Arsenino dan Lisa saling mencintai satu sama lain. Hingga kesalahpahaman membuat Arsenino sangat membenci Lisa. Untuk membalas sakit hatinya, Arsenino membuat hidup Lisa kacau balau. Menjadikannya istri pertama namun terasa menjadi yang kedua. Menjadi istri yang di sembunyikan oleh Arsen. Lisa hanya di butuhkan menjadi pemuass birrahinya.
Mampukah Lisa bertahan di sisi Arsen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Arsen
Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...
...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...
Selamat membaca......
🍁🍁🍁
Arsen merasa tak enak hati pada Lisa yang notabene nya adalah istrinya. Saat Sofie menunjukkan kedekatan nya, bermanja padanya. Tapi untuk membalas kelakuan Lisa terhadap kakaknya, Arsen memilih membiarkan Lisa terluka melihat semua itu.
Sebenarnya Arsen ingin sekali menyingkirkan Sofie dari kehidupan nya. Membatalkan pertunangan nya. Arsen tidak mau terikat dengan wanita seperti Sofie. Namun dengan adanya Sofie di dekatnya akan membuat Lisa merasakan sakit hati. Merasakan bagaimana miliknya direbut wanita lain. Sesakit itulah jika Clara (kakaknya) tahu hubungan gelap Lisa dan Bastian. Arsen ingin, Lisa merasakan nya.
Sofie memberitahu jika rencana pertunangan akan di langsung kan seminggu lagi. Awalnya Arsen tak percaya, namun saat Elsa dan Adrian membenarkan nya, Arsen kembali di buat bingung. Melanjutkan nya? atau menggagalkan nya?
" Cuma tunangan kan? " yakinnya pada diri sendiri. " Iya cuma tunangan, selanjutnya gue cari cara memutuskan tunangan ini. " saat ini Arsen tengah menyetir dalam perjalanan pulang, setelah ia menemani Sofie pergi ke sebuah butik, memesan sebuah gaun yang akan di gunakan di acara penting itu.
Saat Arsen pulang, Lisa sedang sibuk di dapur. Memasak untuk makan malamnya. Kesibukannya membuat wanita itu tidak menyadari kedatangan suaminya.
" Kamu masak apa? " tanya Arsen yang mengejutkan Lisa. Lihatlah.. Arsen dengan tenang nya mendekati Lisa tanpa merasa bersalah sedikit pun atas kejadian tadi siang. Bermesraan dengan wanita lain di depan istrinya.
" Ya ampun! " Lisa terpekik sembari mengelus dadanya.
Arsen mendekat, melihat apa yang sedang di lakukan Lisa. " Masak apa? " tanyanya lagi.
" Udang asam manis. " jawab Lisa malas.
" Kayanya enak. Jadi laper. " ujar Arsen. " Aku mandi dulu. Kamu siapkan, aku mau makan malam buatan mu. " Arsen pergi meninggalkan Lisa.
Tiga puluh menit kemudian, beberapa menu masakan yang Lisa buat sudah tertata rapih di meja makan. Pengalaman Lisa bekerja di restoran membuat nya sedikit bisa memasak dengan rasa yang lumayan di lidah.
Arsen yang lima belas menit yang lalu menunggu kini tersenyum lebar. Masakan Lisa terlihat menggugah selera. " Aku mau yang ini dan ini. " tunjuk Arsen pada Udang asam manis dan sayur capcay. " Ambilin. Nasinya dikit aja. " Arsen menyerahkan piringnya pada Lisa. Lisa menerimanya, lalu mengambil makanan yang di pilih Arsen.
Arsen makan dengan lahap, seperti orang yang tidak pernah makan beberapa hari.
" Rakus banget! " seru Lisa. Melihat Arsen makan membuatnya heran. Bagaimana tidak heran? di dalam mulut masih banyak, suapan lainnya sudah masuk ke dalam.
Arsen menelan habis, sebelum membalas. " Aku baru sadar makanan kayak gini ternyata enak. " Arsen kembali menyuap sayur capcay ke dalam mulutnya.
Lisa mengerutkan keningnya. " Kamu baru pertama kali makan ini? " tanya Lisa dan diangguki oleh Arsen.
" Kok bisa? tante Elsa gak pernah masak kayak gini? pembantu di rumah kamu juga gak masak? " Lisa.
Dalam sekejap, Arsen sudah menghabiskan makan malamnya. Piringnya terlihat bersih. " Masak, cuma aku terbiasa dengan makanan western. Kayak papa. " jawab Arsen.
Arsen memang mempunyai kesamaan dengan Adrian yang lebih menyukai makanan western.
