Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si Paling Bisa Buat Orang Lain Iri
"Aku dengan jelas bisa memastikan bahwa itu adalah dirimu, bahkan baju yang kamu pakai masih sama sejak pulang dari kampus kemarin. Tapi siapa pria tampan yang menggoda itu? pesona bad boynya luar biasa, tapi dia sangat romantis diwaktu yang bersamaan" sahut Wendy sambil memutar video yang viral itu di ponselnya dan menontonnya berempat.
"Video apa sih..." ujar Erina lalu ia terkejut melihat video itu, video itu adalah video saat ia melakukan pertunjukan musik jalanan dadakan bersama dengan Nathan kemarin.
"Tunggu... Video ini..." ujar Erina yang langsung mengambil alih ponsel sahabatnya itu.
"Nah, sekarang katakan padaku rin... siapa pria itu?" tanya Joselyn
"Jika kamu sudah bosan dengan Jonathan berikan saja dia pada Wendy, dia pasti dengan senang hati menerimanya..." ujar Katherine yang langsung mendapatkan tatapan mematikan dari Erina yang membuatnya terkekeh pelan lalu berkata,
"Hehehe... Bercanda Rin... Bercanda..." ujar Katherine sambil menunjukan tanda peace dengan tangannya.
"Bagaimana mungkin aku melepaskan Nathan demi pria dalam video ini kalau mereka adalah orang yang sama?" sahut Erina sambil tersenyum manis menonton video itu sembari mengingat momen-momen manis yang telah mereka berdua lalui kemarin.
"Apa?! D-dia Jonathan?" tanya Kathrine sedikit terbata-bata karena terkejut sekaligus tidak percaya dengan apa yang di dengarnya itu, dan reaksi yang sama juga muncul dari Wendy dan Joselyn.
"Ya, dia kekasihku... Kenapa? kamu menyesal sekarang? coba bandingkan dirinya dengan Rayhan sepupumu itu lagi huh?" sahut Erina dengan nada mengejek pada Katherine yang sebelumnya selalu meremehkan pilihannya.
"Sekarang kalian tahu kalau aku Erina tidak pernah salah pilih kan?" ujar Erina sambil mengibaskan rambutnya dengan bangga di depan sahabat-sahabatnya itu.
"Tapi bagaimana mungkin dia bisa berubah sejauh itu rin? ini bagaikan langit dan bumi" ujar Joselyn sambil berusaha memperbesar video itu agar terlihat lebih jelas.
"Dia punya alasan tersendiri untuk berpenampilan culun dan tertutup setiap harinya di kampus dan di luar rumahnya" sahut Erina dengan santainya karena ia tidak bisa menjelaskan hal lain pada sahabatnya karena Nathan berusaha keras menutupi identitasnya selama ini.
"Ya... Masuk akal sih, mengingat kepribadiannya yang suka menyendiri itu. Jika dia tidak menutupi ketampanannya pasti hidupnya tidak akan bisa tenang di kampus ini karena akan ada banyak wanita di kampus ini yang akan tergila-gila padanya dan mendekatinya setiap hari tanpa istirahat hahaha" sahut Wendy sambil tertawa,
"Tapi kalian jangan membocorkan ini pada siapapun oke? karena sayangku itu berusaha keras untuk melakukan ini, jaga rahasia ini" ujar Erina sambil menaruh jari telunjuknya di bibir mengisyaratkan untuk mereka selalu tutup mulut.
"Tapi bagaimana mungkin kamu tidak tahu kalau ada videomu viral Rin? tumben sekali kamu tidak update di sosmed?" tanya Joselyn yang disetujui oleh dua orang lainnya,
"Hmmm? Tentu saja karena aku tidur lebih awal kemarin setelah menikmati kencan terbaik abad ini. Pacar tampan super romantisku itu membuatku bisa tidur sangat nyenyak kemarin" sahut Erina sambil tersenyum bangga dan pamer di depan tiga orang sahabatnya itu.
"Juara 1 nya kalau membuat orang iri cih..." ujar Wendy mengikuti Erina yang berjalan pergi dari sana.
"Super beruntung you bitch!" ujar Joselyn disambut tawa oleh Erina sementara Katherine hanya menggelengkan kepalanya sambil masih memproses fakta mengejutkan dari si kutu buku yang selama ini ia pandang rendah itu.
