NovelToon NovelToon
The Gold Mountain Of Rae

The Gold Mountain Of Rae

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:578
Nilai: 5
Nama Author: atika rizkiyana

Putri cantik kerajaan yang bernama Khanina itu memiliki kemampuan mengubah batu menjadi emas pada saat ia dalam keadaan bahagia. Kemampuan Putri Khanina tersebut membuat sang ayah ketakutan akan sesuatu yang menimpanya.
Kemudian Khanina menikah dan menjadi Ratu di kerajaan suaminya. Banyak permasalahan yang menimpanya selama berada di Kerajaan itu, sehingga ia harus menolong suaminya dengan kekuatan yang ia miliki. Namun malang menimpanya. Saat ia mengubah bebatuan menjadi emas, ada seorang yang melihatnya. Masalahpun semakin berat, ia dan suaminya dituduh berkhianat dan harus dipenjara, dan ia harus melarikan anaknya Mahiya yang juga memiliki kemampuan yang sama ke hutan gunung dan terus berada disana hingga akhirnya Mahiya menikah dan memiliki anak bernama Rae. Bebatuan di gunung itupun banyak yang berubah menjadi emas. Rae dan gunung emas menjadi incaran para pengkhianat kerajaan. Apa yang terjadi pada mereka selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atika rizkiyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelahiran Putri Mahiya dan Bencana Alam di Kerajaan Jatinra

Beberapa tahun setelah pernikahan Putri Khanina dan Pengeran Diaru, Raja di kerajaan Jatinra meninggal dunia. Sebagai putra pertama raja, Pangeran Diaru menggantikan ayahnya. Tak lama setelah kenaikan Pangeran Diaru menjadi Raja, Ratu Khanina mengandung anak pertama. Mereka sungguh bahagia. Hari hari mereka lalui dengan kebahagiaan yang luar biasa, hingga Ratu Khanina melahirkan putri pertamanya yang diberi nama Mahiya.

Beberapa tahun berlalu. Kini Putri Mahiya telah beranjak remaja, ia sangat cantik seperti ibunya. Ia juga mewarisi kelebihan yang sama dengan ibunya, yaitu mampu mengubah bebatuan yang disentuhnya menjadi emas. Bertahun-tahun kerajaan Jatinra hidup dengan kedamaian dan kesejahteraan hingga suatu saat bencana alam melanda wilayah kerajaan ini. Cuaca ekstrem yang tak terkendali menghantam dan meluluhlantakan hasil alam yang merupakan hasil utama kerajaan dan penduduk di wilayah ini, akibatnya penduduk menderita kelaparan dan terkena penyakit. Hal ini menyebabkan jumlah kematian penduduk yang meningkat.

“Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ini, keadaan ini sudah berlangsung hampir 2 (dua) tahun, dan aku telah mendengar jika rakyatku banyak yang sakit karena kelaparan dan banyak pula dari mereka yang telah meninggal” ucap Raja Diaru.

Ratu Khanina terdiam. Ia mengingat ucapan ayahnya, jika kemampuan yang dimilikinya bisa membantu orang lain yang sedang membutuhkan. Terlebih seseorang yang paling membutuhkan bantuannya adalah suaminya sendiri. Dan Ratu Khanina juga mengingat pesan ayahnya, jika hanya suaminya pulalah yang boleh mengetahui kemampuan yang ia miliki.

Ratu Khanina menghela napas panjang. Dengan gugup ia kembali memulai pembicaraan.

“Suamiku, aku ingin menceritakan sesuatu padamu”,

 “yaa.. katakanlah” ucap Raja Diaru.

Saat itu mereka hanya berdua, lalu Ratu Khanina menceritakan semua hal tentang dirinya, jika ia bisa mengubah bebatuan menjadi emas.

“Aku sudah hidup bersamamu selama 22 tahun, dan aku yakin kau akan menjagaku. Wahai suamiku, aku sangat ingin membantumu dalam keadaan ini”.

Raja hanya terdiam dan sedikit merasa bingung. “bagaimana engkau bisa membantuku?” ucap Raja.

Ratu kemudian mendekat kearah Raja dan berkata :

“Perintahkanlah pengawalmu untuk mengambil bongkahan batu yang ada di sekitar kerajaan kita. Mereka bisa mengambilnya dari taman, hutan, namun menurutku bebatuan yang bersumber dari pegunungan dan sungai itu lebih baik.”

