PERAWAN BERANAK KEMBAR

Usai makan siang, Riko mengantar Sarah ke mansionnya. Sepanjang jalan, gadis itu hanya diam. 

"Sayang, kamu kenapa? " Tanya Riko 

Sarah tidak menggubris, dia memalingkan wajahnya ke samping, memandang rentetan mobil yang lalu lalang. 

"Sayang, kamu kenapa? kok diam aja dari tadi. Apa aku ada salah? " Riko kembali bertanya. 

"Pikir aja sendiri " Sahut Sarah bete. 

"Sayang, ngomong dong. Aku tidak tau salahku apa," Tangan

kiri Riko terulur menarik tangan gadis itu. 

"Ngomong aja sama istri pria jahat itu. Dia 'kan cantik, manja" Sahut Sarah jutek. 

"Hah, hahaha, jadi kamu cemburu? " Riko tergelak. 

"Cemburu? Siapa juga yang cemburu. Aku cuma kesal" Sarah ngeles. 

"Sayang, cemburu sama kesal itu beda tipis. Hanya setipis daun kemangi!" Riko terkekeh. 

"Terserah, kalo kamu suka sama dia juga gak apa-apa. Paling aku cari cowok lain, yang ganteng, baik dan,..."

"Hei, stop, siapa juga yang suka sama dia. Aku hanya memberi informasi. Emang salah?" Riko memotong ucapan Sarah. Dia tidak suka mendengar gadis itu bicara ngawur seperti itu. 

"Emang kasih informasi itu musti muji-muji ceweknya gitu?" 

"Sayang, aku gak bermaksud memuji cewek itu. Oke, aku minta maaf, jangan marah lagi ya!" Riko mencium punggung tangan kekasihnya. 

"Dari awal 'kan sudah aku bilang, aku ini jelek, gak punya apa-apa." Sarah tiba-tiba sedih, dia bingung dengan dirinya sendiri. 

"Sayang, hei, jangan gitu dong, sumpah aku gak ada maksud memuji cewek itu. Lagian kamu itu cantik sayang, kamu jauh lebih cantik dari cewek itu." Riko jadi merasa bersalah. Ternyata, hal kecil bisa membuat masalah besar. 

Sarah diam, dia bingung mau jawab apa. Seharusnya itu bukanlah sesuatu yang harus di permasalahkan, tapi entah mengapa rasa sedih itu tiba-tiba menggerogoti hatinya. 

"Sayang, plis jangan marah dong, aku gak ada niat nyakitin hati kamu," Ucap Riko memelas. 

Sarah masih tetap diam. Dia hanya memandang ke luar kaca. 

***

Sepasang suami istri yang melakukan pemeriksaan kehamilan itu keluar dari Rumah sakit dengan raut wajah berseri. Mereka sangat senang melihat gambar janinnya tumbuh dengan baik. Pria itu membantu istrinya masuk ke dalam mobil. Setelah memasang seat belt istrinya, dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. 

"Sayang, aku mau eskrim, boleh? " Tanya istrinya. 

"Boleh, tapi kita makan siang dulu!" 

"Benarkah? asyik. Terima kasih suamiku!" Ucap istrinya manja. 

"Apapun untuk istriku" Jawab suaminya. 

Dia memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah Restoran. Mobil terparkir sempurna, dia membantu istrinya turun dari mobil. 

"Ayo" Ajak pria itu menggandeng tangan istrinya. 

Mereka berjalan mesra istrinya bergelayut manja di lengannya. Dia mengacak-acak rambut istrinya gemas. Sikap manja istrinya menjadi hiburan tersendiri baginya. Tiba di dalam Resto, dia menarik kursi, membantu istrinya duduk. 

"Pelan-pelan" Ucapnya hangat. 

Wanita hamil itu tersenyum bangga melihat perhatian suaminya. 

Ah, andai saja pria itu suamiku, aku pasti akan melambung tinggi ke angkasa. Ucap autor, hehehe

"Kamu makan tongseng daging sapi ya! Itu baik untuk kesehatan. Daging sapi itu sumber protein hewani. Mengandung zat besi, zink, dan protein lainnya. Kandungan tersebut baik untuk menjaga imun tubuh, menguatkan otak juga mengatasi anemia " Ucap suaminya. 

"Apa aja yang penting enak." Sahut istrinya. 

Mereka memesan menu yang sama. Hanya beberapa menit, pesanan mereka datang. Seorang pramusaji menata makanan mereka di atas meja. 

"Silahkan Pak, Bu" Ucap gadis itu. 

