NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Janda
Popularitas:123.2k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Kerinduan

Matahari pagi sudah meninggi di ufuk timur, tapi Sesil juga belum bangun dari tidurnya. Ia teramat lelah menjalani prosesi pernikahan kemarin dan malamnya lembur bersama Fahmi. Fahmi sudah berulang kali membangunkannya, tapi tetap saja terpejam. Ia terlalu malas untuk bangun bahkan sekedar menyiapkan keperluan Fahmi pun ia enggan.

Fahmi hanya menghela nafasnya dengan berat tatkala menatap Sesil yang masih meringkuk di atas kasur. Lalu setelah mandi dan berganti pakaian ia keluar kamar untuk sarapan bersama anggota keluarga yang lain.

Amira sudah duluan bangun dan ingin menyambut menantunya yang ia gadang sebagai wanita sempurna dan berkarir. Saat melihat Fahmi sendirian yang menghampiri meja makan, Amira pun bertanya. "Mana istrimu?"

"Istri yang mana?" Fahmi balik bertanya dengan datar. Ia tahu siapa yang dimaksud ibunya tapi sekedar bertanya saja.

"Siapa lagi kalau bukan Sesil! Aku hanya mengakui dia sebagai menantuku." sahut Amira ketus.

"Aku sekarang punya dua istri, Ma. Meskipun salah satu diantara mereka tidak serumah dengan kita, hargai dia sebagai istriku juga."

Amira membuang muka, "Aku tidak sudi."

"Terserah Mama lah, maunya apa. Yang terpenting, aku ingatkan pada Mama untuk berhenti melakukan kekerasan fisik pada Saras. Jika sampai itu terjadi dan kesabaran Saras habis, bisa saja ia melaporkan pada pihak polisi karena KDRT. Dan itu sangat berbahaya, reputasiku bisa hancur. Mama tidak mau kan itu terjadi padaku, pasti Sesil menantu kesayangan Mama juga akan sedih." Fahmi sedikit memprovokasi. Ia yakin akan berhasil menakuti Amira.

Tentu saja hal - hal yang berbau ke ranah kehormatan lebih ia tinggi kan. Amira memikirkan ucapan Fahmi barusan. Raut mukanya terlihat ketakutan. "Aku tidak mau." pernyataan Amira barusan membuat Fahmi tersenyum tipis.

Hendra tak merespon, ia sudah lelah menasehati istrinya yang selalu mencari gara - gara. Di balik koran yang sedang ia baca, ia pun ikut tersenyum.

Bik Yem datang menyuguhkan hidangan. Menu pagi ini membuat nafsu makan Amira memudar. "Masak oseng telur lagi, Bik!"

Bik Yem menyeka peluhnya, "Maaf Nyonya, perut saya sejak semalam mules."

Fahmi jadi khawatir, "Loh, kenapa Bik ? Sudah minum obat ?"

"Sudah Den, sekarang agak mendingan daripada semalam." Bik Yem meminta izin untuk istirahat dikamar, jadi untuk makan siang nanti menu makanan sama dengan yang untuk sarapan. Bik Yem sudah memasak lebih tadi. Ia pun kembali ke dapur.

Amira terlihat kecewa, beberapa hari yang lalu lidahnya dimanjakan dengan aneka makanan yang belum pernah ia makan sebelumnya. Dan itu semua karena Saras yang memasak.

Ambar datang bersama Ayu dan Bagus. Terlihat dari penampilannya yang rapi ia hendak bepergian.

"Rapi amat kalian!" sapa Amira pada si kembar.

"Iya dong Uti, kami mau pergi ke rumah Kakek dan Nenek." balas Ayu.

"Menginap?" terka Amira yang biasanya begitu, Ambar akan bermalam disana sehari saja.

"Sepertinya tidak. Besok rencananya aku akan mendaftarkan Ayu dan Bagus ke Taman Kanak - Kanak." jelas Ambar. Ia akan terlihat sibuk beberapa hari ke depan.

"Kalau kalian pergi, terus Uti di rumah sendirian dong!" Amira menjadi cemberut.

"Kan ada anak menantu." celetuk Ambar. Ia memindai pandangannya ke arah Fahmi yang duduk sendirian. Rupanya Sesil belum bangun. Ambar mengingat dulu saat jadi pengantin baru ia malah bangun paling awal ketimbang semua orang. Pergi ke dapur untuk masak lalu menyiapkan keperluan suami. Ini kok malah leha - leha dengan santainya.

Seketika itu juga, Sesil datang menghampiri mereka dan menyapa semua orang. "Maaf, aku terlambat bangun. Badanku terasa pegal - pegal." lalu menarik kursi yang berada di samping Fahmi. Rambutnya yang tergerai terlihat basah.

Dengan kesan Sesil yang ia tunjukkan di awal saja sudah membuat Ambar tak menyukainya.

Amira dengan cepat merespon. "Kami memahami. Apa perlu aku panggilkan tukang pijat ?" tawar Amira dengan begitu perhatian.

Sesil lekas menolak. "Ah, tidak perlu Ma, sekarang sudah enakan." Sesil menatap Fahmi, tampaknya pria yang duduk di sampingnya itu tak merespon kedatangannya. Terlalu sibuk dengan handphone.

Hendra menyudahi membacanya lalu memimpin untuk makan bersama.

Sesil terlihat berdecak tak suka dengan olahan pembantu rumah ini.

Fahmi menatap istrinya yang tak kunjung makan juga.

"Sayang, kenapa hanya dipandangi saja makanan itu. Ayo, dimakan!" tegur Fahmi yang kemudian mulai menyendokkan nasi ke mulutnya. Ia harus cepat pagi ini. Sebenarnya sudah mendapatkan cuti tapi Fahmi menolak, ia tidak ingin mengecewakan para pasien yang sudah mengantre lama untuk ia operasi.