Mendengar permintaan Ratu, Raja benar-benar merasa bingung dan mengatakan “lalu, aku harus melakukan apa dengan bebatuan itu ”.

“Wahai Rajaku, setelah bebatuan itu dikumpulkan di ruang penyimpanan harta kerajaan, maka tinggalkanlah aku disitu, dan pastikan tidak ada seorangpun di ruangan itu, dan aku mohon, berikanlah aku kebahagiaan disaat itu. Dan satu lagi, mohon rahasiakan ini dari siapapun, karena jika ada satu orang saja yang mengetahui ini, aku dan mungkin kita atau satu kerajaan ini bisa celaka.”

“Baiklah, aku akan melakukan apa yang engkau minta!”. Saat itu juga, Raja memerintahkan prajurit istana untuk mengambil bebatuan yang berasal dari pegunungan dan sungai yang berada di wilayah kerajaan dan meletakkannya di ruangan penyimpanan harta kerajaan. Namun karena ruangan itu hanya boleh dimasuki oleh pegawai khusus keuangan kerajaan, maka prajurit pengumpul bebatuan hanya bisa meletakkan bebatuan tersebut di depan pintu ruangan khusus tersebut, selanjutnya, akan ada 5 (lima) pegawai kerajaan bagian keuangan yang memasukkan bebatuan itu kebagian dalam ruangan tersebut.

Bebatuan itu memiliki berat yang beraneka ragam, mulai dari berat sekitar 2 kilogram hingga 5 kilogram. Mereka bekerja dari pagi hingga sore hari, dan kini ruangan tersebutpun telah terisi dengan banyak bebatuan.

Pegawai keuangan kerajaan benar-benar kelelahan karena mereka tidak terbiasa melakukan kegiatan fisik yang berat seperti para prajurit istana yang kuat dan memang terlatih secara fisik. Karena kelelahan, ada seorang pegawai keuangan kerajaan yang berbaring di samping bebatuan yang ditumpuk dengan rapi, tanpa sadar, ia lalu tertidur. Keempat temannya yang juga pegawai keuangan juga merasa kelelahan luar biasa sehingga setelah jam kerja berakhir, mereka tidak memperhatikan satu sama lain, dan mereka masing-masing fokus dengan kegiatan mereka sendiri dan segera kembali untuk segera beristirahat di barak pegawai yang dekat dengan istana.

Datang seorang prajurit menghadap pada Raja dan memberitahu jika pekerjaan mereka mengumpulkan bebatuan telah selesai. Raja pun menyuruh mereka segera beristirahat dan bergegas mengabarkan pada istrinya Ratu Khanina  jika semua bebatuan yang dimintanya telah berada di ruangan khusus harta kerajaan.

“Terima kasih sayangku”, ucap Ratu Khanina. Kemudian Raja memeluk erat Ratu Khanina dan memberikan setangkai bunga mawar merah untuk sang Ratu sambil mengucapkan “aku mencintaimu wahai istriku” dan ucap sang Raja memberi kebahagiaan untuk Ratu Khanina. Sambil tersenyum, Ratu Khanina menyentuh pipi sang Raja dan berkata “Aku akan pergi ke ruangan harta kerajaan sekarang dan aku akan menghentikan para pengawalku di pintu masuk pertama menuju ruangan itu, karena akan ada dua pintu lagi untuk sampai keruangan harta kerajaan itu, aku akan berjalan menuju ruangan itu sendiri dengan memakai jubah, sehingga tidak ada seorangpun yang melihatku masuk dan berada di ruangan itu. Bagaimana dengan pegawai harta kerajaan disana, sayang ?”, tanya Ratu kepada Suaminya.

“Aku pastikan ruangan itu telah kosong, ini juga sudah menjelang malam, mereka pasti telah kembali beristirahat, sedangkan penjaga pintu, mereka menjaga di pintu pertama. Katakan padanya jika kamu masuk atas perintah raja untuk memeriksa sisa harta kekayaan istana, pergilah.. aku akan mendoakan keselamatanmu dan memantau keadaanmu dan segeralah kembali”, ucap Raja.

 “Baiklah sayang”, sambil tersenyum.

