NovelToon NovelToon
Satu Atap Dua Isteri

Satu Atap Dua Isteri

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tamat
Popularitas:264.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: LaQuin

Pernikahan karena perjodohan nyatanya membuat Rani harus merasakan penderitaan. Suami yang tidak mencintainya ternyata menikah lagi dengan kekasih pilihan hatinya. Hidup Rani bagai neraka setelah suaminya menikah lagi. Bahkan ia harus tinggal seatap dengan madunya.

Ikuti cerita ini, bagaimana Rani menjalani hari-harinya yang menguras emosi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Persaingan Ketat

Bab 16. Persaingan Ketat

POV Author

Hari-hari berikutnya Laura kian berubah semakin mirip dengan sikap Rani. Tidak ada lagi Laura yang manja dan tukang merajuk beberapa waktu ini. Suasana rumah menjadi tenang dan damai, tapi tidak dengan hati Rani yang kian hari kian gusar.

Setiap ada Damar, dirinya dan Laura, wanita itu pandai mencari muka. Ia begitu ramah dan baik seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Nyatanya di belakang Damar, Laura selalu menatap sinis Rani dan mengabaikan kehadiran wanita itu.

"Sayang, sarapan mu sudah siap, dan ini minumnya."

Laura melayani Damar ketika mereka sarapan bersama.

Damar mencicipi masakan Laura, dan sudah lebih membaik dari sebelumnya. Ia pun mengangguk merespon masakan itu.

Senyum Laura mengembang mengetahui Damar menyukai masakannya. Ia pun tersenyum mengejek kepada Rani sekilas.

Rani menahan sesak di dada. Usahanya untuk meraih hati Damar malah semakin jauh oleh perubahan sikap Laura. Rani makan sambil menunduk, memikirkan bagaimana caranya agar Damar kembali memberikan sedikit perhatian pada dirinya.

"Bu, maaf dari tadi handphonenya berdering."

Bi Siti mendekat ke arah Rani dan memberikan handphone Rani yang tadinya sengaja ia tinggalkan di kamar saat Bi Siti sedang membersihkan kamarnya.

"Terima kasih Bi."

Rani mengambil handphone itu dan melihat siapa yang menelpon.

"Assalamualaikum, Bu."

Perhatian Damar pada Laura teralihkan sesaat ketika Rani menjawab telepon dan menyebutkan kata 'Ibu' di depan mereka.

"Rani, bisa temani Ibu?"

"Kemana Bu?"

"Ke rumah teman Ibu, ada pertemuan arisan hari ini."

"Baiklah Bu, saya ijin sama Mas Damar dulu ya."

"Ya sudah. Jemput Ibu ya Ran?"

"Ya Bu."

Rani meletakkan handphonenya ke atas meja.

"Ibu?" Tanya Damar memastikan yang menelpon Rani.

"Iya Mas. Beliau memintaku untuk menemaninya pergi arisan." Jawab Rani.

"Sayang, aku mau ikut." Ujar Laura membuat Rani terdiam.

"Lain kali saja. Nanti aku akan coba bicarakan sama Ibu dulu untuk mengajak mu juga lain kali sayang." Ujar Damar.

Tadinya Laura sempat cemberut. Namun dengan cepat ia merubah mimik wajahnya dengan tersenyum.

"Baiklah sayang."

Ada kelegaan di hati Rani, Laura tidak jadi pergi. Ia sempat cemas Laura juga akan ikut pergi dengannya. Bisa di bayangkan bagaimana kelak Laura bersikap manis untuk mengambil hati ibu mertua mereka. Dan bukan tidak mungkin ibu mertua mereka akan luluh melihat perubahan Laura. Kira-kira seperti itu lah kecemasan Rani, dalam pikirannya.

"Mas aku ijin pergi bersama Ibu ya." Kata Rani meminta ijin.

"Hmm." Respon Damar singkat.

Sungguh perbedaan yang sangat terlihat jelas cara Damar memperlakukan kedua isterinya.

Damar beranjak dari duduknya bersiap untuk pergi ke kantor. Rani pun ikut beranjak dan ingin melakukan hal seperti biasa sebelum Damar berangkat kerja.

Namun sebelum Rani membawakan tas kerja Damar, Laura lebih dulu mengambilnya. Lalu ia menggandeng lengan Damar mengantarnya sampai ke pintu dan menyalami suaminya itu.

