Karina Safira adalah seorang guru taman kanak-kanak, ia terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu bernama Aditya Wiraguna Wijaya karena orang tua nya terlilit hutang. Hal ini dilakukan keluarga Adit supaya Karina bisa mengurus Kania Azahra Wijaya sekaligus menjadi ibu yang baik untuk Kania yang memang sangat ingin Karina menjadi ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinyin16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMDD BAB 35
"Ya ampun nyonya besar gak apa-apa"ucap bik Minem.
"Pake nanya lagi saya sakit nih,cepat tolongin saya berdiri"
"Iya nyonya"
Bik Minem membantu bu Aminah berdiri.
"Emang kenapa bisa nyonya besar jatuh"tanya bik Minem.
"Semua ini gara-gara Raka, adik Karina, buang kulit pisang sembarangan"
"Ayo nyonya biar saya bantu ke kamar"
Bik Minem mengantarkan bu Aminah ke kamarnya. Di dalam kamar, pak Edi menanyakan ada apa dengan istri nya. Bu Aminah menceritakan bahwa ini adalah ulah dari adik Karina yakni Raka.
Pak Edi memberitahu mungkin saja,Raka tidak sengaja, namun bu Aminah tetap saja marah dan ingin menghukum Raka.
"Nanti kalau Karina pulang, akan ku panggil si Raka itu, biar dia di hukum"kata bu Aminah.
"Sudah ma, sudah jangan terlalu di besarkan"kata pak Edi.
"Gak di besarkan bagaimana, pinggang mama jadi sakit nih"ketus bu Aminah.
****
Karina sudah pulang, bu Aminah pun memanggil nya dan di suruh mengajak Raka sekalian. Mereka pun pergi ke kamar bu Aminah.
"Ada apa ma"kata Karina.
"Lihat apa yang adik kamu buat"kata bu Aminah.
"Apa aku??"tanya Raka bingung.
"Iya kamu sudah membuat saya jatuh, pinggang saya jadi sakit begini, gara-gara kamu buang kulit pisang sembarangan"jelas bu Aminah.
Mendengar penjelasan bu Aminah, Karina bertanya pada Raka, apakah itu benar, Raka pun mengakui kesalahannya karena dia tidak sengaja.
"Maaf kan adik saya bu, dia tidak sengaja"kata Karina.
"Tidak bisa, sengaja atau tidak, adik kamu harus di hukum"kata bu Aminah
"Apa?? aku di hukum!!"kata Raka kaget.
"Ya kamu akan saya hukum, bik Minem ambil kan tongkat kayu, biar aku pukul anak ini"ucap bu Aminah.
"Kak tolong aku"ucap Raka yang mulai ketakutan. Karina berusaha bernegosiasi kepada bu Aminah , namun sayang itu tidak membuat Bu Aminah mengurungkan niat nya untuk menghukum Raka.
"Ini nyonya besar"bik Minem memberikan tongkat kayu itu kepada bu Aminah.
"Kesini kamu"perintah bu Aminah pada Raka.
"Gak , gak mau maaf kan aku omah"ucap Raka yang hendak lari.
"Jangan lari kamu"
Plak
Plak
Plak
Tiga kali bu Aminah pukul pinggang Raka, ia pun meringis kesakitan. Tak tahan Adik nya kesakitan, Karina memohon agar bu Aminah menghentikan aksinya itu.
"Ma cukup ma"ucap Karina menangis.
"Ini imbalan buat dia karena sudah membuat saya sakit"ucap bu Aminah, ia pun menghentikan aksinya itu dan pergi meninggalkan Karina dan juga Raka yang sedang menahan rasa sakit.
"Raka kamu gak apa-apa"kata Karina.
"Sakit kak"jawab nya.
"Yaudah sini biar kakak bantu kamu ke kamar ya"
Sesampai nya di kamar, Karina mengobati pinggang Raka yang memerah akibat pukulan bu Aminah tadi.
"Aduh kak, pelan-pelan"kata Raka.
"Iya ini udah pelan-pelan"jawab Karina.
"Ternyata mertua nya kakak, galak banget dan kejam"ucap Raka kesal.
"Huf kamu gak boleh bilang begitu, kamu juga sih buang kulit pisang kemana-mana, harus nya kamu buang di tempat sampah, lihat kan jadi nya kamu membuat orang celaka"kata Karina.
