Hilangnya warga-warga setempat membuat orang-orang menjadi ketakutan. bayi ular menjadikan manusia sebagai santapan hari-harinya.
Kejadian terulang sehingga menelan korban jiwa.
Bagaimana caranya Gan dan Veronica menghadapi kembali siluman ular hijau yang adalah anak dari Axton yang sebelumya telah tewas?
Dan apakah sebabnya siluman ular itu mengincar Veronica?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Promo Novel

Cuplikan bab
Di sisi lain, Kelly yang telah tiba di luar gedung acara itu, merasa ragu untuk ikut hadir di pesta ulang tahun kekasihnya. Tangannya memegang sebuah kado yang telah terbungkus rapi. Gadis itu mengenakan pakaian biasa karena baru pulang dari restoran.
"Morgan bahkan tidak mengundangku, Itu berarti dia tidak berharap aku hadir. Bagaimana pun aku akan tetap hadir walau tidak disambut. Kalau dia masih bersikap dingin denganku... satu-satu jalannya adalah pergi dan jangan pernah menoleh ke belakang.
Kelly memberanikan dirinya melangkah masuk ke dalam acara tersebut, Ia melihat sejumlah tamu yang mengenakan pakaian rapi dan elegan membuat dirinya sedikit kecewa pada penampilannya sendiri.
Ia juga melihat Zoanna yang tampil begitu cantik dan berdiri di samping Morgan sambil tersenyum. Begitu juga dengan Morgan yang melayani tamunya dan tersenyum bahagia.
"Ternyata Morgan begitu bahagia, Aku menyangka setelah bebas dari penjara dia akan berubah menjadi terpuruk atau murung. Ternyata aku sudah salah," batin Kelly."Dia dan Zoanna sangat serasi, Apa yang dikatakan oleh Billy adalah benar."
Kelly berjalan dengan langkah ragu menuju Morgan yang berdiri di sana bersama Zoanna. Napasnya terasa berat, namun ia berusaha tersenyum seolah tak ada yang salah.
"Morgan," seru Kelly pelan, berusaha menyembunyikan kecemasannya.
Morgan menoleh ke arah Kelly, wajahnya terlihat dingin dan tak menyembunyikan kekecewaannya melihat kekasihnya itu. Namun, Kelly tetap berusaha untuk menunjukkan kebahagiaannya. "Selamat ulang tahun!" ucap Kelly dengan senyum paksa, sambil mengulurkan tangan yang membawa kado kecil berbungkus kertas berwarna biru.
Sebelum Morgan sempat meraih kado tersebut, Zoanna yang berdiri di sampingnya langsung mengambil alih, menerima kado itu dengan ekspresi wajah yang penuh kemenangan. "Terima kasih, Kelly. Aku tidak menyangka kamu akan datang," ucap Zoanna dengan senyum sinis, seolah mengejek Kelly. "Kenapa, pakaianmu? Apakah kamu tidak memiliki pakaian baru? Kalau tidak ada seharusnya kamu memberitahu aku. Agar aku bisa membantumu menyediakannya," lanjutnya, menatap pakaian Kelly yang lusuh dan tak sebanding dengan pakaian para tamu lainnya di pesta itu.
Kelly menunduk, merasa sangat malu dengan penampilannya. Dia berusaha keras untuk tidak menangis di depan mereka berdua, terutama di depan Morgan yang jelas-jelas tak senang dengan kehadirannya. Meskipun demikian, Kelly tetap berusaha untuk bersikap tegar dan menjaga harga dirinya.
"Maaf, Aku baru pulang kerja. dan tidak sempat untuk berganti pakaian. Aku akan pergi sebentar lagi!" ucap Kelly yang menatap Morgan dengan tatapan penuh kekecewaan.
"Morgan, ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Apa kamu ada waktu? Sepuluh menit saja!" pinta Kelly.
Zoanna yang berusaha menghalang niat gadis itu, Ia mengatakan," Kelly, mungkin lain kali saja. Malam ini Morgan sibuk harus melayani tamunya."
"Aku akan bertemu dengan rekan bisnis yang lain, Kalau ada sesuatu beritahu saja pada Zoanna!" ujar Morgan yang kemudian beranjak dari sana.
Betapa sakitnya perasaan Kelly diabaikan begitu saja oleh kekasihnya itu.
"Kelly, Apakah kamu tidak menyadari, Bahwa kehadiranmu hanya membuat Morgan tidak bahagia. Sudah cukup tiga tahun kamu membuatnya harus mendekam di dalam penjara. Sekarang dia sudah bebas dan berusaha melupakan mimpi buruk itu. Tapi kenapa kamu masih datang menganggu hidupnya," ujar Zoanna.
