NovelToon NovelToon
DOKTER DAVIN DAN SANTRI BARBAR

DOKTER DAVIN DAN SANTRI BARBAR

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Dokter / Tamat
Popularitas:408k
Nilai: 4.6
Nama Author: Imamah Nur

Novel ini adalah Spin-Off dari Novel yang berjudul "Terpaksa Menikahi Putri Mafia."

Kekecewaan dari kedua orang tua dan seluruh keluarga membuat Aurora Belle Fazila Alberto Harus dipindahkan ke pesantren sebab hampir saja gadis itu diperkosa oleh preman saat ingin menemui dokter Davin.

Merasa ditipu oleh dokter Davin, Fazila memutuskan untuk tidak pernah mau bertemu dengan pria itu lagi padahal yang terjadi hanyalah rekayasa Tantri saja, suster yang bekerja pada dokter Davin.

Bagaimana Fazila menjalani hidupnya di pesantren dan bagaimana dua orang ini bisa bertemu kembali?

Yuk simak kisahnya dalam novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Lamaran Tiba-tiba

Sedetik kemudian kedua tangan Fazila menyentuh tangan dokter Davin di mulutnya.

"Katanya bukan muhrim, tapi kok malah menyentuh tanganku," bisik dokter Davin di telinga Fazila. Ia bermaksud untuk menggoda gadis itu. Namun, Fazila tak perduli.

"Akkh!"

Fazila langsung menggigit tangan dokter Davin membuat pria itu meringis kesakitan. Fazila langsung kabur saat dokter Davin menarik tangannya dan meniup-niup.

"Ayo Bang kita balik!" ajak Fazila sambil berlari keluar toko.

"Ada apa sih Chila? Kayak dikejar hantu saja," protes Tristan.

"Ada yang gawat!"

Fazila terus berlari ke arah mobilnya terparkir membuat Tristan juga ikut berlari. Untung saja aksesoris yang Tristan ambil sudah dibayar. Kalau tidak pasti mereka disangka komplotan pencuri.

"Cepat Bang!"

Buru-buru Tristan masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya kembali di jalanan.

"Kalian ada apa sih?" tanya Laras yang tidak paham kenapa kedua cucunya berlari-larian seperti dikejar seseorang.

Tristan mengangkat bahu sambil terus menyetir karena memang tidak tahu kenapa Fazila memintanya supaya cepat pergi dari toko tersebut.

"Hehe, tidak ada apa-apa Oma," sahut Fazila cengengesan.

"Tidak ada apa-apa dan kamu mengajak Abang supaya lekas pergi dari tempat itu?" Tristan menggelengkan kepala.

Dia pikir ada yang gawat dengan Chexil dan menyangka tadi Nathan sempat menghubungi ponsel miliknya.

"Hehe, sorry Bang."

"Chila, Chila! Untung Abang nggak ada riwayat jantung seperti Opa, kalau tidak sudah kolaps nih dari tadi. Kupikir Bang Nathan tadi telepon. Mana Ponsel Abang! Terus belanjaan kamu mana?"

"Tidak ada, Chila mau memastikan dulu persiapan Bang Nathan, takutnya Chila beli barang untuk baby, yang ternyata sudah ada."

Fazila mengembalikan ponsel Tristan lalu menunduk.

"Belum Chila, seharusnya kau tanya Abang kalau untuk itu."

Fazila mengangguk. Menatap ke depan dan tidak banyak bicara. Fazila hanya meminta Tristan mengantar ke rumah karena dia mengatakan kepalanya mendadak pusing. Tristan menurut saja dan baginya ini lebih bagus agar Fazila beristirahat dulu sebelum mengetahui keadaan Chexil yang sebenarnya.

Di dalam toko tadi, dokter Davin hanya tersenyum.

"Kau pikir kau akan bisa terus menghindar dariku Chila. Tidak akan, aku tahu dimana kita bertemu lagi selanjutnya."

Dokter Davin melanjutkan berbelanja. Selesai berbelanja di toko aksesoris dan perlengkapan bayi ia berlanjut ke toko lainnya.

Esok hari Fazila datang bersama Tristan. Pria itu menggandeng tangan Fazila hingga masuk ke dalam ruang rawat Chexil.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab semua orang di dalam ruangan membuat Fazila sumringah karena bisa kembali melihat semua keluarga dan keluarga kakak iparnya berkumpul seperti dulu.

"Hei kapan balik?" tanya Nathan.

"Kemarin sore, Bang Tris datang ke pesantren dan meminta izin agar bisa membawaku pulang. Selamat ya Bang, Kak. Kalian sudah menjadi orang tua."

