NovelToon NovelToon
Menantu Gila Dan Mertua Aneh

Menantu Gila Dan Mertua Aneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: norma wahyuni

Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19_______ Lomba Panjat Pinang Bukan Agustusan

Minggu pagi langit terpantau cerah. Ayam tetangga masih berkokok meski sudah jam sembilan. Renata yang mulai terkontaminasi karena keanehan mertuanya sedang berdiri di depan cermin, fapi bukan berdandan, dia sedang menyesuaikan gaya berpakaian dengan kegiatan menyapu halaman yang akan dia lakukan. Akhirnya setelah lama memilih dia memutuskan menggunakan celana training sepaket dengan atasannya yang didapat saat pembagian serangan caleg partai kuning telur asin saat pilkada, dia juga memoleskan lipstik hijau sebagai bentuk dukungan penghijauan lingkungan, tapi saat akan memakai bulu palsu ternyata bulu palsunya hilang di pakai pak roman membersihkan kipas angin karena dikira bulu kuas.

Sementara itu, bu yuyun dan pak roman sedang duduk diteras rumah sambil nyemil kuaci yang dibawa renata dari kantornya.

" Mau kemana kamu ren? Pagi pagi udah rapi aja!" tanya bu yuyun melihat renata yang keluar dari pintu rumah.

" Biasa bu mau nyapu halaman, lumayan daun daun nya kalau dikumpulin bisa ditukar di tukang loak." jawab renata.

" Lah, itu baju sama lipstik cetar amat kayak mau ngelenong? Terus sejak kapan sampah daun bisa dijual belikan, kalau memang laku sudah dari dulu ibu yang ngelakuin duluan." kata bu yuyun.

" Ini sebagai bentuk dukungan penghijauan bu, makanya rena sengaja pakai lipstik warna hijau. Bukannya dari dulu tukang loak itu nerima yang bekas bu? Kan daun juga bekas. Bekas gugur dari rantingnya." jelas renata.

" Dimana kamu lihat ada tukang loak beli sampah daun?" tanya bu yuyun kesal.

" Kemarin waktu renata pulang kerja, lihat anak anak main jual jualan daun terus yang jadi tukang loak beli daun yang dijual. Kirain rena kita juga bisa!" jelas renata tanpa rasa bersalah.

" Mereka cuma mainan renaaaaa!!!! Bukan benaran." teriak bu yuyun hingga pak roman yang disebelahnya sampai menutup mata dan telinga mencemari indra penglihatan dan pendengarannya.

Renata pun hanya cengar cengir dan segera kabur ke halaman sebelum terkena lemparan maut sandal mertua.

Tiba-tiba terdengar pengumuman dari toak masjid, “Assalamu’alaikum warga kampung yang sedang berbahagia dan tidak bahagia mohon perhatian. Akan diadakan lomba panjat pinang dadakan demi memperingati... eh... demi meramaikan penutupan arisan RT yang kemarin kelebihan dana. Hadiah nya sangat banyak ada piring, gelas, bantal, raket nyamuk, taplak meja dan hadiah utama adalah dispenser galon dibawah.

Renata langsung menoleh dengan tatapan penuh ambisi.

" Bu, yah itu dispenser terbaru galon dibawah, lumayan ngurangin beban tangan angkat galon."

Bu yuyun langsung berdiri dari kursinya seperti kesurupan. “Iya benar, Ibu sudah ngincer itu dari arisan dua bulan lalu! Bahkan ibu sampai bermimpi didatangin dispenser itu. Ini pasti pertanda baik buat kita."

Tanpa banyak pikir, mereka berdua langsung daftar lomba panjat pinang. Iya, mereka. Bu yuyun dan renata. Si menantu gila dan mertua aneh dalam satu tim. Panitia pun langsung gempar.

" Bu yuyun yakin mau ikut lomba ini? Saingannya adalah para bapak bapak semua, hanya ibu dan menantu ibu yang perempuan!" jelas Pak RT.

" Yakin pak RT, kami sudah memutuskan untuk tetap ikut dan mereka ( sambil menunjuk pak roman dan raga) adalah tim kami juga." kata bu yuyun semangat.

Pak roman dan raga pun kaget mendengar keputusan sang penguasa rumah karena mereka tau tau di daulat ikut tanpa ditanya kesediaan.

" Bu, serius kita semua ikut lomba panjat pinang?" tanya raga meyakinkan.

“Tentu. Ini bukan sekadar panjat pinang. Ini pembuktian bahwa keluarga kita adalah keluarga yang kompak dan kuat. Serta pembuktian ke keluarga bu tami yang tahun lalu menang lomba hulahup. Dan hari ini giliran kita yang harus menang, tidak boleh kalah karena harkat keluarga yang dipertaruhkan!" kata bu yuyun berapi api.

