Dinikahi Tuan Muda Pura-Pura Gila

Tak berapa lama Giandra membuka pintu kamar mandi dan membuat Shiera terkejut.Shiera pun menatap Giandra dengan wajah yang masih panik.Sementara Giandra cuma tersenyum menyeringai dan masuk ke kamar mandi sambil mendorong Shiera untuk keluar dari kamar mandi.

Bruak..

Shiera cuma bisa memandang tingkah laku Giandra dengan syok.

"Kurasa pria ini benar-benar tidak waras.Kenapa dia sampai harus mengunci ku dari luar..Apa aku sudah salah menikah dengan pria ini??" ujar Shiera mulai mencemaskan dirinya.

"Hahaha.." sahut Giandra yang tertawa di dalam kamar mandi dengan kerasnya.

Membuat Shiera yang mendengar langsung merinding takut dan langsung menjauh dari depan kamar mandi.

Giandra pun sengaja tertawa lepas karena melihat reaksi Shiera yang ketakutan.Karena memang dia sengaja ingin membuat Shiera ketakutan.

"Gadis yang terlalu polos..ck." serunya sambil tersenyum miring.

Cukup lama berada didalam kamar mandi,Giandra pun keluar.Dan melihat Shiera yang sudah tertidur dilantai yang hanya beralas karpet ranjangnya.

Sesaat Giandra menatap heran dengan Shiera yang sudah tidur.

"Bagaimana bisa gadis ini tidur dengan nyenyak nya di lantai.Ck." gerutunya dan membiarkan Shiera tidur di lantai.

Namun ia menyelimuti Shiera dengan sebuah badcover.Walau pun ia sengaja bertingkah aneh di depan Shiera,tapi ia masih memiliki hati nurani yang tak tega.

Namun,bukan berarti ia membiarkan Shiera tidur satu ranjang dengannya.Jika bukan dari keinginan Shiera sendiri.Sebab ia memang tidak mau memaksa Shiera harus tidur seranjang dengannya.Terlebih melihat dirinya masih dengan sandiwara gilanya.

...****************...

Kediaman Caroline..

"Ma,apa benar si anak haram itu datang kesini karena mau minta ijin nikah??" tanya Riska pada Caroline ibunya.Disaat Rafael sang ayah sedang pergi.

"Benar,tapi untungnya papa mu tidak percaya dan tidak peduli dengan dia lagi." jawab Caroline.

"Kenapa ma?" tanya Riska semakin penasaran.

"Sebab papa mu sudah terpengaruh dengan hasutan mama.Kalau dia mau menikah karena sudah hamil duluan." ungkap Caroline.

"Mama serius??" tanya Riska memastikan lagi.

"Tentu saja,dan papa mu mudah sekali percaya..Sampai akhirnya dia diusir,bahkan tidak diakui lagi dalam keluarga kita." jawab Caroline menjelaskan lagi.

"Woah..Kau memang hebat dalam bersandiwara ma..Kenapa tidak dari dulu saja mama melakukan itu??aku tidak perlu bersusah payah menyingkirkan dia." ujar Riska memuji sang ibu.

"Mama juga tidak menyangka jika dengan cara itu justru lebih mudah kita menyingkirkan dia.Tapi dengan begini hidup kita akan lebih tenang dan kau tidak akan ada lagi saingan untuk meminta apa pun dari papa mu." ujar Caroline.

Seketika membuat Riska tersenyum lebar dan langsung memeluk tubuh ibunya dengan erat.

"Terima kasih ma,kau memang yang terbaik.'' puji Riska pada ibunya.

"Tentu saja sayang,mama melakukan ini semua juga untuk mu.'' jawab Caroline membalas pelukan Riska

*******************

Esok harinya..

Shiera langsung terbangun,saat menyadari jika ia sudah kesiangan.Yang padahal masih jam masih menujukkan pukul 6 pagi.

Shiera pun bergegas bangkit dan tak melihat keberadaan Giandra.

"Dia pergi kemana??Kenapa aku bisa tidak tahu??" tanya Shiera pada dirinya yang merasa bingung.

Dan tanpa sengaja,Shiera melirik ke lantai saat sesuatu yang berbentuk uang berada disisi tepat ia saat ia tidur sebelumnya.

"Uang apa ini??kenapa banyak sekali?" tanya Shiera yang merasa kebingungan lagi.