" Makan gak pake nasi mana kenyang! " berbeda dengan Lisa. Makan sebanyak apapun, jika sehari tidak makan nasi kepalanya akan terasa pusing. Nasi hal wajib bagi Lisa sebagai asupannya. Sedangkan Arsen, pria itu terbiasa dengan makanan western, terutama masakan yang berasal dari Jerman. Tempat pria itu menimba ilmu. Seperti Bratwurst, Kartoffelsalat, Falscher hase dan masih banyak lagi.
" Terus, kamu gak pernah makan di rumah? " tanya Lisa. Sejenak mereka berdua melupakan kebencian yang ada. Dalam sebuah perbincangan sederhana.
" Makan lah kalo di paksa mama. Tapi aku gak pernah makan sayur ini. " Arsen kembali mengambil satu centong nasi, di tambah dengan sayur capcay. Kali ini dia mengambilnya sendiri tanpa bantuan Lisa.
" Tapi aku liat papa kamu suka tuh makanan nusantara. " ucap Lisa yang pernah makan bersama dengan keluarga Haidar. Sering malah, dulu, waktu ia bekerja dengan Clara.
" Cuma masakan mama! " ralat Arsen. " Tapi di belakang mama, kalo di luar ya milihnya makanan western. "
Lisa mengangguk - anggukan kepalanya. Hening sejenak. Tidak ada lagi obrolan yang membuat mereka terlihat akrab. Arsen segera menyelesaikan makannya, lalu meminum air putih yang sudah tersedia di sampingnya.
" Minggu depan aku dan Sofie tunangan. " ucap Arsen.
Deg.
Lisa terkejut mendengar pengakuan suaminya, yang akan bertunangan dengan wanita lain. Lisa tak menanggapi ucapan Arsen, wanita itu bingung harus berkata apa. Meski hatinya begitu sakit mendengarnya.
" Kamu gak papa kan? gak cemburu kan? " tanya Arsen dengan wajah biasa saja. Pria itu mengatakannya dengan gamblangnya, tanpa memperdulikan hati istrinya yang mungkin saja sakit mendengar berita itu.
Arsen menyelisik raut wajah Lisa. Ingin sekali melihat ada kecemburuan di sana. Tapi sayang, Lisa tak menunjukannya.
Bukan tidak cemburu atau marah. Bahkan Lisa ingin berteriak sekencang mungkin memaki suaminya. Tapi Lisa berusaha menutupinya. Menutupi rasa sakit dan kecewa. Tidak membiarkan Arsen di atas awan karena kesedihannya.
Lisa tau, jika Arsen sengaja membuatnya menderita. Merasakan sakit hati. Entah apa tujuan Arsen melakukan semua itu. Lisa tidak pernah tau. Bertanya pun, Arsen selalu menjawab. ' itu balasan karena kamu mengkhianati ku '
" Biasa aja. " jawab Lisa sembari berlalu membawa piring kotor ke kitchen sink.
Bersama itu, Arsen mendapat panggilan dari Elsa untuk segera pulang. Karena Elsa akan membahas soal pertunangannya.
" Aku pergi. Ada urusan penting. Mungkin gak pulang malem ini. " ucap Arsen setelah memutuskan panggilan dengan Elsa. Tentu saja Arsen tidak kembali ke apartemen. Elsa akan menahannya untuk tinggal di rumah. Tidak akan membiarkan putranya keluyuran atau menginap di rumah kekasihnya.
Tidak mendapat respon dari Lisa. Arsen sengaja berkata. " Ke tempat Sofie. " bohong Arsen.
Arsen ingin melihat reaksi Lisa yang memarahinya, mencegahnya agar tidak pergi setelah mendengar dirinya akan ke tempat wanita lain. Namun nihil! Lisa bergeming di tempat. Seakan tak perduli dengan apa yang di lakukan Arsen.
Arsen menghela nafasnya panjang. Kemudian berlalu meninggalkan Lisa.
Air mata Lisa turun begitu saja. Sulit sekali untuk ia bendung. Tubuhnya pun luruh ke lantai setelah mendengar suara pintu tertutup, pertanda Arsen benar telah pergi.
" Tega banget! brengssek! " makinya. tangannya yang terkepal menpuk-nepuk dadanya. " Kuat Lisa.. kuat.. " Lisa menyemangati dirinya sendiri.
- TBC -
...Yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa follow IG author Srt_tika92...
...Bye.. bye.....
Besok jangan kaget ya! judul akan berubah. Sebelum berubah dan kehilangan jejak. Yuk follow akun aku. Bisa juga Follow instagram Author biar tau info lebih lanjut.
hihihi...