"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Peringatan
Keesokan harinya Roy tanpa pikir panjang melajukan kendaraannya menuju Mansion tempat tinggal Alex, dia tahu jika pria itu berada di sana sendiri, marah di dalam hatinya belum sembuh begitu saja karena baginya kepindahan Lily bukan hal yang biasa
Wanita itu pasti amat sangat terluka karena ulah Alex, karena ketidakdewasaan pria itu dalam membuat keputusan dan bagaimana Alex membuat Lily hanya sebagai pelarian
"Was kau Lex, kau akan membayar karena ulah mu ini!"
Sampai di depan Mansion keluarga Rolex pria itu cukup terkejut karena tidak ada penjagaan layaknya Mansion di sana, rumah Alexpun tampak sepi seakan tidak ada kehidupan di sana membuat dirinya tidak yakin jika Alex berada di sana
"Apa si sialan itu ada di sana?". Roy bergumam namun begitu dia tetap melangkahkan kakinya ke Mansion menekan bel dan mengetuk pintu menciptakan suara bising
Hingga pria yang dia maksud terbangun dari tidurnya di sofa ruang tamu, Alex mengusap-usap matanya menatap seluruh ruangan kosong di sana lalu beralih ke arah pintu utama
"Siapa orang yang berani ribut-ribut pagi seperti ini!!". Alex bergumam kesal dia melangkahkan kakinya menuju pintu utama mendapati seorang pria yang tidak ingin da temui di sana
Buk!
Satu pukulan melayang tepat di wajah pria itu dengan keras membuat Alex terhuyung kebelakang tidak cukup sampai di sana Roy kembali memukul pria itu membuat Alex terjatuh di lantai
"Apa yang kaulakukan sialan!". Saat pukulan Roy kesekian kalinya melayang, kali ini ALex menahan pria itu dengan keras hingga membuat pertarungan sengit di antara mereka beberapa saat 'bisa-bisanya kau datang ke rumah orang pagi-pagi begini tanpa mengatakan apapun sial! Sialan kau!"
"Kau yang sialan! Beraninya kau mempermainkan orang yang ku cintai! Ini saja tidak cukup untuk mu!".
"Aku tidak mempermainkan dia!". Alex membantah tuduhan Roy yang benar-benar sudah terjadi
"Dia tidak akan pergi begitu saja jika bukan karena kau menyakitinya!". Roy kembali menyerang pria itu tiba-tiba membuat Alex terjatuh kembali ke lantai
Kedua orang itu bertarung sengit beberapa saat sambil melemparkan makian satu dengan yang lain, sampai beberapa saat akhirnya kedua orang itu berhenti dengan beberapa luka di wajah mereka dan rasa lelah.
"Aku belum cukup memukul mu baj*ngan!". Roy duduk bersimpuh menyentuh luka di wajahnya "Karena kau Lily pergi dari kota ini, sekarang aku tidak melihat wajahnya lagi, ini semua karena mu! Kau mempermainkan perasaannya!"
"Dia pergi?".
Alex yang baru tersadar dengan perkataan Roy membuatnya menjadi linglung seketika, mendengar jika Lily bukan hanya mendiamkannya, ternyata wanita itu mengammbil langkah yang sangat jauh "Tidak mungkin..."
"Tidak mungkin katamu!? Dia bahkan keluarganya sudah pergi meninggalkan kota ini!". Roy mengumpat pada Alex dengan rasa kesalnya
Alex menggelengkan kepalanya dari lubuk hatinya rasa tidak nyaman itu mulai menggerogoti hati kecilnya, pria itu kembali mengingta percintaannya dengan Lily dia memberi kesan memaksa untuk wanita itu melayaninya di tambah mereka tidak menggunakan pengaman
Apa yang dia pikirkan?apa dia normal? Seharusnya dia datang kepada ku dan meminta tanggung jawab, bukannya oergi begitu saja. Alex bingung dengan cara berpikir Lily yang terlalu jauh
"Cih kau malah diam?".
