"Kalian berdua penghianat!"
"Aku membencimu, bajingan!"
"Dan kau...ternyata hanyalah lacur murahan!"
Ivana berlari menuju mobilnya yang terparkir di carport mansion mewah. Berniat memberikan kejutan untuk calon suaminya, ternyata Ivana lah yang harus menerima kejutan itu. Marco Reus calon suaminya bercinta dengan sahabat baiknya Arciela.
Bagai tersambar petir Ivana harus menerima kenyataan, ternyata itu bukanlah yang pertama bagi Marco dan Arciela. Sejak lama keduanya melakukan penghianatan di belakang Ivana.
Ivana memutuskan pergi. Namun dalam pelariannya ia justru di pertemukan dengan laki-laki brengsek lainnya Jose Miguel Almirón, pemilik perkebunan ALMIRÓN yang terkenal kejam dan dingin terutama kepada wanita karena dendam masa lalunya.
Bagaimana kisah selanjutnya, nantikan ya.
Hai² reader kesayangan, kita jumpa lagi di karya ke 11 Emily di NT. Kali ini tema Latino Mexicana semoga kalian suka 💃
Jangan lupa selalu tinggalkan jejak kalian di setiap bab yang Emi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BINGUNG MAU KASIH JUDUL APA HIHI
"Nona sebaiknya istirahat saja di kamar. Sekarang sudah semakin larut. Jangan kuatir pada tuan Jose, ia pasti bisa menjaga dirinya", ucap Hilda menenangkan Ivana yang sejak tadi hilir-mudik di ruang keluarga sambil mengigit kuku ibu jarinya.
Nampak jelas kepanikan di wajah gadis itu.
"Kenapa mereka sangat lama, Jose bilang hanya sebentar saja. Satu jam sudah berlalu Hilda. Aku mengkuatirkan keselamatan mereka semuanya", jawab Ivana sambil mengigit ujung kukunya.
Hilda tersenyum melihat tingkah Ivana. Ia tahu yang gadis itu kuatir adalah majikannya Jose.
"Atau begini saja...nona Ivana istirahat di kamar, nanti ketika tuan Jose pulang saya akan memberi tahu nona, bagaimana–"
Ceklek..
Tiba-tiba pintu terbuka. Seketika senyum terpancar dari wajah Ivana ketika melihat Jose yang datang masih memakai jas hujan. Tubuhnya basah kuyup. Hilda cepat-cepat mengambil handuk yang sudah di siapkannya.
Dengan wajah masih terlihat cemas, Ivana menghampiri Jose. "Aku akan membantumu", ucapnya cepat. Ivana membuka jas yang basah. Bahkan air hujan masih menetes deras dari jas, menggenang di lantai depan pintu masuk hacienda.
Cepat-cepat Hilda membawa pergi jas majikannya ke belakang. Sementara Jose hanya diam, ia patuh pada Ivana yang membantunya membuat sweater.
"Kau harus membersihkan tubuh mu dengan air hangat. Kalau tidak, nanti kau bisa sakit", ujar Ivana dengan penuh perhatian.
Jose menatap lekat wajah Ivana yang begitu dekat dengan saat ini.
"Kita ke atas. Tidak mungkin kau melucuti pakaian ku di sini kan", ucap Jose penuh makna.
Jose menarik tangan Ivana menaiki tangga.
Tiba di lantai dua, jemari Jose menarik tengkuk Ivana. Jose langsung menyambar bibir Ivana, melahapnya dengan rakus tanpa meminta izin terlebih dahulu pada Ivana yang terdiam dengan tubuh bergetar hebat.
Ivana tidak menyangka José akan menciumnya hebat seperti itu. Begitu bergairahh. Dengan nafas menderu keduanya saling berciuman panas.
Sesaat kemudian, Jose menghentikan aktivitas mereka, menatap lembut wajah Ivana yang juga sedang melihat nya dengan tatapan sayu.
"Ah, Ivana...kau membuatku lupa segalanya, sejak kau mencium ku ketika hendak pergi tadi, aku ingin cepat-cepat pulang. Aku harap kau bersedia–"
Tiba-tiba Ivana menarik tangan Jose. Ia mengajak Jose ke kamarnya.
"No. Ke kamarku", ucap Jose gantian menarik Ivana.