"Makasih Chila," ucap Nathan.

"Makasih Sayang," jawab Chexil.

"Selamat ya Bang. Selamat ya Xil. Nanti kalau sudah bisa bicara kasih tahu anakmu mana yang ayahnya mana yang Omnya. Kan nggak asyik kalau dia memanggilku ayah sedang aku masih muda seperti ini."

"Hmm, mulai nih Abang," protes Fazila.

"Tenang nanti aku kasih tahu dia. Bahwa yang berdiri di hadapannya adalah om muda yang syok ganteng," ucap Chexil.

"Ya, payah loh Xil. Ini mah emang ganteng beneran. Eh tunggu-tunggu! Kok dia lebih mirip aku sih dari pada Abang?"

"Iya karena saat aku hamil kalau lihat kamu itu ngeselin dan bawaannya pengen muntah," ucap Chexil cemberut.

"Astagfirullah hal adzim."

Nathan tertawa melihat ekspresi Tristan yang menunjukkan raut wajah tidak suka. Begitupun dengan yang lainnya.

"Rasain."

"Eh, aku pengen lihat bayinya Kak," ucap Fazila sambil mendekat ke arah Chexil lalu memberikan bungkusan di tangan pada kakak iparnya.

"Terima kasih Chila, kok repot-repot bawa ini segala."

"Nggak apa-apa Kak, sebagai kado buat Kak Chexil karena telah melahirkan ponakan yang imut untuk Chila. Semalam aku sama Bang Tris juga udah beliin perlengkapan bayi untuk dedeknya. Katanya Bang Nath belum sempat belanja."

"Wah terima kasih banyak nih. Kalian berdua memang adik kami yang baik. Iya nggak Sayang?"

"Iya," jawab Nathan sambil mengangguk.

Fazila mendekati semua orang dan bersalaman. Semalam bahkan Isyana dan Zidane tidak pulang ke rumah sehingga Fazila baru bertemu hari ini.

Fazila kembali ke arah Chexil dan meminta bayi dalam gendongannya. Dia berkata ingin belajar menggendong bayi. Chexil menyuruh Fazila duduk di tepi ranjang lalu menaruh bayinya di pangkuan gadis itu.

"Mana mirip Bang Tris, orang dedeknya mirip Kak Chexil," guman Fazila sambil terus memandangi keponakan pertamanya.

Dari luar sepertinya pintu tengah diketuk.

"Masuk!" perintah Nathan dan pintu pun terbuka.

Semua orang kaget melihat ke arah pintu lalu memandang Fazila secara bergantian sedangkan Fazila sendiri masih fokus pada bayi tanpa perduli sekitar.

Ekspresi Chexil berbeda sendiri. Dia menghela nafas lega lalu tersenyum karena akhirnya mereka berdua bisa bertemu juga. Chexil sebenarnya kasihan pada dokter Davin karena semua orang telah membohonginya dengan berkata Fazila telah dikirim ke luar negeri.

"Selamat ya Xil, selamat ya Nath, akhirnya kalian diberikan kepercayaan memiliki bayi juga. Ini bingkisan untuk bayinya."

"Terima kasih," ucap Nathan dengan suara datar. Dia masih tidak suka pada dokter Davin. Selain pria itu pernah menyukai istrinya juga sudah membuat ulah terhadap sang adik.

"Terima kasih Dokter Davin dan saya berharap dokter segera menyusul kami." Chexil meraih bingkisan yang disodorkan dokter Davin.

"Wah kalau itu mah masih jauh Xil," ucap dokter Davin sambil melirik Fazila yang masih belum sadar dengan keadaan sekitar.

"Awas kalau pegang bayi jangan melamun! Entar jatuh dan orang tuanya minta ganti, bisa bikin anak?"

Mendengar perkataan dokter Davin, Fazila kembali tersadar dari lamunannya. Gadis itu terlihat getir melihat keberadaan dokter Davin di dalam ruangan itu.

"Kalau gemas jangan sampai digigit tuh bayi," lanjut dokter Davin masih menggoda Fazila sedangkan gadis itu hanya diam membisu bahkan pura-pura tidak melihat.

Dokter Davin beranjak dari sisi Fazila dan Chexil menuju anggota keluarga yang lainnya untuk bersalaman.

Dia juga mengutarakan keinginannya pada Zidane.

"Kalau Fazila mau boleh saja," ujar Zidane dan dokter Davin langsung mengangguk. Isyana melotot ke arah Zidane karena telah memberikan izin untuk itu.

"Dan saya tahu Fazila tidak akan bodoh sehingga mau menerima dirimu," ujar Isyana masih kesal dengan dokter Davin.