Roy mendekat pada Alex kesalnya belum hilang juga dia menarik kerah pria itu memberi fakta pada Alex, Lily yang dia lhat selama ini bukan cuma wanita biasa yag punya harga diri tinggi tapi juga wanita yang memiliki pendirian teguh untuk dirinya sendiri
"Dia tidak akan pernah kembali lagi, karena kau!". Roy ternyuh dia juga menyakiti wanita itu dengan egonya tapi tidak separah Alex "Aku tahu kalian akan menikah karena kau telah tidur dengannya, tapi Lily juga mempertimbangkan banyak hal untuk menikah dengan mu tapi kau membuangnya begitu saja! Sialan kau!"
"Sudah berapa kali aku katakan?! Aku tidak membuangnya!"
"Kau membuangnya! Dengan kau mengulur waktu untuk kekasih mu pengkhianat itu!"
"Kau Tahu!! Kau memata-matai ku huh!"
"Cih seperti tidak ada kerjaan saja! Aku hanya ingin tahu kehidupan wanita yang kucintai, bagaimana dia akan hidup dengan pria bajingan seperti mu! Apa dia lebih bahagia atau tidak!".
Roy yang mengangkat tangannya hendak memukul pria itu lagi tapi dia mengurungkan niatnya dia dan Alex sudah cukup babak belur saat itu, untuk sesaat dia mengembalikan rasa bersalah itu pada dirinya sendiri
Jika saja dia bisa membuat Lily tetap nyaman dengannya, dia menyadarii jika dia kurang memperlakukan wanita itu dengan baik jika saja dia mampu membela Lily dan keluarganya di depan seluruh orang Lily tidak akan pergi darinya
Lily yang sudah lama berjuang untuknya menyetarakan agar tidak mempermalukan Roy didepan orang lain karena kasta mereka yang berbeda
"Sudahlah...tidak ada gunanya aku memukul orang bodoh seperti mu, padahal kau baru saja mendapatkan wanita luar biasa..tapi yah...sepertinya kau tidak layak juga untuk nya". Roy bergegas pergi meninggalkan pria itu "dan asalkan kau tahu....Lily tidak akan kembali begitu saja untuk orang seperti mu, dia tidak akan pernah kembali pada mu! Meski apapun yang terjadi!"
"Sialan! Dia memukul ku lalu pergi begitu saja?!"
Alex menatap Roy yang sudah pergi dengan mobilnya, lalu pria bergegas menuju kamarnya bersiap untuk pergi ke kantor pria itu harus bekerja meski hidupnya sedang hancur sekarang
Hatinya menjadi tidak nyaman karena kejadian pagi itu "Dia tidak akan kembali?" . Alex menggelengkan kepalanya berkali-kali bergumam jika yang di katakan oleh Roy hanya bualan belaka
Tapi wanita itu bahkan tidak kembali pada Roy setelah perasaan Lily yang sudah terluka, tapi Michelle yang sudah kembali ke eropa hanya untuk mengacaukan hatinya yang berjalan dengan baik
Ya Michelle kembali pulang beberapa jam saat memberi ciuman dan kesan buruk pada hubungan Lily dan Alex, dia tahu pria itu akan menikah dan dia tidak rela jika mantan kekasihnya bahagia jika bukan karena dirinya
"Lily....". Alex bergumam mengingat wanita itu, wanita yang tegas tapi tidak dengan sorot matanya dia kembali ke kamar hanya untuk mengecek ponselnya belum ada notif dari wanita itu, karena Lily benar-benar memblokir akses untuk komunikasi mereka "Sialan..."
"Arhhg! Apa pedul ku! Jika kau pergi, pergi saja! Kau tidak akan bertahan lama Lily! Tidak ada wanita yang meninggalkan ku begitu saja!" Pria itu menggertak dirinya sendiri seolah menyangkal jika wanita itu bukan wanita yang memiliki prinsip yang kuat.
Walau diia sendiri sadar jika wanta itu adalah wanita dengan prinsip kuat, karena jika tidak dia tidak akan tertarik terlebih dulu pada wanita itu
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua