Mohon maaf jika EYD dan banyak kata yang tipo serta lainnya. Karena authornya masih belajar.
Kalau uda tamat baca Ampe eps 195 jangan pindah ke Lahirnya Penguasa Yin dan Yang, karena akun author ilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pill awan bening
Setelah Cao Yuan menghilangkan kembali kekuatan aslinya, akhirnya Niu tidak merasakan apa yang tadi ia rasakan.
"Tuan muda! sumber daya yang anda butuhkan lebih langka dari pada kultivator lainnya, karena tuan muda memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh kultivator lainnya." ucap Niu tegas membuat Cao Yuan mengerti.
"Hemm, jadi begitu." ucap Cao Yuan sedikit cemberut.
"Kenapa raut wajah tuan muda sepertinya cemberut? " tanya Niu yang tak sengaja melihat ekspresi Cao Yuan.
"Bagaimana tidak cemberut, aku membutuhkan sumberdaya yang lebih banyak dari pada kultivator pada umumnya, tentu saja akan sulit bagiku untuk mencari sumber daya untukku sendiri, karena kini aku berada disekte yang brengsek ini! " ucap Cao Yuan sambil sedikit marah.
Niu hanya tersenyum mendengar ucapan Cao Yuan, tiba tiba ia mengeluarkan Cincin ruang miliknya.
"Tuan muda! tenang saja, aku memiliki sumber daya untuk tuan muda gunakan dan untuk dijadikan sebuah Pill, tapi aku sendiri tak bisa membuat pill karena keterampilan ku adalah bertarung." ucap Niu sambil membusungkan dadanya, seakan akan ia sangat membanggakan keahliannya.
Raut wajah Cao Yuan kemudian bersinar,ia juga tak memperdulikan Niu yang membanggakan dirinya sendiri. Kini yang Cao Yuan rasakan adalah rasa yang sangat senang, sehingga ia langsung merebut Cincin ruang Niu, serta tanpa ijin Niu, ia langsung memeriksa isinya.
Sedikit rasa kagum Cao Yuan, senyum manis ala ala bocil pun ia perlihatkan, seakan akan senang karena melihat sebuah mainan yang ia sukai.
"Hehehe maaf Tuan muda, hanya sedikit sisa yang kumiliki! tapi tenang semuanya sudah aku tanam yang mungkin akan berguna bagi Tuan muda kelak." ucap Niu.
Cao Yuan menganga lebar ketika mendengar ucapan Niu yang mengatakan isi sumber daya itu dikatakan sedikit. Pada kenyataannya didalam Cincin ruang Niu terdapat kristal hewan Iblis yang menggunung bahkan mungkin kristal itu berasal dari hewan iblis yang kuat. Karena Niu sendiri adalah bawahan seorang Dewa, maka tak mungkin jika kristal hewan iblis itu memiliki ranah kultivasi yang rendah. Selain Kristal, terdapat juga banyaknya tanaman obat serta bahan pembuatan senjata maupun bahan pembuatan Pill yang mungkin kelak ia akan sangat membutuhkannya.
"Hahaha! trimakasih Niu, aku tak tahu harus membalasmu dengan apa, tapi apa yang kau tanam? " tanya Cao Yuan setelah berhasil menghilangkan rasa keterkejutannya.
"Tuan muda, tentu saja yang aku tanam adalah benih dari bahan pembuatan Pill untuk para alchemist maupun tanaman herbal juga saya tanam." ucap Niu tersenyum sambil menunjukan lahan yang kosong yang telah ia buat untuk dijadikan perkebunan.
Cao Yuan pun yang belum mengerti cara merawat bahan ataupun tanaman herbal akhirnya memberikan tugas itu pada Niu, dia juga mengatakan pada Niu bahwa ia juga seorang alchemist.
Setelah berbincang bincang kecil dengan Niu, akhirnya Cao Yuan memulai pembuatan Pill awan bening untuknya dan mungkin jika kakak angkatnya berada di tingkat emas ia akan memberikannya pada Guo Jing.
Satu hari telah berlalu di dunia nyata, kini Cao Yuan berhasil membuat dua puluh Pill awan bening tingkat tinggi dengan efektivitas sembilan puluh lima persen. Niu yang melihat keuletan majikannya dan tentunya bakat yang diperlihatkan membuatnya hanya terdiam tanpa mengganggu selama proses itu.
"Huh! akhirnya selesai juga! " ucap Cao Yuan setelah itu ia merasakan sebuah aura yang mendekat di dunia nyatanya.
"Niu! aku akan kembali ke dunia nyata, sepertinya ada aura yang mendekat ke kamarku." ucap Cao Yuan langsung menghilang dari dunia jiwanya sendiri.
Niu hanya diam, dia merasa kagum pada bocil itu, karena ia sama persis dengan Dewa Naga yang mampu menjadi alchemis dan lain lain, apalagi tentang kekuatan Dewa Naga itu sendiri, tentu saja tak bisa dianggap sebelah mata.
Cao Yuan kemudian membuka matanya perlahan, setelah itu kamar pintunya terbuka.
"Yuan er! " ucap Guo Jing yang melihat Cao Yuan seperti menghentikan kultivasinya.
"Ada apa kak? " tanya Cao Yuan santui walaupun tubuhnya merasa sangat letih akibat satu hari penuh menggunakan Api Ilahi dan membuat Pill.
"Apa kamu mau mengikuti sebuah turnamen yang diadakan di sekte ini? " tanya Guo Jing.