"Tidak apa-apa Tante, saya terima keputusan apapun asalkan itu keputusan Chila sendiri," ujar dokter Davin lalu beranjak menuju Fazila kembali. Chexil segera mengambil bayinya dan menaruh ke dalam box bayi.

"Chila!"

"Apa sih Dok?" Fazila acuh tak acuh. Dia takut melihat raut wajah mamanya yang menunjukkan ketidaksukaan pada dokter Davin begitu pun dengan Nathan. Hanya Tristan dan Zidane yang terlihat biasa saja.

Dokter Davin mengeluarkan kotak cincin dari dalam saku jasnya.

"Aku ingin melamar mu. Aku tahu kau tidak mungkin pacaran ataupun menikah mengingat kau masih sekolah. Jadi aku ingin kamu menjadi tunanganku. Aku ingin memberikan ini sebagai pengikat hubungan diantara kita," ucap dokter Davin dengan mimik wajah yang begitu serius.

Dia tidak ingin kecolongan, beberapa kali ke pondok pesantren dia mendengar dari santri di sana bahwa Izzam, seorang santri yang begitu takwa dan pintar menyukai Fazila. Dokter Davin tidak ingin terlambat sebab bisa saja mereka dijodohkan oleh pak Kyai ataupun Bu Nyai di pesantren itu jika mereka tahu tentang perasaan Izzam.

Nathan mengepalkan tangan, dengan sigap dia hendak mendekat, tapi Chexil menahan tangan pria itu dan menggeleng.

"Biarkan Chila memutuskan sendiri. Sudah cukup lama kita memisahkan mereka. Apa kau tidak ingat bagaimana perasaanmu ketika berpisah denganku dalam waktu yang lama?"

Nathan akhirnya mengurungkan diri.

"Chila! Aku butuh jawabanmu," ujar dokter Davin.

Tubuh Fazila tampak gemetar, apalagi sekarang dia menjadi pusat perhatian orang banyak.

"Aku ... Aku–"

Dokter Davin menunggu jawaban Fazila dengan harap-harap cemas. Jika Fazila menolak sudah dipastikan seluruh keluarganya tidak akan pernah mengizinkan mereka bertemu lagi.

"Aku–"

Bersambung.

 

1
Ita rahmawati
hamidun ini pasti
Ita rahmawati
aih itu si bocil ortunya kmna sih bisa²nya keliaran dn ganggu oengantin 😅
tp itu salah davin yg gk nutup pintu nih pasti 🤣
Ita rahmawati
kicep kan kalian ber 3,,lupa ya klo ada pak kyai sm bu nyai 🤣🤣
Ita rahmawati
cap cus nikah toh
Ita rahmawati
dokter davin mungkin 😁
Ita rahmawati
kalo kamu curiga sm davin berarti kamu BO DOH fazila,,masa gk tau klo itu cuma cara buat nyelametin kamu 🤦‍♀️
tp klo beneran itu kenyaannya berarti aku yg bo doh 🤣🤣
Ita rahmawati
astaga siapa lg nih yg nyulik,,si biang udh ditangkep masih aja ada yg jehong 🤦‍♀️
Ita rahmawati
knp bisa hilang ya 🤔
harap maklum pemirsah krn mas davin lg panik jd gk kekontrol 🤭
Ita rahmawati
waaaahhh siapa ya kira² 🤔
Ita rahmawati
ya ampun zam zam sampe segitunya 😔
jlnmu masih panjang masih byk perempuan yg jauh lebih cantik dn lebih naik dari si bovil chila 🤣
Ita rahmawati
dari awalaku tau nasibmu pasti bgni zam 🤣
Ita rahmawati
bengek nya mereka 🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣
Ita rahmawati
fazila nih apa² mingkem aja gk kyk aku apa² lgsg komen 🤣
Imamah Nur: 😂😂😂 Terima kasih sudah meramaikan novel ini. Maaf tidak bisa balas satu-satu.🙏
total 1 replies
Ita rahmawati
cocoj nih dinda sm dimas sm² D juga sm² bengek 🤣
Ita rahmawati
nah gitu punya mulut tuh mangap jgn mingkem aja gaje gtu 🙄🤦‍♀️
Ita rahmawati
buka tuh kupingmu chil bocil 🙄🙄
Ita rahmawati
suster tantri berarti tersangka pelakunya 🤣
Ita rahmawati
si chila byk drama
Ita rahmawati
ulah siapa nih hayo ngaku siapa yg moto sm kirim poto kyk gtu
Ita rahmawati
ngapain pak dokter pake nelf si chexil mbarang toh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!