Terjebak Pernikahan

Suara langkah kaki memasuki rumah saat Bianca sedang menulis sesuatu di bukunya.

"Itu pasti Key!" gumamnya.

Gadis itu segera beranjak lalu menyambut kepulangan si Tuan Muda yang tidak melihatnya sama sekali.

"Hmmmm ..., ya sudah, aku siapkan saja keperluan mandi dan bajunya," gumam Bianca pelan.

Key dan Felix memasuki ruang kerja di dalam rumah sampai malam. Hingga Bianca terlelap di atas sofanya.

Pria itu masuk ke kamar, mandi lalu berganti pakaian. Sebelum naik ke tempat tidur, iseng dia melewati gadis itu. Dilihatnya ada sebuah buku di sisi Bianca. Key mengambil buku itu pelan-pelan lalu membuka isinya.

Daftar apa ini?

Di situ tertera daftar nama-nama orang. Ada sepuluh orang yang dia tulis. Di sebaliknya, ada daftar barang yang akan dia beli beras, minyak dan beberapa bahan pokok lain. Apa dia akan membagikan bahan pokok itu pada daftar orang yang dia catat?

Key terdiam dan tertegun, duduk di sebelah gadis itu, mengamati wajahnya. Apa dia sebaik itu? Jantungnya agak berdebar. Terjadi pergulatan batin dalam dirinya.

Dia manis juga kan?

Tidak, kamu tidak boleh mengatainya manis, Key.

Jantungmu berdebar, itu tanda suka.

Tidak, tidak kamu gejala jantungan.

Apa salahnya, cinta itu bisa datang kapan saja, kan?

Ini bukan cinta Key, kamu hanya terbiasa dengannya. Kamu bisa dapatkan gadis yang lebih cantik. Dia tidak cantik, malahan konyol. Apa menariknya?

Cantik? Relatif Key, gadis ini berhati mulia, tahu??

Key, kamu itu tampan, kaya, bisa lah memilih gadis yang lebih dari yang di hadapan kamu ini.

Hati yang cantik jarang ditemukan, makhluk di hadapanmu ini termasuk langka, Key.

Makhluk langka? Gadis seperti itu banyak di pasaran.

Pasar mana?? Coba kamu cari satu lagi yang seperti ini, pasti sulit mendapatkannya!

Yang lebih baik ada, banyak!

Seperti siapa? Mantan-mantan kamu yang jumlahnya sembilan gadis itu? Bahkan ada yang tidak bisa disebut gadis??

Hey, gadis di negeri ini banyak banget! Kalau kurang, luar negeri sana, Key!

Key, dia itu sederhana, berani dan berhati murni. Apa tidak sayang untuk melepaskannya?

Kamu itu pemilik perusahaan Sinar Group, masa sih hanya mendapatkan seorang gadis seperti ini?

Jujur saja, gadis seperti ini, tapi kamu cemburu kan kalau dia didekati oleh cowok tampan lain?

Ini baru berapa hari dia di rumah ini, kamu sudah bersimpati, mana gengsimu sebagai pemilik perusahaan nomor satu senegeri ini??

Gengsi nomor sekian! Yang penting hatimu nyaman, Key.

Buat apa nyaman kalau suatu saat ditinggalkan pas sayang-sayangnya?

Gadis seperti ini setia, Key. Apa pernah dia mendekati pria lain sewaktu menjadi istrimu?

Kamu tidak tahu saja bagaimana kesetiaan dia!

Nyatanya dia tidak pernah ada catatan hitam kan, dia belum pernah berpacaran, apalagi pegang-pegangan.

Tapi dia mencium bibirmu Key, malam itu!

Dia tidak sengaja ....

Siapa tahu, dia hanya menjebakmu saat di kamar hotel itu!

Jika dia menjebakmu, pasti dia sudah minta macam-macam sebagai ancaman atas tuduhan pemerkosaan.

Ah, gadis ini hanya pemain drama!

Iya, pemain drama peran protagonis! Lihat gadis itu begitu molek. Kamu pernah melihat tubuhnya kan, Key?

Ah, semua gadis pun punya tubuh seperti itu!

Senjatamu berdiri penasaran kan, melihat tubuhnya waktu itu? Tidak semua gadis bisa membuatmu seperti itu. Ayo cium dia, Key!

Jangan, Key!

Tatap pelan-pelan, lalu perkosa saja dia, Key!

Key menelan salivanya.