Kemudian Ratu Khanina pergi berjalan menuju ruang penyimpanan harta kerajaan ditemani 2 (dua) orang dayang dan 2 (dua) prajurit. Sampai di depan pintu utama, Ratu menghentikan langkahnya. Dihadapannya ada 2 (dua) orang prajurit penjaga pintu tersebut. Lalu ia mengatakan “aku akan memeriksa sisa harta kekayaan istana dan hanya aku sendiri, kalian (sambil menoleh ke arah dayang dan prajurit yang mengikutinya), tunggulah disini!”. “Baiklah Ratu, kami akan menunggu disini” ucap para pengawal.

Pintu dibukakan penjaga, Ratu berdiri tepat dipintu utama, tampak Ratu menarik napas yang panjang, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju pintu kedua. Setelah menutup pintu yang kedua tanpa penjaga, Ratu memakai jubah yang ia bawa ditangannya.

Sampai pada pintu ketiga, dimana diruangan itu terdapat batu-batu yang menjadi tujuannya saat itu. Dari jubahnya, ia mengeluarkan sebuah kunci cadangan ruangan itu. Kunci itu ia dapatkan langsung dari sang Raja.

Takk.. takk.. jeglekk... (Bunyi suara pintu terbuka). Suara ini membangunkan seorang pegawai harta kerajaan yang tertidur karena kelelahan seharian mengurus bebatuan tadi.

Awalnya ia hanya ingin berbaring melepas lelah, ternyata ia tertidur disamping tumpukkan batu di ruangan tersebut, ia pun langsung duduk sambil kebingungan, karena ketakutan, ia pun hanya bersembunyi dibalik batu tersebut dan mengintip siapa yang masuk ke ruangan itu. Ia pun terus memperhatikan seseorang yang masuk ke ruangan tersebut. Ia melihat seorang perempuan berjubah. “siapa dia? dan sedang apa ia disini?”. Pegawai harta kerajaan tersebut terus memantau gerak gerik perempuan itu. Ia sepertinya perempuan itu sangat ketakutan dan terus memperhatikan sekitarnya, seperti tak ingin ada seorangpun yang boleh melihatnya. Sampai akhirnya perempuan itu membuka penutup kepalanya dan terlihatlah bahwa ia adalah Ratu Khanina. Pegawai harta kerjaan itu sangat terkejut. Ia melihat sang Ratu mengambil setangkai bunga mawar dari dalam jubahnya, lalu Ratu tersenyum melihat bunga itu. Kemudian tangan kirinya yang memegang bunga ia letakkan di dadanya, dan tangan kanannya menyentuh bebatuan, seketika bebatuan itu berubah menjadi emas. Ratu tidak menyadari keberadaan pegawai harta kerajaan yang melihatnya di ruangan itu. Setelah semua batu berubah menjadi emas, Ratu pun pergi dan kembali mengunci pintu tersebut.

Ratu berjalan menuju pintu utama tempat dimana para pengawal menunggunya. “Tolong jaga dengan baik ruangan itu, besok akan ada pergantian pegawai, dan pegawai yang lama akan dipindahkan ke bagian penyediaan makanan kerajaan, jadi tolong lebih diperketat penjagaan kalian dan jangan lupa memeriksa barang bawaan mereka setiap kali keluar dan masuk ke ruangan itu”.

“Baik Ratu, kami akan patuhi perintah” ucap penjaga pintu.

Sambil mengangguk dan mengucapkan terima kasih, Ratu langsung pergi kembali menemui sang Raja.

Pegawai harta kerajaan yang terkunci masih berada di ruangan itu masih terperanjat dan kebingungan melihat apa yang baru saja ia saksikan. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia mengitari bebatuan itu dan benar saja, itu adalah bebatuan gunung dan sungai yang mereka kumpulkan sebelumnya telah berubah menjadi emas. Lalu ia terpikir akan satu hal, rencana jahat yang didasari dari keserakahan. Ia pun tak sabar menunggu pagi, menunggu keempat teman-temannya yang akan datang seperti biasanya untuk bekerja sebagai akuntan keuangan kerajaan. Semuanya sudah tersusun seketika dalam benaknya.

 

1
Yuzuru03
Ada banyak emosi dalam cerita ini, aku suka sekali!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih Yuzu..
total 1 replies
Sterling
Mantap banget ceritanya!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!