Nadya kharisma awalnya berpacaran dengan lelaki bernama Bagas , hadirnya orang ketiga di antara mereka menjadikan awal kehancuran hubungannya.
galih sebagai kakak nya Bagas diam diam mengagumi sifat dan sikap Nadya selama berpacaran dengan adiknya,
begitupun dengan sheina anak dari galih , dia sangat dekat dengan Nadya , karena sering bertemu saat Nadya masih berpacaran dengan Bagas .
suatu hari ibu dari galih dan Bagas sakit keras , dan meminta satu permohonan bahwa galih dan Nadya harus menikah untuk kebahagiaan sheina.
Bagas tidak terima keputusan ibunya dan menentang keras.
akankah Nadya dan galih menjalani pernikahan yang bahagia seperti harapan ibundanya ?
* happy reading guys
btw ini novel pertama aku ya , mohoooon dukungannya semua 💜
Untuk cek visualnya bisa Follow Instagramku : fareed_feeza
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Punya Galih
"Nadya memutuskan untuk menyetujui permintaan dari kamu dan pihak keluarga kamu Galih." Ucap pak Fauzan dengan senyumnya, pria itu sejujurnya bahagia anaknya bisa mendapatkan pasangan seperti Galih. Tidak perduli masa lalu dan status Galih saat ini, pak Fauzan sudah menyukai Galih karena etikanya.
FLASHBACK ON
Pak Fauzan sekeluarga berkumpul di kursi tamannya, tiga orang itu berbicara santai sambil minum teh dan camilan yang bu Rosa siapkan.
Nadya awalnya tidak tau bahwa ayahnya ada niatan untuk membahas masalah permintaan keluarga Galih.
"Ekhem ... Nadya, kamu sudah ada keputusan?" Pak Fauzan bertanya sambil menyesap teh hangatnya.
Bu Rosa hanya melihat respon wajah Nadya sambil tersenyum.
"Soal kak Galih?" Tanya Nadya ragu ragu.
"Iya, tolong pertimbangkan dalam segala aspek, fikirkan kebahagiaan kamu di masa depan. Jangan fikirkan kebahagiaan Ayah, Ibu, karena kami sangat bahagia jika kamu pun bahagia."
Nadya menghela nafas, "Nadya kagum dengan sosok kak Galih, sejak pertama bertemu di rumah Bagas dia sangat menghormati tante Yulia jika sedang berbicara, mengurus Sheina dengan tangannya sendiri sejak dia kecil, ramah terhadap siapapun, bahkan dia sangat sopan sekali dengan asisten rumah tangga disana,walaupun beliau bisa di bilang mapan, tapi tidak pernah Nadya lihat sifat jumawanya."
"Ayah setuju dengan penilaian kamu, Ayah sudah mengenal Galih sejak kamu masih sekolah SMA, saat itu sepertinya keadaan rumah tangganya sangat kacau, terlihat dari raut wajahnya. Tapi dia tetap profesional, jika ada yang tidak sesuai saat rapat team, dia tidak pernah bersikap arogan, apalagi terhadap ayah, padahal posisi ayah adalah bawahannya tapi dia sangat sopan berbicara dengan orang yang lebih tua." Kata pak Fauzan.
"Galih dan Bagas berarti jauh berbeda ya yah." Bu Rosa memberi pendapatnya.
"hush ... Tidak boleh berbicara seperti itu, Bagas sebenarnya adalah anak yang baik sama seperti kakaknya. Pergaulan nya saja yang membuatnya seperti itu. Nanti jika sudah dewasa Bagas pasti berubah." Ucap pak Fauzan.
Nadya mengunyah beberapa potong kue sambil mendengarkan perdebatan kecil orang tuanya.
"Jadi gimana Nadya?" Pak Fauzan kembali bertanya.
"Nadya setuju yah, tapi ingin saling mengenal satu sama lain dulu." Jawab Nadya malu malu. "Tapi ... " Nadya menggantung kata katanya.
Bu Rosa dan pak Fauzan kompak memandang anak gadisnya itu.
"Tapi apa ? Kamu ini bikin penasaran aja." Ucap bu Rosa.
"Kak Bagas ... Nadya takut mereka terpecah belah karena Nadya."
"Bagas akan lebih dulu menikah di banding Galih, biasanya orang yang sudah menikah akan mempunyai alur hidup yang baru, kemungkinan Bagas bisa cepat move on dari masalah yang kemarin, setelah lulus kuliah kan dia harus fokus di perusahaan papa nya jadi tidak ada waktu untuk galau seperti jaman dia kuliah. Kekhawatiran kamu tidak akan terjadi Nad, asal kamu juga harus bisa jaga sikap, jangan selalu mengungkit masalah yang sudah terjadi." Pak Fauzan menasehati Nadya dengan penuh penekanan.
"Kayaknya ayah pengen banget Nadya nikah sama kak Galih." Ucap Nadya sambil melirik ayahnya.
"Ayah tau bebet bobot Galih sayang, kamu anak Ayah satu satunya, kebahagiaan kamu harus ayah dan ibu prioritaskan."
"Kalau kamu sudah mantap dengan keputusan ini segera hubungi Galih, pasti dia menunggu respon kita." Kata bu Rosa.
"Ayah masih sibuk di proyek bu, pergi pagi pulang malam. Nanti saja kita cari waktu yang pas, sebaiknya mengabarinya nanti saja jika waktunya pas. " Pak Fauzan menimpali kata kata istrinya .