"Apa tidak ada menu lain ?" tanya Sesil yang membuat semua orang berhenti mengunyah lalu menatapnya.

Amira kesulitan menelan makanannya lalu mendorong makanan di mulutnya dengan air minum.

Belum sampai ia menjawab, keduluan Ambar.

"Kalau mau makan enak, bangunlah lebih awal dan masak lah makanan kesukaanmu !" terdengar seperti omongan biasa tapi bagi Sesil ini adalah suatu bentuk protes.

Sesil menyebik dan dengan terpaksa ia makan meski hanya sedikit. Ia juga mendapatkan cuti hanya 3 hari saja, jadi lusa sudah mulai masuk kerja.

Selesai makan, semua orang membubarkan diri dengan urusan masing - masing.

Fahmi berpamitan pada Sesil, "Sayang, aku pergi kerja dulu ya!"

Sesil meletakkan kembali ponselnya, "Ah, iya, hati - hati di jalan." lalu mengecup pipi Fahmi sebelah kanan. Kecupan ini seperti tiada artinya. Debaran saat Saras mengecup punggung tangannya tak ia rasakan pada Sesil.

Fahmi merasakan sebuah perbedaan yang tampak, dan baru ini ia merasakan kerinduan. Menatap punggung tangannya.

Lamunannya buyar seketika saat Sesil mengapit lengannya untuk mengantarnya sampai ke muka pintu.

Fahmi menatap Sesil lama membuat Sesil kegeeran. "Kamu kenapa Fahmi, apa service semalam kurang?" candanya dengan menggoda.

Bahkan panggilan yang Fahmi dengar untuk dirinya tetap sama saat mereka masih pacaran dulu, setidaknya ada perubahan. Ia tak mempermasalahkan bagaimana Sesil memanggil nya, asal nyaman saja.

"Ah, tidak. Aku pergi sekarang." Fahmi akan memasuki mobil pun Sesil hanya melambaikan tangan.

Fahmi segera menyalakan mesin lalu pergi menuju rumah sakit. Ia teringat dengan Bagas. Jadi, ia hampir ke rumah Saras untuk menjemput Bagas.

Fahmi mengucapkan salam begitu memasuki halaman rumah. Mendengar ada yang salam, Saras bergegas keluar rumah. Dijawabnya salam itu.

"Mas Fahmi?" Saras merasa GR dikunjungi Fahmi.

"Apakah Bagas sudah bersiap? Aku akan mengantarnya ke sekolah."

Saras memanggil Bagas yang sudah rapi dengan seragam merah putihnya.

Saat Fahmi akan pamit pergi, Saras menahan langkah suaminya agar menunggu nya sebentar. Saras kembali masuk ke dalam rumah lalu kembali dengan sebuah bungkusan.

"Apa ini ?" Fahmi menduga isinya adalah makanan.

"Nasi goreng, bisa buat bekal Mas Fahmi di rumah sakit." Saras menyerahkan bungkusan berwarna biru tua.

Fahmi awalnya ragu untuk menerimanya, karena Saras sudah membungkusnya ia terpaksa menerimanya.

Dan Saras tidak lupa untuk absen menyalami tangan Fahmi, sudah kebiasaannya mencium punggung tangan dengan takzim.

Dan rasa yang ia rindu, kini kembali hadir.

1
Evy
Dokter bedah memang punya gaji yang fantastis...
Evy
sama2 hamil mungkin...
Evy
Mertua yang benar-benar sudah tidak punya hati nurani...
Evy
kenapa sampai seperti itu...gak banget deh...kasihan pak dokter... kenapa...sebel jadinya..
Evy
Carikan rumah kontrakan Saja istri mu ... kasihan jika harus satu rumah dengan mertua yang tidak bisa menerima kehadiran nya.
Evy
Tetangga yang kejaaam... fitnah yang luar biasa jahatnya..
Alanna Th
trima ksh, thor sungguh mnghibur karyamu. smoga othor sehat n sukses selalu /Kiss/ /Pray//Good/
Kam1la: alhamdulillah, terimakasih sudah didoakan. mampir juga di karya saya yang lain.
total 1 replies
Alanna Th
lagi" sesil mnyerang saras. fahmi mesti dsentil krn telah ceroboh. knapa saras tdk djauhkn dari sesil??
Alanna Th
ya, sarah n saras, putri kmbr setyo n sonia
Alanna Th
siap" kembali djebloskn k penjara, sesil. kamu blm jera juga
Alanna Th
fahmi trnyt mudah skali dhasut sesil. kasian saras, blm dpt bahagia
Alanna Th
rehan mngenali saras saat mnjadi bidan dulu
Alanna Th
sptny obat prngsng dmskkn sesil k dlm kopi itu . . , siapa yg akan djadikan pmuasnya oleh fahmi?
Alanna Th
nambah lagi tindakan kriminal s joni
Alanna Th
waaa, gawat mulai saling mnaruh hati
vi
karya yang bagus...
Kam1la: terima kasih Kak....
total 1 replies
Sandisalbiah
hati sesil terlalu dengki jd lupa rasa bersyukur... dan Fahmi... entakah..
Sandisalbiah
hadeh.. harusnya di suntik mati aja si Sesil ini
Sandisalbiah
manusia² licik dan culas itu emang harus kudu segera di kerangkeng.. biar kapok
Kam1la: setuju...!
total 1 replies
Sandisalbiah
Amira mengatakan Saras wanira liar tpkelakuan dan mulutnya lebih liar.. hais..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!