Aira Maulida Bahira, gadis dua puluh satu tahun yang terlihat kalem dan memiliki wajah yang bisa di katakan kurang menarik apalagi cantik. kulit wajahnya sawo matang, ada tahi lalat kecil di pipi kanannya membuat penampilan wajahnya semakin tidak menarik di mata lelaki terlebih lelaki seperti Yusuf Ibrahim seorang CEO kaya raya yang terpaksa harus menikahi gadis yang menurutnya buruk rupa seperti Aira.
Yusuf merahasiakan status pernikahannya dengan Aira karena ia malu memiliki istri yang tidak cantik.
Di tengah masalah pelik rumah tangganya, seseorang dari masalalu muncul di hadapan Aira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 22 Pertengkaran
Yusuf mengajak Aira segera pulang ke rumahnya setelah acara ulang tahun selesai dan tamu undangan sudah pulang. Yusuf beralasan pada papanya tidak bisa menginap karena ingin berdua saja dengan Aira di rumah. Papa bisa mengerti ia memberi izin Yusuf untuk pulang dan tidak menginap.
Selama perjalanan pulang, Yusuf mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Aira sampai ketakutan, ia refleks memegang lengan Yusuf untuk berpegangan.
Yusuf melirik Aira yang ketakutan sembari tersenyum sinis.
"Kau takut?!" tanya Yusuf tanpa berusaha mengurangi kecepatan mobilnya.
"Mas hati-hati, pelan-pelan saja mengemudinya" kata Aira.
"Lepaskan tangan mu!" kata Yusuf penuh penekanan. ia tidak mau di sentuh oleh Aira meski ia tahu Aira tidak sengaja memegang lengannya.
"Maaf" kata Aira segera melepas pegangan tangannya pada lengan Yusuf.
Setibanya di rumah Aira segera pergi ke kamarnya, ia menghindari berbicara dengan Yusuf. sepertinya Yusuf marah besar soal Alan.
Apa yang mas Yusuf pikirkan? apa dia berpikir aku berkhianat pada pernikahan kami seperti dia yang berkhianat dengan Diandra?! maaf mas tapi aku tidak serendah itu!
"Kita perlu bicara!" Yusuf menahan pintu kamar Aira yang hampir tertutup dengan sebelah kakinya.
Aira tidak berani melawan, ia melihat Yusuf begitu kesal.
sebaiknya aku mengalah saja, aku akan dengarkan Omelan ya seperti biasanya.
"Jangan macam-macam denganku! jika sampai sandiwara ini terendus oleh papa kau tahu akibatnya bukan?!"
"Iya mas, saya tidak akan bilang apapun pada papa"
"Bukan pada papa tapi pada Alan! jauhi dia!"
Aira tidak menjawab hanya diam sembari menunduk.
"Kau suka padanya?" tanya Yusuf dengan mimik wajah mencemooh.
Aira menggelengkan kepala, menolak tuduhan Yusuf.
"Bagus, sebaiknya jika kau memang mencintai Abah dan umi, kau jangan sampai membuat mereka bersedih. kau tahu aku bisa melakukan apapun jika kau berani membuat rencana ku berantakan!"
Yusuf melangkah pergi ke kamarnya, ia duduk di pinggiran ranjang sembari memikirkan tentang kedekatan Alan dan Aira. jika Aira mengatakan ia tidak menyukai Alan, Yusuf bisa percaya tapi Yusuf tidak yakin jika Alan tidak memiliki perasaan apapun pada Aira. bahkan setelah tahu Aira ternyata sudah menikah dan jadi istri orang, tatapan mata Alan pada Aira tidak berubah. ia selalu memandang Aira dengan tatapan yang dalam. orang pikun sekalipun pasti bisa mengartikan gerak gerik Alan pada Aira terutama Yusuf yang mengamati setiap kali Allan menatap Aira.
Sementara itu di kamarnya Aira menangis, setelah perdebatan dengan Yusuf ia merasa begitu lelah. Aira ingin secepatnya mengakhiri pernikahan dengan Yusuf. ia sudah tidak tahan dan tertekan.
Semakin hari sikap Yusuf semakin keterlaluan pada Aira.
Abi Aira harus bagaimana?
Di tempat lain Alan terlihat bingung, ia duduk di sebuah restoran dengan Aline. Alan ingin dengar soal pernikahan Aira dan Yusuf. kenapa Aira terlihat tidak bahagia lalu ia juga tidak pernah memakai cincin pernikahan.
Bahkan Alan tahu wanita yang selalu berada di sisi Yusuf saat jamuan atau meeting dengan kolega di luar kantor bukanlah Aira melainkan Diandra, seorang desainer ternama.
"Jawab Aline! kenapa Aira menyembunyikan pernikahannya dengan Yusuf?" desak Alan
Aline gelagapan ia sendiri juga bingung harus bagaimana. melihat Alan terus mendesaknya terpaksa Aline menceritakan yang sesungguhnya tentang kondisi rumah tangga sahabatnya itu.
"Brengsek! jadi Yusuf menjalin hubungan dengan perempuan lain meski ia sudah menikah dengan Aira?!" wajah Alan merah padam menahan amarah ia tidak terima Aira di sia-siakan.
Aline mengangguk pasrah.
"Aira tahu hal ini?"
Aline menatap Alan dengan pandangan cemas.
"Jangan takut Aline, aku tidak pernah memiliki niat jahat pada Aira, katakan padaku semuanya" kata Alan.
"Iya Aira tahu"
Alan mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. ia tidak habis pikir seluas apa hati Aira, ia bisa dengan kuat dan tegar melihat tingkah suaminya bermain dengan wanita lain.
"Pak Alan, tolong jangan katakan pada Aira jika kau tahu semuanya"
Alan mengangguk, hatinya hancur mendengar kisah hidup wanita yang diam-diam ia cintai.
Aira aku akan melindungi mu, aku akan menjagamu dan tidak akan aku biarkan baji*gan itu menyakitimu lagi.
jangan kalah ma Malika ,,itu wanita hitam legam kaye kedele item makanya di panggil Malika ehh CEO jatuh cintrong