Begitu pintu terbuka, Harum rempah maskulin langsung menyeruak memenuhi indera penciuman Ivana. Tidak salah lagi sekarang ia berada di kamar Jose Miguel Almirón.
José kembali menyambar bibir Ivana. Melahapnya hingga dalam. Keduanya bergelung dengan gairah hasrat yang kian membuncah.
Bibir keduanya saling berpangutan dengan deru nafas semakin cepat. Jose semakin dalam membuai bibir Ivana, melumatt bibir atas dan bawah secara bergantian.
"Akh...Jose"
Ivana mendongakkan wajahnya ketika Jose menyusuri leher jenjangnya dan melumatt hingga meninggalkan tanda kepemilikan di sana.
"Ahh..."
Erangan, dessahan silih berganti saling bersahutan memenuhi kamar Jose yang di dominasi warna coklat tua tersebut.
Ivana melanjutkan pekerjaannya yang tertunda, melepaskan sweater tebal yang di pakai Jose. Begitu juga Jose membuka jubah tidur Ivana dan melemparkannya ke sembarang tempat.
Tinggal pakaian tidur tipis yang memperlihatkan lekuk tubuh dan kecantikan alami Ivana.
Jose mengusap lembut dada atas Ivana, menyusuri belahan dada yang begitu menantang itu. Sementara tubuh Ivana semakin meremang. Cuaca dingin di luar terasa begitu panas di dalam kamar mewah bernuansa coklat tua itu.
Jose kembali melumatt bibir Ivana. Perlahan berjalan dan mendorong tubuh seksi itu ke atas tempat tidurnya.
"Jose...Akh", rintih Ivana ketika Jose telah melepaskan semua kain yang ada di atas tubuhnya.
Jose menatap intens tubuh Ivana.
"Ah Jos jangan melihat ku seperti itu aku malu", rengek Ivana memohon dan otomatis merapatkan kedua pahanya.
"Jangan di di rapatkan". Tangan Jose mengusap lembut paha bagian atas Ivana. spontan Ivana membuka pahanya, membuat jerami Jose leluasa menyusuri hingga dalam.
Tubuh Ivana terangkat ketika merasakan lidah Jose bermain di intinya. Erangan dessahan keluar dari mulut Ivana.
"Uhh ..."
Jose berdiri perlahan membuka sabuk dan menurunkan resleting celana jeans yang ia pakai, gerakan tubuh maskulin itu begitu seksi. Ivana tidak bisa mengalihkan perhatiannya sedikit pun.
Wanita itu nampak gusar. Tatapan sayu dan pasrah begitu menghipnotis Jose yang kembali ke atas ranjang. Jose meremas dan memilin gunung kembar Ivana, melahapnya bergantian. Membuat Ivana melenguh.
"Uhh..."
Jemari Jose kembali menyusuri perut rata gadis itu. Manik hitam kelam Jose menatap lembut Hazel Ivana. Keduanya bertatapan mesra.
"Aku menginginkan mu, Ivana, izinkan aku melakukannya malam ini", bisik Jose terdengar serak di telinga Ivana yang memejamkan matanya.
"Iya. Aku juga menginginkan mu Jose", jawabnya pelan dengan suara bergetar.
Mendengar jawaban Ivana membuat Jose tersenyum bahagia. Laki-laki itu sedikit beringsut sembari mengurut perlahan miliknya yang sudah menegang, mengarahkan nya pada inti Ivana yang sudah sangat basah.
Jose menekan miliknya agar sekali hentakan dapat masuk, namun nyatanya begitu sulit. Seperti ada penghalang. Hingga percobaan kedua pun tetap saja sulit masuk.
"Ah S-akit..."
Tubuh Ivana terangkat seketika ketika merasakan sakit luar biasa di intinya. Saat milik Jose berukuran besar itu perlahan melesat masuk. Meskipun baru berhasil ujungnya saja namun rasa sakit yang di rasakan Ivana di intinya begitu terasa perih. Sampai-sampai ujung mata Ivana meneteskan air matanya. Jose dapat melihatnya.
Jose menatap Ivana tak percaya. Melihat reaksi Ivana seperti itu membuat nya kembali menarik miliknya. Benar saja... Jose melihat darah di miliknya.
Raut wajah Jose seketika berubah. "Oh my God, sayang...kau masih virgin?"