"Terima kasih!" Sahut mereka berdua. 

Mereka makan dalam diam. Tidak sampai sepuluh menit, makanan mereka sudah tandas. Menunggu makanan mendarat sempurna di dalam lambung, mereka istirahat sebentar. 

"Ayo kita pulang aku ngantuk" Ucap istrinya. 

"Oke" Sahut si suami membantu istrinya. Dia sangat hati-hati dalam menjaga istrinya. Ini kehamilan pertama wanita itu, dia takut istrinya kenapa-napa. 

***

Riko dan Sarah sampai di mansion, mereka masuk ke dalam mansion tanpa ada yang bicara. Sarah masih tetap dalam mode diamnya, dan Riko yang merasa bersalah memilih diam. Dia tidak ingin membuat kekasihnya semakin marah. 

"Ah, begini rupanya punya pacar. Salah ngomong dikit aja, langsung bertengkar. Aku ini payah. Sudah punya pacar, masih saja memuji cewek lain. Yah, walaupun sebenarnya, aku gak ada niat apa-apa " Batin Riko mengikuti langkah kaki kekasihnya. 

"Lebih baik kamu pulang, aku sudah sampai, mau istirahat!" Ucap Sarah cuek. 

"Aku tidak pulang, aku menginap disini malam ini. Lagian, aku gak bawa mobil sayang" Riko terus mengikuti langkah Sarah. 

"Huh, kamu bisa naik ojol, atau taksi." Sarah menarik nafas berat. 

"Kau mengusirku sayang? " Tanya Riko. Hatinya sedih diperlakukan seperti itu oleh orang yang sangat dia cintai. 

"Aku tidak mengusirmu" Ucap Sarah datar. 

"Sayang, aku minta maaf ya, tolong jangan seperti ini. Aku sedih didiamkan seperti ini sayang" Riko mendaratkan bokongnya di samping Sarah yang sudah duduk di sofa. 

"Aku kesal sama kamu" Ucap Sarah dengan mata yang sudah memerah menahan butiran bening di pelupuk matanya. 

"Sayang, aku gak bermaksud membuatmu sedih, jujur aku gak kepikiran sampai kesana. Maaf ya, aku janji tidak akan mengulanginya lagi " Mohon Riko. 

"Bohong!" Sarah manyun. 

"Aku gak bohong sayang!" Riko memeluk kekasihnya. 

"Kakak ipar, Sarah ini kenapa sih tiba-tiba sensi gitu? Dia marah gara-gara istri si pria jahat itu. Dia tidak terima aku bilang cewek itu cantik dan manja. Padahal, aku tidak bermaksud memujinya. Aku gak ada niat apa-apa " Pesan Riko pada Angel. 

Angel yang melihat handphonenya menyala, meraihnya dari atas nakas. 

"Riko kirim pesan? " Tanya Angel dalam hati. 

Dia tersenyum membaca pesan singkat pria itu. 

"Mungkin lagi pms, biasanya sih gitu. Dia akan berubah sensitif jika lagi datang bulan." Balasan pesan dari Angel. 

"Oh, gitu ya, makasih kakak ipar!" Riko membalas pesan Angel. 

"Iya, sama-sama"

"Ini rahasia kita kakak ipar, jangan kasih tau dia atau siapapun!" Riko mengetik pesan dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya mendekap kekasih hatinya. 

"Tenang saja, aku bukan reporter" Angel membalas pesan Riko, emoji tawa terselip di akhir kalimatnya. 

"Kakak ipar, aku izin menginap disini malam ini " Pesan pria itu lagi. 

"Oke" 

Setelah mengirimkan pesan terakhir, Riko menghapus pesan sebelumnya. Dia tidak ingin ada orang yang melihatnya. Angel melihat pesan Riko di ponselnya dihapus, dia pun melakukan hal yang sama. Menghapus pesan mereka sebelumnya. Hanya tinggal pesan terakhir. 

"Siapa? " Tanya Delon duduk di samping istrinya. 

"Riko!" Jawab Angel. 

Delon mengernyitkan keningnya. 

"Dia minta izin menginap di mansion." Angel tau suaminya merasa heran. 

"Sayang, jangan sering-sering mengijinkan Riko menginap disana!" Ucap Delon.

"Kenapa? " Tanya Angel menautkan alisnya. 

"Nanti mereka kumpul kebo,"

"Sembarangan, memangnya Sarah cewek gampangan? Mau mau aja di bobokan! " Angel memukul dada bidang suaminya dengan tangannya.