Hari lomba pun tiba. Lapangan sudah ramai. Umbul umbul RT pun sudah terpasang untuk menyemarakkan acara. Anak-anak kecil sibuk berlarian kesana kemari bukan karena lomba lari tapi berlomba membeli jajajan dari penjual yang mendadak ramai di pinggir lapangan, para ibu ibu yang sibuk jualan es dan cemilan, serta sebagian bapak bapak yang sibuk motret tapi salah fokus memfoto kucing sedang kawin. Serta terlihat tiang pinang berdiri megah di tengah lapangan setinggi 5 meter sudah dilumuri oli bekas dari bengkel sebelah. Dan di puncak tiangnya tergantung hadiah yang menggoda seperti yang telah diumumkan bahkan selain dispenser sebagai hadiah utama ada juga setrika uap yang katanya bisa menyetrika sambil merebus telur.

Terlihat di sudut lapangan bu yuyun sekeluarga mulai mengatur strategi. Raga paling bawah, renata diatas raga, bu yuyun diatas renata dan pak roman sebagai inti yang memanjat hingga puncak.

Lomba Pun Dimulai.

“SIAP! MULAI!”

Raga memeluk tiang sangat erat. Tiangnya licin. Sangat licin. Sampai-sampai dia sempat kepeleset dan memeluk tiang sambil jungkir balik seperti pesilat nyasar.

Akhirnya setelah mengerahkan seluruh tenaga dalam raga berhasil berdiri mantap. Di susul renata sebagai orang kedua yang naik dan setelahnya bu yuyun mulai memanjat ke pundaknya tetapi kaki bu yuyun tergelincir karena licin hingga menendang pundak renata.

“Bu, itu bukan tiang gawang, tolong jangan ditendang!”

“Maaf ren, refleks karena tegelincir."

Pak roman sebagai orang terakhir penentu kemenangan sedang sibuk mengolesi badannya pakai tepung terigu.

" Yah, jangan banyak banyak tepungnya kita mau lomba bukan masak pisang goreng." teriak bu yuyun.

Saat pak roman mulai menaiki pinang. Tiba-tiba datang pesaing berat yaitu bapak bapak yang dipaksa istrinya untuk merebut hadiah utama. Mereka sudah berpengalaman manjat pinang saat agustusan tetapi karena tidak ada persiapan ternyata salah satu dari mereka menggunakan lotion anti nyamuk sehingga membuat pinang tambah licin alhasil saat mereka mulai memanjat mereka terjatuh beruntun bertumpuk seperti jemuran dan menyebabkan kegagalan dan dinyatakan kalah sebelum lomba.

Pak roman pun yang melihat saingannya tumbang mulai semangat memanjat. Tapi saat sampai diatas dia malah berhenti. Hingga banyak yang berteriak.

“Pak roman.. AMBIL HADIAHNYA!”

“Tiba tiba saya pusing, ini tinggi sekali."

“Itu baru lima meter yah, cepat ambil hadiahnya!”

“JANGAN PAKSA AKU!”

Ternyata, pak roman malah tidur di atas tiang karena mendadak pusing. Dia bahkan mendengkur sambil melingkar kayak koala. Bu yuyun yang melihat suaminya tidur menjadi geram dan memutuskan untuk naik ke puncak.

Demi dispenser jangankan puncak everest puncak pinang saja pasti bisa kugapai. Kata bu yuyun menyemangati dirinya.

Akhirnya dengan tekad membara dan penuh keyakinan, bu yuyun sampai ke puncak dan berhasil meraih dispenser dan menyelipkan setrika uap dalam baju kutangnya. Dan hadiah yang lain di lempar ke raga dan renata untuk dibawa pulang. Akhirnya hadiah dapat diambil semua oleh bu yuyun. Dan diapun segera meluncur kebawah.

" Wahh kalian keren kompak sekali meskipun wanita tetapi bisa menaklukan pinang yang licin." kata bu RT memberi pujian.

Mereka sekeluarga pun tertawa dan segera pulang sambil membawa setumpuk hadiah yang didapat.

Sampai dirumah bu yuyun segera memajang dispenser tersebut diruang tengah.

" Kampung kita memang keren bu. Orang lain panjat pinang pas agustusan sedang kita? Panjat pinang karena kelebihan dana arisan.” kata renata.

Bu yuyun dengan bangga berkata, “Yang penting kita panjat bukan hanya sebagai pembuktian harkat keluarga tetapi karena kebutuhan!”

Setelahnya mereka membersihkan diri setelah puas memandang dispenser baru mereka. Hingga melupakan keberadaan pak roman yang tadi tertidur di tiang pinang dan saat dia terbangun dia sangat kaget karena suasana lapangan sepi dan orang orang tidak terlihat lagi.

" Lohhh...ini kenapa semua gak ada yang bangunin aku? Bagaimana caranya turun dari sini? Kaki ku masih gemetar. TOLONGGG....TOLONGGG...." teriak pak roman mencoba mencari pertolongan tetapi sayang tidak ada satu pun yang mendengar. Hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk meluncur ke bawah.

Kalau ada lomba panjat pinang lagi meskipun dipaksa dan diancam aku tidak mau ikut lagi. Omel pak roman yang berhasil sampai kebawah dan tertatih tatih pulang kerumah.

1
norma wahyuni
siap kakak...terima kasih
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
norma wahyuni
terima kasih kak
Acap Amir
Buat saya, ini sih cerita yang harus masuk ke dalam top chart semua platform.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!