Ada yang tidak biasa Damar lakukan ketika Laura mengantarnya. Setelah Laura mencium punggung tangan Damar, pria itu mencium kening Laura di depan Rani.

Rani tertunduk. Ia merasa sakit melihat adegan itu. Nyatanya ketika ia menyalami Damar, hanya sikap biasa saja yang Damar tunjukkan padanya.

"Aku pergi dulu." Ujar Damar pada semua.

"Mas, sebentar!" Ujar Rani segera mendekat dan meraih tangan Damar untuk di salami.

"Hati-hati..." Ujar Rani dengan tersenyum.

Senyum Rani hanya lah sebuah kamuflase untuk menutupi kesedihan hatinya. Damar hanya memandangnya sebentar lalu menuju mobilnya.

Laura tersenyum puas karena dirinya lebih di perhatikan oleh Damar. Ia melambaikan tangannya saat mobil Damar mulai bergerak meninggalkan halaman rumah.

"Huh, jangan harap kamu bisa merebut Damar dari ku!" Sarkas Laura sambil berlalu.

Rani membuang napas berat. Ia pun masuk ke dalam rumah menuju kamarnya. Rani berganti pakaian dengan tampilan modis untuk menemani sang ibu mertua menghadiri pertemuan arisan.

Rani lalu memasukan handphonenya ke dalam tas beserta dompetnya. Kemudian meraih kunci mobil dan berlalu pergi tanpa pamit pada Laura yang membuang muka saat mereka sama-sama saling melintas.

Rani lebih memilih cepat pergi menjemput Ibu mertuanya dari pada lebih banyak menahan hati atas sikap Laura padanya. Merasa Damar makin mencintai dirinya, Laura semakin besar kepala terhadap Rani.

Saat tiba di rumah Ibu mertuanya, Kemala sudah siap di ruang tamu menunggu Rani tiba. Begitu mendengar suara mobil Rani, ia segera membuka pintu dan menghampiri menantunya.

"Loh, Ibu sudah siap?" Tanya Rani melihat Ibu mertuanya sudah rapi.

"Ayo Rani, kita langsung saja!" Ujar Ibu Kemala.

"Ya sudah. Ayo Bu!"

Kemala masuk ke dalam mobil. Dan setelah itu, Rani pun menjalankan mobilnya.

"Rani, bagaimana hubungan mu dengan Damar? Apa dia masih dingin ke kamu?" Tanya Ibu mertua dengan pernyataan yang sama tiap kali mereka bertemu.

"Tidak sedingin dulu Bu, tapi aku sudah bersyukur Mas Damar ada perubahan walau sedikit."

"Lalu bagaimana dengan wanita itu?"

Rani terdiam sesaat. Ingin mengatakan kalau wanita itu pura-pura baik tapi takutnya tidak ada yang percaya padanya karena nyatanya hanya saat bersama dirinya lah Laura mengeluarkan sifat asli dirinya.

"Dia sudah mulai berubah Bu." Jawab Rani.

"Apa? Berubah? Berubah bagaimana maksudmu Rani?"

"Nanti saat ketemu Ibu akan tahu. Aku tidak ingin memberikan penilaianku takut berbeda nantinya dengan pendapat Ibu."

"Hmm, baiklah. Pulang dari arisan bawa Ibu ke rumahmu sekalian kita makan malam bersama. Ibu ingin lihat bagaimana wanita itu berubah. Atau dia hanya pura-pura saja?"

Rani tidak menjawab. Dalam hatinya biar saja Ibu mertuanya yang menilai sendiri.

"Baik Bu."

Rani pun kembali fokus membawa mobilnya, hingga 37 menit kemudian mereka tiba di tempat acara.

Mobil-mobil mewah berjejer rapi di halaman rumah pemilik acara. Mobil Rani pun tak kalah mewah sehingga Bu Kemala tampak percaya diri menggandeng lengan Rani untuk ikut masuk bersamanya ke dalam rumah.

Sampai di dalam mereka di sambut hangat. Mereka pun menyalami satu persatu tamu-tamu yang datang kesana.

"Ini menantunya Bu? Cantik sekali..." Puji salah seorang Ibu-ibu melihat Rani di samping Ibu Kemala.

"Loh, tapi kalau tidak salah, isterinya Damar bukan yang ini. Soalnya waktu saya pergi pesta pernikahannya, istrinya itu sedikit kurus dari ini." Kata salah seorang ibu-ibu yang lain saat melihat Rani.

