Di Campakkan Suami Setelah Melahirkan
Suamiku yang awalnya mencintaiku ketika menikah kini mulai jijik padaku. Ketika melihat badanku yang semakin gemuk, apalagi ibu mertuaku selalu menghinaku. Dia memanggilku buntelan baju, sapi gelondong. Aku tinggal dengan kakak iparku juga yang sudah menikah, dia pun menghinaku karena badanku yang sangat gemuk ini.
Tubuhku ini gemuk, setelah aku melahirkan. Maklum hormon ketika hamil membuat perutku sangat terasa lapar terus, apalagi ketika aku menyusui anak pertamaku rasanya perut ini lapar terus menerus sehingga aku makan terus. Tapi jika aku tidak makan bagaimana air ASI aku? karena Air ASI ku itu merupakan nutrisi yang aku makan. Aku rencananya ingin diet ketika anakku berumur 6 bulan, ketika dia sudah MPASI tentunya. Untuk saat ini aku lebih mementingkan kesehatan bayiku ketimbang aku memikirkan tubuhku.
Dulu ketika aku masih gadis, tubuhku ini sangat ramping sekali. Bak model, sehingga aku bermimpi ingin menjadi seorang model terkenal. Tapi ada seorang laki-laki yang berani melamarku, yah dia adalah suamiku sekarang ini, ketika melamarku ia mengatakan sangat mencintaiku. Aku pun dibuat luluh olehnya dan langsung aku menerima lamarannya.
"Rafif lihat istrimu ini seperti sapi gelondongan. Malam ini acara ulang tahun Mama masa kamu yang pengusaha punya istri besarnya seperti ini, kamu nggak malu?" Mas Rafif hanya melirikku dengan sinis, betapa sakitnya hatiku dia tidak membelaku dia hanya diam saja dan menatapku sangat menjijikan.
"Iya nih Rafif, istrimu sudah memakai gaun seperti itu tidak akan menutupi badannya yang sebesar itu. Mata pun akan tertuju kepada istrimu, mereka akan bertanya siapa itu yang gendut? kau mau menjawab bahwa itu istriku?" lagi-lagi kakak iparku menghina tubuhku. Aku pun tidak mau punya tubuh yang besar seperti ini, karena ini kan memang hormon yang muncul ketika hamil dan juga melahirkan, wajar jika tubuhku membesar seperti ini karena ini kan ponakannya membutuhkan asupan yang bergizi.
Mas Rafif sama saja, ia hanya melirikku dengan tatapan yang tajam, aku tahu maksudnya agar aku malam ini tidak keluar dari pesta. Aku pun hendak masuk ke dalam dapur agar tidak mempermalukan mereka aku menggendong Natasha putriku yang berumur 5 bulan.
***
POV Rafif
Ada rasa bersalah ketika Andin dihina oleh mamahku dan juga kakakku. Tapi ketika dia masuk ke dalam dapur, ada rasa lega juga di hatiku. Aku pun akan malu ketika para tamu melihat Andin dan jika Andin mengaku bahwa ia istriku, wah itu sangat kacau sekali. Mau taruh di mana mukaku. Andinku tidak seperti yang dulu, dulu ia seksi, sekarang aku tidak tertarik dengannya bahkan untuk melihatnya pun sangat jijik. Tubuhnya semakin lama semakin besar. Padahal aku sudah melarang dia untuk makan karbo, tapi dia tetap memakan itu. Alasannya karena dia sedang memberi ASI kepada putri kami, Natasha.
"Rafif, makanya dengerin Mamah. Ini sebab Mamah nggak setuju ketika kamu menikah dengan Andin," ucap mamah yang membuat kepalaku pusing.
"Tapi Andin kan, gemuk karena habis melahirkan." Aku mencoba membela Andin di depan mamahku.
"Alah...lihat kakakmu, dia sudah punya anak dua tapi tetap langsing. Memang istrimu saja yang tidak pandai untuk menyenangi hati suaminya." Apa yang diucapkan mamah ada benarnya juga. Kak Wina memang masih terlihat sangat langsing, kenapa Andin baru punya anak satu besarnya berlipat-lipat.