Air mata Ivana menetes. gadis itu menggigit bibir bawahnya. Untuk yang pertama kalinya Jose memanggil sayang padanya. Ivana menatap Jose yang berada di atas tubuhnya. Ivana menganggukkan kepalanya pelan.
Seketika raut wajah Jose berubah begitu lembut. Manik hitam yang biasanya begitu dingin berubah menjadi teduh. Begitu teduh dan lembut menatap wajah Ivana yang semakin memutih.
"Akan terasa sakit, tapi hanya sesaat saja", bisik Jose pelan sambil melumatt leher Ivana. Sementara jemari tangannya kembali memberikan rangsangann ada daging kenyal yang kian menegang itu.
Perlahan Jose kembali mengarahkan miliknya pada inti Ivana. Kali ini Jose ingin sekali hentakan saja, agar Ivana tidak merasakan sakit yang luar biasa.
"Oh ...Akh S-akit".
Terdengar suara rintihan dari bibir Ivana ketika kali ini milik Jose kembali masuk. Tapi semuanya. Untuk yang pertama kalinya Ivana merasakan hal berbeda. Kehilangan mahkota yang selalu di jaga selama hidupnya pada laki-laki yang mulai di sukainya sekaligus resmi menjadi suaminya. Jose Miguel Almirón yang di temuinya beberapa bulan yang lalu.
Tubuh perkasa Jose bergerak cepat, pinggul laki-laki itu maju mundur menghentakkan miliknya hingga dalam.
Erangan, dessahan silih berganti saling bersahutan memenuhi kamar Jose yang di dominasi warna coklat tua tersebut. Hingga inti Ivana yang begitu ketat itu berkedut menghisap kuat milik Jose.
Tubuh Ivana menegang, jemari tangan memeluk punggung berotot Jose, menggores punggung lebar itu dengan kuku nya. Sementara bibirnya melenguh panjang.
"Ohh... Jose".
Jose tahu Ivana mendapatkan pelepasannya.
"Tunggu sebentar sayang..."
Jose kian memacu miliknya dengan cepat kali ini begitu liar. Hingga Ivana menjerit dan membuka lebar-lebar pahanya. Rasa sakit dan nikmat berpadu menjadi satu. Sungguh luar biasa di rasakan nya kali ini. Miliknya kembali berkedut dan menghisap kuat milik Jose.
Berbarengan milik Jose menyemburkan cairan hangat yang memenuhi inti Ivana yang terlihat sudah lemas.
"Ah Ivana.."
Jose mengeram pajang sambil mengenadahkan wajahnya ke atas.
Tubuh keduanya terkulai lemah setelah pergumulan panas yang baru saja usai.
Jose menarik tubuh Ivana ke dalam dekapannya. Mengusap lembut punggung polos istrinya itu, mengecup penuh kasih sayang pucuk kepala Ivana.
"Terimakasih, kau memberikannya pada ku", ucap Jose dengan nafas masih terdengar menderu.
Ivana memejamkan kedua matanya, namun jemari lentiknya mengusap lembut dada bidang Jose. Ivana merasa begitu damai dalam dekapan hangat laki-laki itu.
Bulir-buliran bening menetes. Jose bisa merasakannya. Jemari Jose mengangkat dagu Ivana. Jose mengecup kedua mata Ivana yang terpejam berakhir melumatt bibir Ivana yang terasa dingin dan bergetar.
"Malam ini, adalah malam terindah dalam hidupku", ucap Jose tiba-tiba mengangkat tubuh Ivana ke atas tubuhnya. Membingkai wajah cantik polos istrinya, melumatt penuh cinta bibir Ivana yang kembali bergetar.
Sentuhan ringan itu kembali membuat tubuh Ivana dan Jose panas. Sama-sama menginginkan, hingga terjadi lagi pergumulan panas di antara keduanya. Dessahan, erangan kembali memecahkan keheningan malam itu.
...***...
Bab ini panjang 1700 kata, biar kalian puas bacanya jd nggak Emily potong. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KALIAN DI SETIAP BAB YANG EMILY UP YA 🙏
KALIAN PUNYA IDE, KASIH JUDUL APA YA BUAT BAB INI? TINGGALKAN KOMENTAR YA
padahal seru. dan bagus.