Bu Kemala merasa tidak nyaman dengan ucapan ibu barusan. Bukan Rani yang terluka hatinya, tapi dirinya lah yang merasa terluka Rani di perlakukan demikian.

"Dia isteri pertama anak saya, menantu pilihan saya." Ujar Bu Kemala membanggakan Rani.

"Lalu yang satunya?"

"Dia juga isterinya Damar yang di nikahi tanpa persetujuan saya." Jawab Bu Kemala apa adanya.

"Oh, begitu rupanya."

Rani merasa tidak enak berada di antara Ibu-ibu yang membicarakan rumah tangganya. Ia pun melihat sekeliling dan mencari tempat untuknya mengasingkan diri.

Di halaman samping terlihat sebuah taman dari jendela dalam ruangan. Senyum Rani terbit, setidaknya ia bisa bernapas lega sedikit untuk menjauh dari ibu-ibu itu.

"Bu, saya kesana ya?"

Tunjuk Rani pada sebuah taman mini.

"Ya sudah. Cari Ibu kalau kamu butuh sesuatu."

"Iya, Bu."

Rani pun pamit permisi lalu melangkah ke taman yang ia lihat tadi. Ada sebuah pendopo yang menarik hati Rani. Ia pun mendudukan bobot tubuhnya di sana.

"Hai, kamu gadis eskrim kan?"

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
Soraya
luar biasa
Soraya
org jahat akan menemukan pembalasnnya. y u d a.
Soraya
ya Allah damar ter yata benalu, nggak malu mar? 🙃
Soraya
woilah rani😒😒
Soraya
setuju rani. glow up terus. beruntung mertuanya baik🤭
Soraya
pelakor manja, nggak bisa apa". hadeuh🙄
Soraya
yakali🙄🙄
Soraya
btul bu rani💪
Jeni Safitri
Ooalah jgn" kematian mantam laura itu krn laura sendiri dan damar jadi kambing hitamnya
Jeni Safitri
Laura pasti
Jeni Safitri
Aq jadi kesal sama rani awas aja kalau endingnya kamu menangis krn damar
Jeni Safitri
Semakin besar kepala ajalah si damar jadi rebutan 2 wanita, kamu rani lebih baik terima perhatian pria lain dan abaikan damar jadilah wanita mandiri kalau ingin damar jadi milik mu krn dia cemburu sendiri nanti
Jeni Safitri
Makanya rani kamu itu harus berubah sikap bukan hanya tampilan aja yg di rubah ngak perlu kamu menggoda suami yg tidak mencintai mu skrg ini yg penting jadilah wanita mandiri dan jual mahallah atau acuhkan aja suami mu itu buat dia cemburu dgn menerima perhatian pria yg lebih kaya dari dia, kan kamu skrg sdh cantik skrg belajar buka usaha entah itu usaha catering atau resto perluas pergaulan dna pengetahuan hasilnya sdh dipastikan suami mu akan datang sendiri ke kamunya
Jeni Safitri
Bodohnya kamu rani segitu ngak berharganya kamu atau kamu mmg tidak berpendjdikan atau tidak bisa apa" hingga takut hidup di luar sana, seharusnya kamu perbaiki tampilan kamu hingga cantik dan cari pekerjaan tunjukan ke damar tanpa dia kamu bisa berdiri sendiri tanpa perhatiannya kamu bisa dapatkan perhatian prka lain dijamin pasti dia akan lgsg kepencut dan menyesal mengabaikan mu melibat kamu dapat perbatian dari pria lain
Jeni Safitri
Sepertinya perusahaan mrk itu pakai dana orangtua rani dan di kelola ayah damar dgn perjanjian pernikahan anak" mrk makanya ibu damar berpura" marah saat damar mau nikah lagi padahal dia setuju dan hadiah" utk rani itu hanya peralihan aja deh kayaknya
Jeni Safitri
Ibu mertua mendukung menantu tapi juga tidak melarang keras anaknya yg mau menikahi selingkuhannya
Nuriyani
dari sini kok saya mulai curiga, sepertinya Ibu Damar mengetahui sesuatu 🤭
mami kece
Widia bermain cantik utk selingkuhannya Yuda, dia sendiri selingkuh 😂😂
mami kece
KL dah di tangan informan, pasti dpt bukti KL itu anak yuda
mami kece
jelas Laura ga bakal mau, secara takut bodynya melar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!