Karena acara pesta sudah mulai, Mamah pun keluar untuk menemui teman-temannya. Aku pun mengundang teman-teman rekan kerjaku untuk datang ke rumahku untuk merayakan hari ulang tahun Mamahku. Hiruk pikuk pesta mamah sangat meriah. Mamah dan kakakku, mereka tertawa, tersenyum. Aku melihat mereka dari kejauhan, perasaanku pun menjadi tak enak ketika Andin ada di dalam dapur bersama putraku. Tapi apa boleh buat mamahku akan malu jika Andin tiba-tiba keluar atau aku menggandeng Andin dan memberitahu kepada tamu bahwa Andin merupakan istriku.
"Rafif." Mamah memanggil namaku dari kejauhan, ia menyuruh aku untuk mendekatinya, aku pun menurut dengannya.
"Kenalkan ini anak teman Mamah, namanya Selly." Aku terkejut ketika mamah mengenalkan aku dengan seorang gadis yang sangat cantik, aku pun terpesona melihat gadis itu. Jantungku berdebar entah kenapa melihat Selly seperti cintaku yang mati tumbuh kembali. Gairahku yang tadinya hilang,muncul kembali. Selly sangat seksi, dia memakai rok mini, tingginya di atas lutut sehingga kaki jenjangnya yang putih terlihat jelas di mataku. Wow sungguh seksi tubuhnya.
"Hai aku Rafif," ucapku kepada Selly untuk memperkenalkan diriku.
"Halo Mas Rafif, aku Selly," ucapnya dengan suara sangat lembut.
"Kamu ke sini dengan siapa Selly?" tanyaku.
"Dengan Ibuku Mas Rafif, itu di sana dengan mbak Wina." Selly menunjuk ke arah di mana mbak Wina berdiri.
Aku terkejut ketika Selly menyebut Mbak Wina. Itu artinya Selly sudah mengenal kakak aku. Aku mengobrol bersama Selly rasanya sangat nyambung sekali, sangat cocok berbicara dengan dia karena dia ternyata wanita karir yang mempunyai pekerjaan dan hampir sama dengan bidang yang aku geluti. Sehingga obrolan kami pun mengenai itu, kami saling bertukar cerita tentang pengalaman kami masing-masing. Aku bertanya kepada Selly tentang pribadinya. Ternyata ia masih single dan belum mempunyai pasangan, rasanya aku ingin bilang ingin mendekatinya, tetapi aku baru kenal dia dan aku tidak enak untuk bilang langsung seperti itu.
Aku lupa dengan istriku Andin, sedang apa dia di belakang sana. Tapi biarlah ia tidak melihat aku dengan Selly yang penting aku di sini dengan wanita cantik dan seksi daripada dengan Andin tidak seksi dan badannya itu memang seperti sapi gelondongan. Mamah benar memberi julukan kepada Andin, memang itu kenyataannya.
Aku pun bertukar nomor handphone dengan Selly dan kami janjian besok akan bertemu kembali dan makan siang bersama. Betapa senangnya aku. Hatiku berbunga-bunga karena ia ingin makan bersama denganku, wanita cantik secantik Selly mau makan siang bersamaku.
"Mas Rafif, maaf punggungku gatal boleh garukin Mas," pinta Selly.
Aku menelan salivaku, punggungnya itu terlihat sangat putih dan aku menyentuh punggung dia dan mencoba untuk menggaruknya dengan tanganku. Aku dibuat tegang oleh Selly.
"Terima kasih Mas, sudah membantu aku untuk menggarukkan punggungku. Habis gatal banget sih Mas, aku senang digaruk sama kamu karena di karuk oleh pria tampan seperti kamu Mas Rafif," Selly menggodaku.
Dipuji oleh Selly jiwaku seperti terbang melayang, ini sangat tidak aku sangka bahwa Selly mengatakan seperti itu kepadaku, padahal dia belum tahu aku, kalau dia tahu aku sudah beristri dan punya anak bagaimana ya? Mungkin dia tidak akan menemuiku lagi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2024-01-05
0
Bundanya Pandu Pharamadina
favorit
🙏❤
2023-07-03
0
Dede Gemoy
.
2023-07-01
0