Jangan, Key! Jangan lakukan itu! Dia tidak bisa masak, Key! Menyesal nanti kamu memperkosanya!

Ah, apa hubungannya? Kalian kan punya Hana?

Tidak, jangan menyentuhnya, Key!

Sentuh!

Jangan!

Kamu akan memilikinya selama-lamanya! Sentuh tombol bulat itu!

Jangan sentuh tombol itu, Key!

Ugh! Bug! Bamp! Dugh!

Sepertinya kedua bisikan batin itu benar-benar sedang bergulat.

Pria itu sendiri tidak tahu yang mana bisikan setan, yang mana malaikat. Jika dia setan, kenapa menyuruhnya menjauhi gadis itu dan melarang memperkosanya? Jika dia malaikat, kenapa mengungkap kebaikan gadis itu tapi meyuruh memperkosanya?

Key menutup muka dengan satu telapak tangannya.

"Mmmhh ...." Terjadi pergerakan cepat oleh gadis di depan Key, seperti menggeliat dan ....

Plak!

"Aduh!" seru Key pelan.

"Sial! Gadis ini menamparku! Sepertinya aku akan menuruti untuk tidak menciumnya! Huh!" gumamnya.

Baru berpikir untuk mencium saja sudah tertampar, apalagi benar-benar memperkosanya??

Pria itu kembali ke tempat tidurnya dengan kesal. Pipinya yang putih menjadi bersemu merah tertampar oleh tangan besi Bianca. Benar-benar Samsonwati!

***

Mentari telah mulai naik dan Bianca telah membuka matanya, bangun dan bergegas mandi. Tak lupa dia menyiapkan peralatan mandi Key, kemudian baju serta sepatu untuk berangkat kerja seperti biasa.

Pria itu menggeliat malas dan menguap keras menggetarkan ruangan kamar. Dia bangun, lalu menatap Bianca dingin tanpa berbicara sedikit pun dan berjalan pelan ke kamar mandi.

Kenapa dia menatapku dingin seperti itu? Apa dia bosan dan akan menghabisiku? Aih ....

Bianca menjadi takut, tapi dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun pada pria itu. Gadis itu masih duduk untuk menunggu lalu turun ke ruang makan seperti biasanya.

Pria yang sedang membeku itu keluar dari kamar mandi.

"Kenapa kamu menggunakan lipstik warna mencolok?" tanya dia ketus.

"A-aku hanya ingin saja."

"Hapus! Ganti dengan lipbalm atau apa yang warnanya tidak mencolok!"

"B-baiklah," ujar Bianca sambil meraih pouch make-up nya.

Dia mulai menghapus lipstik menggunakan kapas yang telah dia basahi dengan make up remover, lalu memilih lipstik berwarna peach yang lembut. Tanpa sadar Key memperhatikannya berlipstik. Matanya seolah memiliki aplikasi zooming yang memperbesar bibir gadis itu. Kembali dia menelan salivanya, lalu hanya menggigit bibirnya sendiri.

Grrrr .... Kenapa aku ini?? Apa pembisik pemerkosaan menang semalam??

Key menggelengkan kepalanya sendiri, lalu bergegas memakai pakaiannya, sementara Bianca menyisir rambut pendeknya. Rambut itu sekarang tidak menggembung lagi, nampak jatuh dan tidak lucu lagi seperti saat pertama keluar dari salon.

Dia imut juga. Huh, apa-apaan sih!

Gadis itu kemudian memakaikan kaus kaki dan sepatu Key. Tak sengaja terlihat garis dadanya. Kembali Key merasa gerah.

"Hey, kau bisa kan pakai baju lain yang tidak memperlihatkan belahan dadamu??"

"Kamu melihatnya??" ujar Bianca lekas menutupi bagian itu.

"Tidak!" Key gugup karena ketahuan melihat belahan itu.

"Cepat ganti bajumu!" lanjutnya.

"Tapi ini baju seragam!"

"Aku tidak mau tahu, tutupi bagian itu!"

"Baiklah," Bianca mencari sesuatu yang bisa menutupi dadanya.

Dia menggunakan syal.

"Nah, begitu lebih baik, atau kamu mau menjual diri ke manager barumu itu!"

Huh, kasar sekali.

"Jangan bilang aku berkata kasar, jika kamu memakai sesuatu yang merangsang pria, pria manapun akan melakukan sesuatu yang buruk terhadapmu!"

Aih, lagi-lagi dia seperti membaca pikiranku!

Gadis itu lantas mengikuti Key ke ruang makan.