda David. Tangan kanan Karen menggengam tangan tuan muda David dan mengarahkan pisau buah itu ke arah perutnya sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang tuan muda David agar dekat dengan tubuh Karen.
jleb
Karen tersenyum sambil menahan rasa sakit pada perutnya yang sudah tertusuk pisau, darah segar keluar dari perut Karen tanpa disadari oleh tuan muda David.
Karen mendekati wajahnya ke wajah tuan muda David sambil tangan kanannya tetap menggenggam tangan tuan muda David yang masih menggenggam pisau buah membuat ujung pisau itu semakin dalam masuk ke dalam perut Karen.
cup
Karen mengecup bibir tuan muda David kemudian tersenyum manis sedangkan tuan muda David hanya diam membeku dan menikmati ciuman Karen tanpa menyadari darah segar keluar dari perut Karen yang mengenai tangan dan ke dua paha milik tuan muda David.
" Mungkin dengan kematianku bisa membuat tuan muda David percaya kalau aku tidak ada niat sedikitpun untuk melukai tuan muda David karena aku sangat tulus mencintaimu. I... Love... You.." Ucap Karen
Karen berusaha tersenyum tanpa memperdulikan rasa sakit pada perutnya dan tidak berapa lama darah segar keluar dari mulut Karen bersamaan pandangan mata Karen yang mulai kabur.
" Kenapa mulutmu mengeluarkan darah?" tanya tuan muda David .
Tuan muda David belum sadar kalau perut Karen terluka akibat tusukan pisau.
" Uhuk.... uhuk... Semoga tuan muda David bahagia dan menemukan seseorang yang tulus mencintaimu seperti aku yang sangat tulus mencintaimu." Ucap Karen sambil terbatuk - batuk bersamaan darah segar kembali keluar tanpa memperdulikan ucapan tuan muda David.
bruk
Karen langsung tidak sadarkan diri bersamaan dengan ucapannya tapi tuan muda David langsung memeluk tubuh Karen agar tidak terjatuh di lantai
Tuan muda David sangat terkejut ketika tangannya mulai basah dan bau amis darah menusuk indra penciumannya. Tuan muda David menundukkan wajahnya dan melihat gagang pisaunya yang dipegangnya hanya tersisa sedikit dan melihat darah segar tidak berhenti keluar.
Tuan muda Karen menarik pisau tersebut dan darah segar mengalir dengan deras dari perut Karen membuat Karen langsung ambruk ke lantai.
bruk
" Karen!!" Teriak tuan muda David
istrimu dongoll
😑
biar kau seorang ayah
lebih baik gk punya ayah dari pada punya...
cuman beban gk apa²
ini malah gk tau diri
😤😤
knpa malah sama sarah lgi,
Sandra cerita gitu sama Karen ..
hmmmm