"YES I AM! HAHAHA" sahut Erina tertawa puas.
"Eh... Kita mau mengikuti kelas? bukannya sudah terlalu terlambat?" tanya Wendy ketika melihat Erina akan membuka pintu kelas mereka.
"Pacarku tidak suka kalau aku bolos... Bye, bye..." ujar Erina langsung masuk ke dalam kelas itu.
"Dia benar-benar dibutakan oleh cinta hadeeh..." ujar Joselyn,
"Kamu benar hahaha" sahut Katherine,
"Setidaknya ke arah yang lebih baik hahaha" sahut Wendy yang mengikuti Erina memasuki kelas,
Saat jam istirahat siang,
"Ayo kita makan di kantin Rin..." ajak Wendy sambil membereskan buku-bukunya,
"Ah laparnya..." ujar Joselyn,
"Aku juga lapar, ayo cepat ke kantin" sahut Katherine,
"Kalian duluan saja, aku mau ke perpustakaan..." sahut Erina lalu ia juga merapikan bukunya dan memasukannya ke dalam tasnya.
"Mau apa kamu di perpustakaan?" tanya Wendy dengan heran karena Erina biasanya alergi datang ke tempat para kutu buku itu berkumpul dengan hening.
"Mandi... Ya belajarlah sayangku..." sahut Erina yang membuat dagu para sahabatnya itu hampir jatuh bersamaan setelah mendengar apa yang ia katakan itu.
"Bukannya kamu alergi dengan perpustakaan? kenapa tiba-tiba berubah?" tanya Joselyn dengan penuh rasa tidak percaya menatap sahabatnya ini,
"Semuanya pasti karena Jonathan kan?" tanya Katherine dengan malas yang di balas dengan senyuman oleh Erina,
"Jenius..." ujar Erina sambil tersenyum lebar lalu berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Dia benar-benar akan melupakan kita ckckck" ujar Joselyn sambil menggelengkan kepalanya,
"Ah... Aku mau cari pacar juga..." ujar Wendy sambil merenggangkan tubuhnya setelah beberapa jam duduk di kelas,
"Makanya terima tawaranku untuk berkencan..." sahut Lucas tiba-tiba dari belakangnya sambil berjalan pergi keluar kelas itu,
"Hahaha" tawa Joselyn dan Katherine pecah saat melihat ekspresi kebingungan Wendy setelah mendengar apa yang Lucas katakan padanya barusan.
"Lucas itu lumayan loh Wen... Tidak mau coba beri kesempatan?" bisik Joselyn pada Wendy.
"Mungkin?" sahut Wendy ambigu sambil menaikkan kedua bahunya.
Di perpustakaan,
Erina duduk di depan Nathan dan sengaja mengosongkan 2 meja lain yang ada di dekatnya, ia melarang mahasiswa lain untuk duduk disana hanya agar mereka bisa berduaan di sana. Tentu saja tidak ada yang berani melawan perintahnya, bahkan para pegawai perpustakaan ini pun mengikuti perintah yang ia berikan pada mereka. Sementara Nathan hanya bisa menggelengkan kepalanya karena sikap pacarnya yang selalu saja suka seenaknya ini. Tapi di sisi lain Nathan cukup menikmati ketenangan ekstra yang tercipta karena perpustakaan ini menjadi sangat sepi.
"Erina, kemarilah. Duduk di sampingku" ujar Nathan yang membuat Erina tersenyum lebar dan dengan cepat berpindah tempat duduk tepat di samping Nathan.
"Aku mau memberitahumu sesuatu..." ujar Nathan pelan karena mereka ada di perpustakaan saat ini.
"Hmmm? Apa sayang?" tanya Erina penasaran.
"Ini tentang diriku.... Hmmmm, pertama-tama, namaku bukan Jonathan tapi Julius Nathan Alexander" ujar Nathan meskipun dia sebenarnya masih sedikit ragu untuk membuka dirinya pada Erina,
"Ooh, ya aku sudah tahu. Lalu?" sahut Erina sambil menganggukkan kepalanya yang membuat Nathan sedikit terkejut.
"Bagaimana kamu bisa tahu? Informasi tentang keluargaku bersifat sangat rahasia, bahkan nama anak yang belum diperkenalkan ke publik sangat tidak mungkin untuk dibocorkan" sahut Nathan yang kebingungan kenapa Erina sudah tahu hal ini.