Cao Yuan kemudian diam dan ia sedang memikirkan matang matang sebuah rencana yang akan ia buat.
"Emm, memang kapan kak? " tanya Cao Yuan.
"Dua bulan mendatang, bagaimana apakah kita akan mengikutinya? " tanya Guo Jing menatap lekat adik angkatnya.
"Tidak perlu kak! aku memiliki rencana, tapi ketika kita akan melakukan rencana itu aku harus melihat ranah kultivasi dari ketua sekte dulu." ucap Cao Yuan membuat Guo Jing seperti tersambar petir di dalam kamar itu.
"Apakah kamu cari mati? " tanya Guo Jing merubah wajahnya jadi khawatir.
"Tenang saja kak! tentu saja aku mempersiapkannya dengan sangat berhati hati, lagian aku juga sudah bosan ditempat ini! " ucap Cao Yuan.
Guo Jing kemudian diam, dan memikirkan apa rencana adik angkatnya itu.
"Jika itu keputusanmu, aku hanya bisa mengikutimu saja! " ucap Guo Jing kemudian ingin keluar dari kamar untuk mencari angin segar.
Tentu saja ia kini merasa sangat galau mendengar keputusan adiknya, dia sangat tahu kekuatan pemimpin sekte itu, bahkan ayah Cao Yuan saja terbunuh apalagi Cao Yuan yang memiliki ranah kultivasi dibawah Guo Jing.
Tiba tiba saja Cao Yuan menghentikan langkah kakaknya.
"Tunggu ! kak dimanakah tempat kita dapat berkultivasi dengan tenang? " tanya Cao Yuan pada kakak angkatnya.
"Kau ingin berlatih Yuan er?" tanya Guo Jing.
Cao Yuan hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju, walaupun ia juga tahu bahwa ia dapat berkultivasi di dunia jiwanya sendiri, tapi ia ingin meningkatkan kekuatan kakaknya agar kelak ketika ia berpisah, kakaknya dapat menjaga diri sendiri.
"Baiklah! tapi ingat Yuan er, kamu harus mengatakan rencanamu padaku nanti." ucap Guo Jing menatap tajam Cao Yuan.
Setelah itu mereka berdua pun keluar dari kamar, mereka berdua berjalan keluar dari kediaman yang terdapat disekte itu dan selama satu jam akhirnya Cao Yuan dan Guo Jing menghentikan langkahnya.
"Apakah aman berkultivasi disini kak? " tanya Cao Yuan.
Guo Jing hanya menganggukkan kepalanya dan mengajak Cao Yuan untuk memasuki sebuah lembah yang biasa digunakan olehnya untuk berlatih pedang maupun berkultivasi.
Setelah sampai di tempat yang biasa digunakan Guo Jing untuk berlatih,l Cao Yuan kemudian menatap sekte Teratai Hitam diatas lembah itu.
"Dua bulan lagi, kehancuran kalian akan menjadi sejarah awal pembantaian yang dilakukan olehku! " ucap Cao Yuan yang terdengar jelas oleh Guo Jing, yang menyebabkan Guo Jing merinding mendengar ucapan adik angkatnya.
Tiba tiba saja Cao Yuan langsung menelan Pill penambah energi untuk membuatkan Pill peningkat kultivasi untuk Guo Jing. Kini Guo Jing ternganga melihat Cao Yuan menjadi seorang alchemist, dia bingung dengan cara yang diperlihatkan adiknya itu sangat berbeda dengan alchemist pada umumnya.
Meskipun ia ingin menanyakan rasa penasarannya, tapi tiba tiba saja ia mengurungkan niatnya ketika Cao Yuan telah selesai membuat delapan buah Pill Twe Lei.
Aroma dari Pill itu pun menyebar ke seluruh area lembah, Dantian milik Guo Jing pun mengamuk saat merasakan aroma Pill buatan adiknya.
"Kakak! terima Pill ini dan tingkatkan kekuatanmu! dua bulan ini kita persiapkan rencanaku dengan matang! " ucap tegas Cao Yuan sambil memberi Pill buatannya.
Seketika tangan Guo Jing bergetar saat menerima Pill buatan adiknya itu, karena ia masih tak percaya adiknya adalah seorang alchemist cilik, dan dari Pill buatannya pun terasa seperti sebuah Pill yang sangat berharga, karena ia tak mengerti tingkat Pill dan keefektivifasan dari sebuah pill membuatnya menduga Pill itu setidaknya tingkat menengah.
"Kakak itu Pill tingkat tinggi yang memiliki efektivitas sembilan puluh lima persen, setidaknya dua bulan nanti kultivasi kakak berada ditingkat emas satu bahkan mungkin lebih." ucap Cao Yuan membuat Guo Jing membuka rahangnya lebar lebar.
"T..a.pi Yuaner! bukankah lebih baik untukmu saja! "ucap Guo Jing kemudian menolak keinginan adiknya.
Cao Yuan pun memaksa kakaknya, ia memberi penjelasan pada kakaknya ia membutuhkan sumberdaya yang berbeda dengan para kultivator lainnya, karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki Guo Jing, akhirnya ia percaya.
Setelah itu mereka berdua bersila dan Guo Jing menyerap perlahan pill yang telah ia telan. Seketika dantiannya mengamuk saat Pill itu bereaksi, sedangkan Cao Yuan sendiri kini telah kembali di bola dunia jiwanya sendiri untuk berkultivasi di sana. Niu terkejut ketika melihat majikannya menelan lima Pill sekaligus.
"Apakah tuan muda sudah gila? " tanya dibenak Niu.