Kelly menatap wanita itu dengan mata berkaca-kaca," Kamu menyukainya, bukan?" tanyanya.
Zoanna terdiam dan kemudian tersenyum, ia menunjukan kado pemberian Kelly tadi dan membandingkan kado yang dikeluarkan dari tasnya," Coba kamu bandingkan hadiah dari kita! Isi jam tangan dalam kado ini sekitar jutaan dollar. dan kado yang kamu sediakan berapa nilainya? Apakah pria tipe seperti Morgan harus mengenakan barang murahan?" sindirnya yang menusuk jantung Kelly sehingga ia merasakan sakit yang terhingga.
Zoanna kemudian meletakan kado Kelly di atas meja yang terdapat minuman dan hidangan berbagai jenis kue-kue. Ia kemudian melangkah pergi menghampiri Morgan.
Zoanna membuka kotak berwarna merah yang dihias pita emas. "Morgan, aku juga ada hadiah untukmu!" kata Zoanna penuh semangat.
Kelly, yang berdiri tidak jauh dari mereka, merasa jantungnya berdegup kencang. Hadiah yang ia berikan pada Morgan tadi hanyalah jam tangan biasa.
Sementara Zoanna memberikan sesuatu yang lebih mewah dan istimewa. Dengan ekspresi wajah yang penuh kemenangan, Zoanna mengangkat penutup kotak kado itu perlahan. Terlihat jam tangan mewah berkilauan di dalamnya. Ia sengaja memperlihatkan jam tangan itu kepada Kelly, seolah-olah mengatakan bahwa hadiahnya lebih berharga.
"Jam tangan yang dihiasi berlian!" seru Morgan.
Zoanna tersenyum puas, lalu mengenakan jam tangan itu ke pergelangan tangan Morgan. "Terima kasih!" ucap Morgan sambil memperhatikan jam tangan baru itu.
"Sangat cocok untukmu," ujar Zoanna dengan senyum lebar.
Kelly merasa semakin terluka melihat adegan itu. Hadiah yang diberikannya pada Morgan tadi tergeletak di meja tanpa perhatian. Namun, ia tetap berusaha menahan air mata yang hampir jatuh, walau rasa sakit itu sangat menusuk hatinya.
Di dalam hati, Kelly merasa Zoanna hanya sengaja mengejeknya dan ingin menunjukkan bahwa ia lebih mampu memberikan kebahagiaan pada Morgan. Namun, Kelly tak ingin menunjukkan kelemahannya di depan Zoanna dan Morgan.
"Ternyata ini alasannya Zoanna mengundangku ke sini, Hanya untuk mempermalukan aku di depan Morgan," batin Kelly.
Di saat yang sama terlihat para tamu, Ikut memberi hadiah kepada Morgan. Semua hadiah pemberian mereka diterima oleh Zoanna yang mewakili atasannya itu.
Kelly menatap penuh kekecewaan pada kado yang tergeletak di atas meja, tak tersentuh dan bahkan tidak mendapat perhatian sedikit pun dari Morgan.
Ia melirik ke arah Morgan yang tampak asyik berbincang dengan tamu-tamunya, tak peduli dengan perasaan Kelly. Dengan hati hancur, Kelly mengambil kado itu dan melangkah pergi dari keramaian pesta.
Sementara Morgan menyadari kepergian gadis itu, ia pun menatap gadis itu yang melangkah semakin jauh.
Langkahnya berat, seolah mengejar kenangan-kenangan indah bersama Morgan yang kini sirna. Sesampai di luar, ia menghentikan langkahnya di depan sebuah tong sampah. Tangannya gemetar saat memegang kado tersebut, matanya mulai berkaca-kaca. Menantikan detik yang tepat, Kelly mengumpulkan keberaniannya dan akhirnya melempar kado itu ke dalam tong sampah. Air mata pun berlinang, mengalir deras membasahi pipinya. Hatinya terasa seperti diremukkan oleh kesedihan yang mendalam.
"Kalau sudah tidak dihargai, untuk apa lagi aku mengejar dan berharap. Semua sudah jelas, aku bukan siapa-siapa di matanya," gumam Kelly dalam hati, lalu perlahan menghapus air mata yang membasahi wajahnya. Ia berusaha menenangkan diri, menguatkan hati yang telah terluka, dan melangkah menjauh dari tempat itu. Tak ingin lagi mengejar bayang-bayang Morgan yang hanya akan membawa luka yang semakin dalam.
Morgan telah melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh gadis itu.
yg jelas aku selalu menyukai karya2mu/Drool//Drool/
thor lanjut ceritanya sangat disayngkan kalau vero sama gan blom menikah,,