"Oh yausudah kalau begitu, iya ayah." Kata bu Rosa menurut.
"Iya ayah, nanti kasih tau Nadya jika sudah waktunya."
FLASHBACK OFF
"Tapi Nadya masih ingin menjalani proses pengenalan terlebih dahulu sebelum ke proses yang lebih serius." Kata pak Fauzan menambahkan.
Galih tersenyum dengan mata sedikit berkaca kaca, Terimakasih atas kepercayaannya terhadap saya untuk mengenal Nadya Pak.
Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Nadya, saya akan menjaganya dengan segenap jiwa raga.
Pak Fauzan tersenyum mendengar ucapan Galih, pria paruh baya itu menyimpulkan dari bahasa yang Galih ucapkan tersimpan keyakinan dan harapan yang besar untuk berjodoh dengan anaknya.
"Proses perceraian kamu sudah selesai kan Gal? Selidik Pak Fauzan.
"Sudah lama sekali saya bereskan Pak." Ucap Galih meyakinkan.
"Saya percaya kamu." Ucap pak Fauzan.
"Sudah jam makan siang, kita makan siang bersama. Bisa kan Galih?" Ucap bu Rosa.
"Bisa bu, terimakasih tawarannya." Kata Galih dengan nada yang sopan.
"Sama sama Galih. Oh iya, ayah dan Galih langsung tunggu di meja makan aja ya, biar ibu panggil Nadya di kamar."
Bu Rosa berjalan menuju ruang makan di ikuti oleh Nadya di belakangnya.
Ke empat orang itu sudah duduk saling berhadapan satu sama lain, "Nadya, Ayah sudah sampaikan keputusan kamu pada Galih, Ayah dan ibu harap ini jalan paling terbaik untuk masa depan kamu, Galih sudah berjanji akan menjaga kamu, dan ayah ibu percaya itu." Kata pak Fauzan di iringi Anggukan dari bu Rosa.
"I-iya ayah, jangan bahas sekarang, Nadya malu." Nadya menundukan wajahnya tidak berani memandang wajah Galih.
Galih tersenyum gemas melihat tingkah Nadya, mungkin Sheina jika sudah besar akan seperti ini fikirnya.
"Ayo Galih , di cobain masakan Ibu."
Hah? Ibu ? Kak Bagas aja dulu manggilnya Tante, Ibu sama Ayah kayaknya udah yakin banget sama kak Galih, Batin Nadya.
Galih makan dengan lahap tapi tetap sopan, sesekali memuji rasa masakan calon mertuanya itu di tengah suapannya.
"Di habiskan Galih, atau mau di bawa pulang silahkan." Ucap bu Rosa.
"Galih mau ke kantor mah habis ini, masa di suruh bawa kayak gini sih." Timpal pak Fauzan.
Galih hanya menanggapi perkataa bu Rosa dengan senyuman, karena jawaban nya sudah di wakilkan Pak Fauzan.
"Sheina sama sus atau tante Yulia kak? Tanya Nadya yang sudah mulai menetralkan kesaltingannya.
"Sheina sama Oma nya." Jawab Galih sambil memandang lekat wajah Nadya.
"Kamu gak khawatir Sheina di tinggal di rumah sendirian sama susternya? Banyak kejadian loh Gal di tv, anak kecil di aniaya susternya." Ucap bu Rosa.
"Galih pakai cctv bu. Sheina juga sudah bisa bercerita tentang kesehariannya, dia juga nyaman dengan susternya, tapi saat mengenal Nadya dia lebih memilih Nadya terus." Ucap Galih.
BLUSH
Rona merah terlihat jelas di wajah Nadya, wanita itu meminum beberapa teguk air dingin untuk menetralkankan tubuhnya ke mode normal.
Bu Rosa dan pak Fauzan tersenyum mendengar cerita Galih.
"Nanti Sheina sering ajak main kesini ya Gal, kalo kamu sibuk biar Ibu yang jemput, iya kan Ayah?" Kata bu Rosa.
"Iya bu, setuju. Nadya udah besar jadi udah gak lucu lagi, kita butuh yang fresh ya bu, kayak Sheina." Pak Fauzan menggoda Nadya.
"Okee i'm okee." Nadya mendelikan matanya.
"Kamu kan sudah punya Galih ... Eh maksudnya menuju kepunyaan Galih." Pak Fauzan terus menggoda anak gadisnya itu.
"Ayaaaaahh," Nadya memelas.
Galih tersenyum melihat tingkah Nadya yang sangat manja ketika di goda ayahnya.
Aku pastikan kamu bahagia bersamaku Nad, batin Galih.
* suami bebas kan wanita lain dianggap tidak menghargai istri tapi istri pergi dengan pria lain bahkan curhat berduaan dianggap benar (miris)
*suami sendiri baik dengan wanita lain dianggap kesalahan fatal suami orang baik pada dia dianggap hal benar
miris
wahahaaaa
readers kebablasan
takuuuttttttt
pakek O..
sembarangan aj loe
letakkan di. kntor cbg papanya bagas
😂😅
basiiiiiii
drpd begituan trus
byk dosanya loh
hahahhhhh
bg Galih dilawan!!
tamvan, mapan, walau duda..
dan yg paling pntg Galih
iman loe yg harus kuat!!
kl mo bikin, ya bikin novel aj
kyk Author nih..
hihiiii😃
byk aral malintang nih kyknya
ikutan ahhhh digombalin bg Galih😄
buat karakter si Bagas begini??
😁😄
bikin baperrrrr
aaaa bg Galih....