"Iya kak maaf, aku kan gak tau dan gak sengaja"jawab Raka.
"Lain kali kamu harus hati-hati Raka, mama mertua kakak sangat cerewet orang nya, kalau kamu buat kesalahan lagi kamu bakalan kena hukum lagi, kamu mau!!!"jelas Karina.
"Gak, gak kak, aku kapok"ucap Raka.
****
Kembali pada Salma, ia di bawa Marko di sebuah rumah yang cukup mewah , Salma sangat senang rasanya, terlihat dari raut wajah nya yang bahagia.
"Ini rumah kita"ucap Salma.
"Iya, ayo masuk"kata Marko.
Mereka memasuki rumah mewah tersebut, betapa senang hati nya Salma, akhirnya hidup nya kembali seperti dulu.
Marko pun mengajak Salma melihat kamar mereka.
"Gimana kamu suka kamar nya"ucap Marko.
"Iya sayang, aku suka banget, makasih ya, aku sayang deh sama kamu"ucap Salma sambil memeluk tubuh Marko. Mendengar ucapan Salma, Marko hanya tersenyum.
"Yasudah aku mau pergi dulu"ucap Marko.
"Kok pergi sih sayang, baru aja kita nyampe"kata Salma.
"Aku ada urusan sebentar, nanti aku balik kesini lagi"
"Yaudah deh, bye"
"Bye"
Setelah Marko pergi, Salma senang sekali, ia pun melihat-lihat ruang demi ruang rumah ini, yang sangat mewah dan elegan.
"Kamu memang beruntung Salma, lepas dari Tama yang miskin dan dapat Marko yang kaya raya"ucap Salma senang.
***
Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB, Tama menuntun Zahra ke kamar untuk tidur.
"Zahra kamu tidur ya nak"kata Tama.
"Zahra belum ngantuk pa"
"kamu harus tidur, besok kamu harus bangun pagi loh biar gak kesiangan pergi ke sekolah"
"Yaudeh deh, aku tidur, selamat malam papa"
"Selamat malam sayang, mimpi yang indah ya"
***
Sementara itu Salma masih menunggu Marko yang belum juga kembali.
"Kok lama amat sih , udah malam gini belum pulang"ucap Salma sedikit kesal.
Ia pun mencoba menghubungi nomor handphone Marko, namun tidak direspon.
"Kemana sih , ini deh bikin aku jadi bete"kata Salma kesal.
"Aku tunggu aja deh sampai dia kembali kesini, mungkin bentar lagi"
Setelah satu jam lamanya menunggu, akhirnya Marko pulang, Salma sudah memasang wajah cemberut pada Marko.
"Aku pulang"ucap Marko.
"Lama amat sih sayang, kata nya bentar, lihat tu udah jam berapa???"kata Salma cemberut.
"Udah gak boleh cemberut gitu, yang penting aku kan udah ada disini "kata Marko.
"Iya deh gak kok , ini aku senyum"jawab Salma tersenyum manis kepada Marko.
"Begitu kan cantik liat nya"puji Marko pada Salma.
"Sebenarnya sih aku mau ngomong sam kamu sayang"kata Salma.
"Ngomong apa "jawab Marko
"Kita kan udah jadi sepasang kekasih lagi ni, jadi aku minta sama kamu, kapan kamu nikahin aku, kan gak enak kalau kita tinggal bareng tapi belum sah"jelas Salma.
Mendengar ucapan Salma minta di nikahi, Marko terdiam sejenak, hingga membuat Salma heran.
"Sayang, kok diam aja sih"
"Sayang ngomong dong"
"Apa aku salah minta di nikahi sama kamu, kan kita kan sama-sama suka"
"Aku janji bakalan jadi istri yang nurut dan selalu ada buat kamu deh kapan pun"
"Sayang"
"Sayang, kamu kok diam sih"
"Ayo ngomong dong"
Tak tahan mendengar ucapan Salma yang begitu banyak, Marko pu menghela napas nya dan berbicara kepada Salma.
"Salma, sebenar nya aku sudah punya istri"ucap Marko pada Salma.
"Apa????"kata Salma terkejut.
Jangan lupa like, comment, subscribe, dan vote ya para readers, terimakasih kasih😊